27.7.10

Penipuan Ilmiah dibalik Foto Kirlian (Aura)?

Pemanfaatan Aura atau energi keghoiban yang juga kadang di istilahkan dengan prana, chi, ki, manna, ruah, energi Ilahi atau karomah dari luar tubuh yang kita serap untuk memperoleh tenaga dalam dari hasil doa, sugesti, daya visualisasi dibarengi gerak tubuh dan olah pernapasan harus kita koreksi kebenarannya.

Aura menurut konsep New Age Movement adalah medan energi yang pada hakekatnya merupakan nafas hidup yang bersifat ilahi (micro cosmos) yang sehakekat dengan sumbernya (macro cosmos) yaitu nafas alam semesta (pantheisme/mistik). Memang foto Kirlian yang dikembangkan oleh dua peneliti Rusia bernama Semyon & Valentina Kirlian yang menemukan sistem pemotretan yang kemudian dikaitkan dengan nama mereka. Dalam fotografi ini, film standar diletakkan diantara generator tegangan tinggi dan obyek yang akan difoto (misalnya tangan).

Melalui penyaluran muatan rendah selama satu sampai dua menit terbentuklah bayangan di film tersebut. Apakah gambaran foto tersebut identik dengan Aura? Penelitian tidak menunjukkan ini terbukti, sebab simpul-simpul yang terlihat pada foto cahaya Kirlian tubuh tidak identik dengan simpul-simpul pusat energi yang ada dalam kepercayaan pengobatan gerakan zaman baru (7 Cakra dipercayai dalam Yoga). Memang benar bahwa dari kulit keluar panas badan yang diimbulkan oleh kegiatan mekanisme tubuh, tetapi itu berbeda dengan konsep Aura sebagai badan wadag dalam kebatinan.

Sekarang ini sudah ada yang berusaha untuk bisa membuktikan atau mengklaim eksistensi energi keghoiban, melihat aura bahkan roh dengan menggunakan peralatan modern seperti dengan menggunakan foto aura atau foto kirlian.

Di Jakarta pada lantai satu pertokoan Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, ada toko bertuliskan “Xing Passion Reflexiology & Aromatherapy“. Toko itu milik Tom Suhalim yang mempunyai Aura Video Station yang dibeli dari Jerman seharga sekitar US$ 25.000 (dengan kurs sekarang sekitar Rp 226 juta). Harga tersebut untuk satu paket software lengkap dengan beberapa peranti tambahan, seperti kartu PC dan kamera. Cara penggunaannya tubuh seseorang harus menghadap ke arah kamera di atas layar monitor, lalu seluruh ujung jari dimasukkan ke sebuah alat berbentuk seperti telapak tangan. Alat tersebut terbuat dari logam dan langsung terhubung ke PC.

Setelah software Aura Video Station diaktifkan, wajah dan aura yang melingkupinya langsung terlihat. Tidak hanya itu, chakra yang ada dalam diri seseorang pun tampil.Apakah benar suatu hakikat bahwa Aura Video Station bisa membuktikan bahwa yang nampak pada layar monitor adalah aura atau lapisan tubuh bahkan chakra-chakra manusia?

Sesungguhnya kajian ilmu pengetahuan metafisika sekarang ini mengenai lapisan tubuh halus atau aura tubuh, sinar energi adalah asumsi lama tentang teori sinar yang telah dibantah oleh Albert Einstein dengan teori relatifitasnya, sebagaimana diungkapkan oleh Dr.Abdul Muhsin Shalih. Dr.Abdul Muhsin Shalih dalam bukunya Al-Insan al-Hair baina al-Ilm al-Khurafah dengan argumentasi ilmiah dengan dilengkapi dengan foto mengungkapkan bahwa perkiraan berhasilnya foto kirlian atau foto aura dalam memotret atau melihat tubuh eterik atau roh adalah kesalahan atau bentuk penipuan ilmah.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa sinar bias yang nampak dalam foto kirlian adalah hasil alami proses pengaruh elektrik terhadap film.Sinar bias ini timbul karena bagian tubuh orang itu berada dalam lapangan electro magnetik yang berfrekuensi 2 megacycle atau potential difference ukuran 500 volt.Foto semacam ini telah ditemukan 60 tahun yang lalu,hasil statik electrik yang objeknya diletakkan di bawah pengaruh daya electro magnetik atau gelombang-gelombang radiasi yang mempengaruhinya agar timbul loncatan-loncatan gelombang. Pada saat gelombang-gelombang ini bertabrakan dengan film sensitif dari jenis tertentu, film itu terpengaruh sehingga akan nampak sesuatu seakan-akan bercampur dengan bias cahaya.

