14.9.15

Erdogan: “Muslim yang Pertama Kali Temukan Amerika Bukan Columbus!”


PELAUT Muslim dan bukan ekspedisi yang dipimpin oleh Christopher Columbus yang menemukan Amerika, klaim Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berbicara di KTT Pemimpin Muslim dari Amerika Latin di Istanbul Sabtu lalu, lapor AFP.

Kontak antara Amerika Latin dengan Islam sudah terjadi sejak abad ke-12. Dan Muslim menemukan benua Amerika pada tahun 1178, bukan Christopher Columbus,” kata Presiden Turki dalam pidatonya yang disiarkan di televisi.

Menurut Erdogan, Muslim menemukan Dunia Baru hampir tiga abad sebelum Columbus melakukannya.

Pelaut Muslim tiba di Amerika pada tahun 1178. Dan dalam catatan Columbus dia menyebutkan adanya sebuah masjid di sebuah bukit di pantai Kuba,” ujar Erdogan.

Sementara itu secara luas banyak pihak yang mengklaim Columbus lah orang pertama yang menginjakkan kakinyadi benua Amerika pada tahun 1492 sewaktu mencari rute baru ke India. Namun faktanya justru umat Islam yang telah tiba di benua Amerika sebelum penjelajah Spanyol.

Dalam satu artikel kontroversial yang diterbitkan pada tahun 1996, sejarawan Youssef Mroueh mengutip catatan harian Columbus yang menjelaskan adanya sebuah bangunan mirip masjid di Kuba.

Namun, beberapa pihak memahami hal itu sebagai metafora sebuah bentuk lanskap.

Erdogan mengatakan bahwa Ankara bahkan siap untuk membangun sebuah masjid di lokasi yang disebutkan oleh Columbus.

Saya ingin berbicara tentang hal itu kepada saudara-saudara saya dari Kuba. Masjid akan kami bangun dengan sempurna di atas bukit yang disebutkan oleh Columbus,” kata pemimpin Turki tersebut.[fq/islampos/alarabiya]


Terkait (WAJIB TAHU!):

10 Penemuan Muslim yang Mengubah Dunia

Hidayatullah.com _ Umat Islam sering bangga dengan berbagai penemuan ilmuwan Barat. Tapi tahukah Anda, banyak penemuan yang menakjubkan termasuk ilmu pengetahuan, teknologi -bahkan makanan- justru ditemukan kaum Muslim.

Kopi

Menurut catatan sejarah, pada tahun 1400-an,
kopi menjadi minuman yang sangat populer diantara
Muslim di Yaman, selatan Semenanjung Arab
Sekitar 1,6 milyar cangkir kopi dikonsumsi di seluruh dunia setiap harinya. Milyaran orang bergantung padanya sebagai bagian dari kesehariannya. Dan ternyata, tidak banyak yang tahu tentang kontribusi Muslim terhadap minuman yang ada di mana-mana ini.

Menurut catatan sejarah, pada tahun 1400-an, kopi menjadi minuman yang sangat populer diantara Muslim di Yaman, selatan Semenanjung Arab. Konon katanya, seorang penggembala (ada yang mengatakan di Yaman, ada yang bilang di Ethiopia) memperhatikan bahwa kambing-kambingnya menjadi sangat enerjik dan lincah saat mereka memakan biji-biji dari sebuah pohon. Dia kemudian mencobanya sendiri, dan menyadari bahwa dirinya juga mendapatkan tambahan enerji.

Seiring berjalannya waktu, tradisi memanggang biji-biji tersebut lantas menyeduhnya dengan air untuk menciptakan minuman yang meski pahit namun bertenaga semakin berkembang, dan lahirlah kopi.

Terlepas dari benar tidaknya cerita tentang penggembala kambing itu, kopi menemukan jalannya dari dataran tinggi Yaman ke seluruh Kekaisaran Ottoman (Khilafah Usmaniyah/Usmani), sebuah kekaisaran Muslim yang berpengaruh pada abad ke-15.

Kedai-kedai khusus menjual kopi mulai bermunculan di seluruh kota Muslim di dunia: Kairo, Istanbul, Damaskus, hingga Baghdad.

Dari daerah Muslim, minuman itu menyebar hingga ke Eropa melalui kota perdagangan Venezia, Italia. Meski pada awalnya dicap sebagai “minuman Muslim” oleh gereja Katolik, kopi akhirnya menjadi bagian dari budaya Eropa. Kedai-kedai kopi di tahun 1600-an adalah tempat para pemikir bertemu dan mendiskusikan isu-isu seperti hak asasi, peran pemerintah, dan demokrasi. Diskusi-diskusi sambil meminum kopi inilah yang akhirnya melahirkan Abad Pencerahan, salah satu pergerakan intelektual paling powerful dalam sejarah modern dunia.

Dari seorang penggembala kambing menuju pembentukan pemikiran politik Eropa melalui lebih dari satu milyar cangkir sehari, penemuan Muslim ini adalah salah satu penemuan paling penting dalam sejarah Manusia.

Aljabar

Sementara banyak anak-anak SMP dan SMA berkutat dengan matematika, dan tidak menghargai pentingnya Aljabar, subyek tersebut adalah salah satu kontribusi Muslim paling penting selama masa kejayaannya hingga sekarang.

Aljabar dikembangkan oleh ilmuwan dan matematikawan hebat, Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, yang hidup antara 780 hingga 850 di Persia dan Iraq.

al-Khawarizmi menjelaskan bagaimana
menggunakan persamaan aljabar dengan
variabel yang tidak diketahui untuk
menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat
Dalam bukunya yang monumental, Al-Kitāb al-Mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Bahasa Inggris: The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing), beliau menetapkan dasar penting dari persamaan aljabar. Judul bukunya sendiri mengandung kata “al-jabr” yang artinya “completion (penyelesaian)”, darimana kata Latin algebra bersumber?

Di bukunya, al-Khawarizmi menjelaskan bagaimana menggunakan persamaan aljabar dengan variabel yang tidak diketahui untuk menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat, seperti perhitungan zakat dan warisan.

Aspek unik dari alasannya menggembangkan aljabar adalah hasratnya untuk menjadikan perhitungan yang ditetapkan oleh hukum Islam (zakat dan warisan, misalnya), lebih mudah di dunia yang saat itu belum ada kalkulator dan komputer.

Buku-buku karangan Al-Khawarizmi diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin di Eropa pada tahun 1000-an dan 1100-an, dimana beliau dikenal dengan nama Algoritmi (dan kata Alogaritma didasarkan pada nama dan hasil kerjanya).

Tanpa kerja kerasnya mengembangkan aljabar, aplikasi praktis modern dari matematika, seperti tehnik mesin, tidak akan mungkin dilakukan. Tulisan-tulisannya digunakan sebagai referensi matematika di universitas-universitas Eropa selama beratus-ratus tahun setelah kepergiannya.

Gelar Sarjana

Universitas juga termasuk ke dalam penemuan yang dibuat oleh dunia Muslim. Dalam masa awal sejarah Islam, masjid melakukan peran ganda sebagai sekolah juga. Orang yang mengimami shalat juga mengajar sejumlah murid tentang ilmu-ilmu agama seperti mengaji, fikih, dan hadits. Akan tetapi saat Muslim mulai berkembang, dibutuhkan pula sekolah-sekolah formal, yang disebut madrasah, bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada para murid ini.

Madrasah formal pertama adalah Al-Karaouine
didirikan pada 859 oleh Fatima al-Fihri di Fes, Maroko
Madrasah formal pertama adalah Al-Karaouine, didirikan pada 859 oleh Fatima al-Fihri di Fes, Maroko. Sekolah milik beliau menarik sejumlah ilmuwan-ilmuwan besar di Afrika Utara, serta beberapa murid-murid tercedas milik bangsa. Di Al-Karaouine, murid-murid diajar oleh para guru untuk beberapa tahun dalam berbagai mata pelajaran, mulai dari pelajaran duniawi hingga ilmu agama. Pada akhir masa pendidikan, jika para guru menilai murid mereka memenuhi syarat, mereka akan memberikan sebuah sertifikat yang disebut ijazah, yang mengakui bahwa murid tersebut telah memahami materi-materi yang diberikan dan kini memenuhi syarat untuk mengajarkannya.

KONSEP institusi pendidikan pemberi gelar ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia Muslim. Universitas Al-Azhar berdiri di Kairo pada tahun 970, dan pada tahun 1000-an, kaum Seljuk mendirikan lusinan madrasah di seluruh Timur Tengah. Konsep sebuah institusi yang memberikan sertifikat pencapaian (gelar) menyebar ke Eropa melalui Muslim Spanyol, dimana para murid dari penjuru Eropa berbondong-bondong datang untuk menuntut ilmu. Universitas Bologna di Italia dan Universitas Oxford di Inggris berdiri pada abad ke-11 dan 12, dan meneruskan tradisi Muslim untuk memberikan gelar bagi para murid yang pantas mendapatkannya, dan menggunakannya untuk menilai kualifikasi seseorang dalam subyek tertentu.

Marching Band Militer

Banyak pelajar SMA dan Universitas di Barat yang familier dengan marching band. Kalau di Indonesia, lebih umum disebut drum band. Terdiri atas beberapa ratus musisi, sebuah band berbaris di lapangan dalam sebuah pertandingan olahraga untuk menghibur penonton dan menyemangati pemain. Marching band sekolah ini dikembangkan dari marching band militer selama Abad Mesiu di Eropa yang dibentuk untuk menyemangati prajurit selama perang. Tradisi ini berasal dari band mehter milik kekaisaran Ottoman di tahun 1300-an yang membantu tentara Ottoman (Usmaniyah/Usmani) menjadi salah satu armada paling kuat di dunia.

Band Mehter bertugas untuk memainkan musik yang keras
untuk menakut-nakuti musuh dan menyemangati pasukan
Sebagai bagian dari satuan khusus Janissary di Kekaisaran Ottoman, Band Mehter bertugas untuk memainkan musik yang keras untuk menakut-nakuti musuh dan menyemangati pasukan. Menggunakan drum-drum besar dan simbal yang beradu, suara yang dihasilkan oleh band mehter dapat terdengar bermil-mil jauhnya. Selama masa pendudukan Ottoman di negara-negara Balkan dari abad ke-14 hingga 16, band mehter menemani tentara Ottoman yang ditakuti, yang tampak tak terkalahkan bahkan di hadapan pasukan Eropa yang besar.

Pada akhirnya, kaum Kristiani Eropa menyadari fungsi dari band militer untuk menakut-nakuti musuh. Konon, bahwa setelah pengepungan Wina oleh Ottoman di 1683, tentara Ottoman yang mundur meninggalkan lusinan alat musik, yang dikumpulkan oleh orang Austria, dan dipelajari, lantas mereka manfaatkan. Tentara di seluruh Eropa dengan segera membentuk marching band militernya sendiri, merevolusi cara berperang di Eropa selama berabad-abad.

Kamera

Susah membayangkan dunia tanpa fotografi. Perusahaan-perusahaan beromzet milyaran seperti Instagram dan Canon dibangun berdasarkan ide untuk menangkap cahaya dari sebuah kejadian, menciptakan gambar darinya, dan mereproduksi gambar tersebut. Namun itu semua tidak akan mungkin tanpa penemuan penting dari seorang ilmuwan Muslim pada abad ke-11, Ibnu Al-Haytham, yang mengembangkan dunia peroptikan dan mendeskripsikan bagaimana kamera pertama bekerja.

