28.1.12

Vaksinasi dan Sistem Dajjal

Koran Republika edisi Sabtu 25 April 2009 memuat sebuah berita yang sebenarnya sangat penting bagi ummat Islam. Letaknya di pojok kanan halaman 12. Berita itu memuat hasil temuan LPPOMMajelis Ulama Islam Sumatera Selatan yang menyimpulkan bahwa Vaksin Meningitis mengandung enzim porchin dari babi. Bayangkan..! Vaksin yang selama ini diharuskan bagi calon jamaah haji ternyata mengandung zat najis, bukan sekedar haram. Kita tahu bahwa dalam ilmu fiqh membersihkan tubuh dari bahan najis sejenis babi mengharuskan kita mencuci bagian tubuh yang tersentuh najis itu dengan air sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan tanah. Lalu bagaimana caranya bila zat najis itu dimasukkan ke dalam tubuh kita? Adakah cara untuk membersihkannya? Padahal di antara dampak barang haram, apalagi najis, yang masuk ke dalam tubuh seorang muslim ialah tidak bakal dikabulkannya doa. Begitu kurang lebih penegasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Berarti para jamaah haji kita yang sudah bersusah payah dengan biaya besar pula pergi ke tanah suci, ternyata dengan syarat vaksin ini justru menyebabkan berbagai doa yang diajukannya di tempat-tempat mustajab menjadi sia-sia? Wallahua’lam.

Kemudian Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam menyebut tentang seseorang yang baru pulang safar lalu menengadahkan tangannya ke langit berdoa: “Ya Rabb, ya Rabb.” Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan ia menyantap apa-apa yang haram. Bagaimana yang demikian bisa dikabulkan? ” (HR Muslim 1686)

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk membicarakan solusi dari masalah di atas. Kami cuma ingin mengingatkan pembaca bahwa zaman yang sedang kita jalani dewasa ini memang sungguh zaman yang tidak berfihak kepada Islam dan kaum muslimin. Kita sedang menjalani era paling kelam dalam sejarah Islam. Inilah babak keempat dari era Akhir Zaman. Inilah babak kepemimpinan para mulkan jabbriyyan (raja-raja / penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak sambil mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya). Sesudah runtuhnya tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara ummat Islam –yakni al-khilafa al-Islamiyyah- maka Allah menyerahkan giliran kepemimpinan ummat manusia kepada kaum kuffar. Apalagi setelah memasuki era globalisasi semakin tampak saja dominasi kaum kuffar atas kehidupan manusia di planet bumi ini. Dengan komandan negara Amerika Serikat di bawah konsultan Yahudi, dunia digiring menjauh dari nilai-nilai Rabbani. Pantas bilamana seorang ulama Pakistan bernama Imran Hussain berkata: ”We are living in a godless civilization.” (Kita sedang hidup dalam peradaban yang tidak bertuhan).

Problem vaksinasi hanyalah salah satu contoh kasus dari dominasi nilai-nilai kafir yang sedang mendominasi dunia dewasa ini. Pada hakikatnya segenap lini kehidupan dunia modern dewasa ini sarat dengan permasalahan jika ditinjau dengan perspektif ajaran Allah Al-Islam. Ketika dunia dipimpin oleh kaum kuffar wajarlah bila kita temukan berbagai lini kehidupan ummat manusia menjadi bermasalah. Semua ini tidak terlepas dari fakta bahwa para pemimpinnya sendiri tidak mengerti arah dan tujuan hidup di dunia. Lalu bagaimana lagi bisa diharapkan mereka dapat mengantarkan ummat manusia yang mereka pimpin menuju arah dan tujuan yang jelas dan benar?

Seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris bernama Ahmad Thomson menulis sebuah buku berjudul ”Dajjal:The Anti-Christ.” Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ”Sistem Dajjal.” Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa sejak hampir satu abad yang lalu dunia makin hari makin membentuk dirinya menjadi sebuah Sistem Kafir yang lebih cocok disebut sebagai Sistem Dajjal. Ia berpandangan bahwa Dajjal memiliki tiga sisi tampilan. Pertama, sisi sebagai gejala sosial budaya global. Kedua, Dajjal sebagai kekuatan gaib yang tidak tampak kasat mata. Dan ketiga, Dajjal sebagai individu atau oknum. Keberadaan sistem dan para pengurusnya itu, merupakan bukti dari Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan Dajjal sebagai kekuatan gaib. Dilihat dari semua pertanda yang nampak dewasa ini, kedua sisi Dajjal tersebut - yang akan dijelmakan oleh si Dajjal sendiri - sudah sangat kentara, ini berarti kemunculan Dajjal sudah sangat dekat.