Selain itu timbulnya bias cahaya atau sinar yang bisa berbeda warna dan intensitasnya tidak lain diakibatkan karena perbedaan panas tubuh yang dapat berfluktuasi pada keadaan fisiologis tubuh (jika marah atau stres maka tubuh akan lebih panas atau jika takut atau sedih tubuh akan lebih dingin sebab mengeluarkan keringat dingin. Dapat juga karena keadaan situasi lingkungan) atau pengaruh perbedaan daya radiasi electro magnetik. Namun pada kenyataannya dikultuskan dan dikeramatkan dianggap sebagai roh, aura, lapisan tubuh bahkan energi Reiki, Prana atau tenaga dalam.

Selain itu, kepercayaan mistik-pantheisme beranggapan bahwa manusia setiap saat mengeluarkan sinar bio-elektrik dari simpul-simpul sistem saraf perifer yang terdapat di permukaan kulit dan dari titik-titik simpul/bukaan saraf tertentu (titik akupunktur) pada alur saraf sumsum tulang belakangnya yang disebut cakra. Titik-titik ini dapat mengeluarkan sinar yang kuat maupun lemah tergantung pengembangannya oleh manusia tersebut. Energi bio-listrik tersebut dipercaya semula tidur di tulang ekor (Cakra Muladhara) dan melalui rangsangan dengan teknik pernapasan Kundalini bergerak melalui 7 cakra menuju ke otak (Sahasrara Cakra). Bila energi itu sudah mencapai ke otak maka kepala itu akan memancarkan sinar, dan sinar yang menyelimuti tubuh orang itu disebut Aura.

Ada anggapan bahwa ‘medan energi’ atau yang disebut ‘aura’ dalam penyembuhan/kesehatan holistik itu dianggap terbukti dengan penemuan fotografi ‘Kirlian.’ Pada tahun 1940 peneliti Rusia bernama Semyon & Valentina Kirlian menemukan sistem pemotretan yang kemudian dikaitkan dengan nama mereka. Dalam fotografi ini, film standar diletakkan diantara generator tegangan tinggi dan obyek yang akan difoto (misalnya tangan). Melalui penyaluran muatan rendah selama satu sampai dua menit terbentuklah bayangan di film tersebut.[1]

Hasil fotografi Kirlian menunjukkan bahwa dari permukaan tangan yang difoto terpancar aliran sinar yang menakjubkan seakan-akan ada bunga api keluar dari kulit. Pada foto-foto manusia, sinar berwarna warni itu berubah dalam ukuran dan intensitasnya tergantung kondisi mental orang yang difoto. Banyak yang menyimpulkan foto itu tidak lain hanya merupakan gambaran dari perubahan fisiologis yang berlanggsung dipermukaan kulit yang terbaca foto seperti misalnya variasi kelembaban kulit, penampilan temperatur atau kondisi listrik yang berubah-ubah pada permukaan kulit, tetapi bagi para penganut ‘mistik-pantheistik’ fotografi Kirlian lalu dianggap menunjukkan adanya aura energi dalam tubuh manusia.

Sekalipun beberapa ahli mencoba mencocok-cocokan lokasi titik-titik konsentrasi sinar pada fotografi itu yang dianggap sebagai reaksi listrik dalam tubuh dengan titik-titik akupunktur banyak juga yang menolak. Thelma Moss, ahli jiwa medis UCLA, banyak melakukan penelitian pada metoda fotografi Kirlian dan menemukan banyak sekali titik-titik yang tidak sama dengan titik-titik dalam akupunktur, bahkan dokter Felix Mann yang merupakan spesialis akupunktur yang terkenal di Inggeris kemudian melepaskan keyakinan mengenai kebenaran ilmiah akupunktur. Ia sekarang menganggap bahwa interaksi kompleks antara kulit, otot, dan organ dalam, semuanya diantarkan oleh sistem saraf yang juga kompleks bertanggung jawab atas akibat terjadinya tusukan jarum.

