Pada tahun 80-an saya sedang menimba ilmu di Wates Jogyakarta kepada pakde P yang juga merupakan keluarga dekat isteriku. Setahuku, pakde adalah keturunan langsung dari Kanjeng Sunan Kalijaga Trah ke III.
Berbagai keilmuaan dari Kanjeng Sunan Kalijogo diturunkan kepadaku oleh beliau, dan pakde juga menetapkan aku sebagai penerusnya. Tentu saja aku dengan sepenuh daya berusaha mempelajari, menyerap berbagai keilmuan yang diberikan dan kulatih hingga mahir, aku tidak mau mengecewakan pakde atas kepercayaannya yang begitu besar kepadaku.
Yang sangat menarik perhatianku adalah Ilmu Pemantul-nya Sunan Kalijogo yang luar biasa, bilamana ilmu ini diterapkan kepada seseorang, maka semua niat jahat akan memantul kembali. Contoh: Kalau ada seseorang dengan kemarahannya lalu memukul, maka akan membalik dan terpental jatuh.
Pada saat membuka pengobatan, seringkali keilmuan ini saya terapkan kepada para pasien yang diserang santet (kiriman), maka santet akan memantul membalik kepada pengirim dengan kekuatan berlipat ganda, ibarat melempar batu, maka akan memantul membalik seperti peluru yang ditembakkan. Bayangkan akibatnya bagi si pengirim, fatal...
“Allah-lah pelindung-Mu dan hanya DIA-lah yang sebaik-baik penolong”. (QS 3: 150)
Bahkan Elmaut-pun tidak berani mendekat. Harap dibedakan antara Elmaut dengan Malaikat Isro'il. Elmaut adalah pencabut nyawa dari sisi kegelapan, gambarannya berupa bayangan berjubah hitam tanpa wajah (kosong) dan membawa sebatang tongkat yang diujungnya ada pisau melengkung berbentuk arit.
Elmaut berada di dekat mereka yang disantet, atau yang diarahkan sedemikian untuk mendapat kecelakaan dari sisi kegelapan.
Dulu setiap berhadapan dengan Elmaut, saya muntah darah, tetapi Elmaut-nya menjauh bahkan seringkali langsung pergi lenyap. Sekarang ini Alhamdulillah banyak pasien korban santet sembuh, sehat kembali, artinya sekarang ini saya sudah tahu menanggulanginya dengan aman bagi saya maupun bagi pasien, karena saya telah berhasil menemukan rahasia hakikat kehidupan. (Dan tentu saja tidak muntah darah lagi).
Jadi sebagai pengobatpun tentu saja mempunyai resiko tinggi hingga maut. Bagaimana tidak, kalau saja kalah ilmu, dapat dipastikan kematian-lah yang akan saya peroleh sebagai imbalannya. Hanya pertolongan Allah yang menyelamatkan diriku.
“Sesungguhnya Allah selalu menolong/membantu orang-orang yang taqwa, dan orang-orang yang benar-benar berbuat baik”. (QS An-Nahl: 128)
Oleh pakde saya diberi denah lokasi dimana saya dapat menemukan guru agar dapat memperoleh ilmu lebih banyak lagi.
Keesokan harinya langsung saya datangi lokasinya, ternyata berada di pulau di tengah aliran sungai, yang saat itu sedang musim hujan jadi sangat deras airnya, dan sungainyapun sangat lebar, saya perkirakan puluhan meter lebarnya.
Termenung saya ditepi sungai memandang ke arah pulau di seberang, yang terlihat ada pondok sederhana.
Tidak terlihat ada perahu untuk menyeberang apalagi jembatan, bagaimana caranya kesana? Mau berenang tidak mungkin airnya terlalu deras, bahkan terlihat banyak potongan2 kayu dihanyutkan, kalau saya paksakan dipastikan akan dihanyutkan air yang deras itu.
Berjam2 saya termenung dan tiba2 saya melihat suatu peragaan keilmuan yang luarbiasa canggihnya, yang sulit untuk dicerna oleh akal fikiran saya, bermimpikah aku??! Terlihat seseorang yang telah sepuh, keluar dari pondok dan kemudian memotong sehelai daun pisang dengan kukunya, daun pisang kemudian diletakkan diatas aliran sungai dan beliau bagaikan naik perahu berlayar menyeberang kearahku.