Jadi berdasarkan tulisan Ahmad Thomson dewasa ini Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan kekuatan gaib yang tidak tampak kasat mata sudah mewujud. Tinggal Dajjal sang individu atau oknum yang belum muncul. Seluruh nilai-nilai yang berlaku dalam sistem Dajjal secara diameteral bertentangan dengan nilai-nilai Sistem Kenabian. Sebab sistem Dajjal berisi nilai-nilai kekafiran sedangkan sistem Kenabian mengandung nilai-nilai keimanan. Baik itu dalam bidang ideologi, sosial, politik, seni-budaya, ekonomi, pendidikan, hukum, militer dan pertahanan keamanan. Tentu tidak ketinggalan ia juga mencakup aspek kehidupan yang disebut dengan dunia medis. Coba perhatikan kutipan tulisan Ahmad Thomson di bawah ini:
Sebagaimana sistem pabrik dan sistem pendidikan kafir, sistem medis kafir dijalankan bak sebuah bisnis. Sistem medis kafir tak begitu peduli pada penyembuhan dan apa yang bermanfaat atau tidak. Bahkan merupakan sebuah bisnis besar bagi perusahaan-perusahaan farmasi yang memasok obat-obatan dan peralatannya, seraya memelihara beribu-ribu pekerja yang dikaryakan untuk menambal para pasien, agar mereka pun bisa dikaryakan. Kini, kita lebih sering mendengar mahasiswa kedokteran berbicara mengenai gaji-gaji besar yang mereka cita-citakan – apabila telah lulus ujian dan mendapat secarik kertas – dibanding dengan berbicara mengenai cita-cita mereka untuk menyembuhkan banyak manusia, atau berbicara mengenai bagaimana cara mencapai penyembuhan tersebut.

Ahmad Thomson menggambarkan sistem medis kafir sebagai sebuah bisnis besar yang berkembang guna melestarikan proses produsen-konsumen. Sistem medis dalam sistem Dajjal tidak pernah dimaksudkan untuk benar-benar menghapus penyakit dan menimbulkan kesehatan. Ia malah melestarikan penyakit dengan mencekoki masyarakat obat-obatan kimiawi yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Itulah sebabnya industri farmasi menjadi industri yang sangat profitable (menguntungkan secara bisnis). Tak kecuali fenomena yang disebut dengan vaksinasi. Vaksinasi merupakan salah satu cara massif untuk menimbulkan ketergantungan masyarakat kepada sistem medis dan sistem farmasi kafir.

Dalam sebuah situs bernama informationliberation.com The news you’re not suppose to know terdapat sebuah video yang menjelaskan bahaya vaksinasi bagi ummat manusia. Video tersebut melibatkan para dokter medis, peneliti dan pengalaman beberapa orang tua dalam hal vaksinasi. Video tersebut bernama Vaccination: The Hidden Truth (Vaksinasi: Kebenaran yang Disembunyikan). Sudah banyak orang menjadi sadar untuk meninggalkan budaya vaksinasi sesudah menonton video ini. Bagi yang berminat silahkan click http://www.informationliberation.com/?id=13924. Di dalam situs itu ditulis:

“Find out how vaccines are proven to be both useless and have harmful effects to your health and how it is often erroneously believed to be compulsory.” (Temukan bagaimana vaksin terbukti sia-sia belaka dan malah mengandung efek berbahaya untuk kesehatan Anda dan bagaimana ia sering keliru diyakini sebagai wajib)

Saudaraku, sungguh terasa bahwa zaman yang sedang kita jalani dewasa ini benar-benar merupakan zaman penuh fitnah. Seandainya Allah tidak melindungi dan merahmati kita, niscaya kita terancam oleh kekuatan kaum kuffar yang setiap saat menebar kemudharatan. Kemudharatan mana tidak hanya mengganggu aspek fisik diri kita, melainakan mencakup aspek pemahaman bahkan aqidah kita.

Hidup di babak keempat era Akhir Zaman sungguh menuntut kita untuk sangat memperhatilkan peringatan Allah di bawah ini:

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS Al-An’aam ayat 116)

Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar itu benar, dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunujukkanlah kepada kami bahwa yang batil itu batil, dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya.

http://www.eramuslim.com/suara-langit/penetrasi-ideologi/vaksinasi-dan-sistem-dajjal.htm 

__ ooOoo __

 

Vaccines

Vaksinasi/Imunisasi?



