Dr. Yunus asal Rohingya menjelaskan bahwa Arakan adalah negeri muslim yang dizalimi, dan dirampas kewarganegaraanya oleh rezim milter Myanmar.
“Arakan adalah negara Islam, Arakan berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah rukun. Dahulunya kesultanan, buktinya uang logam yang digunakan pada saat itu adalah Dinar, sisi mata uangnya kalimat Lailahaillah satu sisi lagi gambar sultannya. Namun oleh media sekuler, berita di simpangsiurkan, orang Arakan dikatakan datang setelah penjajahan Inggris padahal faktanya muslim Arakan sudah datang jauh sebelumnya. Arakan sudah ada di abad ke 9 sedangkan Inggris menjajah Myanmar pada abad 17,” paparnya.Presiden solidaritas muslim Rohingya juga memaparkan dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi terhadap muslim Rohingya Arakan.
“Apa yang terjadi di Rohingya, adalah upaya genocide (pembersihan etnis muslim), penyerangan secara terkendali dan sistematis oleh kaum Budha dan rezim Myanmar. Kaum muslimin dibunuh, disiksa, diperkosa, dipenjara dan dibakar hidup-hidup, dan polisi disana hanya menyaksikan saja tanpa melakukan pertolongan apapun,” ujarnya.
Jamaah yang hadir terenyuh karena pemaparan Dr. Yunus diperkuat dengan ditanyangkannya foto-foto kekejaman kaum Budha dan rezim Myanmar. Warga Rohingya dibunuh dan mayatnya dibiarkan tergeletak dimana-mana dan oleh rezim Myanmar dilarang untuk dikubur, dibiarkan begitu saja hingga mayat-mayat tersebut dimakan oleh anjing-anjing liar.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu jamaah bertanya kenapa semua itu bisa terjadi?
“Alasannya karena kalimat tauhid, Lailahailallah Muhammad Rasulullah, Islam tidak diterima disana. Jika ada muslim yang murtad keluar dari Islam maka dia akan selamat,” ujar Dr. Yunus.
Dr. Yunus mewakili warga Rohingya Arakan mengucapkan terima kasih kepada umat Islam Indonesia yang kemarin diwakili ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) yang telah mendesak dubes Myanmar agar mereka tahu bahwa umat Islam di dunia tidak tinggal diam.
“Bantu kami untuk berjihad melawan penyerang-penyerang dari Budha dan tentara Myanmar, dan doakan kami untuk mengembalikan Arakan sebagai negara Islam,” pesan Dr. Yunus yang disambut pekikan takbir oleh jamaah.
(suara-islam/HK/Dz)
No comments:
Post a Comment