Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Surat Al Hadid 10-14:
10. Dan mengapa kalian tidak menafkahkan (sebagian harta kalian) pada jalan Allah, padahal milik Allah semua pusaka langit dan bumi tidak sama di antara kalian orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing- masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.
Apakah pula alasan kalian tidak mau berinfak di jalan Rabb kalian, padahal Dia-lah Yang memberi nikmat kepada kalian berupa semua yang Dia berikan kepada kalian?
Milik Allah semua pusaka langit dan bumi, Dia mewariskan semua yang ada padanya, dan tidak seorang pun mampu tetap mewarisi karunia yang ada di sisi-Nya untuk selamanya, karena semua orang pasti akan meninggalkannya dan pergi darinya. Pahala dan balasan bagi orang yang bersedekah dan berperang melawan orang kafir sebelum penaklukan kota Mekah tidak sama dengan yang melakukan semua itu setelah penaklukan kota Mekah. Sebab, derajat dan kedudukannya lebih tinggi di sisi Allah s.w.t. daripada orang yang bersedekah di jalan Allah s.w.t. dan berperang melawan orang-orang kafir setelah penaklukan kota Mekah. Meskipun demikian, kedua golongan itu sama-sama Allah s.w.t. janjikan surga.
Allah s.w.t. Maha Mengetahui amal perbuatan yang kalian lakukan, tidak ada yang tidak tampak bagi-Nya. Allah s.w.t. akan mengganjar orang yang berbuat baik dan menghukum orang yang berbuat jahat.
11. Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.
Siapakah yang mau bersedekah karena Allah s.w.t. di jalan-Nya, ikhlas dalam sedekahnya, dan tidak mengiringi infaknya dengan kata-kata yang buruk atau menyakitkan. Allah s.w.t. akan melipat gandakan pahala dan memperbesar ganjaran bagi orang ini serta menyiapkan surga sebagai tempat kembalinya.
12. (Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kalian kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.”
Pada hari kiamat, kamu wahai Nabi menyaksikan para pria dan wanita yang beriman, cahaya mereka bersinar di hadapan dan sebelah kanan mereka ketika mereka menyeberangi jembatan Shirath menurut amal perbuatan mereka, lalu dikatakan kepada mereka: “Berita gembira untuk kalian pada hari ini, masuklah ke surga yang penuh kenikmatan, yang mengalir sungai-sungai dari bawah pohon-pohonnya, kekal di dalamnya selama-lamanya. Balasan itu merupakan keberuntungan dan kemenangan terbesar.”
13. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahaya kalian.” Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untuk kalian).” Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
Pada Hari Kiamat, orang-orang munafik, baik pria maupun wanita, berkata saat berada di atas jembatan Shirath “Tunggulah kami agar kami juga dapat mengambil sebagian cahaya kalian.” Lantas malaikat menghardik, “Mundurlah, carilah sendiri cahaya kalian,” sebagai celaan dan olok-olok terhadap mereka.
Kemudian orang-orang yang beriman dipisahkan dari orang-orang munafik oleh pagar seperti dinding besar yang memiliki pintu. Pada bagian orang-orang yang beriman terdapat rahmat, sedangkan di luarnya, yakni pada bagian orang-orang munafik terdapat siksa.
14. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata, “Bukanlah kami dahulu bersama-sama dengan kalian?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kalian ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kalian telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu.”
Orang-orang munafik itu memanggil-manggil orang-orang yang beriman seraya berkata, “Bukankah dahulu kami bersama kalian di dunia, sama-sama menunaikan ibadah berupa shalat, puasa, haji dan semisalnya, persis seperti yang kalian lakukan?”
Orang-orang yang beriman menjawab, “Bukan. Kalian menunaikan itu semua bersama kami hanya secara lahiriah, akan tetapi kalian menyimpan kekafiran dan kemunafikan dalam batin kalian. Jadi, kalian membinasakan diri kalian sendiri. Kalian juga mengharapkan kematian dan cobaan menimpa Rasulullah s.a.w., dan menunggu-nunggu datangnya musibah kepada orang-orang beriman. Kalian meragukan Hari Kiamat dan perhitungan amal. Angan-angan yang batil dan hawa nafsu yang menyesatkan telah menipu kalian. Kalian tetap dalam kesesatan sampai kematian menjemput kalian secara mengejutkan. Iblis, musuh Allah s.w.t, juga telah memperdaya kalian dalam ibadah kepada Allah s.w.t.”
