Gereja tersebut ditutup pada 2010 dan para jema’atnya dan digabungkam dengan gereja St. John akibat kemerosotan jumlah pengikut di tempat karena banyak penduduk di kota tersebut berpindah ke luar kota.
Hidayatullah.com– Dewan Kota New York memberikan izin kelompok Muslim di kota itu untuk menanggalkan enam batang salib di atas menara bekas sebuah geraja Katolik di Syracuse, yang telah kosong untuk dijadikan sebagai sebuah masjid.
Sekitar 200 orang warga menandatangani mereka dalam petisi melalui online guna mendesak Dewan Pelestarian Tempat Bersejarah di Syracuse untuk menyisihkan permohonan pemilik baru gereja itu, North Side Learning Center untuk menanggalkan serta membangun pagar sepanjang 1,8 meter di area gereja itu.
Dewan menyetujui untuk membuat perubahan pada interior gereja Khatolik Holy Trinity dari North Side Learning Center. Di mana sebelumnya muncul banyak penolakan dari sejumlah warga di daerah tersebut.
Sebelum pemungutan suara, Ketua Dewan renovasi gereja itu, Don Radke mengatakan, kota itu tidak dapat campur tangan dalam keputusan melibatkan kebebasan agama.
Sebagian dari mereka yang hadir pada pertemuan itu terbagi -bagi, ada yang menentang dan sebagian lagi mendukung usulan untuk mengubah gereja itu, lapor situs Post-Standard.
Mereka yang menandatangani petisi tersebut termasuk penduduk lokal dan mantan jemaat gereja itu menyatakan bahwa mantan gereja Holy Trinity Catholic Church adalah sebuah landmark lingkungan yang dibangun oleh imigran Jerman 100 tahun yang lalu dan menghapus salib dinilai hanya akan merusak arsitektur bangunan tersebut.
Gereja tersebut ditutup pada 2010 dan para jema’atnya dan digabungkam dengan gereja St. John akibat kemerosotan jumlah pengikut di tempat karena banyak penduduk di kota tersebut berpindah ke luar kota.
North Side Learning Center, adalah sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan program-program memerangi buta-huruf untuk kaum imigran, membeli gereja dan sekolah dan kepasturan seharga $150,000 pada bulan Desember lalu.
Direktur pusat itu, Yusuf Soule mengatakan, salib-salib tersebut harus ditanggalkan karena umat Islam melarang menyembah berhala atau simbol.
Sebuah laporan oleh lembaga nirlaba Onondaga Citizens League, pada musim panas lalu lebih dari 7.200 pendatang telah menetap di Kota Syracuse semenjak 10 tahun terakhir, dengan mayoritas dari Burma, Bhutan dan Somalia.*
Hidayatullah.com– Dewan Kota New York memberikan izin kelompok Muslim di kota itu untuk menanggalkan enam batang salib di atas menara bekas sebuah geraja Katolik di Syracuse, yang telah kosong untuk dijadikan sebagai sebuah masjid.
Sekitar 200 orang warga menandatangani mereka dalam petisi melalui online guna mendesak Dewan Pelestarian Tempat Bersejarah di Syracuse untuk menyisihkan permohonan pemilik baru gereja itu, North Side Learning Center untuk menanggalkan serta membangun pagar sepanjang 1,8 meter di area gereja itu.
Dewan menyetujui untuk membuat perubahan pada interior gereja Khatolik Holy Trinity dari North Side Learning Center. Di mana sebelumnya muncul banyak penolakan dari sejumlah warga di daerah tersebut.
Sebelum pemungutan suara, Ketua Dewan renovasi gereja itu, Don Radke mengatakan, kota itu tidak dapat campur tangan dalam keputusan melibatkan kebebasan agama.
Sebagian dari mereka yang hadir pada pertemuan itu terbagi -bagi, ada yang menentang dan sebagian lagi mendukung usulan untuk mengubah gereja itu, lapor situs Post-Standard.
Mereka yang menandatangani petisi tersebut termasuk penduduk lokal dan mantan jemaat gereja itu menyatakan bahwa mantan gereja Holy Trinity Catholic Church adalah sebuah landmark lingkungan yang dibangun oleh imigran Jerman 100 tahun yang lalu dan menghapus salib dinilai hanya akan merusak arsitektur bangunan tersebut.
Gereja tersebut ditutup pada 2010 dan para jema’atnya dan digabungkam dengan gereja St. John akibat kemerosotan jumlah pengikut di tempat karena banyak penduduk di kota tersebut berpindah ke luar kota.
North Side Learning Center, adalah sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan program-program memerangi buta-huruf untuk kaum imigran, membeli gereja dan sekolah dan kepasturan seharga $150,000 pada bulan Desember lalu.
Direktur pusat itu, Yusuf Soule mengatakan, salib-salib tersebut harus ditanggalkan karena umat Islam melarang menyembah berhala atau simbol.
Sebuah laporan oleh lembaga nirlaba Onondaga Citizens League, pada musim panas lalu lebih dari 7.200 pendatang telah menetap di Kota Syracuse semenjak 10 tahun terakhir, dengan mayoritas dari Burma, Bhutan dan Somalia.*
No comments:
Post a Comment