Aku terpana tak percaya atas apa yang kulihat, mustahil, seseorang dapat berjalan, maksudku berlayar dengan sehelai daun pisang diatas arus sungai yang bergejolak dengan derasnya. Subhanallah...
Dalam keadaan masih terpaku keheranan beliau telah tiba di depanku kemudian mengelus kepalaku, terasa ada gelombang enerji berupa sinar yang mengalir ke diriku, dan kudengar kata2nya halus: "Apa yang kau cari, sesungguhnya semua sudah ada di dalam dirimu, galilah, pelajarilah, amalkanlah bagi mereka yang membutuhkan". Sejuk hatiku mendengar kata2nya yang lembut, dan sebelum aku sempat bertanya maupun menjawab, beliau sudah kembali berlayar menyeberangi sungai ke pondok sederhananya di tengah pulau.
Aku terhenyak, sampai malam ku menunggu barangkali beliau akan keluar lagi dan menjumpai ku lagi, akan tetapi sampai suara malam terdengar bersahut2an, tidak juga keluar lagi menjumpaiku.
Aku kemudian beranjak menuju pulang, beberapa langkah kemudian aku masih penasaran dan kembali menengok ke arah pulau kearah pondokan yang tadinya walaupun samar masih terlihat jelas.
Kembali suatu kejutan besar terjadi, tiba2 saja pondokan bersinar dan lenyap dari pandanganku, aku mencari2 dan tidak berhasil menemukan pondokan tadi. Masya Allah...
Keesokan harinya masih penasaran, aku kembali ketempat kemarin sebelumnya, ketepi sungai, kupastikan tidak terlihat ada pondokan bahkan bekasnyapun tidak terlihat di pulau ditengah sungai itu. Raib hilang lenyap tak berbekas.
Akhirnya aku pulang ke Jakarta dan berbulan2 membersihkan diri, mendekatkan diri kepada Allah memperdalam ilmu Al Qur'an, menggali lebih dalam Al Qur'an hingga akhirnya saya memperoleh cahaya Nur Allah.
Setelah itu berbulan2 lagi saya semakin mendekat kepada Allah dan akhirnya mendapatkan NurSyifa', Enerji Sinar Penyembuh yang datangnya dari Allah Yang Maha Menyembuhkan...
Pada suatu saat saya mempelajari tembang/kidung Sunan Kalijogo, saya rekam ke dalam kaset, dan kemudian saya putar berulang2, kebetulan saat itu putra saya yang pertama, Reno sedang berhandai2 main di dekat saya.
Hal ini yang memberikan kesadaran baru kepada saya untuk menggunakan teknologi guna menjembatani antara dunia nyata dan spiritual yang gaib. Setelah tahu cara memanfaatkannya, hingga sekarang saya menggunakan berbagai peralatan canggih agar dapat memperoleh kekuatan spiritual yang saya butuhkan dalam waktu yang relatip singkat.
Saya telah bereksperimen bertahun2, katakanlah begitu, dengan peralatan canggih untuk mendapatkan kekuatan dari alam gaib dan berhasil..! Sekarang ini saya tinggal menikmatinya, apapun yang saya butuhkan tinggal lihat di Al Qur'an, dan dengan peralatan khusus, diwujudkan dalam bentuk nyata, karena sesungguhnya semua yang dibutuhkan manusia telah tersedia di Al Qur'an tinggal pakai saja.
Banyak orang yang mempelajari Al Qur'an dari segi agamanya saja yah, itulah yang mereka dapatkan, siapa yang menggali lebih dalam lagi Al Qur'an dan mau berfikir dan mengolahnya akan memperoleh hikmah, akan mendapat pelajaran lebih dari orang biasa. (QS 2: 269. Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). )
Saya bersyukur bahwa saya dilahirkan sebagai putra seorang ahli elektronika, sehingga memperoleh Teknologi Al Qur'an, bilamana saya dilahirkan sebagai putra seorang Kyai atau Ustadz, maka tentunya ceritanya akan lain lagi...
Ada satu pengalaman lagi, sebelum saya belajar ke Wates, Jogyakarta, saya pernah berguru kepada seorang pintar di Jawa Tengah, Beliau mempercayai kekuatan2 dari pusaka yang dapat membantu manusia untuk mencapai cita2 dan apa2 yang dibutuhkannya.
