Eramuslim.com – Ustadz Syamsudin Uba mengisahkan bagaimana dirinya bersama dua orang ikhwan yang sempat ditangkap oleh aparat TNI dan Polri.
Imron, rekan Ustadz Syamsudin Uba, ditangkap hanya lantaran mengecat rumahnya dengan bendera tauhid.
“Salah seorang dari kami yang ditangkap, namanya Imron, rumahnya ditulisi kalimat tauhid, lalu dikepung oleh TNI dan Polisi lalu dibawa ke Polda NTT. Padahal itu rumah pribadi. Aparat menuduh itu bendara ISIS, lalu dibantah bahwa itu adalah bendera tauhid,” kata Ustadz Syamsudin Uba saat ditemui usai mengikuti aksi dama Parade Tauhid Bekasi di GOR Kota Bekasi, Jawa Barat (9/8).
Begitu sigap aparat menangkap Imron yang mengecat rumahnya dengan bendera tauhid dan dituding terkait ISIS.
Sementara di sisi lain, bendera Zionis Israel, negara teroris yang menjajah umat Islam Palestina dan tak mempunyai hubungan diplomatik dengan dengan Indonesia, bertebaran di NTT maupun di Papua, tapi dibiarkan aparat begitu saja.
“Dia bersama kami di Polda selama lima hari, hanya gara-gara menuliskan kalimat tauhid di rumahnya. Tetapi di Papua, di Kupang dan di Alor, bendera Zionis itu menempel di mobil-mobil,” ujarnya.
Hal itulah yang dipertanyakan Ustadz Syamsudin Uba kepada para penyidik yang menangkapnya kala itu.
“Kenapa mereka yang memasang bendera-bendera Zionis di Kupang dan di Alor itu tidak ditangkap? Tapi kami sebagai umat Islam yang berakidah, memasang bendera tauhid, kami malah ditangkap? Kami pertanyakan kepada aparat seperti itu,” tuturnya.
Menurutnya, pembiaran bertebarnya simbol dan bendera Zionis Israel oleh aparat TNI/Polri dan penangkapan para aktivis Islam yang memasang bendera tauhid, bukan lagi sekedar sikap diskriminatif.
“Ini bukan lagi diskriminasi, tetapi ini adalah cara mereka untuk mematikan orang-orang yang bertauhid. Buktinya, kami ceramah dengan materi seperti itu, lalu dituding sebagai anggota ISIS, ini berita palsu!” tandasnya.(rz/panjimas)
Ini mah ngarang saja, kalau saja Indonesia diserang oleh Amerika dan terjadi perang di NKRI ini, komponen bangsa yang mana yang akan membela NKRI?
Aneh, Jokowi Tidak Tersinggung dengan Banyaknya Bendera Zionis-Israel Berkibaran di Papua!
Eramuslim.com – Tragedi Tolikara membuka mata kita, betapa wilayah Indonesia yang bernama Tolikara Papua marak dengan berbagai simbol atribut bendera Zionis-Israel. Ini bukan hanya terjadi di Tolikara namun juga di daerah-daerah pedalaman lain di Papua.
Setelah Tim Pencari Fakta yang dibentuk Komite Umat untuk Tolikara berkunjung langsung ke Tolikara melakukan investigasi, fakta-fakta baru mengemuka, Diantaranya maraknya simbol negara Israel. Warga Tolikara menyampaikan mereka “dipaksa” mengecat rumah/kios mereka dengan simbol Israel. Kalau tidak mau maka mereka kena denda Rp 500 ribu.
DPR sudah bersuara. Ketua Komisi I DPR RI yang menangani urusan Luar Negeri, Mahfudz Siddiq, meminta pemerintah menyelidiki penyebab banyaknya simbol-simbol Zionis-Israel di Tolikara. Ia juga meminta pemerintah membersihkan Tolikara dari unsur-unsur asing yang mengganggu keamanan masyarakat.
“Harus juga diselidiki mengapa banyak lambang tersebut di sana,” kata Mahfudz lewat pesan singkat kepada Republika, Sabtu (25/7). Mahfudz mengatakan, secara politik hal ini melanggar. Ini lantaran, sambungnya, Indonesia tidak menjalin hubungan kerja sama dengan Israel. Ia meminta pemerintah membersihkan Tolikara dari unsur-unsur asing yang bisa mengganggu kedamaian dan keamanan masyarakat. Termasuk, membersihkan lambang-lambang Israel. Kerja sama, lanjutnya, perlu dilakukan oleh jajaran aparat Pemda, Polri, dengan dibantu TNI dan BIN (Badan Intelijen Negara).
Namun sampai saat ini belum ada suara pernyataan dari Presiden RI Yth. Bapak Joko Widodo terkait maraknya simbol-simbol Israel di wilayah RI. Orang yang satu ini masih saja diam bagai perawan yang akan dipinang.
Aneh. Kepala Negara berdaulat bernama Indonesia malah membiarkan dan tidak merasa tersinggung dengan maraknya lambang dan simbol negara asing ‘bebas berkeliaran’ di negara yang dipimpinnya. Maka jangan salahkan rakyat jika rakyat mengangap orang ini bukanlah Kepala Negara, tapi sekadar Puppet Aseng dan Asing. Apalagi, simbol dan bendera yang beredar itu adalah simbol dan bendera dari negara penjajah yang ditentang oleh Konstitusi NKRI yaitu UUD 1945.
