Sebagian kalangan Kristen di Amerika Serikat bersuka cita menyambut
sikap Presiden Barack Obama yang mendukung perkawinan sesama jenis.
Bahkan salah seorang pastor di sana menyatakan akan memanjatkan doa atas
sikap Obama tersebut.
Sebelumnya Presiden Obama, Rabu kemarin (9/5), mengumumkan bahwa dia mendukung perkawinan sesama jenis kendati hal tersebut bisa mengundang kontroversi, khususnya di tempat-tempat ibadah di Amerika Serikat.
Kaum gay dan kelompok Kristen liberal merasa menemukan antusias baru Obama setelah dianggap mengecewakan sejak memegang kekuasaan pada tahun 2008. Saat itu, dalam kampanye pemilihan presiden, Obama menjanjikan perubahan. "Kini semuanya telah terwujud."
"Dukungan Obama membuat saya bersuka cita. Saya bergembira sepanjang hari," kata pendeta Annie Steinberg-Behrman, seorang pendeta dari Gereja Persatuan Kristen di Berkeley, California, yang menikah dengan pasangannya pada 2004.
Pendeta Jane Spahr, seorang penginjil lesbian yang telah menantang Gereja dengan melakukan pernikahan sesama jenis, memberikan aplus terhadap sikap presiden Obama.
Pendeta Curran Reichert, seorang pendeta di Community Congregational Church of Tiburon-Belvedere California yang menikah dengan pasangannya, memuji sikap presiden dengan menyatakan Obama telah melakukan pekerjaannya.
Namun, kelompok Kristen konservatif yang mendasarkan pendapatnya pada Injil menentang perkawinan sesama jenis. Sikap tersebut sekaligus sebagai perlawanan terhadap Obama yang akan maju dalam pemilihan presiden, 6 November 2012, berhadapan dengan Mitt Romney dari Republik.
"Ini membuat mereka bakal menyesal," kata Caryl Scales, anggota Hampton Road Baptist Church di DeSoto, Texas. "Saya tak senang dengan hal ini (perkawinan sesama jenis). Firman Tuhan mengatakan bahwa pernikahan sesama jenis adalah salah."
Para pemimpin agama di Amerika Serikat juga menentang dukungan Obama pada perkawinan gay. Kardinal Timothy Dolan, President dari U.S. Conference of Catholic Bishops, mengatakan sikap Obama adalah sebuah "kesalahan yang sangat fatal."
"Kami tak bisa diam dengan kata-kata atau aksi yang akan merusak lembaga perkawinan yang dianut oleh masyakat kita," kata Dolan dalam sebuah pernyataan. "Masyarakat negeri ini, khususnya anak-anak kita, layak untuk hidup lebih baik." Sedangkan Family Research Council menganggap dukungan Obama tersebut sebagai sesuatu tindakan yang mengecewakan bukan mengejutkan.
Sedangkan Pendeta Pantekosta Charles Bargaineer, yang sebagian besar jemaatnya berkulit hitam dari New Fellowship Church of God di Orlando, pinggiran Winter Park, Florida, sangat terganggu dengan pernyataan Obama. Ia menyatakan mungkin akan mempertimbangkan kembali untuk memberikan dukungan seperti pada 2008.(fq/reu)
Sebelumnya Presiden Obama, Rabu kemarin (9/5), mengumumkan bahwa dia mendukung perkawinan sesama jenis kendati hal tersebut bisa mengundang kontroversi, khususnya di tempat-tempat ibadah di Amerika Serikat.
Kaum gay dan kelompok Kristen liberal merasa menemukan antusias baru Obama setelah dianggap mengecewakan sejak memegang kekuasaan pada tahun 2008. Saat itu, dalam kampanye pemilihan presiden, Obama menjanjikan perubahan. "Kini semuanya telah terwujud."
"Dukungan Obama membuat saya bersuka cita. Saya bergembira sepanjang hari," kata pendeta Annie Steinberg-Behrman, seorang pendeta dari Gereja Persatuan Kristen di Berkeley, California, yang menikah dengan pasangannya pada 2004.
Pendeta Jane Spahr, seorang penginjil lesbian yang telah menantang Gereja dengan melakukan pernikahan sesama jenis, memberikan aplus terhadap sikap presiden Obama.
Pendeta Curran Reichert, seorang pendeta di Community Congregational Church of Tiburon-Belvedere California yang menikah dengan pasangannya, memuji sikap presiden dengan menyatakan Obama telah melakukan pekerjaannya.
Namun, kelompok Kristen konservatif yang mendasarkan pendapatnya pada Injil menentang perkawinan sesama jenis. Sikap tersebut sekaligus sebagai perlawanan terhadap Obama yang akan maju dalam pemilihan presiden, 6 November 2012, berhadapan dengan Mitt Romney dari Republik.
"Ini membuat mereka bakal menyesal," kata Caryl Scales, anggota Hampton Road Baptist Church di DeSoto, Texas. "Saya tak senang dengan hal ini (perkawinan sesama jenis). Firman Tuhan mengatakan bahwa pernikahan sesama jenis adalah salah."
Para pemimpin agama di Amerika Serikat juga menentang dukungan Obama pada perkawinan gay. Kardinal Timothy Dolan, President dari U.S. Conference of Catholic Bishops, mengatakan sikap Obama adalah sebuah "kesalahan yang sangat fatal."
"Kami tak bisa diam dengan kata-kata atau aksi yang akan merusak lembaga perkawinan yang dianut oleh masyakat kita," kata Dolan dalam sebuah pernyataan. "Masyarakat negeri ini, khususnya anak-anak kita, layak untuk hidup lebih baik." Sedangkan Family Research Council menganggap dukungan Obama tersebut sebagai sesuatu tindakan yang mengecewakan bukan mengejutkan.
Sedangkan Pendeta Pantekosta Charles Bargaineer, yang sebagian besar jemaatnya berkulit hitam dari New Fellowship Church of God di Orlando, pinggiran Winter Park, Florida, sangat terganggu dengan pernyataan Obama. Ia menyatakan mungkin akan mempertimbangkan kembali untuk memberikan dukungan seperti pada 2008.(fq/reu)
No comments:
Post a Comment