Perlukah Vaksin?

Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan system imun dan syaraf, interaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, arthritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsy. Hal itu disampaikan oleh Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika, Barbara Loe.

Selengkapnya... Bencana Akibat Vaksin yang Tidak Pernah Dipublikasikan!

Sementara itu, dr. Muhammad Ali Toha Assegaf, Anggota IDI, Anggaota Ikatan Dokter Akupuntur Indonesia menyatakan kegelisahannya terhadap vaksin, Halalkah vaksin yang ada di negeri ini/perlukah vaksinasi? Dan amankah? Ini adalah kegelisahan saya sebagai dokter dan kegelisahan jutaan orang yang menyakini sabda Rasulullah shalallahu'alihi wasallam, : “Allah tidak menciptakan kesembuhan dari hal yang diharamkan atas kalian”. Juga Allah ta'ala tidak menjadikan barang haram sebagai obat bagi umatku”. [dari Talkshow yang diadakan oleh Sharia4Indonesia di Blitar dengan tema Stop Bahaya Vaksinasi, pada hari Ahad, 16 Oktober 2011]

Klik di image untuk memperbesar!

Highlight
Karena tidak percaya (ragu) dengan Sang Pencipta...
dan Dunia (kemampuan diri) adalah segalanya...
dan Bisnis untuk mengejar Dunia adalah puncak dari segalanya...




Pernyataan Sikap Sharia4Indonesia
Menolak Kampanye dan Pelaksanaan Imunisasi Campak dan Polio Serentak di 17 Provinsi (18 Oktober-18 November 2011)

Selengkapnya...


15.1.12

Miras Bebas, Maksiat dan Kejahatan Makin Bablas


[Al Islam 589] Bukannya mencegah kemaksiatan, pemerintah malah memberikan jalan bagi suburnya kemaksiatan dan kerusakan di tengah masyarakat. Lihatlah, pemerintah justru mencabut perda yang melarang miras (minuman keras).

Setidaknya ada sembilan perda miras yang diminta untuk dicabut oleh kemendagri. Diantaranya, Perda Kota Tangerang No. 7/2005 tentang Pelarangan, Pengedaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol; Perda Kota Bandung No. 11/2010 tentang Pelarangan, Pengawasan, dan Pengendalian Minuman Beralkohol; dan Perda Kabupaten Indramayu No. 15/2006 tentang Larangan Minuman Beralkohol.

Keputusan itu memicu protes dan penolakan dari banyak pihak. Keputusan pencabutan itu dianggap kontraproduktif terhadap upaya mengatasi kerusakan moralitas dan maraknya kejahatan di tengah masyarakat. Protes keras juga datang dari sejumlah Pemda yang telah mengeluarkan perda miras.

Melawan Hukum Lebih Tinggi?

Kemendagri beralasan pencabutan perda-perda miras itu karena menyalahi aturan yang lebih tinggi, yaitu Keppres No. 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol. Sejak perda dinyatakan batal maka dalam waktu paling lama 15 hari harus dicabut dan tak diberlakukan. Seperti diberitakan pikiran-rakyat.com (31/11/11), melalui surat nomor: 188.34/4561/SJ tertanggal 16 November 2011, Mendagri meminta perda miras kabupaten Indramayu segera dicabut dalam waktu 15 hari sejak 16 November.

Alasan bertentangan dengan Keppres No. 3 Tahun 1997 itu terkesan dipaksakan. Keppres itu dikeluarkan pada era orde baru yang sarat masalah. Mestinya Keppres bermasalah itu yang harus dicabut. Sebab Keppres itulah yang justru menjadi biang kerok maraknya peredaran miras di tengah masyarakat. Apalagi adanya Keppres ini berarti menghalalkan perkara yang jelas-jelas diharamkan Allah SWT. Lebih tinggi mana hukum Allah SWT dibanding keputusan presiden? Mana yang lebih baik, hukum Allah SWT atau hukum jahiliyah yang bersumber dari hawa nafsu manusia yang rakus?