"Coba dipegang cocok apa tidak", katanya, saat kupegang terasa panas enerjinya, dan kemudian beliaupun berkata: "Wah tidak cocok, panas", dan keris tadi dilempar ke udara dan menghilang begitu saja, bagaikan sulap. Aku terpana dan bertekad suatu saat aku akan bisa juga melakukan seperti itu.
Biasanya langsung diberikan kepada siapa saja yang saat itu ikut membantu, menemani kami.
“Rahmat-NYA itu DIA tentukan kepada Orang yang dikehendaki-NYA. Allah mempunyai Karunia yang besar”. (QS 3: 74)
Menjelang memperoleh cahaya Nur Allah dan NurSyifa', aku tergerak untuk meninggalkan berbagai ilmu2 yang tidak bermanfaat, mencari guru2 yang sholeh dan terjamin ilmu islamnya, seperti para kyai, ajengan, dan pemuka islami lainnya, karena kesadaranku sudah mulai tumbuh akan mana yang baik dan benar, mana yang salah dan buruk.
Ternyata khazanah islami sangat luas dan sangat menarik untuk dipelajari. Mulailah aku berburu berbagai kitab2 atas petunjuk para guru2ku yang islami itu. Berbagai kitab pengobatan, do'a, dzikir mustajab, kitab Mujarobat, kitab kuning dan berbagai nuansa keislaman lainnya kuperdalam melalui para guru dan melalui kitab2 islami yang berhasil kuperoleh. Aku sempat nyantren di Parakan Jawa Tengah dan di Pagentongan Bogor, serta beberapa pesantren yang terkenal lainnya di Jawa Barat, Tengah dan di Jawa Timur, untuk menimba, memperdalam ilmu dan meningkatkan pengetahuan Islamku.
Sehingga meningkatlah iman taqwa dan ibadahku karenanya dan semakin kentalnya keyakinanku akan kemukjizatan al Qur'an dan segenap isinya...
“Taatilah Allah dan Rasul. Jika mereka tidak mau mengindahkan ajakan-Mu ini, maka Allah tidak cinta kepada mereka (orang-orang yang kafir)”. (QS 3: 32)
Setelah memulai buka praktek ditahun 1984, mulailah berbondong2 orang berdatangan untuk berobat dan berbagai keperluan lainnya dijalan yang diridho'i Allah sampai Terapi NurSyifa' maju dan terus berkembang pesat seperti sekarang ini. Hingga saat inipun masih tak henti2nya aku belajar dan memperdalam, mengolah berbagai keilmuan untuk menyempurnakan pengetahuanku...
“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS 10: 57)
“Lenyapkanlah penderitaanku wahai Tuhan sekalian Manusia. Sembuhkanlah aku. Engkaulah pemberi kesembuhan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan daripada-Mu, kesembuhan yang tidak akan menimbulkan bekas”. (Al Hadits)
Perjalanan hidupku mengarungi kehidupan baru sebagai penyembuh, meningkatkan keinginanku untuk silaturahim dengan para alim ulama yang terkenal ke salihannya, akhirnya perjumpaanku dengan Gus Dur berbuah kegembiraan, Beliau berkenan menurunkan beberapa ilmunya yaitu Nur Allahyah tingkat tinggi dan Ilmu Tuntunan Ilahi yang luar biasa. [HMBIS-NS-10]
Berbagai keilmuaan dari Kanjeng Sunan Kalijogo diturunkan kepadaku oleh beliau, dan pakde juga menetapkan aku sebagai penerusnya. Tentu saja aku dengan sepenuh daya berusaha mempelajari, menyerap berbagai keilmuan yang diberikan dan kulatih hingga mahir, aku tidak mau mengecewakan pakde atas kepercayaannya yang begitu besar kepadaku.
Berbagai kejadian2 gaib yang aneh2 dan tidak masuk diakal nyata terpampang dan beberapa waktu kemudian sayapun mahir juga menggunakan kemampuan2 hebat itu.
Yang sangat menarik perhatianku adalah Ilmu Pemantul-nya Sunan Kalijogo yang luar biasa, bilamana ilmu ini diterapkan kepada seseorang, maka semua niat jahat akan memantul kembali. Contoh: Kalau ada seseorang dengan kemarahannya lalu memukul, maka akan membalik dan terpental jatuh.
