Eramuslim.com – Aung San Suu Kyi, tokoh oposisi Myanmar dan peraih Nobel Perdamaian, ternyata tidak seharum namanya. Perempuan yang bersuamikan orang Inggris ini telah mencoret seluruh politisi Muslim dari daftar kendidat yang akan bertarung dalam pemilu parlemen Myanmar. Win Htein, asisten Suu Kyi, mengatakan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mengatakan banyak kandidat Muslim memenuhi syarat tapi harus dikeluarkan dari daftar pencalonan dengan alasan politis.
“Kami tidak bisa memilih mereka,” ujar Htein kepada UCA News. “Kandidat Muslim juga menyadari situasi ini.”
Kelompok ultra-nasional Buddha menolak pencalonan kandidat Muslim dalam pemilu parlemen. Biksu ekstermis terus berkampanye dan menggalang dukungan, seraya mengancam akan memboikot pemilu.
USDP, partai yang berkuasa, sama sekali tidak punya kandidat Muslim. Padahal, banyak pengamat menilai pemilu parlemen ini adalah ujian bagi Myanmar, bagaimana demokrasi berjalan di negara itu.
“Jika kami menempatkan kandidat Muslim, Ma Ba Tha mengarahkan telunjuk kepada kami dan mengerahkan massa,” ujar Htein. Ma Ba Tha adalah organisasi Perlindungan Ras dan Agama, yang terus menyuarakan anti-Muslim. Mereka menuduh NLD sebagai partai yang didukung ‘islamis.
Komisi Pemilihan Umum Myanmar juga mendiskualifikasi puluhan Muslim yang dicalonkan, atas dasar kewarga-negaraan. Padahal, banyak dari mereka mengikuti pemilu sebelumnya. Kedubes negara-negara Barat di Myanmar memperingatkan politisi negeri itu untuk tidak menggunakan agama sebagai alat pemecah jajak pendapat.(ts)
"HAM hanya berlaku bagi Non Muslim"
“Kami tidak bisa memilih mereka,” ujar Htein kepada UCA News. “Kandidat Muslim juga menyadari situasi ini.”
Kelompok ultra-nasional Buddha menolak pencalonan kandidat Muslim dalam pemilu parlemen. Biksu ekstermis terus berkampanye dan menggalang dukungan, seraya mengancam akan memboikot pemilu.
USDP, partai yang berkuasa, sama sekali tidak punya kandidat Muslim. Padahal, banyak pengamat menilai pemilu parlemen ini adalah ujian bagi Myanmar, bagaimana demokrasi berjalan di negara itu.
“Jika kami menempatkan kandidat Muslim, Ma Ba Tha mengarahkan telunjuk kepada kami dan mengerahkan massa,” ujar Htein. Ma Ba Tha adalah organisasi Perlindungan Ras dan Agama, yang terus menyuarakan anti-Muslim. Mereka menuduh NLD sebagai partai yang didukung ‘islamis.
Komisi Pemilihan Umum Myanmar juga mendiskualifikasi puluhan Muslim yang dicalonkan, atas dasar kewarga-negaraan. Padahal, banyak dari mereka mengikuti pemilu sebelumnya. Kedubes negara-negara Barat di Myanmar memperingatkan politisi negeri itu untuk tidak menggunakan agama sebagai alat pemecah jajak pendapat.(ts)
"HAM hanya berlaku bagi Non Muslim"
No comments:
Post a Comment