Tinggal dan bekerja di Kairo pada awal tahun 1000-an, Ibnu Al-Haytham adalah salah satu ilmuwan terhebat sepanjang masa. Untuk meregulasi perkembangan ilmu pengetahuan, beliau mengembangkan metode ilmiah, sebuah proses dasar yang dilakukan semua peneliti ilmiah saat meneliti sesuatu. Saat beliau divonis menjadi tahanan rumah oleh penguasa Fatimid, al-Hakim, beliau memiliki kesempatan untuk mempelajari bagaimana cahaya bekerja.

Penelitiannya sebagian fokus untuk mempelajari bagaimana kamera lubang jarum bekerja. Ibnu Al-Haytham adalah ilmuwan pertama yang menyadari bahwa segaris cahaya dapat masuk dari luar ke dalam sebuah kotak gelap lewat lubang kecil, dan diproyeksikan di dinding belakangnya. Beliau menyadari bahwa semakin kecil lubangnya (aperture-nya), semakin tajam kualitasnya. Hal tersebut menginspirasinya untuk membuat sebuah kamera yang sangat akurat dan tajam saat mengambil sebuah gambar.

Penemuan al-Haytham mengenai kamera dan bagaimana memproyeksikan dan menangkap sebuah gambar mendorong perkembangan kamera modern dengan konsep yang sama. Tanpa penelitiannya tentang bagaimana cahaya bergerak melalui aperture dan diproyeksikan, mekanisme modern di dalam semua kamera tidak akan pernah ada.

Catur

Olahraga ini adalah salah satu permainan tertua di dunia. Begitu tuanya hingga tidak diketahui siapa yang menciptakannya. Berbeda dengan bola basket yang bisa ditelusuri hingga James Naismith pada 1891, catur memiliki sejarah panjang, hingga berbagai negara mengklaim menciptakan permainan yang resmi dikategorikan sebagai olahraga pada 1999 ini.

Pada sebuah puisi Persia bertanggal tahun 600 masehi, permainan ini datang ke Persia dari India. Dahulu bernama Chaturaga (artinya seperti yang anda duga, yaitu empat badan atau empat bagian), bidak-bidaknya terdiri atas lima prajurit, tiga prajurit berkuda, satu kereta, dan satu gajah. Meski berasal dari India, bangsa Persia-lah yang menyempurnakan permainan catur modern seperti yang kita ketahui sekarang. Mereka menambahkan raja, fazin (penasehat), kuda, serta mengganti prajurit menjadi pion. Bahkan beberapa istilah catur modern berasal dari istilah yang digunakan pada catur Persia.

Kebanyakan istilah catur di Indonesia dan Bahasa Inggris-nya berbeda, kemungkinan besar karena dunia barat mengadaptasi istilah tersebut, sementara Indonesia menerjemahkannya secara literal. Skak mat (Inggris: Checkmate) berasal dari kalimat ‘Shah mat’ yang berarti “Pemimpin telah tamat”, karena pemimpin Persia dipanggil Shah atau Syekh. Rook, atau disebut Benteng di Indonesia, berasal dari kata ‘rukh’, yang berarti kereta. Namun ada pula yang menyebut bidak tersebut mendapat namanya dari Roc, burung dalam cerita mitologi Persia.

Queen, meski berarti ratu, namun di dalam istilah catur adalah Menteri, adalah pion penasihat dalam percaturan Persia kuno. Bidak Gajah memiliki cerita menarik mengapa bidak tersebut bernama “Bishop” dan bukanlah “Elephant.” Saat permainan ini mulai menyebar ke Eropa lewat Spanyol yang saat itu berada dalam kekuasaan Islam, orang Eropa tidak mengerti apa itu gajah, karena di Eropa saat itu tidak ada gajah. Namanya menjadi Bishop, atau uskup, karena bentuk bidaknya mirip dengan topi uskup.

Sebuah kisah menarik dituturkan oleh Stewart Gordon, pengarang The Game of Kings (Permainan Para Raja). Pada 1509, Diego Lopez, pelaut asal Portugal, sedang melakukan ekspedisi ke Malaka dan beristirahat sambil main catur. Seorang Jawa datang mendekatinya dan mengenali permainan Lopez. Meski harus berkomunikasi lewat penterjemah, namun dua orang yang tempat asalnya adalah dua benua berbeda dapat memainkan permainan yang sama menunjukkan betapa luasnya persebaran permainan ini, jauh sebelum adanya internet.

Pesawat Terbang

Abu Firnas penemu pesawat terbang pertama di dunia
Lupakan debat mengenai apakah Orville atau Wilbur dari Wright Bersaudara yang menerbangkan pesawat mereka pertama kali di Kitty Hawk, Carolina Utara, AS. Jauh sebelum mereka lahir, bahkan sebelum Leonardo Da Vinci membuat sketsa mesin terbang, seorang pria telah berhasil menjadi pilot pertama di dunia pada 875 Masehi di Qutuba Al-Andalus (sekarang Kordoba), Spanyol. Beliau adalah Abbas Ibn Firnas. Pria itu sendiri terilhami oleh penemuan pria lain, Armen Firman.

Armen memang bukan penemu, lebih seperti pesulap karena dirinya mencari makan dengan melakukan atraksi pertunjukan, namun dirinya gemar mengamati lingkungan sekitarnya. Dengan pengetahuan seadanya, pada 852 Masehi Armen membuat sebuah baju yang terdiri atas tongkat kayu dibalut kain sutra. Armen kemudian memanjat menara Masjid Besar Kordoba, kemudian melompat. Memang dia tidak terbang horizontal, melainkan terjun ke darat. Namun Armen masih hidup dan hanya cedera karena baju ciptaannya tersebut memperlambat jatuhnya. Bisa jadi ini adalah base jump dan parasut pertama di dunia. Meski tindakan tersebut tidak didasari oleh studi sains, idenya mengenai ‘sayap’ tersebut menginspirasi salah satu penontonnya, Ibn Firnas, untuk kemudian mempelajari ilmu penerbangan di antara ilmu-ilmu lain yang dipelajarinya.

Sekitar dua puluh tahun kemudian, Ibn Firnas merakit sebuah mesin terbang dari kayu, kain sutra, bahkan menempelkan bulu burung di sayapnya tersebut. Pria yang saat itu telah berusia 70 tahun pergi ke bukit Jabal Al-‘Arus untuk menguji sayap ciptaannya. Hari itu, Ibn Firnas berhasil menjadi pilot pertama di dunia, dan manusia pertama yang dapat terbang. Penerbangannya pun berlangsung lebih dari satu-dua detik. Dirinya melayang-layang selama beberapa menit sebelum mendekati daratan lagi. Saat itulah, beliau menyadari kesalahannya: beliau hanya memperhitungkan bagaimana caranya lepas landas, tanpa memperhitungkan caranya mendarat mulus. Ibn Firnas mendarat dengan kecepatan tinggi dan membuatnya cedera berat.

Meski mungkin beberapa tulangnya patah, beliau masih hidup sampai 12 tahun kemudian, dimana dirinya menyadari dimana kesalahan sayap tersebut. Burung menggunakan ekornya untuk memperlambat laju terbangnya. Sayap ciptaannya tidak dilengkapi ekor yang berfungsi seperti rem. Meski begitu, upayanya ini mengilhami penemuan-penemuan selanjutnya yang mengantarkan manusia ke angkasa. Atas dedikasinya, sebuah kawah di Bulan dinamai seperti namanya, Abbas Ibn Firnas.

Sikat Gigi

Proses pembersihan gigi sesungguhnya sudah ada di Mesir dan Babilonia sejak 3000 SM, dimana mereka menggunakan serabut ranting pohon. Begitu pula pasta gigi, dimana bangsa Mesir menggunakan kuku sapi, abu, dan kulit telur yang dibakar kemudian dicampur batu apung. Di Yunani kuno, tulang yang ditumbuk dan kulit kerang adalah bahan pasta gigi mereka. Namun tentu bahan-bahan tersebut tidak higienis.

Nabi Muhammad mempopulerkan sikat gigi sekaligus pasta gigi pertama, yaitu kayu siwak pada tahun 600-an.

Muslimheritage.com mencatat bahwa saat baru datang dari berpergian, Nabi membersihkan giginya dengan siwak. Begitu pula saat bangun tidur untuk sholat malam.

Siwak mengandung silikon, Vitamin C, salvadorine, dan trimethylamine. Siwak juga mengandung fluorine dua kali lebih banyak dari pasta gigi biasa. Batangnya sendiri memiliki antibiotik yang mencegah bakteri tumbuh dan mencegah plak.

Rumah Sakit

Tradisi merawat mereka yang sakit di sebuah tempat khusus memang datang dari agama Kristiani yang pada abad ke-6 memberikan ruangan khusus di biara mereka untuk orang-orang sakit. Namun di masa kejayaan Islam, praktek ini berlangsung dalam kondisi yang lebih professional, modern, dan tidak pandang bulu.

Apapun status orang tersebut, kaya ataupun miskin, laki-laki ataupun perempuan, militer maupun sipil, Muslim maupun non-Muslim, semua berhak dirawat di rumah sakit milik Muslim. Selain itu, Rumah Sakit Islam berfungsi sebagai Universitas Kedokteran dengan memberikan tempat bagi para peneliti bidang kedokteran untuk belajar dan bereksperimen.

Rumah Sakit Islam pertama berbentuk sebagai rumah khusus bagi penderita penyakit-penyakit tertentu di Damaskus yang didirikan di masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I di abad ke-7. Di Mesir, rumah sakit pertama didirikan pada 872 oleh Gubernur Mesir Ahmad ibn Tulun yang mendirikan rumah sakit gratis yang termasuk di dalamnya perawatan gangguan jiwa, menjadikannya rumah sakit dengan bangsal gangguan jiwa pertama di dunia.

Namun Rumah Sakit modern pertama ada pada abad ke-9. Didirikan di Baghdad pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid. Ar-Razi adalah orang yang memilih lokasi rumah sakit tersebut dengan cara menggantung sejumlah daging mentah di seluruh Baghdad. Di lokasi dimana dagingnya paling tidak busuk, di sanalah Ar-Razi meminta agar didirikan rumah sakit, karena lokasi itu dinilai paling sehat. Rumah sakit ini memiliki apa yang dapat anda temukan di rumah sakit sekarang: ruang operasi, klinik rawat jalan, bangsal kejiwaan, ruang pemulihan, bahkan panti jompo. Rumah sakit ini bahkan menggratiskan pengobatan bagi mereka yang tidak mampu.

