Seorang pria Muslim usia 75 tahun telah ditikam hingga meninggal saat ia berjalan pulang dari Masjid setelah shalat Isya menuju rumahnya. Kejadian ini diduga sebagai korban pembunuhan rasis.
Teman dan keluarga pria muslim tersebut mengatakan dia terkenal dan populer di masyarakat setempat. Dan masyarakat sangat terperangah akan pembunuhan atasnya.
Mohammed Saleem, yang biasa berjalan dengan bantuan tongkat, ditikam empat kali dari badan bagian belakang hingga luka tikaman menembus dadanya.
Tidak ada tanda tanda Ia dirampok dan keluarganya juga mengatakan tidak mengetahui apa alasan kenapa ada orang yang ingin menyakitinya. (Telegraph/eramuslim/Dz)
Muhammad Saleem, Sesepuh Muslim dan Aktifis Masjid di mata Warga Birmingham
Shazia Khan, usia 45 tahun, putri dari Muhammad Saleem yang terbunuh karena kekerasan rasis di Birmingham, mengatakan, dia yakin serangan pembunuhan terhadap ayahnya itu telah direncanakan.
“Ayah adalah seorang pria yang independen, Dia sangat berpendidikan dan sangat luas wawasannya akan berita dan politik."
“Meskipun ia sakit dan memiliki kelainan di kakinya dia masih tetap berjalan walau pincang untuk pergi lima kali sehari ke masjid untuk melakukan shalat berjamaah."
“Semua tetangga menyukainya dan ia sangat populer di warga. Dia disukai di masjid juga. Aku terkejut bahwa hal yang tragis seperti itu bisa terjadi padanya.”
Mr Saleem, yang bekerja sebagai tukang roti , memiliki lima anak, dua putra dan 22 cucu, mereka tinggal di rumahnya di Little Green Lane, Small Heath, Birmingham, bersama istrinya, Kate Begum, usia 69 tahun, mereka sudah menikah selama 40 tahun.
Dia meninggal saat sedang dalam perjalanan pulang dari Masjid , ketika itu ia diserang dan ditikam dari belakang.
Tassaddaq Hussain (corr), juru bicara masjid, mengatakan ia melihat Mr. Saleem saat malam itu sebelum ia meninggal dan mengatakan Saleem adalah ruh (Penyemangat) yang luar biasa dan ia sering menceritakan tentang keluarga dan teman-teman dengan hangat.
Dia berkata: “Muhammad Saleem adalah seorang sesepuh di masjid dan selalu sholat berjamaah secara rutin di sini selama tujuh atau delapan tahun. Dan dia juga aktif dalam penggalangan dana untuk masjid ini. Dia sangat dihormati oleh warga dan ia sangat peduli tentang semua orang di sini. Dia memiliki rasa humor. Kami takut bahwa serangan ini bisa membuat orang menjauh dari Masjid , semoga kejadian ini tidak menurunkan semangat warga untuk menghadiri sholat berjamaah di Masjid, tambah Tassaddaq Hussain."
Detektif Supt Mark Payne, dari polisi West Midlands, mengatakan bahwa Saleem adalah korban yang tak berdosa dan mereka masih berusaha untuk menemukan apa motif pembunuhannya.
Dia berkata: “Ini jelas merupakan kejahatan mengerikan terhadap laki-laki yang sangat tua. Kita akan berusaha menemukan pembunuhnya". (Telegraf/eramuslim/Dz)
No comments:
Post a Comment