Eramuslim – Minggu 23 Agustus 2015, aparat berwenang Malaysia kembali mengumumkan penemuan kuburan massal di dekat perbatasan dengan Thailand, yang diyakini sebagai korban perdagangan manusia.
Dalam keterangan apara berwenang Malaysia menyatakan bahwa kuburan berisi lebih dari 20 orang Muslim Rohingya ditemukan pada hari Sabtu (22/08) di wilayah Gabat perbatasan Malaysia-Thailand, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Pihak berwenang meyakini bahwa para korban adalah warga Muslim asal Myanmar dan Bangladesh, yang melarikan diri dari konflik di negaranya dan biasa disebut sebagai manusia perahu.
Sementara itu di hari yang sama aparat berwenang Myanmar kembali menemukan 24 mayat Muslim Rohingya yang diduga sebagai korban perdagangan di daerah Bukit Wang, dekat dengan perbatasan Myanmar-Malaysia-Thailand.
Kasus Muslim Rohingya menjadi kasus kemanusiaan terbesar yang dihadapi negara-negara Muslim Asia Tenggara di tahun 2015 ini.
Tercatat Indonesia, Malaysia, dan Brunei belum dapat berbuat banyak menyelesaikan konflik Muslim Rohingya, yang di usir dan tidak di akui oleh pemerintah Budha Myanmar. (Skynewsarabia/Ram)
Dalam keterangan apara berwenang Malaysia menyatakan bahwa kuburan berisi lebih dari 20 orang Muslim Rohingya ditemukan pada hari Sabtu (22/08) di wilayah Gabat perbatasan Malaysia-Thailand, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Pihak berwenang meyakini bahwa para korban adalah warga Muslim asal Myanmar dan Bangladesh, yang melarikan diri dari konflik di negaranya dan biasa disebut sebagai manusia perahu.
Sementara itu di hari yang sama aparat berwenang Myanmar kembali menemukan 24 mayat Muslim Rohingya yang diduga sebagai korban perdagangan di daerah Bukit Wang, dekat dengan perbatasan Myanmar-Malaysia-Thailand.
Kasus Muslim Rohingya menjadi kasus kemanusiaan terbesar yang dihadapi negara-negara Muslim Asia Tenggara di tahun 2015 ini.
Tercatat Indonesia, Malaysia, dan Brunei belum dapat berbuat banyak menyelesaikan konflik Muslim Rohingya, yang di usir dan tidak di akui oleh pemerintah Budha Myanmar. (Skynewsarabia/Ram)
No comments:
Post a Comment