Motif Bisnis Haram

Aroma kuatnya pengaruh bisnis miras pun menyeruak. Sudah lama para pengusaha miras mengeluhkan kesulitan memasarkan produk mereka karena adanya perda pelarangan miras dan menambah jumlah produksi miras akibat pembatasan produksi. Padahal Indonesia dianggap pangsa pasar miras potensial. Menurut catatan Gabungan Industri Minuman Malt Indonesia (GIMMI) orang Indonesia mengkonsumsi 100 juta liter bir pertahun. Jumlah konsumen minuman keras domestik terus meningkat 3-4 % pertahun, belum lagi dengan bertambahnya kunjungan wisatawan asing. Maka pengusaha miras ingin agar pembatasan miras dilonggarkan dan kuota produksinya ditambah.

Keputusan kontroversial Kemendagri ini menjadi jalan bagi mulusnya bisnis miras itu. Selama ini yang pertama-tama menentang perda larangan miras adalah pengusaha miras. Perda miras kabupaten Indramayu misalnya, sempat digugat oleh kalangan pengusaha minuman beralkohol dan miras. Namun gugatan tersebut ditolak oleh MA.

Sumber Kejahatan

Pencabutan perda miras ini menambah keberpihakan pemerintah pada bisnis haram ini. Dua tahun silam pemerintah sudah menetapkan miras terbebas dari Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN dan PPnBM). Hal ini menunjukkan lagi-lagi pemerintah lebih memikirkan kepentingan segelintir pengusaha bejad yang hanya memikirkan uang, dibanding keselamatan dan moralitas masyarakat. Padahal semuanya sudah tahu dan terbukti, miras pangkal berbagai macam kejahatan. Baru-baru ini, seorang ibu diperkosa di sebuah angkot di Depok, dan pelakunya diberitakan dalam keadaan mabuk. Kejahatan seperti ini sering terjadi. Polres Minahasa Utara mencatat, dari 969 kasus kejahatan dan KDRT sepanjang 2011 di wilayahnya dipicu oleh minuman keras (tribunmanado.co.id, 5/1/2012).

Polda Sulawesi Utara juga melaporkan sekitar 70 % tindak kriminalitas umum di Sulawesi Utara terjadi akibat mabuk setelah mengonsumsi miras. Kabid Humas Polda Sulut Ajun Komisaris Besar Benny Bela di Manado mengatakan, masih tingginya tindak kriminalitas di daerah itu disebabkan oleh minuman keras. Diperkirakan 65-70 % tindak kriminalitas umum di daerah itu akibat mabuk minuman keras. Selain itu sekitar 15 persen kecelakaan lalu lintas juga akibat pengaruh minuman keras. (kompas.com, 21/1/2011).

Miras juga menjadi pemicu beberapa tawuran massal seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah dan hingga menyebabkan sejumlah korban tewas. Begitu juga tak sedikit orang yang tewas setelah menenggak miras.

Maka sungguh aneh bila pemerintah justru mencabut perda miras yang sebenarnya masih terlalu longgar itu. Padahal fakta yang ada sejak perda miras diberlakukan terjadi penurunan angka kriminalitas, bahkan sampai 80 % seperti di Bulukumba. Di Indramayu dan Tangerang penerapan perda miras berhasil mengurangi angka kriminalitas secara nyata.

Apalagi, perda-perda itu sebelumnya sudah dikonsultasikan ke tingkat provinsi dan bahkan ke Kemendagri dan dinilai tidak masalah. Perda anti miras itu didukung dan diterima oleh masyarakat. Perda itu juga dihasilkan melalui proses demokratis dan disetujui oleh DPRD setempat. Sekali lagi, pencabutan perda miras ini makin menunjukkan keanehan demokrasi. Kalau benar-benar memperhatikan suara rakyat seharusnya perda miras yang dihasilkan secara demokratis itu diterima. Kenapa malah ditolak dan dianggap tidak demokratis?

Aroma anti syariah Islam pun muncul dibalik ini . Mengingat selama ini, perda-perda seperti ini kerap digugat kelompok sekuler liberal karena dianggap kental dengan syariah Islam. Mereka menuding syariah Islam mengancam negara. Tudingan yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin syariah Islam yang bersumber dari Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang disebut membahayakan masyarakat? Bagaimana mungkin aturan Allah SWT yang melarang miras yang menjadi salah satu sumber kejahatan dianggap membahayakan masyarakat ?

