REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER – Warga muslim di Inggris kembali mendapatkan ancaman dan penghinaan dari sekelompok ekstremis.
Penghinaan tersebut berupa kepala babi yang diletakkan di pintu sebuah mushalla bernama As-Salam di Kota Leicester, Inggris, Rabu (26/12).
Pihak kepolisian setempat telah berhasil meringkus dua laki-laki dan seorang perempuan yang diduga pelaku tindak kriminal berbau SARA tersebut.
Sebagaimana dimuat surat kabar setempat, the Daily Mail, Sabtu (29/12), kepala babi tersebut sengaja diletakkan di depan pintu otomatis mushalla.
Mushalla tersebut memang tengah menjadi sorotan lantaran Partai Nasional Inggris menentang kelompok As-Salam menggunakannya untuk beribadah. Gedung yang dijadikan mushalla tersebut milik Dewan Kota Leicester.
Rencananya, gedung tersebut memang hendak diajukan sebagai masjid. Pengurus masjid As-Salam, Maulana Muhammad Lockhat, menemukan kepala binatang haram tersebut saat ia hendak menunaikan shalat Subuh.
Lockhat mengaku kaget sekaligus sedih dengan ulah para ekstremis yang tak henti-hentinya melakukan diskriminasi terhadap umat Islam. "Dalam budaya Britania, ini serangan," ujarnya.
Penghinaan tersebut berupa kepala babi yang diletakkan di pintu sebuah mushalla bernama As-Salam di Kota Leicester, Inggris, Rabu (26/12).
Pihak kepolisian setempat telah berhasil meringkus dua laki-laki dan seorang perempuan yang diduga pelaku tindak kriminal berbau SARA tersebut.
Sebagaimana dimuat surat kabar setempat, the Daily Mail, Sabtu (29/12), kepala babi tersebut sengaja diletakkan di depan pintu otomatis mushalla.
Mushalla tersebut memang tengah menjadi sorotan lantaran Partai Nasional Inggris menentang kelompok As-Salam menggunakannya untuk beribadah. Gedung yang dijadikan mushalla tersebut milik Dewan Kota Leicester.
Rencananya, gedung tersebut memang hendak diajukan sebagai masjid. Pengurus masjid As-Salam, Maulana Muhammad Lockhat, menemukan kepala binatang haram tersebut saat ia hendak menunaikan shalat Subuh.
Lockhat mengaku kaget sekaligus sedih dengan ulah para ekstremis yang tak henti-hentinya melakukan diskriminasi terhadap umat Islam. "Dalam budaya Britania, ini serangan," ujarnya.
No comments:
Post a Comment