Ahad, 10 Maret 2013
Hidayatullah.com--Pengamat sekaligus peneliti agama Islam asal Amerika Serikat (AS), Shabbir Mansuri, sangat tidak setuju dengan tudingan praktik terorisme diidentikkan dengan Islam. “Justru ajaran Islam berpotensi menciptakan kedamaian dunia bila diterapkan sesuai Al Quran dan Hadist,” tandas Shabbir.
Shabbir yang telah fokus meneliti ajaran Islam di 14 negara Eropa sejak puluhan tahun lalu, memastikan tidak menemukan satu aktivitas yang mengajarkan muslim sebagai pengacau. Bahkan ketika penelitian yang melibatkan Los Angeles Times di kota Las Vegas yang terkenal sebagai “kota pendosa”, didapati umat muslim tetap melaksanakan ibadah.
“Penelitian di Las Vegas dilakukan 10 hari oleh reporter Los Angeles Times. Dalam suatu laporannya, dia memuat foto sopir taksi membaca Al Quran dengan suasana matahari terbenam (magrib),” kata Shabbir ketika berkunjung ke Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Medan, dalam berita Serambi Indonesia, Minggu (10/3/2013).
Hasil karya jurnalistik itu disebutnya sebagai kesimpulan kalau muslim tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan yang berlainan dengan ajarannya, sekaligus tidak berniat mengganggunya. “Lakum diinukum wa liya diin betul-betul diterapkan muslim. Sama sekali tidak ada intimidasi terhadap agama lain,” kata Shabbir yang hingga taat menjalankan ajaran Islam bersama tiga anak dan dua cucunya.
Pria yang mendirikan Dewan Pendidikan Islam (CIE) di AS pada 1991 ini turut menyoroti peran media massa yang tak menyensor kolom opini yang menyudutkan Islam. Berdasarkan analisisnya, pemberitaan media di AS sebenarnya sangat berimbang, hanya saja hasil tulisan jurnalisme warga kurang mendapat perhatian. Akibatnya tulisan yang merugikan Islam kerap muncul.
Ia mengatakan, perkembangan Islam di AS hingga kini cukup berkembang. Hanya saja diakuinya pascatragedi WTC informasi muslim agak tertutup. Namun Shabbir melalui organisasi yang dibentuknya tetap membantu membangun komunikasi antara muslim dengan masyarakat dari agama lainnya.
“Sekarang saya ingin mengetahui bagaimana kehidupan muslim Indonesia. Mudah-mudahan ada nilai lebih yang bisa dibawa ke Amerika,” ujarnya.
Public Affairs Assistant Konjen AS Medan, Dian Lumbantoruan menyebutkan, kunjungan Shabbir ke Medan juga untuk menjadi pembicara di IAIN Sumut dan Pondok Pesantren Raudhatul Hasanah.*
No comments:
Post a Comment