Syariah Islam Membabat Miras, Menyelamatkan Umat

Islam dengan tegas mengharamkan khamr. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. al-Maidah [5]: 90)

Syaikh Ali ash-Shabuniy di dalam Tafsir ayat al-ahkam (I/562) menyatakan bahwa ayat berikutnya menyebutkan berbagai keburukan untuk mengisyaratkan bahaya yang besar dan kejahatan materi dari kriminalitas perjudian dan meminum khamr. Allah berfirman (yang artinya): Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (TQS al-Maidah [5]: 91)

Rasul saw. juga sudah memperingatkan:

« اِجْتَنِبُوْا الْخَمْرَ فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ »

Jauhilah khamr, karena sesungguhnya ia adalah kunci semua keburukan. (HR al-Hakim dan al-Baihaqi)

Islam memandang, meminum khamr merupakan kemaksiyatan besar dan pelakunya harus dijatuhi sanksi had. Had meminum khamr adalah dijilid empat puluh kali dan bisa ditambah. Ali bin Abi Thalib mengatakan:

« جَلَدَ النَّبِىُّ أَرْبَعِينَ وَجَلَدَ أَبُو بَكْرٍ أَرْبَعِينَ وَعُمَرُ ثَمَانِينَ وَكُلٌّ سُنَّةٌ »

Nabi saw menjilid (orang yang meminum khamr) 40 kali, Abu Bakar menjilidnya 40 kali dan Umar menjilidnya 80 kali, dan semua adalah sunnah. (HR Muslim)

Islam juga mengharamkan semua hal yang terkait dengan khamr (miras), termasuk produksi, penjualan, kedai dan hasil darinya, dsb. Rasul saw bersabda:

« لَعَنَ اللَّهُ الْخَمْرَ وَلَعَنَ شَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ وَآكِلَ ثَمَنِهَ »

Allah melaknat khamr dan melaknat orang yang meminumnya, yang menuangkannya, yang memerasnya, yang minta diperaskan, yang membelinya, yang menjualnya, yang membawakannya, yang minta dibawakan, yang makan harganya. (HR Ahmad)

Karena itu sistem Islam akan melarang produksi khamr (miras), penjualannya, tempat-tempat yang menjualnya, peredarannya dsb. Orang yang melanggarnya berarti melakukan tindakan kriminal dan dia harus dikenai sanksi ta’zir.

Dengan semua itu, syariah Islam menghilangkan pasar miras, membabat produksi miras, penjualan, peredarannya dan tempat penjualannya di tengah masyarakat. Dengan itu Islam menutup salah satu pintu semua keburukan. Islam menyelamatkan masyarakat dari semua bahaya yang mungkin timbul karena khamr.

Wahai Kaum Muslim

Pencabutan perda miras ini menunjukkan kebobrokan pemerintah. Pemerintah justru telah memberikan jalan bagi maraknya kejahatan dan kemaksiatan di tengah masyarakat. Sekaligus semakin membuktikan bahwa masyarakat yang bebas dari bahaya khamr (miras) tidak akan terwujud dengan sistem kapitalisme demokrasi. Sistem Kapitalis-Demokrasi hanya memikirkan pemilik modal, hanya memikirkan perut dan materi segelintir pengusaha rakus. Sistem ini tidak akan memberikan kebaikan sedikitpun kepada manusia.

Bahaya khamr dan semua keburukan akibat khamr hanya akan bisa dihilangkan dari masyarakat dengan penerapan syariah Islam secara utuh. Karena itu impian kita akan masyarakat yang tenteram, bersih, bermartabat dan bermoral tinggi, hendaknya mendorong kita melipatgandakan perjuangan untuk menerapkan syariah Islam dalam bingkai Sistem Politik yang telah ditetapkan oleh Islam. Wallâh a’lam bi ash-shawâb. []

Benarkah Ada Tarif Nikah mut’ah?

Jum'at, 13 Januari 2012

Hidayatullah.com—Sebuah berita mengejutkan, Yayasan Astan Quds al-Ridhawy –yang merupakan sebuah yayasan yang mengurus wakaf dan urusan agama serta beberapa perusahaan bisnis besar di dalam dan di luar kawasan Khurasan- dikabarkan telah mengumumkan permintaan untuk mendatangkan para gadis yang umurnya berkisar antara 12 hingga 35 tahun untuk melakoni profesi mut’ah (pernikahan kontrak).

Pengumumun ini muncul setelah semakin bertambahnya permintaan terhadap layanan mut’ah dari para turis yang datang ke Kota Masyhad, demi menciptakan iklim spiritual yang nyaman bagi para turis, serta sebagai alasan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala melalui pelaksanaan ritual ini.

