Kacang tanah mengandung gizi tinggi, lemak tak jenuh, serat, vitamin, anti-oksidan, dan dapat meningkatkan kesehatan jantung, dengan mengkonsuminya sekitar 30 gram setiap minggu.
MAKAN kacang, dalam jumlah kecil, dapat mengurangi risiko kematian dan penyakit kardiovaskular, kata hasil penelitian.
Laporan ini mengkompilasi penelitian dari orang-orang berbagai ras, termasuk Kaukasia, Afrika- Amerika, dan Asia. Semua dari latar belakang berpenghasilan rendah.
Para peneliti menemukan, mengkonsumsi kacang secara teratur mengurangi kematian di kalangan pria dan wanita dari semua kelompok. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa makan kacang –yang relatif terjangkau– dapat menjadi cara murah dan bergizi untuk mengurangi angka kematian dan penyakit kardiovaskular di seluruh dunia.
Penelitian ini, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association dan Internal Medicine, melibatkan lebih dari 70.000 masyarakat Kaukasia dan kulit hitam di Amerika Serikat, dan 130.000 orang China di Shanghai.
“Kami menemukan bahwa mengkonsumsi kacang terkait dengan berkurangnya total mortalitas dan mortalitas penyakit kardiovaskular dalam masyarakat berpenghasilan rendah yang didominasi penduduk kulit hitam dan putih di AS, dan di antara laki-laki dan perempuan China yang tinggal di Shanghai,” kata peneliti senior Xiao-Ou Shu, Wakil Direktur Global Health di Vanderbilt-Ingram Cancer Center (VICC), seperti dilansir Free Malaysia Today, Selasa (3/3/2015).
Ada penurunan risiko kematian total antara 17 hingga 21 persen dari peserta penelitian. Sedang risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular berkurang antara 23 dan 38 persen.
Tapi anggota tim peneliti William Blot memperingatkan, karena data itu dari observasi studi epidemiologi dan tidak acak uji klinis, “kita tidak bisa yakin bahwa kacang merupakan faktor utama yang dapat mengurangi kematian dalam penelitian ini.”
“Tetapi temuan dari studi baru ini, bagaimana pun, memperkuat penelitian sebelumnya, menunjukkan manfaat kesehatan dari makan kacang-kacangan, dan dengan demikian cukup menggembirakan,” tambah Blot, yang juga Wakil Direktur Pengawasan Pencegahan Kanker dan Populasi di VICC.
Kacang tanah merupakan makanan murah dan banyak tersedia dibanding jenis kacang lainnya, serta dimakan oleh banyak kalangan di seluruh dunia.
Kacang mengandung gizi tinggi, lemak tak jenuh, serat, vitamin, anti-oksidan, dan dapat meningkatkan kesehatan jantung, dengan mengkonsuminya sekitar 30 gram setiap minggu.
“Hasil penelitian menunjukkan, kacang merupakan bagian dari diet seimbang yang bermanfaat,” kata Peter Weissberg, Direktur British Heart Foundation, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian ini.
“Data memang tidak menunjukkan bahwa semakin banyak kacang yang Anda makan, semakin rendah risiko serangan jantung fatal. Karenanya orang jangan mengkonsumsi kacang dalam jumlah besar, khususnya kacang asin, dengan harapan melindungi dari penyakit jantung,” tambahnya.
Penelitian sebelumnya telah difokuskan pada masyarakat kulit putih kelas atas.
Para peserta dalam studi ini diamati antara lima sampai 12 tahun.*
MAKAN kacang, dalam jumlah kecil, dapat mengurangi risiko kematian dan penyakit kardiovaskular, kata hasil penelitian.
Laporan ini mengkompilasi penelitian dari orang-orang berbagai ras, termasuk Kaukasia, Afrika- Amerika, dan Asia. Semua dari latar belakang berpenghasilan rendah.
Para peneliti menemukan, mengkonsumsi kacang secara teratur mengurangi kematian di kalangan pria dan wanita dari semua kelompok. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa makan kacang –yang relatif terjangkau– dapat menjadi cara murah dan bergizi untuk mengurangi angka kematian dan penyakit kardiovaskular di seluruh dunia.
Penelitian ini, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association dan Internal Medicine, melibatkan lebih dari 70.000 masyarakat Kaukasia dan kulit hitam di Amerika Serikat, dan 130.000 orang China di Shanghai.
“Kami menemukan bahwa mengkonsumsi kacang terkait dengan berkurangnya total mortalitas dan mortalitas penyakit kardiovaskular dalam masyarakat berpenghasilan rendah yang didominasi penduduk kulit hitam dan putih di AS, dan di antara laki-laki dan perempuan China yang tinggal di Shanghai,” kata peneliti senior Xiao-Ou Shu, Wakil Direktur Global Health di Vanderbilt-Ingram Cancer Center (VICC), seperti dilansir Free Malaysia Today, Selasa (3/3/2015).
Ada penurunan risiko kematian total antara 17 hingga 21 persen dari peserta penelitian. Sedang risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular berkurang antara 23 dan 38 persen.
Tapi anggota tim peneliti William Blot memperingatkan, karena data itu dari observasi studi epidemiologi dan tidak acak uji klinis, “kita tidak bisa yakin bahwa kacang merupakan faktor utama yang dapat mengurangi kematian dalam penelitian ini.”
“Tetapi temuan dari studi baru ini, bagaimana pun, memperkuat penelitian sebelumnya, menunjukkan manfaat kesehatan dari makan kacang-kacangan, dan dengan demikian cukup menggembirakan,” tambah Blot, yang juga Wakil Direktur Pengawasan Pencegahan Kanker dan Populasi di VICC.
Kacang tanah merupakan makanan murah dan banyak tersedia dibanding jenis kacang lainnya, serta dimakan oleh banyak kalangan di seluruh dunia.
Kacang mengandung gizi tinggi, lemak tak jenuh, serat, vitamin, anti-oksidan, dan dapat meningkatkan kesehatan jantung, dengan mengkonsuminya sekitar 30 gram setiap minggu.
“Hasil penelitian menunjukkan, kacang merupakan bagian dari diet seimbang yang bermanfaat,” kata Peter Weissberg, Direktur British Heart Foundation, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian ini.
“Data memang tidak menunjukkan bahwa semakin banyak kacang yang Anda makan, semakin rendah risiko serangan jantung fatal. Karenanya orang jangan mengkonsumsi kacang dalam jumlah besar, khususnya kacang asin, dengan harapan melindungi dari penyakit jantung,” tambahnya.
Penelitian sebelumnya telah difokuskan pada masyarakat kulit putih kelas atas.
Para peserta dalam studi ini diamati antara lima sampai 12 tahun.*
No comments:
Post a Comment