“Mereka bukan hanya (maaf) jadi gigolo, tetapi ada juga yang jadi pelayan homoseksual atau waria,” ungkap Ron.
Hidayatullah.com- Peneliti Rumah Dakwah Riau, Roni Candra mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan khususnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru supaya segera mendeportasi para imigran Syiah dari kota Pekanbaru.
“Kami mendesak Pemprov Riau dan Pemkot Pekanbaru agar mendeportasi mereka (para imigran Syiah.red) ke negara asalnya,” tegas Roni kepada hidayatullah.com, belum lama ini.
Pasalnya, tegas Roni, kedatangan para imigran Syiah itu sudah mulai merusak tatanan sosial masyarakat melayu di Pekanbaru yang identik dengan Islam, salah satunya dengan menyuburkan perzinahan dan perilaku seks menyimpang. [baca: Peneliti Rumah Dakwah Riau: Imigran Syiah Terindikasi Lakukan Praktek Prostitusi di Pekanbaru].
“Mereka bukan hanya (maaf) jadi gigolo, tetapi ada juga yang jadi pelayan homoseksual atau waria,” ungkap Roni yang juga sebagai Humas dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Pekanbaru.
Di samping itu, imbuh Roni, kedatangan imigran Syiah juga bisa mengancam stabilitas dalam negeri sebab di antara imigran tersebut tidak semuanya masyarakat sipil biasa, akan tetapi ada juga di antara mereka yang mantan milisi atau militer Syiah.
“Kami khawatir mereka tidak hanya semata-mata ingin mengungsi ke sini (Indonesia.red), tetapi ada skenario Syiah Internasional yang juga mereka agendakan,” pungkas Roni.*
“Mereka bukan hanya (maaf) jadi gigolo, tetapi ada juga yang jadi pelayan homoseksual atau waria,” ungkap Roni yang juga sebagai Humas dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Pekanbaru.
Peneliti Riau: 4 Imigran Syiah di Pekanbaru Positif Mengidap HIV AIDS
“Banyak juga di antara imigran Syiah tersebut yang sudah menikah diam-diam dengan wanita muslimah Pekanbaru,” ujar Roni.
Hidayatullah.com- Peneliti Syiah dan Aliran Sesat dari Rumah Dakwah Riau, Roni Candra mengatakan jika di salah satu tempat penampungan imigran Syiah kota Pekanbaru ada 4 orang di antara mereka yang positif mengidap HIV AIDS setelah dilakukan cek kesehatan.
“Cukup mengawatirkan, setelah dilakukan cek kesehatan ditemukan 4 imigran Syiah di Pekanbaru yang positif mengidap HIV AIDS. Jadi, masyarakat harus betul-betul mewaspadai akan hal ini,” ungkap Roni kepada hidayatullah.com, belum lama ini.
Dari hasil temuannya itu, menurut Roni, kedatangan imigran Syiah tersebut sama sekali tidak ada manfaatnya bagi masyarakat melayu Riau pada umumnya dan khususnya masyarakat Pekanbaru. Justru, lanjutnya, kedatangan mereka bisa mengancam kesehatan karena sangat berpotensi menularkan penyakit HIV AIDS. [baca: Peneliti Rumah Dakwah Riau: Imigran Syiah Terindikasi Lakukan Praktek Prostitusi di Pekanbaru].
“Mereka juga menyuburkan praktek perzinahan dan perilaku seks menyimpang di kota Pekanbaru,” ungkap Roni.
Salah satu langkah yang sering ditempuh imigran Syiah dalam menyebarkan paham sesatnya, kata Roni adalah melalui pernikahan dengan warga setempat sebagaiamana yang dilakukan oleh imgran Syiah di Pekanbaru.
“Banyak juga di antara imigran Syiah tersebut yang sudah menikah diam-diam dengan wanita muslimah Pekanbaru,” ujar Roni.