Berita ini datang dari laman http://www.aansar.com. Berikut terjemahan dokumen pengumuman tersebut;

Bismillahirrahmanirrahim

Nikah itu adalah sunnahku

Yayasan Astan Quds Ridhawy (Propinsi Masyhad, Kota al-Ridha) mengumumkan tentang maksudnya untuk mendirikan sebuah markas tempat melangsungkan akad nikah untuk waktu pendek (short time) di dekat kuburan Imam al-Ridha alaihissalam, demi meningkatkan iklim spiritual dalam masyarakat dan demi menciptakan iklim ruhani dan ketenangan bagi kawan-kawan peziarah yang mengunjungi kawasan makam Imam sementara mereka jauh dari keluarga mereka.

Untuk itu, maka pihak Yayasan meminta kepada seluruh akhawat mukminah yang masih perawan, yang usianya belum melampaui 12 sampai 35 tahun, pihak Yayasan mengajak mereka untuk memberikan bantuan dan terlibat dalam proyek ini.

Masa kontrak bagi akhawat yang mau terlibat dalam pekerjaan ini adalah 2 tahun, dan yang menjadi kewajiban bagi akhawat yang terikat kontrak dengan Yayasan al-Ridhawy adalah melakukan Nikah mut’ah selama 25 hari setiap bulan selama masa kontrak kerja.
Dan masa kontrak akan dihitung dari bagian masa kerja, dan masa kerja untuk setiap akad (Mut’ah) berkisar antara 5 jam hingga 10 hari dengan setiap pria.

Nilai bayaran yang ditetapkan untuk setiap akad Mut’ah dalam penjelasan berikut:
a. Mut’ah 5 jam : 50.000 Tuman (50 Dolar)
b. Mut’ah 1 hari: 75.000 Tuman (75 Dolar)
c. Mut’ah 2 hari: 100.000 Tuman (100 Dolar)
d. Mut’ah 3 hari: 150.000 Tuman (150 Dolar)
e. Mut’ah 4 s/d 10 hari: 300.000 Tuman (300 Dolar)
f. Sementara para akhawat yang baru pertama kali melakukan nikah mut’ah akan mendapatkan bayaran 150.000 Tuman sebagai pengganti penghilangan keperawanannya.”


Belum ada penjelasan lebih rinci tentang berita ini. Apakah ini benar terjadi atau hanya sekedar isu belaka. Hanya saja, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ahlul Bait Indonesia (DPP ABI) Hasan Dalil Alydrus membantahnya.

Menurut Hasan Dalil, isu adanya tarif dalam nikah mut’ah hanya bagian tak terpisahkan dari serangan Zionis-Yahudi untuk memecah-belah persatuan umat Islam, baik Sunni dan Syi’ah. Ia bahkan mengajak media ini untuk meredam suasana agar tak terpengaruh isu ini.*/M.Ihsan Zainuddin

Inilah Dokumen Rahasia Agama Syiah Imamiyah

Inilah Dokumen Rahasia sekte agama Syiah, tentang misi jangka panjang mereka (50 tahun kedepan), untuk menegakkan kembali dinasti Persia yang telah runtuh oleh Islam berabad-abad lamanya, sekaligus membumi-hanguskan negara-negara Ahlus Sunnah, musuh bebuyutan mereka. Dokumen ini disebarkan oleh Ikatan Ahlus Sunnah di Iran, begitu pula majalah-majalah di berbagai negara Ahlus Sunnah (Islam), termasuk diantaranya Majalah al-Bayan, edisi 123, Maret 1998.

Karena naskah yang tersebar adalah naskah dalam bahasa arab, maka kami terjemahkan ke dalam bahasa indonesia, agar orang yang tidak mampu berbahasa arab pun bisa memahami isi naskah tersebut.

Sekarang kami persilahkan Anda membaca terjemahannya:

((Bila kita tidak mampu untuk mengusung revolusi ini ke negara-negara tetangga yang muslim, tidak diragukan lagi yang terjadi adalah sebaliknya, peradaban mereka -yang telah tercemar budaya barat- akan menyerang dan menguasai kita.

Alhamdulillah, -berkat anugerah Allah dan pengorbanan para pengikut imam yang pemberani- berdirilah sekarang di Iran, Negara Syiah Itsna Asyariyyah (syiah pengikut 12 imam), setelah perjuangan berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, -atas dasar petunjuk para pimpinan syi’ah yang mulia- kita mengemban amanat yang berat dan bahaya, yakni: menggulirkan revolusi.

