Ayah Ibragim: Ini Foto Jasad Putra Saya Dengan 6 Tembakan di Dada dan 1 Tembakan di Belakang Kepala
Ayah dari seorang pria Chechnya yang ditembak mati ketika sedang diwawancarai oleh FBI di Florida pekan lalu karena dihubungkan ke salah satu tersangka pemboman Boston, menuduh agen AS membunuh anaknya dengan ”gaya eksekusi”.
Ia berbicara di Moskow, ayah dari Ibragim Todashev, Abdul-Baki Todashev, mengatakan putranya “100% tidak bersenjata” tetapi anaknya telah ditembak enam kali di dada dan sekali ke bagian belakang kepala.
Dia menunjukkan wartawan foto-foto tubuh putranya dan ia mengatakan foto itu diambil dalam kamar mayat Florida oleh seorang teman almarhum, Khusen Taramov.
“Saya hanya pernah melihat dan mendengar hal-hal seperti eksekusi itu seperti di film – mereka menembak seseorang dan kemudian menembakan di kepala untuk memastikan kematian,” kata Todashev. “Ini bukan hanya agen FBI –mereka bandit,” tambahnya. (Guardian/KH)
Ayah Ibragim Todashev: FBI itu Bajingan
Penembakan FBI atas seorang imigran Chechnya di Florida, pada saat diinterogasi terkait dengan tersangka bom Boston, Tamerlan Tsarnaev, berbuntut panjang. ayah dari Ibragim Todashev, Abdul-Baki Todashev, menyebut para agen FBI tesebut sebagai bandit karena telah membunuh putranya tanpa alasan.
Sang Ayah dalam konferensi pers di Moskow, Rusia, menunjukkan 16 foto jasad putranya tersebut.
Ia jelaskan, pada jenazah putranya yang berusia 27 tahun itu, terlihat bekas tujuh luka tembak termasuk satu luka tembak di bagian belakang kepalanya. Menurutnya, foto-foto tersebut diambil oleh salah seorang teman putranya, Khusen Taramov saat berada di rumah duka di Florida.
Sebelumnya, FBI hanya menyatakan, Ibragim diinterogasi oleh seorang agen FBI dan dua polisi negara bagian Massachusetts mengenai kaitannya dengan Tamerlan, juga mengenai pembunuhan tiga orang di Massachusetts tahun 2011.
Saat diinterogasi, menurut FBI secara sepihak, Ibragim menyerang agen FBI dengan pisau. Namun kemudian FBI mengatakan mereka tidak tahu pasti apa yang terjadi saat itu.
Belakangan beredar kabar bahwa saat kejadian, Ibragim sama sekali tidak bersenjata. Dia tidak membawa pisau ataupun pistol. Namun FBI belum berkomentar mengenai hal tersebut.
Ayah Ibragim, Todashev mengatakan, putranya itu “100 persen tidak bersenjata”. Todashev juga mengatakan, para agen FBI telah menginterogasi putranya itu dua kali sebelum malam penembakan tersebut. Putranya itu sempat mengatakan pada ayahnya , bahwa menurutnya Tamerlan telah dijebak untuk dijadikan sebagai tersangka bom Boston.
“Saya cuma melihat dan mendengar hal-hal seperti itu di film-film —bahwa mereka menembak seseorang dan kemudian satu tembakan di kepala untuk memastikan dia tewas,” tutur Todashev.
“Ini bukan hanya berupa agen-agen FBI, tapi mereka bandit,” cetusnya.
Menurut Todashev, putranya itu pindah ke AS pada tahun 2008 dalam program pertukaran pelajar dan bertemu dengan Tamerlan di sebuah sasana tinju di Boston pada tahun 2011. Menurut Todashev, keduanya hanya berteman. (News.com.au/bbrp/Dtk/HK)
No comments:
Post a Comment