Musik

Sejarah musik ternyata tidak bisa lepas dari sejarah literatur. Musik berasal dari puisi yang dibacakan oleh para penyair di Arab. Puisi-puisi yang menceritakan kehidupan penyair tersebut atau kehidupan sukunya dengan panjang berbait-bait disebut qasidah. Dan pada masa Bani Umayyah, qasidah tersebut mulai diiringi oleh alat musik dan dibawakan oleh para perempuan. Beberapa alat musik sendiri berasal dari bangsa Timur Tengah. Biola berasal Italia, dengan beberapa keluarga seperti Stardivari dan Amati telah membuatnya selama bergenerasi-generasi. Namun rupanya biola adalah hasil adaptasi dari alat musik tradisional Afghanistan, Rubab. Ada pula alat musik lute dari Arab, yang mirip rubab namun berukuran besar. Cara memainkannya dengan dipetik, dan alat ini menjadi cikal bakal gitar. Meski alat-alat musik ini muncul sebelum masa kejayaan Islam, namun berkat adanya golden era tersebut, alat-alat musik tersebut dapat menyebar ke Eropa. */Tika Af’ida dari berbagai sumber!


Terkait (WAJIB TAHU!):

13.9.15

(Duh) Indonesia-Mesir Jalin Kerjasama Perangi Terorisme?

Hidayatullah.com — Pemerintah Indonesia dan Mesir sepakat untuk menjalin kerja sama antar kedua negara untuk memerangi terorisme, termasuk terorisme melalui jaringan internet.

“Kami juga berdiskusi membicarakan kemajuan demokrasi dan Islam rahmatan lil alamin. Juga (dibicarakan-red) tentang radikalisme dan terorisme,” kata Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers setelah bertemu Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi di Istana Merdeka Jakarta, belum lama ini dikutip Antara.

Jokowi mengatakan kerja sama kedua negara akan terus ditingkatkan dalam berbagai bidang.

Sementara itu, Presiden Abdul Fattah Al-Sisi mengatakan tantangan radikalisme dan terorisme akan bersama-sama dihadapi oleh kedua negara melalui kerja sama.

Keduanya sepakat bahwa terorisme merupakan musuh bersama dari kemanusiaan dan diperlukan kerja sama keamanan untuk menghadapi ancaman tersebut.

Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi aksi terorisme, termasuk terorisme dalam skala internasional dan juga terorisme yang menggunakan media internet sebagai basis gerakannya.

Presiden Joko Widodo saat menerima Presiden Mesir didampingi oleh Menlu Retno P Marsudi, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, dan Mensesneg Pratikno.*

Indonesia dan Kebodohan Jokowi dalam Sorotan Pertemuan Bilderberger 2015

Eramuslim.com – Dalam pertemuan Bilderberg group ke 63 di Austria 11-14 Juni 2015 ternyata memasukkan Indonesia dan keamanan Asia Tenggara dalam agenda pertemuan yang kabarnya diikuti oleh 140 an CEO perusahaan terkemuka di dunia serta 20 an Pemimpin Negara di dunia.

Sebelumnya, Pertemuan Bilderberg Group selalu menjadi acuan sebuah peta perubahan dunia baik suksesi kepemimpianan ataupun situasi keamanan sebuah negara; pertemuan ke-63 ini, mengangendakan beberapa hal seperti kecerdasaan buatan, Issu Timur tengah, ISIS, perang Mata Uang, situasi di Yunani, Suksesi di Amerika Serikat serta situasi keamanan dibeberapa belahan dunia

Salah satu contoh terbaru hasil pertemuan Bilderberg Group tersebut adalah Google yang menyatakan dukungannnya kepada Hillary Clinton menjadi Presiden Amerika ke-45, bahkan google dalam mesin pencarinya sudah memastikan Hillary adalah presiden amerika terpilih. Perlu diketahui CEO Googgle juga menghadiri pertemuan Bilderberg Group tersebut.

Cina Sudah Bangun Pos Mililter di Timor Leste, Singapura Dipilih Jadi Basis Militer Rahasia AS

Dalam pertemuan Bilderberg Group ke 63 di Austria tersebut, juga beredar kabar rahasia yang sempat diketahui media Inggris, bahwa ada pembahasan yang salah satunya mengangendakan perpindahan kekuatan Militer AS di Asia Timur dan Asia tengah kearah Asia tenggara tepatnya singapura.

Australia dianggap bukan tempat yang aman menyembunyikan rahasia kekuatan militer AS, karena adanya kekuatan militer China di Timor leste

Perlu diketahui China sudah membangun pos militernya di Timor leste, dan hal ini tidak banyak mendapat perhatian publik dunia

Amerika dan NATO mulai mencari tempat setelah kepulauan Cocos Australia masih belum bisa dianggap respresentatif, akhirnya dipilih lah Singapura

Pemerintahan Singapura juga diketahui sejak lama mendukung keberadaan militer AS di Selat Malaka sejak lama, dan hal ini disokong Thailand serta Filipina. Media banyak menyorot China yang telah lakukan proyek reklamasi Laut China selatan, Padahal tanpa diketahui masyarakat dunia, Amerika juga telah membangun alias mereklamasi pulau di Selat Malaka berdekatan dengan Singapura untuk dijadikan pangkalan militernya.

Jokowi Dianggap Bodoh, Freeport Ambil Keuntungan dari Kebodohannya

Pada pertemuan Bilderberg Group 2015 di Austria juga dihadiri oleh CEO Freeport James R Moffet yang baru saja kemarin bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana merdeka, terkait membicarakan 15 poin kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dengan Freeport Indonesia.

James R Moffet atau Jim Bob biasa dipanggil, adalah orang kepercayaan George Soros bersama Rockefeller selaku stakeholder di Freeport Mcmoran

Dan Soros serta Rockefeller adalah salah satu founding father nya pertemuan Bilderberg Group

Freeport aka Freemason tahu situasi kedepannya yang akan terjadi di Indonesia, peta politik kedepannya serta situasi ekonomi Indonesia

Jokowi dianggap pemimpin yang sangat lemah dan bodoh, dan diperkirakan tidak akan lama memimpin Indonesia, sebab itu Freeport secepat mungkin mengambil keputusan MOU layaknya anak manis dengan Jokowi, agar kedepannya tidak digugat lagi oleh pemerintah yang baru paska Jokowi lengser. Dibalik Penandatangan Mou Pemerintahan Indonesia dengan Freeport ada dua isu besar mengikutinya yaitu persoalan Papua merdeka dan alutsista terbaru dari AS.

Tidak ada makan siang yang gratis, Papua menjadi alat barter, Alutsista diberikan dengan perjanjian tetapi emas yang di Papua segera bisa keluar tanpa hambatan. Inilah bodohnya rezim KW-3 ini. (rz/fahreenheat)


Link

12.9.15

Ketua & Wakil Ketua DPR-RI Setya Novanto & Fadli Zon Bertemu Donald Trump Dibayari Hary Tanoe?

JAKARTA (voa-islam.com) - Sungguh hina kehadiran pimpinan DPR dalam kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan anggota DPR lainnya telah melanggar konstitusi karena berbisnis dengan Donald Trump dan difasilitasi oleh bos MNC Group, Harry Tanoesoedibjo.

"Ketika Setya Novanto dan Fadli Zon menggunakan alibi bahwa kehadirannya di kampanye Donald Trump adalah bagian dari upaya menarik investor, maka apa yang mulanya dianggap sebagai pelanggaran etik, sekarang berubah menjadi pelanggaran konsitusi terkait hak, kewenangan, dan kewajiban DPR," kata politisi PDIP Adian Napitulus yang pernah akitf sebagai aktifis kiri FORKOT, Minggu (13/9).

Adian menjelaskan, salah satu tugas DPR adalah menyusun anggaran, bukan pencari dan pengelola anggaran. Pencari dan pengelola anggaran 100 persen adalah hak dan kewajiban eksekutif dengan semua jajaran dan lembaga di bawahnya.

Anggota Komisi II DPR ini menambahkan, dalam kerja sama investasi antara negara, ada tiga pola yang dikenal. Pertama, government to government atau kerja sama antar-pemerintah. Kedua, government to business atau kerja sama antara pemerintah ke perusahaan atau swasta di negara lain.

Adian pun menilai Setya Novanto dan Fadli Zon sudah menyalahartikan maksud dari Pasal 69 ayat 2, yang selama ini dijadikan mereka sebagai pembelaan bahwa DPR boleh mencari investor.

Menurut Adian, pasal tersebut hanya mengatur agar DPR membuat legislasi, budgeting, dan pengawasan yang ramah investasi terkait upaya mendukung politik luar negeri. Kewenangan terjauh pasal itu adalah membicarakan peluang investasi melalui pertemuan parlemen dengan parlemen yang dilakukan oleh alat kelengkapan DPR, yaitu Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP).

Belakangan, diketahui pertemuan pimpinan DPR dan Trump ini diinisiasi oleh bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Pada Jumat (11/9/2015) lalu, Trump Hotels Collection menyetujui kerja sama dengan MNC Group. Pertanyaannya, mengapa Ketua DPR bisa menjadi 'kacungnya' Hary Tanoe? Bagaimana bisa ketua DPR menjadi alatnya Hary Tanoe? Aneh memang. (alf/dbs/voa-islam.com)

MNCTV Siarkan Tayangan Pemurtadan dengan Host Berbusana Islami


Eramuslim.com – Sebuah acara lawak yang dibawakan oleh Group Senggol dengan tema “Takut Mati” di MNCTV yang ditayangkan saat libur lebaran kemarin ternyata membawa ‘misi’ khusus. Semua artis dalam acara tersebut berpakaian muslim dan juga berbusana muslimah. Tidak hanya itu saja, penonton soraknyapun berpakaian muslim berbaju koko dan berpeci khas muslim.

Ada tokoh Pak RT (berbaju koko putih) yang bertindak sebagai “pemberi wejangan” dengan didampingi beberapa host. Pemirsa di rumah pasti akan menyangka ini acara Islam. Tapi akan kaget dengan dialog dan ajakan “dakwah” nya ternyata mengajak ke Kristen dengan percaya pada Isa Al-Masih (Yesus) sebagai juru selamat.

[cuplikan dialog]
Pak RT (koko putih): Isa Al Masih berkata dan memberi jaminan: bahwa barang siapa yang percaya pada dia, dia pasti akan memberi kehidupan yang kekal. Karena Isa Al Masih berkata: karena begitu besar kasih “Allah” (di eja al-lah) akan dunia ini sehingga dia mengaruniakan seseorang (yaitu Isa Al Masih) datang ke dunia supaya manusia tidak binasa melainkan memperoleh kehidupan yang kekal.

Host 1 (berkerudung): Buat penonton yang sedang galau nanti masuk surga apa neraka, silahkan hubungi POSKO Curhat… 24 jam.

Host 2 (berkoko): Jadi kita harus yakin ya pak RT, kita harus yakin kita akan masuk surga kalau kita terima Isa Al Masih.

Pak RT: Yap!
***
Hebat sekali, sebuah acara di stasiun televisi swasta nasional yang bernuansa lebaran dan Islami pun bisa disusupi dengan khutbah agama Kristen. Misi ini sangat halus. Baju koko, kerudung, peci, dan tuhan “Yesus” disamarkan dengan “Isa Al-Masih” untuk menarik umat Islam.(rz/pkspiyungan)


MNCTV Tayangkan Ajaran Syiah Terselubung via Film

Islamedia – Stasiun televisi MNCTV menayangkan sebuah Film Televisi (FTV) berjudul “Dia tetap Ibuku” yang mengandung ajaran Syiah. Dalam tayangan tersebut menampilkan bahwa nikah mut’ah ada dalam Islam.

