"Telkomsel bukan di bawah Kemenkominfo, bagaimana saya bisa beri izin. Banyak yang bikin fitnah dengan putar balik fakta," kata Tifatul di Jakarta, Rabu (14/7).
Menurutnya, Telkomsel merupakan anak perusahaan Telkom, di bawah Kementerian BUMN. "Amdocs bisnis dengan Telkomsel anak perusahaan Telkom, di bawah Kementerian BUMN. Orang-orang protes, saya minta klarifikasi, Telkomsel bawa surat Dubes AS," imbuhnya.
Pada 2009 lalu, Menkominfo Tifatul Sembiring pernah mengatakan bahwa Amdocs bukanlah perusahaan Israel melainkan adalah perusahaan Amerika Serikat. Karena itu Amdocs dibolehkan mengikuti tender-tender proyek billing system Telkomsel.
Menurutnya, hal itu merupakan klarifikasi langsung dari Kedutaan Besar Amerika Serikat. Ia menjelaskan bahwa Duta Besar Amerika langsung menghadap dirinya untuk mengklarifikasi perihal Amdocs. Saat iru, menurut Dubes AS, Amdocs adalah perusahaan yang tercatat di bursa New York dan berdomisili di Missiouri, Amerika Serikat.
Data terbaru diperoleh stasiun tv ternama di AS, Fox News yang mengungkapkan keterkaitan Israel dengan Amdocs Ltd. Amdocs dicurigai digunakan oleh Israel untuk memata-matai warga AS melalui percakapan telepon, komunikasi data dan sistem pertukaran informasi lainnya yang menggunakan saluran telepon.
"Itu menurut dokumennya HQ di Misouri USA," ujar Tifatul terkait pengungkapan data-data tersebut. Tifatul juga membantah bahwa dirinya telah akrab dengan kaum Yahudi Israel. "Kiblatnya Mekah dong," tukas Tifatul.
Untuk diketahui, billing system merupakan sistem vital dalam dunia telekomunikasi karena merupakan penghubung antara pelanggan dan konten yang diberikan.
Sistem ini (yang dijual Amdocs) mencatat nomor telepon yang saling berkomunikasi, durasi, penambahan pulsa, data-data personal, jumlah tagihan dan banyak lagi. sumber: inilah.com
+++
Dengan ini rubrik dialog sebelumnya kami tutup, dan kami menyampaikan terima kasih atas partisipasinya. Kami mengharapkan pandangan, opini dan sikap dari para pembaca.
No comments:
Post a Comment