Pada saat membuka pengobatan, seringkali keilmuan ini saya terapkan kepada para pasien yang diserang santet (kiriman), maka santet akan memantul membalik kepada pengirim dengan kekuatan berlipat ganda, ibarat melempar batu, maka akan memantul membalik seperti peluru yang ditembakkan. Bayangkan akibatnya bagi si pengirim, fatal...
“Allah-lah pelindung-Mu dan hanya DIA-lah yang sebaik-baik penolong”. (QS 3: 150)
Bahkan Elmaut-pun tidak berani mendekat. Harap dibedakan antara Elmaut dengan Malaikat Isro'il. Elmaut adalah pencabut nyawa dari sisi kegelapan, gambarannya berupa bayangan berjubah hitam tanpa wajah (kosong) dan membawa sebatang tongkat yang diujungnya ada pisau melengkung berbentuk arit.
Elmaut berada di dekat mereka yang disantet, atau yang diarahkan sedemikian untuk mendapat kecelakaan dari sisi kegelapan.
Dulu setiap berhadapan dengan Elmaut, saya muntah darah, tetapi Elmaut-nya menjauh bahkan seringkali langsung pergi lenyap. Sekarang ini Alhamdulillah banyak pasien korban santet sembuh, sehat kembali, artinya sekarang ini saya sudah tahu menanggulanginya dengan aman bagi saya maupun bagi pasien, karena saya telah berhasil menemukan rahasia hakikat kehidupan. (Dan tentu saja tidak muntah darah lagi).
Jadi sebagai pengobatpun tentu saja mempunyai resiko tinggi hingga maut. Bagaimana tidak, kalau saja kalah ilmu, dapat dipastikan kematian-lah yang akan saya peroleh sebagai imbalannya. Hanya pertolongan Allah yang menyelamatkan diriku.
“Sesungguhnya Allah selalu menolong/membantu orang-orang yang taqwa, dan orang-orang yang benar-benar berbuat baik”. (QS An-Nahl: 128)
Setelah berhasil memperoleh berbagai keilmuan yang diwariskan dari Kanjeng Sunan Kalijogo, saya kemudian mohon petunjuk guru (pakde) dimana dapat memperoleh ilmu lebih banyak lagi.
Oleh pakde saya diberi denah lokasi dimana saya dapat menemukan guru agar dapat memperoleh ilmu lebih banyak lagi.
Keesokan harinya langsung saya datangi lokasinya, ternyata berada di pulau di tengah aliran sungai, yang saat itu sedang musim hujan jadi sangat deras airnya, dan sungainyapun sangat lebar, saya perkirakan puluhan meter lebarnya.
Termenung saya ditepi sungai memandang ke arah pulau di seberang, yang terlihat ada pondok sederhana.
Tidak terlihat ada perahu untuk menyeberang apalagi jembatan, bagaimana caranya kesana? Mau berenang tidak mungkin airnya terlalu deras, bahkan terlihat banyak potongan2 kayu dihanyutkan, kalau saya paksakan dipastikan akan dihanyutkan air yang deras itu.
Berjam2 saya termenung dan tiba2 saya melihat suatu peragaan keilmuan yang luarbiasa canggihnya, yang sulit untuk dicerna oleh akal fikiran saya, bermimpikah aku??! Terlihat seseorang yang telah sepuh, keluar dari pondok dan kemudian memotong sehelai daun pisang dengan kukunya, daun pisang kemudian diletakkan diatas aliran sungai dan beliau bagaikan naik perahu berlayar menyeberang kearahku.
Aku terpana tak percaya atas apa yang kulihat, mustahil, seseorang dapat berjalan, maksudku berlayar dengan sehelai daun pisang diatas arus sungai yang bergejolak dengan derasnya. Subhanallah...
Dalam keadaan masih terpaku keheranan beliau telah tiba di depanku kemudian mengelus kepalaku, terasa ada gelombang enerji berupa sinar yang mengalir ke diriku, dan kudengar kata2nya halus: "Apa yang kau cari, sesungguhnya semua sudah ada di dalam dirimu, galilah, pelajarilah, amalkanlah bagi mereka yang membutuhkan". Sejuk hatiku mendengar kata2nya yang lembut, dan sebelum aku sempat bertanya maupun menjawab, beliau sudah kembali berlayar menyeberangi sungai ke pondok sederhananya di tengah pulau.