Kita harus akui, bahwa pemerintahan kita adalah pemerintahan yang berasaskan madzhab syi’ah, disamping tugasnya melindungi kemerdekaan negara dan hak-hak rakyatnya. Maka wajib bagi kita untuk menjadikan pengguliran revolusi sebagai target yang paling utama.

Akan tetapi, karena melihat perkembangan dunia saat ini dengan aturan UU antar negaranya, tidak mungkin bagi kita, untuk menggulirkan revolusi ini, bahkan bisa jadi hal itu mendatangkan resiko besar yang bisa membahayakan kelangsungan kita.

Karena alasan ini, maka -setelah mengadakan tiga pertemuan, dan menghasilkan keputusan, yang disepakati oleh hampir seluruh anggota-, kami menyusun strategi jangka panjang 50 tahun, yang terdiri dari 5 tahapan, setiap tahapan berjangka 10 tahun, yang bertujuan untuk menggulirkan revolusi islam ini, ke seluruh negara-negara tetangga, dan menyatukan kembali dunia Islam (dengan men-syi’ah-kannya).

Karena bahaya yang kita hadapi dari para pemimpin Wahabiah dan mereka yang berpaham ahlus sunnah, jauh lebih besar dibandingkan bahaya yang datang dari manapun juga, baik dari timur maupun barat, karena orang-orang Wahabi dan Ahlus Sunnah selalu menentang pergerakan kita. Merekalah musuh utama Wilayatul Fakih dan para imam yang ma’shum, bahkan mereka beranggapan bahwa menjadikan faham syi’ah sebagai landasan negara, adalah hal yang bertentangan dengan agama dan adat, dengan begitu berarti mereka telah memecah dunia Islam menjadi dua kubu yang saling bermusuhan.

Atas dasar ini:

Kita harus menambah kekuatan di daerah-daerah berpenduduk Ahlus Sunnah di Iran, khususnya kota-kota perbatasan. Kita harus menambah masjid-masjid dan husainiyyat kita di sana, disamping menambah volume dan keseriusan dalam pengadaan acara-acara peringatan ritual syi’ah.

Kita juga harus menciptakan iklim yang kondusif, di kota-kota yang dihuni oleh 90-100 persen penduduk Ahlus Sunnah, agar kita bisa mengirim dalam jumlah besar kader-kader syi’ah dari berbagai kota dan desa pedalaman, ke daerah-daerah tersebut, untuk selamanya tinggal, kerja, dan bisnis di sana.

Dan merupakan kewajiban negara dan instansinya, untuk memberikan perlindungan langsung kepada mereka yang diutus untuk menempati daerah itu, dengan tujuan agar dengan berlalunya waktu, mereka bisa merebut jabatan pegawai di berbagai kantor, pusat pendidikan dan layanan umum, yang masih di pegang oleh kaum Ahlus Sunnah.

Strategi yang kami buat untuk pengguliran revolusi ini, -tidak seperti anggapan banyak kalangan- akan membuahkan hasil, tanpa adanya kericuhan, pertumpahan darah, atau bahkan perlawanan dari kekuatan terbesar dunia. Sungguh dana besar yang kita habiskan untuk mendanai misi ini, tak akan hilang tanpa timbal-balik.

Teori Memperkuat Pilar-pilar Negara

Kita tahu, bahwa kunci utama untuk menguatkan pilar-pilar setiap negara, dan perlindungan terhadap rakyatnya, berada pada tiga asas utama:

Pertama: Kekuatan yang dimiliki oleh pemerintahan yang sedang berkuasa.

Kedua: Ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ulama dan penelitinya.

Ketiga: Ekonomi yang terfokus pada kelompok pengusaha pemilik modal.

Apabila kita mampu menggoncang pemerintahan, dengan cara memunculkan perseteruan antara ulama dan penguasanya, atau memecah konsentrasi para pemilik modal di negara itu, dengan menarik modalnya ke negara kita atau negara lain, tak diragukan lagi, kita telah menciptakan keberhasilan yang gemilang dan menarik perhatian dunia, karena kita telah meruntuhkan tiga pilar tersebut.

