Hidayatullah.com–Hasil survei oleh LifeWay Research yang dilakukan pada bulan September lalu mengungkap bahwa hampir seperempat keluarga di Amerika Serikat mendapatkan makanannya dari dapur-dapur gereja, lansir Christian Post Rabu (26/11/2014).
Warga dari kelompok minoritas dan jemaat gereja umumnya memanfaatkan keberadaan dapur gereja untuk mendapatkan makanan, demikian menurut hasil laporan itu.
Lembaga riset Kristen berbasis di Nashville tersebut menanyai 1.158 reponden tentang keberadaan dapur gereja. Hasilnya cukup mengejutkan karena 22 persen dari mereka mengaku mengandalkan dapur gereja untuk memberi makan keluarganya.
Dari mereka yang mengaku mengisi perut keluarganya dengan makanan yang disediakan gereja, 26 persen di antaranya adalah jemaat gereja dan lebih dari sepertiganya mengaku sebagai Kristen Evangelis.
Sebanyak 37 persen pengguna dapur gereja adalah orang Amerika keturunan Afrika, 25 persen keturunan Hispanik (Ameika Latin), dan 19 persen Caucasian (orang kulit putih).
Wakil Presiden LifeWay Research Scott McConnell berkata, “Ada banyak makanan melimpah di Amerika Serikat, tetapi banyak juga orang yang kelaparan.”
Menurut jaringan bank makanan nasional Feeding America sekitar 50 juta orang di Amerika Serikat berjuang untuk mendapatkan sesuap nasi.
Sebagai perbandingan, orang Amerika berkulit putih yang dikasih makan oleh Feeding America mencapai 43 persen, sementara orang kulit hitam 26 persen dan orang Hispanik 20 persen.
Lebih dari 60 persen anggota Feeding America, yang terdiri dari sekitar 200-an food bank (kelompok penyedia makanan gratis), merupakan organisasi berbasis keagamaan (Kristen). Feeding Amerika setiap tahunnya memberikan bantuan makanan bagi 46.5 juta orang di negara yang menyebut negaranya sebagai super power itu.*
Warga dari kelompok minoritas dan jemaat gereja umumnya memanfaatkan keberadaan dapur gereja untuk mendapatkan makanan, demikian menurut hasil laporan itu.
Lembaga riset Kristen berbasis di Nashville tersebut menanyai 1.158 reponden tentang keberadaan dapur gereja. Hasilnya cukup mengejutkan karena 22 persen dari mereka mengaku mengandalkan dapur gereja untuk memberi makan keluarganya.
Dari mereka yang mengaku mengisi perut keluarganya dengan makanan yang disediakan gereja, 26 persen di antaranya adalah jemaat gereja dan lebih dari sepertiganya mengaku sebagai Kristen Evangelis.
Sebanyak 37 persen pengguna dapur gereja adalah orang Amerika keturunan Afrika, 25 persen keturunan Hispanik (Ameika Latin), dan 19 persen Caucasian (orang kulit putih).
Wakil Presiden LifeWay Research Scott McConnell berkata, “Ada banyak makanan melimpah di Amerika Serikat, tetapi banyak juga orang yang kelaparan.”
Menurut jaringan bank makanan nasional Feeding America sekitar 50 juta orang di Amerika Serikat berjuang untuk mendapatkan sesuap nasi.
Sebagai perbandingan, orang Amerika berkulit putih yang dikasih makan oleh Feeding America mencapai 43 persen, sementara orang kulit hitam 26 persen dan orang Hispanik 20 persen.
Lebih dari 60 persen anggota Feeding America, yang terdiri dari sekitar 200-an food bank (kelompok penyedia makanan gratis), merupakan organisasi berbasis keagamaan (Kristen). Feeding Amerika setiap tahunnya memberikan bantuan makanan bagi 46.5 juta orang di negara yang menyebut negaranya sebagai super power itu.*
Di negara-negara demokrasi KAPITALIS hal seperti ini adalah BIASA!
Yang kaya makin kaya yang miskin tau sendiri...