Dalam film tersebut memang menggambarkan betapa buruknya perbuatan kawin kontrak atau yang dikenal dengan istilah nikah mut’ah. Namun secara halus dalam film ini juga memperkenalkan kepada masyarakat umum bahwa nikah mut’ah itu ada dalam Islam.

Perkataan seorang ustadzah dalam film tersebut menyatakan bahwa: ”...kawin kontrak dipergunakan boleh tapi untuk saat-saat yang darurat“.

Cuplikan tayangan yang memperlihatkan dialog yang isinya membolehkan ajaran Syiah berupa kawin mut’ah atau kontrak telah diunggah ke youtube oleh tim Syiah Indonesia, ahad (21/6/2015).

11.9.15

The Untold Story: Cerita Prabowo Subianto yang Tidak Terungkap

Dimulai dari periode orde lama Soekarno, ternyata Prabowo Subianto dan Soe Hok Gie bersahabat. Dalam buku "Catatan Seorang Demonstran" yang merupakan kumpulan tulisan aktivis mahasiswa Soe Hok Gie, nama Prabowo muncul pada 1969. Gie menyebut Prabowo dengan nama "Bowo".

Gie sering menyebut LSM yang dibuat Prabowo sebagai korpsnya Prabowo. Tulisan Gie pada Kamis 29 Mei 1969 memperlihatkan kedekatan keduanya. Mereka beberapa kali kerap keluyuran bareng. "Dari pagi keluyuran dengan Prabowo ke rumah Atika, ngobrol dengan Rachma, dan membuat persiapan-persiapan untuk pendakian Gunung Ciremai," ucap Gie dalam tulisannya.

Soe Hok Gie dalam tulisannya juga menggambarkan Prabowo muda cerdas dan cepat tanggap. "Ia cepat menangkap persoalan-persoalan dengan cerdas tapi naif. Kalau ia berdiam 2-3 tahun dalam dunia nyata, ia akan berubah," kata Gie, dalam catatan Soe Hoek Gie 25 Mei 1969. (Sumber: viva news)

Hingga kisah perjalanannya yang lebih jauh pada orde baru Soeharto sebagai berikut:

