Kelompok Muslim terkemuka Nigeria telah mengeluarkan pernyataan keras mengutuk pembunuhan atas warga Muslim oleh tindakan militer nigeria di negara bagian utara dengan dalih memerangi aksi Boko Haram dan terorisme .
”Pembunuhan di luar hukum oleh militer menggambarkan dengan jelas bahwa umat Islam telah menjadi spesies yang terancam punah, dibunuh tanpa pandang bulu dengan kedok tindakan memerangi terorisme,” pernyataan yang dikeluarkan oleh Jama’atu Nasril Islam (JNI) , pada hari Selasa, 8 April.
JNI merilis pernyataan tersebut untuk menanggapi kejadian serangan pada hari Sabtu di Zamfara barat laut di mana lebih dari 112 muslim gugur dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tak dikenal .
Laporan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengungkapkan juga bahwa delapan orang Muslim tewas September lalu oleh pasukan tentara dengan alasan mengejar anggota Boko Haram .
JNI juga katakan terjadi pembunuhan di luar hukum atas 15 Muslim Fulani di Keana di Nasarawa .
”JNI tegas mengutuk pembunuhan di luar hukum atas 15 Muslim Fulani di Keana, pemerkosaan dan pembunuhan dan semua pelanggaran hak asasi manusia pada umat Islam yang tidak bersalah di Maidugri,” kata pernyataan itu .
”Kami sangat menyerukan membawa para pelaku pelanggaran diminta pertanggung jawaban atas kejahatan terhadap warga tak berdosa yang juga memiliki hak untuk mempraktikkan agama yang mereka pilih.“
”JNI khawatir bahwa para pelaku genosida terhadap Muslim tidak mendapatkan hukuman apapun dan dapat pergi bebas seperti apa yang terjadi dengan Pembunuhan dan tindakan keji serupa lainnya.“
JNI telah mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung yang menimpa komunitas Muslim.
”Kami menyerukan kepada semua gubernur kita, politisi dan setiap warga negara untuk melakukan sesuatu yang penting sebelum segala sesuatu menjadi diluar kendali,” kata pernyataan itu.
JNI juga menyesalkan atas tindakan keras pihak keamanan yang menahan beberapa warga Muslim, dan mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan pihak keamanan itu adalah bagian dari agenda tersembunyi yang bertujuan untuk meminggirkan minoritas Muslim.
”Kita dapat mengatakan tanpa takut apapun bahwa di balik semua ini ada agenda besar untuk mengacaukan umat Muslim di Nigeria,” katanya menambahkan.
Nigeria, merupakan rumah bagi 55 persen Muslim dari 140 juta penduduknya.
Ketegangan etnis dan agama telah membara selama bertahun-tahun, didorong kebencian penduduk asli, yang sebagian besar Kristen dan animisme, yang berlomba-lomba untuk menguasai lahan pertanian yang subur dari para migran dan pendatang yang mayoritasnya adalah Muslim. (OI/KH)
”Pembunuhan di luar hukum oleh militer menggambarkan dengan jelas bahwa umat Islam telah menjadi spesies yang terancam punah, dibunuh tanpa pandang bulu dengan kedok tindakan memerangi terorisme,” pernyataan yang dikeluarkan oleh Jama’atu Nasril Islam (JNI) , pada hari Selasa, 8 April.
JNI merilis pernyataan tersebut untuk menanggapi kejadian serangan pada hari Sabtu di Zamfara barat laut di mana lebih dari 112 muslim gugur dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tak dikenal .
Laporan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengungkapkan juga bahwa delapan orang Muslim tewas September lalu oleh pasukan tentara dengan alasan mengejar anggota Boko Haram .
JNI juga katakan terjadi pembunuhan di luar hukum atas 15 Muslim Fulani di Keana di Nasarawa .
”JNI tegas mengutuk pembunuhan di luar hukum atas 15 Muslim Fulani di Keana, pemerkosaan dan pembunuhan dan semua pelanggaran hak asasi manusia pada umat Islam yang tidak bersalah di Maidugri,” kata pernyataan itu .
”Kami sangat menyerukan membawa para pelaku pelanggaran diminta pertanggung jawaban atas kejahatan terhadap warga tak berdosa yang juga memiliki hak untuk mempraktikkan agama yang mereka pilih.“
”JNI khawatir bahwa para pelaku genosida terhadap Muslim tidak mendapatkan hukuman apapun dan dapat pergi bebas seperti apa yang terjadi dengan Pembunuhan dan tindakan keji serupa lainnya.“
JNI telah mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung yang menimpa komunitas Muslim.
”Kami menyerukan kepada semua gubernur kita, politisi dan setiap warga negara untuk melakukan sesuatu yang penting sebelum segala sesuatu menjadi diluar kendali,” kata pernyataan itu.
JNI juga menyesalkan atas tindakan keras pihak keamanan yang menahan beberapa warga Muslim, dan mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan pihak keamanan itu adalah bagian dari agenda tersembunyi yang bertujuan untuk meminggirkan minoritas Muslim.
”Kita dapat mengatakan tanpa takut apapun bahwa di balik semua ini ada agenda besar untuk mengacaukan umat Muslim di Nigeria,” katanya menambahkan.
Nigeria, merupakan rumah bagi 55 persen Muslim dari 140 juta penduduknya.
Ketegangan etnis dan agama telah membara selama bertahun-tahun, didorong kebencian penduduk asli, yang sebagian besar Kristen dan animisme, yang berlomba-lomba untuk menguasai lahan pertanian yang subur dari para migran dan pendatang yang mayoritasnya adalah Muslim. (OI/KH)
No comments:
Post a Comment