Lantas kemana saja TNI? Mengapa TNI tidak juga bergerak membersihkan semua anasir teroris dan begundal Zionis-Israel di NKRI? Kasihan sekali Pak Dirman dan semua pejuang kemerdekaan jika kemerdekaan yang dihasilkan dari darah dan keringat mereka akhirnya dikhianati penerusnya sendiri. (rz)
Imron, rekan Ustadz Syamsudin Uba, ditangkap hanya lantaran mengecat rumahnya dengan bendera tauhid.
“Salah seorang dari kami yang ditangkap, namanya Imron, rumahnya ditulisi kalimat tauhid, lalu dikepung oleh TNI dan Polisi lalu dibawa ke Polda NTT. Padahal itu rumah pribadi. Aparat menuduh itu bendara ISIS, lalu dibantah bahwa itu adalah bendera tauhid,” kata Ustadz Syamsudin Uba saat ditemui usai mengikuti aksi dama Parade Tauhid Bekasi di GOR Kota Bekasi, Jawa Barat (9/8).
Begitu sigap aparat menangkap Imron yang mengecat rumahnya dengan bendera tauhid dan dituding terkait ISIS.
Sementara di sisi lain, bendera Zionis Israel, negara teroris yang menjajah umat Islam Palestina dan tak mempunyai hubungan diplomatik dengan dengan Indonesia, bertebaran di NTT maupun di Papua, tapi dibiarkan aparat begitu saja.
“Dia bersama kami di Polda selama lima hari, hanya gara-gara menuliskan kalimat tauhid di rumahnya. Tetapi di Papua, di Kupang dan di Alor, bendera Zionis itu menempel di mobil-mobil,” ujarnya.
Hal itulah yang dipertanyakan Ustadz Syamsudin Uba kepada para penyidik yang menangkapnya kala itu.
“Kenapa mereka yang memasang bendera-bendera Zionis di Kupang dan di Alor itu tidak ditangkap? Tapi kami sebagai umat Islam yang berakidah, memasang bendera tauhid, kami malah ditangkap? Kami pertanyakan kepada aparat seperti itu,” tuturnya.
Menurutnya, pembiaran bertebarnya simbol dan bendera Zionis Israel oleh aparat TNI/Polri dan penangkapan para aktivis Islam yang memasang bendera tauhid, bukan lagi sekedar sikap diskriminatif.
“Ini bukan lagi diskriminasi, tetapi ini adalah cara mereka untuk mematikan orang-orang yang bertauhid. Buktinya, kami ceramah dengan materi seperti itu, lalu dituding sebagai anggota ISIS, ini berita palsu!” tandasnya.(rz/panjimas)
Minyak, emas, perak dan tembaga sudah diberikan... Ayo... siapa yang peduli NKRI? |
Aneh, Jokowi Tidak Tersinggung dengan Banyaknya Bendera Zionis-Israel Berkibaran di Papua!
Eramuslim.com – Tragedi Tolikara membuka mata kita, betapa wilayah Indonesia yang bernama Tolikara Papua marak dengan berbagai simbol atribut bendera Zionis-Israel. Ini bukan hanya terjadi di Tolikara namun juga di daerah-daerah pedalaman lain di Papua.
Setelah Tim Pencari Fakta yang dibentuk Komite Umat untuk Tolikara berkunjung langsung ke Tolikara melakukan investigasi, fakta-fakta baru mengemuka, Diantaranya maraknya simbol negara Israel. Warga Tolikara menyampaikan mereka “dipaksa” mengecat rumah/kios mereka dengan simbol Israel. Kalau tidak mau maka mereka kena denda Rp 500 ribu.
DPR sudah bersuara. Ketua Komisi I DPR RI yang menangani urusan Luar Negeri, Mahfudz Siddiq, meminta pemerintah menyelidiki penyebab banyaknya simbol-simbol Zionis-Israel di Tolikara. Ia juga meminta pemerintah membersihkan Tolikara dari unsur-unsur asing yang mengganggu keamanan masyarakat.
“Harus juga diselidiki mengapa banyak lambang tersebut di sana,” kata Mahfudz lewat pesan singkat kepada Republika, Sabtu (25/7). Mahfudz mengatakan, secara politik hal ini melanggar. Ini lantaran, sambungnya, Indonesia tidak menjalin hubungan kerja sama dengan Israel. Ia meminta pemerintah membersihkan Tolikara dari unsur-unsur asing yang bisa mengganggu kedamaian dan keamanan masyarakat. Termasuk, membersihkan lambang-lambang Israel. Kerja sama, lanjutnya, perlu dilakukan oleh jajaran aparat Pemda, Polri, dengan dibantu TNI dan BIN (Badan Intelijen Negara).
Namun sampai saat ini belum ada suara pernyataan dari Presiden RI Yth. Bapak Joko Widodo terkait maraknya simbol-simbol Israel di wilayah RI. Orang yang satu ini masih saja diam bagai perawan yang akan dipinang.
Aneh. Kepala Negara berdaulat bernama Indonesia malah membiarkan dan tidak merasa tersinggung dengan maraknya lambang dan simbol negara asing ‘bebas berkeliaran’ di negara yang dipimpinnya. Maka jangan salahkan rakyat jika rakyat mengangap orang ini bukanlah Kepala Negara, tapi sekadar Puppet Aseng dan Asing. Apalagi, simbol dan bendera yang beredar itu adalah simbol dan bendera dari negara penjajah yang ditentang oleh Konstitusi NKRI yaitu UUD 1945.
Lantas kemana saja TNI? Mengapa TNI tidak juga bergerak membersihkan semua anasir teroris dan begundal Zionis-Israel di NKRI? Kasihan sekali Pak Dirman dan semua pejuang kemerdekaan jika kemerdekaan yang dihasilkan dari darah dan keringat mereka akhirnya dikhianati penerusnya sendiri. (rz)
No comments:
Post a Comment