Hidayatullah.com—Bank Sentral Italia melarang penggunaan seluruh kartu kredit di wilayah Vatikan, dengan alasan pusat agama Katolik itu gagal mengimplementasikan kebijakan anti-pencucian uang, lapor media Italia dikutip BBC (3/1/2013).
Tahta Suci Vatikan diwajibkan memenuhi standar keamanan keuangan Uni Eropa mulai tahun 2013 ini. Apabila gagal, maka para wisatawan yang datang ke negara kota itu harus menggunakan uang tunai di seluruh museum dan pertokoan yang ada di sana.
Seorang pejabat Vatikan mengatakan, kontak sedang dilakukan dan larangan penggunaan kartu kredit tersebut diharapkan hanya berlangsung sementara.
Paus Benediktus XVI sudah berjanji akan memberikan transparansi yang lebih luas pada lembaga keuangan dan operasional banknya, Institute for Works of Religion (IOR), yang sebelumnya terlibat dalam skandal pencucian uang.
Sekelompok pakar dari Dewan Eropa mengatakan tahun lalu bahwa Vatikan sudah membuat kemajuan dalam reformasi legislasi, guna memenuhi standar yang ditetapkan Uni Eropa. Namun kerja keras masih harus dilakukan untuk memperbaiki sistem keuangannya.
Kegagalan Vatikan dalam memenuhi standar yang ditetapkan itu, berarti Bank Sentral Italia memerintahkan agar Deutsche Bank Italia --yang menangani semua pembayaran dengan kartu redit di wilayah Vatikan-- untuk menghentikan terminal-terminalnya pada 1 Januari lalu.
Lima juta turis datang mengunjung museum-museum di vatikan tahun lalu. Mereka membelanjakan uangnnya lebih dari 90 juta euro atau US$120 juta untuk tiket museum dan suvenir.
Kebijakan larangan penggunaan kartu kredit dan wajib membayar dengan uang tunai juga diberlakukan di toko farmasi, kantor pos, dan sejumlah toko yang beroperasi di negara mungil itu.
Pengumpulan donasi di acara misa di Vatikan akan terus dilakukan dengan cara pembayaran tunai.*
No comments:
Post a Comment