Tentang Prabowo Subianto sang "Senopati Wirang" Untold Story.
  1. Sedikit orang yang tahu bahwa perkawinan Prabowo Subianto dengan Titik H. Suharto pada thn1983 adalah berkat jasa L.B. Moerdani.
  2. Prabowo pada 1982-1985 berpangkat Mayor adalah staf khusus Menhankam/Pangab L.B. Moerdani. Moerdani sudah lama mengamati Prabowo.
  3. Sejak lulus Akmil berpangkat Letda, Moerdani serius mencermati/menilai perilaku, karakter dan kinerja Prabowo. Kesimpulannya: Luar Biasa!
  4. Disamping memiliki kejeniusan (IQ: 152), Prabowo sangat berani, patriotik, sangat cinta tanah air. Dalam cerita-cerita Jawa: Senopati Wirang.
  5. Menhankam /Pangab L.B. Moerdani tahu persis Prabowo sudah dijodohkan dengan putri seorang jenderal yang juga dokter. Moerdani diam-diam tidak setuju.
  6. Pada tahun 1982-1985 itu L.B. Moerdani adalah tokoh yang sangat dipercayai oleh Presiden Soeharto. Saran-sarannya didengar dan sering diterima.
  7. Besarnya Kepercayaan Soeharto kepada Moerdani karena dia selalu menunjukan loyalitasnya terhadap Soeharto. Jadi pengaman kekuasaan Soeharto/Orba.
  8. L.B. Moerdani kebetulan juga penganut Katolik, sama dengan Ibu Tien. Pak Harto Islam Abangan, lebih ke Kejawen (Bhirawa). Moerdani lobi Bu Tien.
  9. Moerdani melobi Ibu Tien agar setuju mengambil Mayor Prabowo menjadi calon menantu, menjodohkannya dengan Titiek Hediati Hariyadi Suharto.
  10. Bu Tien setuju dan Pak Harto pun setuju. Mereka tidak tahu Prabowo sudah bertunangan. Akhirnya tunangan dbatalkan, Prabowo nikahi Titiek.
  11. Semula LB Moerdani berharap Prabowo akan menjadi mata dan telinganya di Cendana. Menjadi tangan kanan Moerdani dlm menggapai cita-citanya
  12. L.B. Moerdani tidak menyangka Mayor Prabowo setelah jadi menantu Soeharto malah mengkhianati Moerdani, berpihak kepada Pak harto/Cendana.
  13. Moerdani salah menganalisa dan menilai Prabowo yang Islam abangan, berayahkan sosialis sekuler, ibu dan saudara-saudaranya kristen/non muslim.
  14. Moerdani merasa tidak berisiko ketika dia memaparkan rencananya selaku Menhankam/Panglima ABRI untuk menghancurkan Islam RI secara sistematis.
  15. Termasuk rencana Moerdani untuk merekayasa stigma negatip pada umat Islam Indonesia sebagai "ancaman terhadap Negara dan kekuasaan Soeharto".
  16. Contohnya ABRI membantai ratusan umat Islam pada peristiwa Tanjung Priok. Moerdani melakukan pengondisian agar Islam=musuh negara!
  17. Moerdani memaparkan bagaimana ABRI "menciptakan terorisme Islam", "pembangkangan Islam", "Islam phobia" dst. lalu menumpasnya secara keji.
  18. Moerdani menapak karier di ABRI dengan cara menciptakan Islam sebagai musuh negara dan kemudian ditumpas. Penghargaan dan pujian Suharto untuknya.
  19. Ketika Prabowo tahu rencana besar dan rekayasa-rekayasa yang pernah dilakukan Moerdani dalam rangka membenturkan Islam dengan Pak Harto, dia bocorkan.
  20. Prabowo melaporkan rencana keji Moerdani terhadap umat Islam Indonesia kepada Suharto, mertuanya. Pak Harto kaget, marah dan menyesalkan.
  21. Sebelumnya, Pak Harto sudah lama mendengar adanya rekayasa petinggi ABRI terhadap sejumlah peristiwa terkait "makar kelompok Islam", tapi...
  22. Tapi, Pak Harto abaikan, ia nilai itu hanyalah ekses rivalitas di internal ABRI. Kali ini informasi itu datang dari menantunya sendiri.
  23. Prabowo menilai Moerdani punya agenda lebih besar dengan merekayasa benturan antara Umat islam dengan Suharto. Moerdani ingin jadi Presiden!
  24. Cita-cita Moerdani menjadi Presiden setelah Pak Harto lengser sangat besar dan hanya bisa terwujud jika Islam dan Pak Harto bermusuhan.
  25. Karena jika hubungan Umat Islam dan Pak Harto baik/normal, maka akan sulit bagi Moerdani yang Katolik menjadi Wapres pada tahun 1988.
  26. Pak Harto pasti memperhatikan aspirasi umat Islam saat penetapan wapresnya pada 1988. Oleh sebab itu hubungan Suharto-Islam harus dirusak.
  27. Selanjutnya, Moerdani berharap, setelah menjabat wapres pada 1988, kemungkinan besar Pak Harto akan mundur pd 1993. Moerdani jadi RI -1
  28. Rencana KEJI Moerdani terhadap umat islam Indonesia ini dinilai Prabowo sangat membahayakan posisi Pak Harto. Islam mayoritas di RI.
  29. Lebih kecil risikonya bagi Soeharto membina hubungan baik dengan umat Islam daripada menjadikan Islam sebagai musuh negara. Prabowo membocorkannya.
  30. Setelah dapat laporan Prabowo mengenai rencana keji ABRI diotaki Menhankam/Pangab Moerdani, Soeharto tidak langsung bertindak. Diamati diam-diam.
  31. Pak Harto diam-diam mencegah rencana keji LB Moerdani dgn menempatkan /promosikan sejumlah perwira tinggi ABRI yang kuat keislamannya.
  32. Selain mempromosikan perwira-perwira Islam ABRI, Pak Harto juga promosikan perwira-perwira dari kesatuan lain yang tidak berhubungan dengan jaringan Moerdani.
  33. Akibatnya Menhankam/Pangab Moerdani tidak lagi bisa bergerak bebas karena dikelilingi oleh jenderal-jendral Islam (TNI Hijau). Dia terjepit!
  34. Puncak kekesalan Moerdani terjadi ketika Pak Harto mencopot Moerdani dari jabatan Pangab tahun 1988 dan menunjuk Try Soetrisno jadi Pangab.
  35. Try Soetrisno tidak berasal dari Akmil tapi dari Atekad (akademi teknik AD), bukan perwira intelijen, tidak ada sentuhan dari Moerdani
  36. Moerdani yang marah dan kecewa terhadap Soeharto kemudian merencanakan balas dendam besar-besaran dengan berencana menjatuhkan Soeharto.
  37. Sebelumnya pada tahun 1984, Moerdani berhasil mengompori umat Islam agar marah kepada Suharto dengan menerapkan kewajiban azas tunggal.
  38. Seluruh Ormas dan partai di Indonesia harus mencantumkan Pancasila sbg satu-satunya azas. Tidak boleh Islam atau azas lain. HARUS PANCASILA!
  39. Reaksi keras umat Islam terhadap penerapan azas tunggal Pancasila memang diharapkan Moerdani. Bahkan Moerdani kondisikan agar Islam berontak.
  40. Reaksi keras umat Islam terhadap penerapan azas tunggal Pancasila memang diharapkan Moerdani. Bahkan Moerdani kondisikan agar Islam berontak.
  41. Jaringan intelejen Moerdani disusupkan ke ormas-ormas Islam dan ditugaskan untuk memanas-manasi tokoh-tokoh ormas Islam memberontak terhadap Suharto.
  42. Tujuannya agar Suharto marah sama Islam dan Islam dinilai sebagai ancaman terhadap negara/Suharto, lalu ABRI diperintahkan membantai "musuh tersebut".
  43. Rencana Benny Moerdani kandas, gagal total, karena ormas-ormas Islam juga didekati orang-orang Suharto dan diberi pengertian kondisi asas Pancasila yang sebenarnya.
  44. Moerdani kemudian tahu bahwa penyebab kegagalan rencana besarnya menstigmasasi Islam sebagai musuh negara dikarenakan laporan Prabowo.
  45. Prabowo sempat "dibuang" oleh Moerdani dengan memutasikannya menjadi Kasdim (kepala staf kodim), namun oleh Kasad Rudini, Prabowo dipulihkan.
  46. Sejak itu, dalam otak Moerdani ada 2 musuh besar yang harus dihancurkan yakni Prabowo dan Suharto. Moerdani susun rencana strategis.
  47. Puluhan tahun menjadi "DEWA" di ABRI dan Intelijen, antek-antek Moerdani masih banyak. Dua yang menonjol: Luhut Panjaitan dan Hendropriyono.
  48. Meski LB Moerdani sudah tidak jadi panglima ABRI dan Menhankam, dia masih bisa memerintahkan Hendropriyono untuk back up PDI Megawati.
  49. Saat itu Megawati adalah simbol perlawanan terhadap Presiden Suharto khususnya melalui PDI. Kongres PDI terpecah menghasilkan PDI Kembar.
  50. Keberadaan PDI kembar: satu diketuai Soerjadi dan satu lagi dipimpin Megawati (yang saat ini kita tahu sebagai PDI Perjuangan), bisa terjadi karena ada dukungan jenderal pro Moerdani.
  51. Keberhasilan Prabowo meyakinkan Pak Harto dan Ibu Tien terhadap bahaya besar yang sedang direncanakan Moerdani, menyebabkan...
  52. Menyebabkan Pak Harto dapat menerima & mempercayai Prabowo sepenuhnya, termasuk saran Prabowo agar Pak Harto membina hubungan mesra dengan Islam.
  53. Penerapan azas tunggal Pancasila yang menimbulkan reaksi keras umat Islam, tidak meletus menjadi bencana dengan perubahan sikap Pak Harto.
  54. Pak Harto mulai mendekati Islam. Ibu Tien menjadi mualaf, disusul Pak Harto dan kemudian Pak Harto sekeluarga menunaikan Ibadah Haji.
  55. Pak Harto berhasil membangun hubungan harmonis dengan umat Islam. Suatu hubungan baik yang belum pernah terjalin selama 24 thn Suharto berkuasa.
  56. Tahun 1990 merupakan tahun kemerdekaan umat Islam Indonesia setelah "dijajah dan ditindas" selama 24 tahun Orde baru/Suharto.
  57. Puncaknya 7 Des 1990 ICMI didirikan di UniBraw Malang. Tahun 1993 menteri-menteri Kabinet dan petinggi-petinggi ABRI mulai dijabat tokoh/perwira Muslim.
  58. Benny Moerdani dan kelompoknya terus mencari jalan bagaimana menghancurkan Soeharto dan Prabowo. Akhirnya ditemukan cara: Penculikan!
  59. Penculikan/pembunuhan sejumlah warga pada tahun 1997 menjelang Pemilu (Pemilihan Umum) dan kemudian diikuti dengan penculikan/pembunuhan setelah SU MPR 1998.
  60. Saat terjadi Penculikan/pembunuhan menjelang pemilu 1997 sama sekali belum ada tuduhan kepada Kopassus sebagai terduga pelakunya.
  61. Namun ketika Tim Mawar melakukan penculikan aktivis pada 2-4 Februari 1998 dan 12-13 Maret 1998 dalam rangka terjadi kebocoran operasi.
  62. Kebocoran informasi mengenai operasi Tim Mawar dlm rangka pengaman SU MPR terjadi karena ada 1 target, yakni andi arief belum diringkus.
  63. Andi Arief sempat kabur, dicari kemana-mana, akhirnya ditemukan di persembunyiannya di Lampung. Dibawa ke Jakarta jalur darat via Bakauheni.
  64. Saat Tim Mawar menaiki Kapal Ferry di Bakauheni, petugas polisi menghentikan Tim Mawar yang membawa Andi Arief dgn mata tertutup kain.
  65. Meski Tim Mawar kemudian diizinkan masuk Ferry setelah menunjukan kartu pengenal, kejadian ini dilaporkan polisi ke DenPom Lampung.
  66. Dan DenPom Lampung meneruskan info ini ke DanPuspom TNI di Jakarta. Saat itulah info bocor, lalu ditunggangi oknum-oknum TNI binaan Moerdani.
  67. Peristiwa penangkapan andi arief di Lampung dan dibawa ke Jakarta pada tgl 28 Maret 1998, ditunggangi dengan terjadinya penculikan lain.
  68. Penculikan lain/susulan pada tanggal 30 Maret 1998 dengan korban Petrus Bima Anugrah, dilakukan oleh Tim Lain bukan Tim Mawar.
  69. Sebelumnya Tim Lain juga sudah menunggangi penculikan Herman Hendarwan pada tgl 12 Maret 1998. Para korban ini hilang/mati dibunuh.
  70. Korban penculikan Tim Lain semua dibunuh, mayoritas non muslim agar menimbulkan kesan pembunuhan dilakukan oleh Kopassus pimpinan Prabowo.
  71. FITNAH terhadap Prabowo, Kopassus melalui penculikan/ pembunuhan warga/aktivis adalah untuk tujuan akhirnya untuk melemahkan Suharto. Kenapa?
  72. Karena untuk menghancurkan Suharto harus terlebih dahulu menghancurkan penopang utama kekuasaan Suharto yakni TNI!
  73. Kekuatan inti TNI ada pada Kopassus sebagai kesatuan elit yang paling dibanggakan TNI. Moerdani cs hancurkan Suharto dengan menghancurkan TNI.
  74. Pemilihan target korban yang umumnya non muslim/katolik dimaksudkan "menghilangkan jejak pelaku" sekaligus memancing perhatian Dunia.
  75. Seolah-olah di Indonesia sedang berkuasa rezim Suharto yang anti katolik/kristen. Media-media yang dimiliki katolik/kristen pun bersuara sangat keras.
  76. Akibatnya, Prabowo-Kopassus-TNI-Suharto babak belur dihajar dan difitnah Moerdani cs melalui penunggangan operasi Tim Mawar ini.
  77. Namun Pak Harto tetap bertahan. Sampai akhirnya terjadi peristiwa kerusuhan Mei 1998, yang diawali dengan penembakan terhadap Mahasiswa Trisakti, memicu kemarahan masa.
  78. Peristiwa Trisakti jelas ditunggangi kelompok Benny Moerdani dengan memfitnah Polres JakBar, Brimob dan Kopassus sebagai pelakunya. Memprovokasi dan menyulut kemarahan dimana-mana.
  79. Krisis Moneter yg diperburuk oleh perampokan fasilitas BLBI oleh bankir cina melalui rekayasa kredit & tagihan pihak ketiga yang macet dll.
  80. Sampai hari ini Negara kita masih terbebani utang BLBI sebesar lebih Rp 600 triliun, baru lunas dibayar via APBN hingga 2032.
  81. Krisis Moneter, rekayasa opini, fitnah, kerusuhan Mei 1998 menjadi penyebab utama kejatuhan Soeharto 20 Mei 1998.
  82. Pada saat kerusuhan Mei 1998 kembali TNI, Kopassus dan Prabowo dijadikan KAMBING HITAM oleh kelompok Moerdani cs yg berkolaborasi dengan KG.
  83. Situasi kacau dan tak terkendali dimanfaatkan para perusuh diduga kesatuan loyalis Moerdani cs untuk membakar kota dan mengeruhkan situasi.
  84. Kehadiran sekelompok orang tidak dikenal membuat rusuh, terkordinir dan ini yang dibaca Prabowo sebagai faktor dominan yang membahayakan negara.
  85. Paska kerusuhan dikembangkan opini sampai ke seluruh dunia seolah-olah telah terjadi pemerkosaan terhadap wanita-wanita cina, tuduhan itu tidak terbukti.
  86. Tuduhan itu tidak terbukti sama sekali. Secara teori pun mustahil ada orang yang sempat dan berhasrat lakukan pemerkosaan di tengah-tengah kerusuhan.
  87. Tuduhan itu hanya untuk menjatuhkan TNI, menghancurkan Suharto. Fitnah itu sukses besar. Suharto pun termakan fitnah tsb.
  88. Laporan sejumlah jenderal langsung ke Suharto menghasilkan pengusiran Prabowo oleh keluarga cendana karena dianggap pengkhianat Suharto.
  89. Prabowo tidak diberi kesempatan menjelaskan fakta sebenarnya kepada Suharto. Operasi Inteljen, penyesatan fakta & informasi Moerdani cs SUKSES!
  90. Operasi itu sangat rapi, cermat dan dibantu media-media kolaborator moerdani seperti Harian Kompas Grup Prabowo dicap pengkhianat Suharto.
  91. Peran KG (konspirasi global) sangat dominan. Sejak Suharto mualaf dan mesra dengan umat Islam, Suharto tidak lagi jadi "Hadiah Terbesar" untuk AS. Sejak awal mula Soeharto menggantikan (mengkudeta) Soekarno menjabat Presiden, AS menyetir Indonesia melalui Soeharto, contohnya bisa dilihat dari pemberian Freeport yang sebelumnya tidak disetujui oleh Soekarno dan Soekarno dianggap musuh Amerika karena keberpihakan Soekarno kepada paham Komunis (PKI).
  92. Kebangkitan Islam Indonesia era 1990an dinilai jadi ancaman oleh AS, Barat, Australia & Singapore. Sejalan dengan teori pasca perang dingin.
  93. Teori/pendapat Samuel P. Hutington dlm tulisannya "The Clash of Civilization" (benturan peradaban) terus menerus dikembangkan di Barat.
  94. Islam dikembangkan sebagai musuh baru dunia Barat paska kejatuhan Komunis Uni Soviet & Eropa Timur. Islam di RI juga dinilai sebagai ancaman.
  95. Upaya penjatuhan Suharto yang sedang mendorong kebangkitan Islam di Indonesia setelah 24 tahun dijajah bangsa sendiri, dijadikan agenda utama KG.
  96. Penjatuhan Suharto itu sekaligus untuk melakukan imperialisme baru atas Indonesia melalui LOI IMF - RI yang menghancurkan kedaulatan RI.
  97. Pasca lengsernya Suharto yang disebut sebagai orde REFORMASI, pemerintah menerapkan demokrasi liberal yang tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila, yang menyebabkan para kapitalis dengan mudah menjadi penguasa-penguasa.
  98. Era 1998-2004 Indonesia gonjang ganjing tanpa henti, gangguan keamanan, kerusuhan dimana-mana, ekonomi morat-marit, pers tak terkendali.
  99. PERS menjadi penguasa baru yang dominan, membentuk opini, mengarahkan dan membentuk persepsi rakyat sesuka hati dan sesuai agenda masing-masing.
  100. Pers jadi "the first state", opini mengendalikan kebijakan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Trial by the press menjadi tontonan sehari-hari.
  101. Pencopotan Prabowo selaku Pangkostras juga disebabkan penyesatan informasi. Bermula dari laporan ke Panglima TNI tentang adanya pasukan liar.
  102. Pangkostrad Prabowo mengantisipasi gerakan pasukan liar tersebut dengan mengerahkan pasukan kostrad dalam rangka pengamanan, malah jadi sasaran.
  103. Apalagi ketika hasil penyisiran gedung-gedung di sekitar Istana/Ring 1 ditemukan sejumlah besar senjata dan amunisi di Gedung Humpus (Gambir).
  104. Kontan Prabowo dituduh sebagai penimbun senjata dan amunisi dlm jumlah besar yang ditemukan di lantai 3 Gedung Humpus tsb, Prabowo difitnah.
  105. Usaha Prabowo menjelaskan bahwa dirinya mustahil melakukan kudeta atau menggulingkan presiden Habibie tidak diterima Presiden Habibie.
  106. Opini yang begitu kuat menyudutkan Prabowo adalah hasil misinformation (penyesatan) & deception (pengelabuan) oleh kelompok Moerdani cs. Dan menjadikan Prabowo kambing hitam atas segala kerusuhan yang terjadi 1998 termasuk penculikan dan usaha kudeta.
  107. Begitu kuatnya rekayasa opini dan fitnah dilancarkan kepada Prabowo sehingga Habibie, petinggi-petinggi TNI dan publik LUPA pada SATU HAL:
  108. Mereka LUPA pada SATU HAL yang menjadi sifat dan karakter dasar Prabowo yang sudah sejak muda menjadi ciri khas/trade marknya yakni:
  109. Yakni Prabowo memiliki patriotisme yang luar biasa, kecintaannya terhadap bangsa dan negara yang luar biasa. Mustahil dia melakukan itu.
  110. Kami pernah ditegur keras Mayjen Hariyadi Darmawan,, mantan ketua Alumni UI: Saya jamin dengan jiwa raga saya tentang Patriotisme Prabowo.
  111. "Orang seperti Prabowo tidak mungkin melakukan tindakan sekecil apapun yang dapat membahayakan negara!" Itu pesan Hariadi pada kami.

