Jika umat Islam Indonesia dan Malaysia bisa bersatu, akan menghasilkan kekuatan besar dalam perkembangan Islam ke depan
Hidayatullah.com–Lazis Dewan Da’wah bekerjasama dengan Akademi Aidit dan INMIND Malaysia menggelar seminar Serumpun Melayu dengan tema “Sudah Islamikah Negeri Kita?”.
Seminar yang dilaksanakan hari Selasa (20/01/2015) ini dibuka oleh Ketua Umum Dewan Da’wah, Ustadz Syuhada Bahri dan dihadiri oleh para pengurus Dewan Da’wah, tokoh-tokoh umat serta para aktivis dakwah.
Seminar yang dilaksanakan di Auditorium Pegadaian Jakarta Pusat ini menghadirkan pembicara dari Indonesia dan Malaysia, yaitu Dr. Ahmad Zain Anajah (Ketua Majelis Fatwa Dewan Da’wah), M Ismail Yusanto (SEM Institute), Dato’ Aidit bin Ghazali (Akademi Aidit Malaysia), Prof. Dr. Syahrizal Abbas (Kepala Dinas Syariat Islam NAD), Sumunar Jati (Wakil Direktur LPPOM-MUI) dan Sepky Mardian, SEI, MM, SAS. (Peneliti SEBI Indonesia)
Dalam sambutan pembukanya, Syuhada Bahri mengingatkan bahwa dalam kehidupan yang semakin sekular dan liberal ini, kemajuan di bidang fisik material tercapai dengan baik. Tetapi seiring dengan itu, kemunduran secara signifikan terjadi di bidang mental spiritual.
“Kondisi ini menghasilkan manusia yang secara fisik terlihat bahagia tapi sebenarnya dia tidak bahagia. Kondisi ini, ujar beliau, hanya bisa dijawab dengan penerapan syariat islamiah dalam hidup dan kehidupan,” ujarnya.
Menurutnya, syariat islamiyah adalah sesuatu yang indah, ia datang dengan kedamaian, tidak dengan kekerasan, bukan hanya untuk umat Islam tapi juga untuk umat manusia secara umum.
Ia melanjutkan, kini perkembangan syariat islam di bidang ekonomi cukup menggembirakan. Meski demikian, ia mengingatkan umat jangan terlalu bergembira dahulu.
“Kita harus melihat apakah syariat islam yang diterapkan itu sudah sesuai dengan yang difahami Rasulullah dan para sahabatnya atau belum? Jika belum maka tugas kita lah untuk memperbaikinya.”
Ia juga mengapresiasi seminar serumpun ini, sebab dalam pandangannya, jika umat Islam Indonesia dan Malaysia bisa bersatu, maka akan menghasilkan kekuatan yang besar untuk perkembangan Islam ke depan.
“Karena itu banyak pihak yang tidak suka jika kita bersatu,” ujarnya. Karenanya beliau berpesan agar umat Islam di kedua negara jangan mudah terpancing oleh masalah yang muncul diantara kedua Negara, sebab pasti akan ada pihak-pihak yang tidak suka dengan persatuan itu terus mengusahakan perselisihan diantara kedua negara.*
Hidayatullah.com–Lazis Dewan Da’wah bekerjasama dengan Akademi Aidit dan INMIND Malaysia menggelar seminar Serumpun Melayu dengan tema “Sudah Islamikah Negeri Kita?”.
Seminar yang dilaksanakan hari Selasa (20/01/2015) ini dibuka oleh Ketua Umum Dewan Da’wah, Ustadz Syuhada Bahri dan dihadiri oleh para pengurus Dewan Da’wah, tokoh-tokoh umat serta para aktivis dakwah.
Seminar yang dilaksanakan di Auditorium Pegadaian Jakarta Pusat ini menghadirkan pembicara dari Indonesia dan Malaysia, yaitu Dr. Ahmad Zain Anajah (Ketua Majelis Fatwa Dewan Da’wah), M Ismail Yusanto (SEM Institute), Dato’ Aidit bin Ghazali (Akademi Aidit Malaysia), Prof. Dr. Syahrizal Abbas (Kepala Dinas Syariat Islam NAD), Sumunar Jati (Wakil Direktur LPPOM-MUI) dan Sepky Mardian, SEI, MM, SAS. (Peneliti SEBI Indonesia)
Dalam sambutan pembukanya, Syuhada Bahri mengingatkan bahwa dalam kehidupan yang semakin sekular dan liberal ini, kemajuan di bidang fisik material tercapai dengan baik. Tetapi seiring dengan itu, kemunduran secara signifikan terjadi di bidang mental spiritual.
“Kondisi ini menghasilkan manusia yang secara fisik terlihat bahagia tapi sebenarnya dia tidak bahagia. Kondisi ini, ujar beliau, hanya bisa dijawab dengan penerapan syariat islamiah dalam hidup dan kehidupan,” ujarnya.
Menurutnya, syariat islamiyah adalah sesuatu yang indah, ia datang dengan kedamaian, tidak dengan kekerasan, bukan hanya untuk umat Islam tapi juga untuk umat manusia secara umum.
Ia melanjutkan, kini perkembangan syariat islam di bidang ekonomi cukup menggembirakan. Meski demikian, ia mengingatkan umat jangan terlalu bergembira dahulu.
“Kita harus melihat apakah syariat islam yang diterapkan itu sudah sesuai dengan yang difahami Rasulullah dan para sahabatnya atau belum? Jika belum maka tugas kita lah untuk memperbaikinya.”
Ia juga mengapresiasi seminar serumpun ini, sebab dalam pandangannya, jika umat Islam Indonesia dan Malaysia bisa bersatu, maka akan menghasilkan kekuatan yang besar untuk perkembangan Islam ke depan.
“Karena itu banyak pihak yang tidak suka jika kita bersatu,” ujarnya. Karenanya beliau berpesan agar umat Islam di kedua negara jangan mudah terpancing oleh masalah yang muncul diantara kedua Negara, sebab pasti akan ada pihak-pihak yang tidak suka dengan persatuan itu terus mengusahakan perselisihan diantara kedua negara.*
No comments:
Post a Comment