Surat Al Hadid 10-14:
10. Dan mengapa kalian tidak menafkahkan (sebagian harta kalian) pada jalan Allah, padahal milik Allah semua pusaka langit dan bumi tidak sama di antara kalian orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing- masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.
Apakah pula alasan kalian tidak mau berinfak di jalan Rabb kalian, padahal Dia-lah Yang memberi nikmat kepada kalian berupa semua yang Dia berikan kepada kalian?
Milik Allah semua pusaka langit dan bumi, Dia mewariskan semua yang ada padanya, dan tidak seorang pun mampu tetap mewarisi karunia yang ada di sisi-Nya untuk selamanya, karena semua orang pasti akan meninggalkannya dan pergi darinya. Pahala dan balasan bagi orang yang bersedekah dan berperang melawan orang kafir sebelum penaklukan kota Mekah tidak sama dengan yang melakukan semua itu setelah penaklukan kota Mekah. Sebab, derajat dan kedudukannya lebih tinggi di sisi Allah s.w.t. daripada orang yang bersedekah di jalan Allah s.w.t. dan berperang melawan orang-orang kafir setelah penaklukan kota Mekah. Meskipun demikian, kedua golongan itu sama-sama Allah s.w.t. janjikan surga.
Allah s.w.t. Maha Mengetahui amal perbuatan yang kalian lakukan, tidak ada yang tidak tampak bagi-Nya. Allah s.w.t. akan mengganjar orang yang berbuat baik dan menghukum orang yang berbuat jahat.
11. Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.
Siapakah yang mau bersedekah karena Allah s.w.t. di jalan-Nya, ikhlas dalam sedekahnya, dan tidak mengiringi infaknya dengan kata-kata yang buruk atau menyakitkan. Allah s.w.t. akan melipat gandakan pahala dan memperbesar ganjaran bagi orang ini serta menyiapkan surga sebagai tempat kembalinya.
12. (Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kalian kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.”
Pada hari kiamat, kamu wahai Nabi menyaksikan para pria dan wanita yang beriman, cahaya mereka bersinar di hadapan dan sebelah kanan mereka ketika mereka menyeberangi jembatan Shirath menurut amal perbuatan mereka, lalu dikatakan kepada mereka: “Berita gembira untuk kalian pada hari ini, masuklah ke surga yang penuh kenikmatan, yang mengalir sungai-sungai dari bawah pohon-pohonnya, kekal di dalamnya selama-lamanya. Balasan itu merupakan keberuntungan dan kemenangan terbesar.”
13. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahaya kalian.” Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untuk kalian).” Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
Pada Hari Kiamat, orang-orang munafik, baik pria maupun wanita, berkata saat berada di atas jembatan Shirath “Tunggulah kami agar kami juga dapat mengambil sebagian cahaya kalian.” Lantas malaikat menghardik, “Mundurlah, carilah sendiri cahaya kalian,” sebagai celaan dan olok-olok terhadap mereka.
Kemudian orang-orang yang beriman dipisahkan dari orang-orang munafik oleh pagar seperti dinding besar yang memiliki pintu. Pada bagian orang-orang yang beriman terdapat rahmat, sedangkan di luarnya, yakni pada bagian orang-orang munafik terdapat siksa.
14. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata, “Bukanlah kami dahulu bersama-sama dengan kalian?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kalian ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kalian telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu.”
Orang-orang munafik itu memanggil-manggil orang-orang yang beriman seraya berkata, “Bukankah dahulu kami bersama kalian di dunia, sama-sama menunaikan ibadah berupa shalat, puasa, haji dan semisalnya, persis seperti yang kalian lakukan?”
Orang-orang yang beriman menjawab, “Bukan. Kalian menunaikan itu semua bersama kami hanya secara lahiriah, akan tetapi kalian menyimpan kekafiran dan kemunafikan dalam batin kalian. Jadi, kalian membinasakan diri kalian sendiri. Kalian juga mengharapkan kematian dan cobaan menimpa Rasulullah s.a.w., dan menunggu-nunggu datangnya musibah kepada orang-orang beriman. Kalian meragukan Hari Kiamat dan perhitungan amal. Angan-angan yang batil dan hawa nafsu yang menyesatkan telah menipu kalian. Kalian tetap dalam kesesatan sampai kematian menjemput kalian secara mengejutkan. Iblis, musuh Allah s.w.t, juga telah memperdaya kalian dalam ibadah kepada Allah s.w.t.”
No comments:
Post a Comment