“Beberapa peneliti mengklaim adanya kekurangan ketahanan elektris kulit yang disebut titik-titik akupunktur. Untuk banyak tahun saya sudah mencoba membuktikan hal ini pada pasien maupun mayat. Saya menemukan adanya ribuan daerah besar dan kecil yang ketahanannya rendah, beberapa diantaranya sama dengan titik-titik akupunktur, tetapi kebanyakan tidak … Setiap kali elektroda yang aktip disalurkan ke kulit ketahanan listriknya berkurang, dan kalau ini dilakukan beberapa kali, seseorang memperoleh titik akupunkturnya sendiri.” [2]

Dari beberapa pengamatan di atas, kelihatannya memang ada sistem lain dalam tubuh yang berbeda dengan sistem saraf, sistem saluran darah, sitem pernafasan, dan sistem pencernaan, yang belum diketahui tetapi dapat berfungsi sebagai sarana pengobatan. Tabib-tabib Cina kuno melalui pengalaman sehari-hari mereka rupanya melihat ada titik-titik tertentu dalam tubuh manusia yang bisa mendatangkan dampak pengobatan tertentu, kemudian mereka mendasarkan diri pada kepercayaan animisme dan kebatinan tentang ‘energi semesta’ yang juga dipercaya sama dengan ‘energi’ dalam tubuh manusia, kemudian mencoba mendesain suatu sistem (meridian) yang menunjukkan keterkaitan antar titik dengan penyakit-penyakit.

Namun, sampai sekarang ilmu kedokteran termasuk ilmu kedokteran nuklir tidak bisa menghasilkan bukti kebenaran yang mendukung sistem meridian Cina dengan faham cakranya itu sekalipun ada titik-titik (tidak semua) yang bisa menghasilkan efek pengobatan. Koosnadi Saputra yang menulis desertasi mengenai Akupunktur dan penelitian nuklir di UNAIR mengemukakan bahwa sekalipun ada beberapa titik akupunktur (accupoints) yang sudah diketahui memiliki kemiripan dengan penemuan kedokteran mengenai titik-titik picuan (trigger points), sebagian besar titik-titik yang dipercayai oleh akupunktur tidak sama dengan trigger-points yang ditemukan dalam kedokteran.

Dari kesimpulan ini dapat diketahui bahwa masih terlalu pagi untuk menjadikan foto Kirlian sebagai bukti konsep Aura dengan Cakranya karena foto Kirlian menunjukkan adanya sinar yang dikeluarkan tubuh yang sifat-sifatnya banyak berbeda dengan konsep sinar cakra dalam kepercayaan mistik-pantheisme, dan sekalipun ilmu kedokteran modern sudah menunjukkan adanya beberapa titik akupunktur yang memberi efek rangsangan, kenyataannya banyak titik-titik lainnya tidak memiliki efek sama sekali kecuali menimbulkan sugesti perendahan rasa sakit tetapi bukan sakit itu sendiri.

Kenyataannya, foto kirlian ini banyak digunakan untuk mencoba melihat aura atau energi tenaga dalam.Akan tetapi para ilmuan meninggalkannya puluhan tahun yang lalu dan membiarkan para propagandis penikmat ilmu metafisika itu melantur untuk melegalkan pemahaman dan prilaku syiriknya.[3]

Saya (penulis) telah melihat adanya foto aura yang menggunakan komputer yang di pasang kamera video yang diklaim bisa melihat aura tubuh. Di klaim bahwa sesungguhnya adanya penampakan cahaya-cahaya di sekeliling tubuh itu adalah aura bahkan ditambah lagi adanya gerakan cahaya yang berputar di bagian tubuh tertentu yang dikatakan inilah chakra tubuh. Dengan sangat yakin dari bantahan yang diungkapkan Dr.Abdul Muhsin Shalih dapat saya simpulkan foto aura hanyalah sebuah program software biasa yang sengaja dirancang untuk menampakkan suatu bentuk chakra, aura bahkan dikatakan sebagai sinar tenaga dalam dan bukan menampakkan hakikat chakra atau aura yang sebenarnya.

[1] Kirlian Photography, dalam Paul C. Reisser, New Age Medicine, h. 75-78
[2] Accupuncture, Vintage, NY, h.5
[3] Penjelasan langkap lihat buku“Memanggl roh dan menaklukkan jin”karangan Syaikh Majdi Muhammad Asy-Syahawi

TQ... http://metafisis.wordpress.com/2009/07/27/penipuan-ilmiah-dibalik-foto-kirlian-aura/

No comments:

Post a Comment