Aku terhenyak, sampai malam ku menunggu barangkali beliau akan keluar lagi dan menjumpai ku lagi, akan tetapi sampai suara malam terdengar bersahut2an, tidak juga keluar lagi menjumpaiku.
Aku kemudian beranjak menuju pulang, beberapa langkah kemudian aku masih penasaran dan kembali menengok ke arah pulau kearah pondokan yang tadinya walaupun samar masih terlihat jelas.
Kembali suatu kejutan besar terjadi, tiba2 saja pondokan bersinar dan lenyap dari pandanganku, aku mencari2 dan tidak berhasil menemukan pondokan tadi. Masya Allah...
Keesokan harinya masih penasaran, aku kembali ketempat kemarin sebelumnya, ketepi sungai, kupastikan tidak terlihat ada pondokan bahkan bekasnyapun tidak terlihat di pulau ditengah sungai itu. Raib hilang lenyap tak berbekas.
Saat itu aku belum mengerti dan lama sesudahnya baru aku mengerti bahwa ternyata beliau itu adalah Nabi Khidir as. yang terkenal.
Akhirnya aku pulang ke Jakarta dan berbulan2 membersihkan diri, mendekatkan diri kepada Allah memperdalam ilmu Al Qur'an, menggali lebih dalam Al Qur'an hingga akhirnya saya memperoleh cahaya Nur Allah.
Setelah itu berbulan2 lagi saya semakin mendekat kepada Allah dan akhirnya mendapatkan NurSyifa', Enerji Sinar Penyembuh yang datangnya dari Allah Yang Maha Menyembuhkan...
Pada suatu saat saya mempelajari tembang/kidung Sunan Kalijogo, saya rekam ke dalam kaset, dan kemudian saya putar berulang2, kebetulan saat itu putra saya yang pertama, Reno sedang berhandai2 main di dekat saya.
Tiba2 Reno berkata: "Pa, ada orang berjubah putih dateng", Ya, saya juga sudah melihatnya. Saya tahu yang datang adalah khodamnya dari Sunan Kalijaga karena saya memutar berulang2 rekaman kidungnya itu.
Hal ini yang memberikan kesadaran baru kepada saya untuk menggunakan teknologi guna menjembatani antara dunia nyata dan spiritual yang gaib. Setelah tahu cara memanfaatkannya, hingga sekarang saya menggunakan berbagai peralatan canggih agar dapat memperoleh kekuatan spiritual yang saya butuhkan dalam waktu yang relatip singkat.
Saya telah bereksperimen bertahun2, katakanlah begitu, dengan peralatan canggih untuk mendapatkan kekuatan dari alam gaib dan berhasil..! Sekarang ini saya tinggal menikmatinya, apapun yang saya butuhkan tinggal lihat di Al Qur'an, dan dengan peralatan khusus, diwujudkan dalam bentuk nyata, karena sesungguhnya semua yang dibutuhkan manusia telah tersedia di Al Qur'an tinggal pakai saja.
Banyak orang yang mempelajari Al Qur'an dari segi agamanya saja yah, itulah yang mereka dapatkan, siapa yang menggali lebih dalam lagi Al Qur'an dan mau berfikir dan mengolahnya akan memperoleh hikmah, akan mendapat pelajaran lebih dari orang biasa. (QS 2: 269. Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). )
Saya bersyukur bahwa saya dilahirkan sebagai putra seorang ahli elektronika, sehingga memperoleh Teknologi Al Qur'an, bilamana saya dilahirkan sebagai putra seorang Kyai atau Ustadz, maka tentunya ceritanya akan lain lagi...
Ada satu pengalaman lagi, sebelum saya belajar ke Wates, Jogyakarta, saya pernah berguru kepada seorang pintar di Jawa Tengah, Beliau mempercayai kekuatan2 dari pusaka yang dapat membantu manusia untuk mencapai cita2 dan apa2 yang dibutuhkannya.
Suatu ketika saat saya sedang bersimpuh di hadapannya, beliau berkata: "Ada pusaka yang sedang keluar dari sarangnya", dan tiba2 saja beliau seperti menangkap sesuatu dari udara dan ditangan beliau muncul sebilah keris yang indah.