Sumber: apasih.com

Tragedi Tanjung Priok 1984: Musibah dalam Musibah Umat Islam


(jejakislam.net) - Rezim Orde Baru meninggalkan bekas luka hingga kini bagi umat Islam. Pada akhir 60-an menjelang awal 70-an rezim ini mulai menekan umat Islam demi panggung pemilu, maka selepas pemilu 1971, rezim orba mulai menampakkan wajah sebenarnya, termasuk pada umat Islam di Indonesia.[1]

Berbagai tekanan mulai dilancarkan kepada umat Islam. Setelah menolak memberikan izin bagi para tokoh-tokoh Masyumi untuk berpolitik, rezim ini juga menekan kaum Nahdiyin di tanah air. NU yang beroposisi pada rezim orde baru, serta kencang mengkritik Soeharto dan kabinetnya, ditekan keras. Kebijakan-kebijakan orde baru terhadap umat Islam memang pantas dikritik, bahkan ditentang. Mulai dari RUU Perkawinan yang mengesampingkan Syariat Islam, rencana rezim Orba untuk mengakomodir aliran kepercayaan sejajar dengan agama, persoalan P4 hingga upaya orde baru untuk membungkam politik umat Islam lewat mengasingkan para tokoh Masyumi dari politik, seperti terhadap M. Natsir, Moh. Roem yang tak diizinkan menjadi ketua Parmusi, hingga peleburan partai-partai Islam menjadi satu partai yaitu Partai Persatuan Pembangungan (PPP).[2]

Umat Islam saat itu benar-benar dipinggirkan aspirasinya. Tak mengherankan, karena Suharto saat itu memilih orang-orang terdekatnya dari kalangan bukan Islam, termasuk kejawen. Ali Moertopo dan Hoemardani yang berada dalam lingkaran kekuasaan Orde Baru memaksimalkan pengaruhnya melalui "think-thank" Centre for Strategic and International Studies (CSIS).[3]

Upaya rezim Orde Baru yang menyatukan partai Islam dalam satu partai justru menjadi blunder ketika Partai Persatuan Pembangunan (PPP) malah mendulang suara di pemilu 1977. Golkar yang sempat terancam kalah ketika itu, membuat Suharto memikirkan kembali kebijakan untuk menghadang peran umat Islam dalam politk kala itu. Isu-isu seperti ekstrim kanan, ‘Komando Jihad’ menjadi hembusan permainan intelejen yang dihembuskan untuk mendiskreditkan geraakan umat Islam. Mantan Menteri Agama yang juga tokoh NU, KH Saifuddin Zuhri pun mengkritik isu-isu ‘Komando Jihad’ yang dihembuskan rezim Orde Baru,

Bagaimanapun, secara sepintas lalu, isyu ‘Komando Jihad’ bisa dikesankan untuk ditujukan kepada Ummat Islam, sekurang-kurangnya kepada golongan yang dikatagorikan ‘ekstrim.’ Kitapun tidak lebih tahu, siapa golongan ‘ekstrim’ tersebut. Apakah yang anti Orde Baru? Yang anti Pancasila? Yang anti UUD 45? Yang anti Pembangunan? Yang anti musyawarah?[4]

Aksi-aksi protes umat Islam baik terhadap kebijakan orde Baru semakin menghebat kala Suharto menentukan Pancasila sebagai asas tunggal. Polemik asas tunggal Pancasila semakin menghebat di masyarakat dan ormas-ormas Islam. Penolakan-penolakan terhadap Pancasila sebagai asas tunggal juga menggema di masjid-masjid. Gelombang penentangan umat Islam terhadap rezim orde baru memang tampak menguat. Namun tak ada yang menyangka, Suharto dan rezim Orba akan melakukan suatu kekejian yang luar biasa terhadap umat Islam. Kekejian yang kelak kita akan mengenangnya sebagai Tragedi Tanjung Priok.

Tanjung Priok, salah satu wilayah dengan pemukiman padat di Jakarta, menjadi saksi kekejian rezim Orde Baru terhadap umat Islam. Awal mula kejadian ini, ketika tanggal 8 September 1984, seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa), bernama Hermanu, memasuki Mushola As-Sa’adah di Gang IV Koja, Tanjung Priok. Menurut kesaksian masyarakat ia masuk masjid tanpa melepas sepatu (meski Hermanu sendiri kelak membantahnya). Di sana, ia keberatan dengan sebuah pamflet yang tertempel di dinding yang menurutnya mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan). Padahal pamflet tersebut hanya pengumuman pengajian rutin biasa. Menurut Hermanu, ia kemudian memakai air selokan yang hitam itu untuk melepas pamflet yang melekat dengan kuat di papan pengumuman. Namun menurut kesaksian ia menyiram pamflet tersebut dengan air selokan.[5]

Keesokan harinya, kejadian di mushola tersebut menjadi pembicaraan warga. Namun tak ada penyelesaian dari aparat terhadap masalah ini. Tanggal 10 September 1984, Hermanu dan rekannya, diketahui keberadaannya oleh jemaah As-Sa’adah, yaitu Syarifudin Rambe dan Syofwan. Kemudian terjadi perdebatan diantara mereka. Mereka kemudian melakukan pembicaraan di Pos RW 05. Ketika pembicaraan tengah berlangsung, tiba-tiba massa di luar sudah ramai. Menurut Hermanu, saat itu, massa berusaha menyerang dirinya. Namun karena tak dapat menggapai dirinya, massa di luar yang tak terkait dengan masalah ini kemudian merusak dan membakar sepeda motor Koramil. Anggota Polres kemudian datang dan menangkap empat orang, yaitu Syofwan, Syarifudin Rambe, Ahmad Sahi dan Mohammad Noor, yang dituduh membakar motor tersebut. Mohammad Noor sendiri membantah telah membakar motor tersebut, ia mengaku hanya memukul motor tersebut.[6] Anehnya, aksi-aksi provokatif Hermanu malah tidak ditindaklanjuti oleh aparat.

Tanggal 11 September, warga meminta tokoh masyarakat setempat, Amir Biki untuk meminta aparat membebaskan keempat orang yang ditangkap. Amir Biki, muslim yang taat, dan ditokohkan oleh masyarakat Tanjung Priok, memang menjadi orang yang biasa berhubungan dengan pihak militer (pemerintah). Amir Biki juga mengenal H.M.A. Sampurna, yaitu Asintel (Asisten Intel) Kodam Jaya. H.M.A. Sampurna mengaku dihubungi Amir Biki untuk membebaskan keempat orang tersebut yang ditahan di Polres atau Kodim. Namun permintaan tersebut ditampik oleh H.M.A. Sampurna.[7]

Tanggal 12 September, sebuah pengajian besar, yang memang sudah direncanakan jauh-jauh hari diadakan di Jalan Sindang, lorong 102. Pengajian itu sendiri memang dihadiri oleh Amir Biki, namun ia bukan orang yang direncanakan untuk berceramah di pengajian tersebut, karena Amir Biki memang bukan mubaligh. Pengajian tersebut diisi oleh beberapa ustadz, yaitu, Syarifin Maloko, Salim Kadar, M Nasir (bukan M. Natsir tokoh Masyumi dan DDII), dan Ratono.[8]

Acara pengajian yang dimulai pukul 20.00 itu kemudian berujung memanas. Masyarakat yang masih tak puas dengan penyelesaian kejadian di As-Sa’adah. Pukul 22.30, Amir Biki kemudian didaulat untuk berbicara di atas panggung.Di depan jama’ah yang berjumlah ribuan, Amir Biki mengajak jama’ah untuk menuntut pembebasan keempat orang yang ditangkap. Ia kemudian berkata, “Kita tunggu sampai jam 23.00 WIB, apabila keempat orang ini tidak dibebaskan juga, maka kita semua ke Kodim! Malam ini akan ada banjir darah. Karena saya tahu moncong senjata TNI telah diarahkan ke kepala saya!” Perkataan Amir Biki berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan dengan, “Apabila saya meninggal malam ini, saya minta kepada jamaah untuk mengusung jenazah saya keliling Jakarta!” Amir Biki juga mengingatkan, “Jangan mengecewakan saya, saya peringatkan bahwa yang membuat kegaduhan itu bukan jamaah kita,” serunya.[9]

Ia kemudian memimpin massa untuk menuju ke Kodim. Namun tujuannya bukan untuk melawan aparat, apalagi memberontak. Amir Biki mengatakan pada kawannya Husain Safe saat itu, ketika Husein menolak ikut jika tujuan mereka untuk memberontak. “Bukan untuk itu, dan saya minta jangan ada yang melawan aparat karena itu bukan tujuan kita!”, tegas Amir Biki.[10]

Massa pun bergerak menuju Kodim. Di jalan mereka bertakbir, sambil membawa bendera hijau bertuliskan kalimat Tauhid. Tidak ada aksi anarkis sepanjang jalan. Namun belum sampai Kodim, persis di depan gerja di samping Mapolres Jakarta Utara, massa terhenti. Mereka dihadang aparat tentara, yang jumlahnya tak banyak saat itu, hanya belasan orang. Barisan massa di depan berhenti, namun mereka terdesak untuk maju oleh massa yang ada di belakang. Saat rombongan yang berada di depan barisan berusaha menahan massa untuk berhenti, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan. Massa pun panik, berhamburan. Tembakan kemudian terus menyusul, senapan menyalak menghujani massa, tanpa henti 10 hingga 15 menit.[11] Orang-orang bertumbangan, berteriak, Allaahu Akbar-Allaahu Akbar menggema. Husain Safe yang saat itu berada di barisan depan mengisahkan kejadian brutal tersebut,

Detik-detik berlalu begitu mencekam. Tak lama kemudian aparat-aparat yang menembak bergerak mundur agak jauh dari saya sambil terus menembak. Mereka mencoba melihat lebih jauh ke belakang, ke arah rombongan lain yang menuju kami. Ternyata itu adalah rombongan Amir Biki. Saya dengar ada yang berteriak bahwa itu adalah Amir Biki. Disusul lagi teriakan dari anggota pasukan lainnya, “Habisi saja!![12]

Amir Biki pun tumbang. Begitu pula massa lainnya. Mayat-mayat bergelimpangan di antara orang-orang yang terkapar terluka, di jalan dan di selokan. Tentara terus memburu massa dalam kegelapan akibat lampu dimatikan secara serentak. Kelak diketahui, lampu-lampu itu padam akibat dimatikan langsung dari pusat oleh PLN. Tentara memburu siapa saja. Orang yang lari ditembak hingga rubuh. Orang-orang yang tiarap dilindas truk tentara yang datang sekonyong-konyong. Orang-orang yang bersembunyi di selokan mendengar jelas jeritan-jeritan orang terlindas dan suara tulang remuk. Mereka terus menembaki bahkan dari atas truk. Setelah 10 hingga 15 menit, tembakan-tembakan kemudian berhenti.[13]

