Satu juta wanita non-Muslim di Amerika Serikat akan memakai jilbab
dalam upaya mendukung Shaima Alawadi, seorang imigran Irak yang secara
brutal terbunuh di rumahnya pada bulan Maret lalu.
Banyak wanita non-Muslim di Amerika Serikat telah memposting foto-foto diri mereka mengenakan jilbab pada grup "Satu Juta Jilbab untuk Shaima Alawadi," yang merupakan halaman web baru yang dibuat di Facebook.
Halaman Facebook ini kini telah memiliki sekitar 10.000 orang anggota pada 2 April lalu.
Jean Younis, manajer kantor di Gereja Advent Lembah Bonita di National City, California, mengatakan ia akan memakai jilbab untuk mendukung keluarga dan teman-teman Shaima Alawadi pada hari Minggu mendatang, menurut sebuah artikel terbaru yang diterbitkan oleh Washington Post.
"Saya mengharapkan reaksi, tapi itu intinya, "kata Younis.
Manajer kantor gereja berusia 59 tahun ini adalah salah satu dari banyak wanita non-Muslim yang telah menyatakan solidaritasnya terhadap Shaima Alawadi (32 tahun).
Alawadi, ibu muda dari lima anak, ditemukan tak sadarkan diri di rumahnya di El Cajon, California, pada tanggal 21 Maret. Dia meninggal setelah dipukuli dan ditemukan tergeletak dalam genangan darah di samping sebuah catatan yang mengatakan "kembali ke negara anda, anda teroris".
Ada juga demonstrasi "jilbab dan hoodie" di beberapa perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Gagasan "hoodie" mengacu pada pembunuhan Trayvon Martin, seorang remaja kulit hitam yang ditembak mati oleh seorang relawan pemantau lingkungan di Florida pada 26 Februari lalu.
"Mereka berdua tewas karena cara orang-orang melihat mereka dengan pandangan yang salah," kata Younis.
Trayvon Martin dan Shaima Alawadi bukan hanya sekedar korban kejahatan kebencian di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.(fq/prtv)
Banyak wanita non-Muslim di Amerika Serikat telah memposting foto-foto diri mereka mengenakan jilbab pada grup "Satu Juta Jilbab untuk Shaima Alawadi," yang merupakan halaman web baru yang dibuat di Facebook.
Halaman Facebook ini kini telah memiliki sekitar 10.000 orang anggota pada 2 April lalu.
Jean Younis, manajer kantor di Gereja Advent Lembah Bonita di National City, California, mengatakan ia akan memakai jilbab untuk mendukung keluarga dan teman-teman Shaima Alawadi pada hari Minggu mendatang, menurut sebuah artikel terbaru yang diterbitkan oleh Washington Post.
"Saya mengharapkan reaksi, tapi itu intinya, "kata Younis.
Manajer kantor gereja berusia 59 tahun ini adalah salah satu dari banyak wanita non-Muslim yang telah menyatakan solidaritasnya terhadap Shaima Alawadi (32 tahun).
Alawadi, ibu muda dari lima anak, ditemukan tak sadarkan diri di rumahnya di El Cajon, California, pada tanggal 21 Maret. Dia meninggal setelah dipukuli dan ditemukan tergeletak dalam genangan darah di samping sebuah catatan yang mengatakan "kembali ke negara anda, anda teroris".
Ada juga demonstrasi "jilbab dan hoodie" di beberapa perguruan tinggi di seluruh Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Gagasan "hoodie" mengacu pada pembunuhan Trayvon Martin, seorang remaja kulit hitam yang ditembak mati oleh seorang relawan pemantau lingkungan di Florida pada 26 Februari lalu.
"Mereka berdua tewas karena cara orang-orang melihat mereka dengan pandangan yang salah," kata Younis.
Trayvon Martin dan Shaima Alawadi bukan hanya sekedar korban kejahatan kebencian di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.(fq/prtv)
No comments:
Post a Comment