Maka dari situ, Roni yang juga Humas dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Pekanbaru mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan khususnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru supaya segera mendeportasi para imigran Syiah dari kota Pekanbaru.*
Hidayatullah.com- Peneliti Rumah Dakwah Riau, Roni Candra mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan khususnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru supaya segera mendeportasi para imigran Syiah dari kota Pekanbaru.
“Kami mendesak Pemprov Riau dan Pemkot Pekanbaru agar mendeportasi mereka (para imigran Syiah.red) ke negara asalnya,” tegas Roni kepada hidayatullah.com, belum lama ini.
Pasalnya, tegas Roni, kedatangan para imigran Syiah itu sudah mulai merusak tatanan sosial masyarakat melayu di Pekanbaru yang identik dengan Islam, salah satunya dengan menyuburkan perzinahan dan perilaku seks menyimpang. [baca: Peneliti Rumah Dakwah Riau: Imigran Syiah Terindikasi Lakukan Praktek Prostitusi di Pekanbaru].
“Mereka bukan hanya (maaf) jadi gigolo, tetapi ada juga yang jadi pelayan homoseksual atau waria,” ungkap Roni yang juga sebagai Humas dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Pekanbaru.
Di samping itu, imbuh Roni, kedatangan imigran Syiah juga bisa mengancam stabilitas dalam negeri sebab di antara imigran tersebut tidak semuanya masyarakat sipil biasa, akan tetapi ada juga di antara mereka yang mantan milisi atau militer Syiah.
“Kami khawatir mereka tidak hanya semata-mata ingin mengungsi ke sini (Indonesia.red), tetapi ada skenario Syiah Internasional yang juga mereka agendakan,” pungkas Roni.*
“Mereka bukan hanya (maaf) jadi gigolo, tetapi ada juga yang jadi pelayan homoseksual atau waria,” ungkap Roni yang juga sebagai Humas dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Pekanbaru.
Peneliti Riau: 4 Imigran Syiah di Pekanbaru Positif Mengidap HIV AIDS
“Banyak juga di antara imigran Syiah tersebut yang sudah menikah diam-diam dengan wanita muslimah Pekanbaru,” ujar Roni.
Hidayatullah.com- Peneliti Syiah dan Aliran Sesat dari Rumah Dakwah Riau, Roni Candra mengatakan jika di salah satu tempat penampungan imigran Syiah kota Pekanbaru ada 4 orang di antara mereka yang positif mengidap HIV AIDS setelah dilakukan cek kesehatan.
“Cukup mengawatirkan, setelah dilakukan cek kesehatan ditemukan 4 imigran Syiah di Pekanbaru yang positif mengidap HIV AIDS. Jadi, masyarakat harus betul-betul mewaspadai akan hal ini,” ungkap Roni kepada hidayatullah.com, belum lama ini.
Dari hasil temuannya itu, menurut Roni, kedatangan imigran Syiah tersebut sama sekali tidak ada manfaatnya bagi masyarakat melayu Riau pada umumnya dan khususnya masyarakat Pekanbaru. Justru, lanjutnya, kedatangan mereka bisa mengancam kesehatan karena sangat berpotensi menularkan penyakit HIV AIDS. [baca: Peneliti Rumah Dakwah Riau: Imigran Syiah Terindikasi Lakukan Praktek Prostitusi di Pekanbaru].
“Mereka juga menyuburkan praktek perzinahan dan perilaku seks menyimpang di kota Pekanbaru,” ungkap Roni.
Salah satu langkah yang sering ditempuh imigran Syiah dalam menyebarkan paham sesatnya, kata Roni adalah melalui pernikahan dengan warga setempat sebagaiamana yang dilakukan oleh imgran Syiah di Pekanbaru.
“Banyak juga di antara imigran Syiah tersebut yang sudah menikah diam-diam dengan wanita muslimah Pekanbaru,” ujar Roni.
Maka dari situ, Roni yang juga Humas dari Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Pekanbaru mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan khususnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru supaya segera mendeportasi para imigran Syiah dari kota Pekanbaru.*
No comments:
Post a Comment