Aparat itu memeriksa siapapun yang tergeletak. Mencari yang masih hidup. Beberapa orang yang terluka namun masih hidup, berpura-pura mati. Termasuk Yusron Zaenuri. Ia berpura-pura mati. Mayat-mayat kemudian ditumpuk dan dilempar ke atas truk. Yusron Zaenuri, dilempar ke truk bertumpuk-tumpuk dengan mayat. Dua mobil truk besar penuh dengan mayat. Tak lama kemudian datang ambulans dan mobil pemadam kebakaran, membersihkan jalan dari genangan darah. Ratusan orang menjadi korban. Namun, pemerintah memberikan versi berbeda. Panglima ABRI Jenderal L.B. Moerdani yang meninjau lokasi tak lama setelah peristiwa keji tersebut menyatakan hanya sembilan yang tewas dan 53 luka-luka. Menurut versi Pemerintah, massa bertindak anarkis, meski para korban yang bersaksi menolak pernyataan tersebut.. L.B. Moerdani beserta Pangdam Jaya Mayjen Try Sutrisno juga mengunjungi RSPAD, lokasi tempat korban luka-luka dirawat seadanya.[14]

LB Moerdani dan Try Sutrisno memberikan keterangan mengenai peristiwa Tanjung Priok. Sumber foto: Pusat Studi dan Pengembangan Informasi (PSPI). 1998. Tanjung Priok Berdarah Tanggung Jawab Siapa? Kumpulan Fakta dan Data. Jakarta: Gema Insani Press
Umat Islam, beserta para tokoh masyarakat mengecam peristiwa tersebut. Para tokoh Islam seperti Syafrudin Prawiranegara, Burhanuddin Harahap, Anwar Harjono, AM Fatwa hingga tokoh nasional seperti Hoegeng, Ali Sadikin, HR Dharsono menandatangani Lembar Putih 22 yang berisi keprihatinan tentang pernyataan sepihak dari pemerintah. Lembar Putih 22 juga mengeluarkan kronologis dan fakta berbeda dari versi pemerintah. Mereka menyebut keterangan sepihak pemerintah sebagai “musibah dalam musibah.”[15]

Peristiwa ini memang tak hanya musibah dalam musibah, tetapi juga musibah berlanjut musibah. Kekejian aparat rezim Orde Baru tak hanya puas dengan membantai umat Islam di lokasi tetapi dilanjutkan dengan penyiksaan terhadap orang-orang yang terluka. Selepas diobati seadanya di rumah sakit, mereka kemudian ditahan tanpa ada proses yang legal. Penangkapan-penangkapan juga berlanjut selepas tragedi tersebut. Baik yang benar-benar ada di lokasi saat kejadian ataupun orang yang tak tahu menahu tentang peristiwa tersebut. Mereka dipaksa untuk mengakui pernyataan palsu. Penyiksaan demi penyiksaan menjadi rmakanan sehari-hari para tahanan. Mereka diperlakukan lebih buruk daripada binatang. Syaiful Hadi salah seorang yang ditahan menceritakan kisah pilu yang mereka alami.

Dalam tubuh tanpa dibalut pakaian itu, kami disiksa di atas kerikil tajam. Kami dipaksa berguling-guling di atas kerikil itu, sementara tentara memukuli dengan tongkat dan menendangi dengan sepatu lars. Dari mulut mereka terlontar hinaan yang menyakitkan. “Dasar PKI! Anak gerombolan GPK!” hardik mereka. Kami cuma mampu mengucap, “Allahu Akbar!” Namun setiap kami mengucap kalimat takbir itu, mereka selalu melontarkan ejekan yang amat menyakitkan hati. “Di sini tidak ada Tuhan,” bentak mereka. Astaghfirullah! Hati seperti berkeping-keping. Sementara tubuh saya dan teman-teman tak henti-hentinya mengeluarkan darah. Darah segar mengucur dari kepala sampai kaki.”[16]

Ada pula kisah yang amat pedih dialami Aminatun, salah seorang tahanan perempuan. Ia mengalami penyiksaan dan pelecehan di tahanan. Aminatun yang ditahan meninggalkan anak-anaknya, kemudian dipaksa menyaksikan kakak dan teman-temannya dipukuli, diestrum dan ditelanjangi di depan dirinya. Ia pun tak lepas dari penyiksaan. Oleh aparat perempuan, jilbabnya dirobek dan ia diancam akan ditelanjangi. Ia pun dilain kesempatan akhirnya ditelanjangi oleh dua aparat perempuan. Ia dipaksa untuk mengakui terlibat pengajian di Tanjung Priok.[17]

Puluhan orang ditangkap dan siksa aparat selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Orang-orang yang wafat menjadi korban tak pernah jelas dimana mereka dikuburkan? Banyak keluarga, ayah, ibu, anak mencari anggota keluarga mereka. Tak pernah ada kejelasan. Nasib keluarga mereka. Bahkan ada yang dianggap telah meninggal, namun ternyata kembali lagi, dengan cedera akibat penyiksaan sekian lama.[18]

Pengamanan oleh tentara di Tanjung Priok. Sumber foto: Pusat Studi dan Pengembangan Informasi (PSPI). 1998. Tanjung Priok Berdarah Tanggung Jawab Siapa? Kumpulan Fakta dan Data. Jakarta: Gema Insani Press
Penangkapan dan penyiksaan tak hanya menyeret orang-orang kecil yang ikut dalam demonstrasi kala itu atau korban salah tangkap, tetapi juga menyeret para mubaligh dan aktivis Islam. AM Fatwa, penandatangan Lembar Putih turut ditangkap dan divonis berat begitu pula Letjen HR Dharsono, Salim Kadir, Prof. Oesmany Al Hamidi yang sudah sepuh dan Abdul Qadir Djaelani. Mereka rata-rata menerima vonis 18 hingga 20 tahun. Mereka dianggap sebagai dalang dan provokator peristiwa Tanjung Priok. Peradilan yang mereka jalani pun peradilan ‘sesat’ di bawah kendali oleh pemerintah.[19]

Peristiwa Tanjung Priok memang menjadi palu godam untuk menghantam umat Islam yang kritis terhadap pemerintah Orde Baru. Upaya pemerintah yang terutama hendak memaksakan Pancasila sebagai asas tunggal menimbulkan reaksi keras dari umat Islam. Peristiwa Tanjung Priok benar-benar memukul umat Islam. Setelah peristiwa ini, penerapan Pancasila sebagai asas tunggal tak lagi menemui kendala berarti. Namun bagi yang memperhatikan peristiwa ini dengan seksama, pasti akan mencium bau busuk operasi intelejen dalam peristiwa Tanjung Priok. Berbagai faktor mencurigakan, misalnya insiden provokasi oleh Babinsa di mushola As-Sa’adah. Lalu aparat juga condong mendiamkan warga yang tersulut emosinya. Ceramah-ceramah di wilayah itu memang semakin memanas menjelang tanggal 12 September 1984.[20] Tokoh umat Islam, Muhammad Natsir, sudah mengingatkan para da’i dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) untuk tidak melakukan khotbah di daerah Tanjung Priok karena situasinya semakin mencurigakan.[21] Ceramah-ceramah menolak asas tunggal memang semakin keras bergema di sana. Mustahil aparat tidak mengetahui hal ini. Bukan kebiasaan aparat di rezim Orde Baru untuk mendiamkan ceramah-ceramah yang kritis terhadap pemerintah.

Kecurigaan lain juga muncul melihat kesiapan aparat ketika menghadang massa demonstran. Aparat yang belasan orang, dihadapkan pada massa yang berjumlah setidaknya 1.500 orang. Reaksi aparat yang membabi buta menghujani massa yang tertib dengan tembakan juga amat tidak wajar. Turut menjadi pertanyaan adalah, mengapa lampu-lampu kala itu dipadamkan secara total dengan mematikan aliran listrik dari PLN secara tiba-tiba dan serentak?[22] Massa dalam kegelapan tentu saja lebih mudah dikacaukan dan hinggapi rasa panik serta ketidakjelasan melihat peristiwa..Namun yang paling menimbulkan kecurigaan adalah berkumpulnya aparat (tentara) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mengkok Sukapura Cilincing, pukul 21.00, hanya beberapa jam sebelum kejadian pukul 23.00. Aparat terlihat mengamankan lokasi pemakaman umum tersebut. Kelak, para korban dimakamkan di TPU tersebut, beberapa jam setelah kejadian tanpa diketahui keluarga korban. Fakta ini baru diketahui setelah para korban yang menjadi aktivis untuk menuntut keadilan peristiwa Tanjung Priok, menggali makam di sana dan menemukan tulang belulang korban pada tahun 1998.[23]

Tak pelak, nama Panglima ABRI Jenderal L.B. Moerdani dan Pangdam Jaya kala itu, MayJen Try Sutrisno acapkali disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab dibalik peristiwa tragis Tanjung Priok.[24] Terutama kepada Benny Moerdani yang tindak tanduknya menunjukkan penentangannya kepada umat Islam. Bukan barang baru, tekanan terhadap umat Islam disalurkan lewat operasi-operasi intelejen semacam isu ‘Komando Jihad’ dan lainnya. Namun hingga kini, tak ada satu pun aparat yang diadili atas peristiwa ini, meski Komnas Ham telah menganggap peristiwa Tanjung Priok sebagai pelanggaran HAM berat.

Bagi umat Islam generasi saat ini setidaknya kita dapat memahami bagaimana perjuangan umat Islam di masa lalu dalam membela kepentingan agamanya, menentang rezim brutal Orde Baru di bawah Soeharto.

Piye kabare? Isih penak jamanku Tho?” Dor! Dor! Dor!

