Ledakan di JW Marriott dan Ritz Carlton (VIVAnews/Tri Saputro) |
Menurut dia, tidak masuk akal bila Kedubes AS mengetahui suatu aksi teror terlebih dahulu dan tidak melakukan upaya untuk menghentikannya.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat 10 Desember 2010, Marciel menunjukkan keheranannya saat ditanya jurnalis harian Straits Times mengenai benar tidaknya isu bahwa Kedubes AS sudah mengetahui terlebih dahulu aksi bom Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton beberapa hari sebelum kejadian. Dalam katalog WikiLeaks, terdapat indeks memo yang disebut-sebut berasal dari Kedubes AS di Jakarta tertanggal 13 Juli 2009, atau empat hari sebelum bom Marriott-Carlton.
Isi memo itu, hingga Jumat siang 10 Desember 2010, belum dimunculkan WikiLeaks selain hanya melampirkan tanggal penerbitan, alamat pengirim, dan kode referensi. Berdasarkan penelusuran kode referensi itulah muncul spekulasi dari sejumlah media bahwa isi memo itu terkait dengan terorisme. Marciel mengaku sibuk menghadiri "Forum Demokrasi Bali" di Pulau Dewata itu ketika berita atas spekulasi tersebut muncul di sejumlah media massa awal pekan ini.
"Saya tidak bisa mengomentari informasi spesifik yang belum diketahui. Tapi apakah Anda yakin bahwa suatu stasiun televisi di Indonesia memberitakan bahwa kami mengetahui terlebih dahulu insiden itu?" kata Marciel balik bertanya.
Dia menyatakan bahwa tidak mungkin bila AS mengetahui adanya suatu insiden terlebih dahulu tanpa melakukan tidak pencegahan. "Yang bisa saya katakan adalah tidak terbayangkan dalam benak saya bahwa kita sudah lebih dahulu tahu pengeboman itu tanpa ada upaya untuk menghentikannya. Saya tidak bisa membayangkan hal itu," kata Marciel, yang baru seratus hari menjabat sebagai Dubes AS di Indonesia.
Marciel mengaku hingga kini tidak tahu-menahu apakah WikiLeaks sudah memuat bocoran informasi dari Kedubes AS di Jakarta. Namun, dia mengklaim bahwa informasi-informasi yang dikeluarkan Kedubes AS di Jakarta ke Departemen Luar Negeri di Washington DC rata-rata sangat membosankan untuk umum. (umi)
Renne R.A Kawilarang
http://us.dunia.vivanews.com/news/read/193094-dubes-as-heran-atas-isu-memo-bom-marriott#commentform
No comments:
Post a Comment