"Coba dipegang cocok apa tidak", katanya, saat kupegang terasa panas enerjinya, dan kemudian beliaupun berkata: "Wah tidak cocok, panas", dan keris tadi dilempar ke udara dan menghilang begitu saja, bagaikan sulap. Aku terpana dan bertekad suatu saat aku akan bisa juga melakukan seperti itu.
Saat ini, walaupun sudah pernah bisa, aku sudah tidak mau main2 pusaka lagi kuatir musyrik dan mengganggu keimanan.
Pernah bersama adikku yang bungsu, dulu, kami kuras semua pusaka yang ada di dalam bumi di Jakarta dan sekitarnya, sampai ribuan pusaka kami peroleh mulai dari keris, tombak, kujang, golok, berbagai batu2an, seperti mirah delima, kepompong berisi jarum kuningan untuk kekebalan, rantai babi, dll.
Saat ini di Jakarta sudah boleh dibilang bersih dari pusaka2, karena begitu kami mendapat petunjuk keberadaan pusaka disuatu lokasi, langsung ditarik, diambil.
Biasanya langsung diberikan kepada siapa saja yang saat itu ikut membantu, menemani kami.
“Rahmat-NYA itu DIA tentukan kepada Orang yang dikehendaki-NYA. Allah mempunyai Karunia yang besar”. (QS 3: 74)
Menjelang memperoleh cahaya Nur Allah dan NurSyifa', aku tergerak untuk meninggalkan berbagai ilmu2 yang tidak bermanfaat, mencari guru2 yang sholeh dan terjamin ilmu islamnya, seperti para kyai, ajengan, dan pemuka islami lainnya, karena kesadaranku sudah mulai tumbuh akan mana yang baik dan benar, mana yang salah dan buruk.
Ternyata khazanah islami sangat luas dan sangat menarik untuk dipelajari. Mulailah aku berburu berbagai kitab2 atas petunjuk para guru2ku yang islami itu. Berbagai kitab pengobatan, do'a, dzikir mustajab, kitab Mujarobat, kitab kuning dan berbagai nuansa keislaman lainnya kuperdalam melalui para guru dan melalui kitab2 islami yang berhasil kuperoleh. Aku sempat nyantren di Parakan Jawa Tengah dan di Pagentongan Bogor, serta beberapa pesantren yang terkenal lainnya di Jawa Barat, Tengah dan di Jawa Timur, untuk menimba, memperdalam ilmu dan meningkatkan pengetahuan Islamku.
Sehingga meningkatlah iman taqwa dan ibadahku karenanya dan semakin kentalnya keyakinanku akan kemukjizatan al Qur'an dan segenap isinya...
Mulailah aku menempuh jalan kehidupan baru dijalan yang diridho'i oleh Allah SWT...
“Taatilah Allah dan Rasul. Jika mereka tidak mau mengindahkan ajakan-Mu ini, maka Allah tidak cinta kepada mereka (orang-orang yang kafir)”. (QS 3: 32)
Setelah memulai buka praktek ditahun 1984, mulailah berbondong2 orang berdatangan untuk berobat dan berbagai keperluan lainnya dijalan yang diridho'i Allah sampai Terapi NurSyifa' maju dan terus berkembang pesat seperti sekarang ini. Hingga saat inipun masih tak henti2nya aku belajar dan memperdalam, mengolah berbagai keilmuan untuk menyempurnakan pengetahuanku...
“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS 10: 57)
“Lenyapkanlah penderitaanku wahai Tuhan sekalian Manusia. Sembuhkanlah aku. Engkaulah pemberi kesembuhan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan daripada-Mu, kesembuhan yang tidak akan menimbulkan bekas”. (Al Hadits)
Perjalanan hidupku mengarungi kehidupan baru sebagai penyembuh, meningkatkan keinginanku untuk silaturahim dengan para alim ulama yang terkenal ke salihannya, akhirnya perjumpaanku dengan Gus Dur berbuah kegembiraan, Beliau berkenan menurunkan beberapa ilmunya yaitu Nur Allahyah tingkat tinggi dan Ilmu Tuntunan Ilahi yang luar biasa. [HMBIS-NS-10]