Rutin shalat tahajud yang benar bisa menyehatkan dan mengobati segala penyakit, baik fisik dan penyakit psikologis
Hidayatullah.com--Penyakit tidak saja berupa penyakit fisik. Ada sejumlah jenis penyakit lainnya. Penyakit ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Untuk mengobati penyakit jenis ini, tidak bisa dengan obat medis, melainkan dengan pendekatan teologis. Salah satunya ibadah shalat tahajud.
Menurut Prof. Dr. Moh Sholeh, tahajud bukan sekedar tindakan ibadah, tapi juga mengandung sistem kontrol yang all out. "Tahajud merupakan ibadah yang all out dengan controlling Allah. Jadi manusia akan berhati-hati dalam berbuat," ujar Sholeh kepada www.hidayatullah.com, usai melakukan terapi tahajud di Klinik Masjid Al-Akbar Surabaya Selasa (5/1).
Doktor bidang tahajud ini menambahkan, jika memiliki sikap all out dalam beribadah dan merasa selalu dikontrol Allah dalam segala kesempatan, otomatis akan memproteksi terjangkitnya penyakit-penyakit tersebut. Dia berkesimpulan, penyakit korupsi yang ibarat benang kusut, sebetulnya tidak akan terjadi jika ada selfcontrol secara teologis.
"Jika merasa selalu dikontrol Allah, maka orang akan takut korupsi. Korupsi akan berbuah dosa dan azab," tegasnya. Namun, karena selfcontrol teologis itu tidak ada, jadi manusia cenderung berbuat sekehendaknya.
Selain itu, menurutnya, tahajud bisa menyehatkan dan mengobati segala penyakit. "Tidak perlu dengan biaya mahal. Cukup dengan tahajud yang benar dan khusuk," ujarnya.
Untuk mengatasi problem kesehatan yang cenderung mahal dan ada side effect-nya, cara pengobatan tahajud bisa menjadi solusi efektif. Untuk itu jika masyarakat sadar dan mau, maka tahajud bisa menjadi solusi problem kesehatan masyatakat. "Sayang, banyak masyarakat belum menyadarinya," katanya.
Dia mencontohkan, Nabi Muhammad dan para sahabat semasa hidup, praktis tidak ada penyakit yang parah; sirosis, jantung, kanker, atau tumor. "Paling banter sakit panas, dan itu masih normal," ujarnya. Hal ini karena mereka menjalankan tahajud dengan benar setiap malam. [ans/www.hidayatullah.com]
No comments:
Post a Comment