Oleh: Beggy Rizkiyansyah – Penggiat Jejak Islam untuk Bangsa

[1] Ismail, Faisal. 1995. Islam, Politics and Ideology in Indonesia: A Study of The Process of Muslim Acceptance of The Pancasila. Tesis. Institute Islamic Studies, McGill University.
[2] Hakim, Sudarnoto Abdul. 1993. The Partai Persatuan Pembangunan: The Political Journey of Islam Under Indonesia’s New Order (1973-1987). Tesis. Institute of Islamic Studies, McGill University.
[3] Jenkins, David. 2010. Soeharto dan Barisan Jenderal Orba: Rezim militer Indonesia 1975-1983. Jakarta: Komunitas Bambu.
[4] KH Saifuddin Zuhri. Isyu “Komando Jihad” dan “Negara Islam” dalam Unsur Politik dalam Da’wa. Al Ma’arif: Bandung, 1982.
[5] Pusat Studi dan Pengembangan Informasi (PSPI). 1998. Tanjung Priok Berdarah Tanggung Jawab Siapa? Kumpulan Fakta dan Data. Jakarta: Gema Insani Press
[6] Ibid
[7] Ibid
[8] Ibid
[9] S.D., Subhan dan Gunawan, F.X. Rudy (ed). 2004. Mereka Bilang Di Sini Tidak Ada Tuhan: Suara Korban Tragedi Priok. Jakarta: Gagas Media dan Kontras.
[10] Ibid
[11] Pusat Studi dan Pengembangan Informasi (PSPI). 1998
[12] Ibid
[13] Ibid
[14] Ibid
[15] Ibid
[16] S.D., Subhan dan Gunawan, F.X. Rudy (ed). 2004.
[17] Ibid
[18] Ibid
[19] Pusat Studi dan Pengembangan Informasi (PSPI). 1998
[20] S.D., Subhan dan Gunawan, F.X. Rudy (ed). 2004.
[21] Fatwa, A.M. 1999. Dari Mimbar ke Penjara: Suara Nurani Pencari Keadilan dan Kebebasan. Bandung: Mizan
[22] S.D., Subhan dan Gunawan, F.X. Rudy (ed). 2004.
[23] Ibid
[24] Pusat Studi dan Pengembangan Informasi (PSPI). 1998

http://voa-islam.com/read/citizens-jurnalism/2015/09/14/39210/tragedi-tanjung-priok-1984-musibah-dalam-umat-islam/

10.9.15

Pemerintah Malaysia Kembali Temukan Kuburan Massal Muslim Rohingya

Eramuslim – Minggu 23 Agustus 2015, aparat berwenang Malaysia kembali mengumumkan penemuan kuburan massal di dekat perbatasan dengan Thailand, yang diyakini sebagai korban perdagangan manusia.

Dalam keterangan apara berwenang Malaysia menyatakan bahwa kuburan berisi lebih dari 20 orang Muslim Rohingya ditemukan pada hari Sabtu (22/08) di wilayah Gabat perbatasan Malaysia-Thailand, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Pihak berwenang meyakini bahwa para korban adalah warga Muslim asal Myanmar dan Bangladesh, yang melarikan diri dari konflik di negaranya dan biasa disebut sebagai manusia perahu.

Sementara itu di hari yang sama aparat berwenang Myanmar kembali menemukan 24 mayat Muslim Rohingya yang diduga sebagai korban perdagangan di daerah Bukit Wang, dekat dengan perbatasan Myanmar-Malaysia-Thailand.

Kasus Muslim Rohingya menjadi kasus kemanusiaan terbesar yang dihadapi negara-negara Muslim Asia Tenggara di tahun 2015 ini.

Tercatat Indonesia, Malaysia, dan Brunei belum dapat berbuat banyak menyelesaikan konflik Muslim Rohingya, yang di usir dan tidak di akui oleh pemerintah Budha Myanmar. (Skynewsarabia/Ram)

Presiden Myanmar Setujui UU ‘Berbau’ Anti-Muslim

Myanmar berlakukan UU yang menerapkan hukuman bagi mereka yang memiliki lebih dari satu istri atau hidup dengan pasangan bukan merupakan istri atau suami mereka.

Hidayatullah.com–Presiden Myanmar hari Senin (31/8/2015) menyetujui empat rancangan undang-undang yang dianggap kontroversial. RUU ini diusung oleh umat Buddha radikal, sehingga dikecam oleh kelompok-kelompok HAM karena bertujuan mendiskriminasi minoritas Muslim di negara tersebut.

Myanmar yang melakukan pemilihan nasional pertamanya pada 8 November 2011, setelah lebih dari dua dekade dikuasai militer dan kemudian menyerahkan kepemimpinan dan membuka politik dan ekonomi mereka, telah menyaksikan tumbuhnya kebencian terhadap Muslim.

Presiden Thein Sein menyetujui UU Monogami, setelah diloloskan oleh parlemen pada 21 Agustus, kata Zaw Htay, seorang pejabat senior di kantor presiden kepada Reuters. Undang-undang tersebut dikirimkan kembali ke parlemen untuk diperiksa ulang sebelum ditandatangani.

Undang-undang tersebut menerapkan hukuman bagi mereka yang memiliki lebih dari satu istri atau hidup dengan pasangan yang bukan merupakan istri atau suami mereka.

Pemerintah mengelak tuduhan Undang-undang tersebut ditujukan pada Muslim, yang diperkirakan 5 persen dari populasi negara tersebut, yang beberapa di antaranya melakukan poligami.

Presiden juga menandatangani dua undang-undang lainnya, yang membatasi pindah agama dan pernikahan beda agama pada 26 Agustus, kata Zaw Htay.

Langkah-langkah tersebut adalah bagian dari empat “Hukum Perlindungan Ras dan Agama” yang diprakarsai oleh Komite Perlindungan Kewarganegaraan dan Agama, atau Ma Ba Tha.

Undang-undang tersebut berbahaya bagi Myanmar, kata seorang pejabat Human Rights Watch yang berbasis di New York.

Mereka menciptakan potensi diskriminasi dengan landasan keagamaan dan menimbulkan kemungkinan ketegangan umum yang serius,” kata Phil Robertson, wakil direktur divisi Asia, Human Rights Watch, seperti diberitakan VOA.

Undang-undang ini kini telah disetujui, dan kekhawatiran yang muncul adalah bagaimana undang-undang ini diterapkan dan ditegakkan.

Pada bulan Mei, Presiden menandatangani RUU pengendalian jumlah penduduk yang didukung oleh Ma Ba Tha, yang memaksa perempuan untuk memberikan jarak waktu tiga tahun sebelum melahirkan kembali.

Kelompok yang dipimpin oleh biara menyebarkan sentimen anti-Muslim, yang mereka tuduh berusaha mengambil alih Myanmar dan mengalahkan mayoritas Buddha.

Ratusan orang tewas dalam kekerasan agama di Myanmar. Pada tahun 2012, satu insiden di negara bagian Rakhine berujung pada 140.000 orang pergi mengungsi, dan sebagian besar adalah anggota minoritas Muslim Rohingya yang kewarganegaraannya tidak diakui.*

9.9.15

Amerika yang Menanam Bom, Eropa yang Memanen Aliran Pengungsi dan Imigran

Eramuslim – Sebuah lembaga peneliti asal Kanada menyatakan bahwa derasnya arus pengungsi yang kini membanjiri negara-negara Eropa disebabkan oleh ambisi perang yang dilancarkan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah.

Dalam laporan pengamata Global Research yang diterbitkan pada akhir pekan kemarin menyatakan, “Dahulu ditahun 2011 perang AS di Libya untuk menggulingkan Muammar Gaddafi telah mengakibatkan masuknya gelombang pengungsi asal Libya ke negara-negara Eropa. Dan kini hal itu terulang kembali di Suriah.”

Global Research melanjutkan, “Tidak hanya di Timur Tengah, dukungan AS terhadap operasi militer pemerintah Ukraina untuk memerangi kelompok teroris pro-Rusia juga menyebabkan perpindahan warga Ukraina ke Eropa.”

Menurut lembaga pemantau peta politik di dunia internasional menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak pernah belajar dari kegagalan 9700 serangan udara di Libya pada tahun 2011 lalu, yang kini menjadikan Libya sebagai negara gagal di kawasan utara Afrika. (Rassd/Ram)


Uni Eropa Menjadi Rumah Masa Depan Bagi Bangsa Arab dan Muslim?

BRUSSEL (voa-islam.com) - Tak pernah terpikirkan oleh siapapun, Uni Eropa yang begitu menggelegak phobia terhadap Islam, bahkan media-media sayap kanan, sangat rasis dan terus mengkapanyekan sikap phobia, tiba-tiba sekarang Uni Eropa, dan para pemiimpin dan rakyatnya bisa menerima ratusan ribu pengungsi dari Arab, terutama Suriah.

Tak kedengaran lagi suara-suara negatif dan menentang terhadap kehadiran para imigran dari pengunsi Arab, yang sekarang ini membanjiiri Uni Eropa. Semua mengucapkan 'welcome' dengan penuh rasa kemanusiaan. Begitu Uni Eropa. Tak kurang Perdana Menteri Jerman Angela Merkel yang menjadi pahlawan bagi para pengungsi, dan bersedia menampung ratusan ribu para pengungsi. Sungguh sangat luar biasa.

Presiden Komisi Eropa, Jean Claude Juncker, mengatakan Uni Eropa menghadapi tantangan berat dengan kedatangan para pengungsi.

Dalam pidato di depan para anggota Parlemen Eropa, hari Rabu (09/09), Juncker mendesak negara-negara anggota untuk menerima kenyataan bahwa Eropa dipandang sebaga tempat perlindungan yang aman sekaligus sebagai simbol harapan bagi para pengungsi.

Ia mengusulkan agar tambahan 160.000 pencari suaka ditempatkan di seluruh negara anggota Uni Eropa dengan sistem kuota mengikat.

Sebelumnya mengemuka usul pembagian penempatan pengungsi ke negara anggota yang kemudian ditentang sejumlah negara.

Proposal Juncker menurut rencana akan dibahas oleh para menteri Uni Eropa hari Senin (14/09).

Menanggapi seruan presiden Komisi Eropa, Kanselir Jerman, Angela Merkel, menegaskan negara-negara anggota Uni Eropa mestinya langsung menyepakati kuota mengikat tanpa membatasi jumlah pengungsi yang akan diambil.

Sikap AustraliaDengan kata lain Merkel mengatakan usul Juncker adalah permintaan minimum dan Uni Eropa harus menerima lebih banyak pengungsi.

Sementara itu Perdana Menteri Republik Ceko, Bohuslav Sobotka, mengatakan Uni Eropa tidak harus memfokuskan diri pada rencana-rencana baru, tapi menerapkan saja perjanjian di masa lalu soal pengungsi dan pencari suaka.

Dalam perkembangan terkait, pemerintah Australia mengatakan akan menampung tambahan 12.000 pengungsi dari Suriah dan Irak.

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan kelompok minoritas yang mengalami penindasan, yang saat ini mencari perlindungan di Lebanon, Yordania, dan Turki, akan mendapatkan prioritas.

Para pengungsi ini akan diterima dan menetap di Australia mulai akhir tahun


Robert Fisk: Serangan "Teror" di Barat Adalah Akibat Zalimnya Mereka di Dunia Arab

Eramuslim – Penulis sekaligus peneliti urusan Timur Tengah asal Inggris, Robert Fisk, menyatakan bahwa serangan teror yang terjadi di Eropa dalam kurun waktu 1 tahun ini adalah akibat dari kedzholiman Barat terhadap Timur Tengah.

Pernyataan ini dituliskan Fisk dalam artikel terbitannya di surat kabar The Independent Inggris pada hari Minggu (22/11) kemarin.

Apa yang terjadi di Eropa saat ini adalah akibat kebodohan Barat dan penolakan mereka untuk memahami ketidakadilan yang dilakukan di Timur Tengah,” tulis Robert Fisk dalam artikelnya.

Berhentilah wahai pemuda,” nukil Fisk dari nasehat mantan Presiden AS, Dwight D. Eisenhower, kepada mantan Perdana Menteri Inggris, Anthony Eden, ketika memutuskan mengakhiri perang Inggris di Mesir pada tahun 1956.

Fisk melanjutkan, “Dan saat ini sudah saatnya kita mengulangi perkataan mantan Presiden Dwight D. Eisenhower kepada setiap pemimpin, politisi, dan sejarawan bodoh yang menganggap mereka adalah pemimpin perang abadi.