Adapun rakyat jelata setiap negara, yang berjumlah rata-rata 70-80 persen, mereka hanyalah pengikut hukum dan kekuatan yang menguasainya. Mereka disibukkan oleh tuntutan hidupnya, untuk mencari rizki, makan dan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, mereka akan membela siapa pun yang sedang berkuasa. Dan untuk mencapai atap setiap rumah, kita harus menaiki tangga utamanya.

Tetangga-tetangga kita dari kaum Ahlus Sunnah dan Wahabi adalah: Turki, Irak, Afganistan, Pakistan, dan banyak negara kecil di pinggiran selatan, serta gerbangnya negara teluk persia, yang tampak seakan negara-negara yang bersatu, padahal sebenarnya berpecah-belah. Daerah-daerah ini, adalah kawasan yang sangat penting sekali, baik di masa lalu, maupun di masa-masa yang akan datang. Ia juga ibarat kerongkongan dunia di bidang minyak bumi. Tidak ada di muka bumi ini kawasan yang lebih sensitif melebihinya. Para penguasa di kawasan ini memiliki taraf hidup yang tinggi, karena penjualan minyak buminya.

Kategori Penduduk di Kawasan Ini

Penduduk di kawasan ini terbagi dalam tiga golongan:

Pertama: Penduduk baduwi dan padang pasir, yang telah ada sejak beratus-ratus tahun lalu.

Kedua: Pendatang yang hijrah dari berbagai pulau dan pelabuhan, yang telah hijrah sejak zaman pemerintahan Syah Isma’il as-Shofawi, dan terus berlangsung hingga zamannya Nadirsyah Afsyar, Karim Khan Zind, Raja al-Qojar, dan keluarga al-Bahlawi. Dan telah banyak perjalanan hijrah dari waktu ke waktu, sejak mulainya revolusi Islam.

Ketiga: Mereka yang berasal dari negara arab lainnya, dan kota-kota pedalaman Iran.

Adapun lahan bisnis, perusahaan ekspor impor dan kontraktor, biasanya dikuasai oleh selain penduduk asli. Sedangkan penduduk asli, kebanyakan mereka hidup dari menyewakan lahan dan jual-beli tanah. Mengenai para keluarga penguasa, biasanya mereka hidup dari gaji pokok penjualan minyak buminya.

Adapun kerusakan masyarakat, budaya, banyaknya praktik yang menyimpang dari islam, itu sangat jelas terlihat. Karena mayoritas penduduk negara-negara ini, telah larut dalam kenikmatan dunia, kefasikan dan perbuatan keji. Banyak dari mereka yang mulai membeli perumahan, saham perusahaan, dan menyimpan modal usahanya di Eropa dan Amerika, khususnya di Jepang, Inggris, Swedia, dan Swiss, karena kekhawatiran mereka akan runtuhnya negara mereka di masa-masa mendatang. Sesungguhnya dengan menguasai negara-negara ini, berarti kita telah menguasai setengah dunia.

Beberapa Tahapan Dalam Menggulirkan Revolusi Ini

Untuk menjalankan misi panjang 50 tahun ini, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah: memperbaiki hubungan kita dengan negara-negara tetangga, dan harus ada hubungan yang kuat dan sikap saling menghormati, antara kita dengan mereka. Bahkan kita juga harus memperbaiki hubungan kita dengan Irak, setelah perang berakhir dan Sadam Husein jatuh, karena menjatuhkan seribu kawan itu lebih ringan, dibanding menjatuhkan satu lawan.

Dengan adanya hubungan politik, ekonomi dan budaya antara kita dengan mereka, tentunya akan masuk sekelompok kader dari Iran ke negara-negara ini, sehingga memungkinkan kita untuk mengirim para duta secara resmi, yang pada hakekatnya adalah pelaksana program revolusi ini, selanjutnya kita akan tentukan misi khusus mereka saat menugaskan dan mengirimkannya.

Janganlah kita beranggapan bahwa 50 tahun adalah waktu yang panjang, karena kesuksesan langkah kita ini benar-benar membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan hingga 20 tahun. Sungguh tersebarnya paham syi’ah, yang kita rasakan di banyak negara saat ini, bukanlah buah dari perencanaan 1 atau 2 hari.

Dulunya kita tidak memiliki seorang pun pegawai di negara manapun, apalagi kader dengan jabatan menteri, wakil negara dan presiden. Bahkan dulunya banyak kelompok, seperti Wahabiah, Syafi’iah, Hanafiah, Malikiah, dan Hanbaliah, memandang kita sebagai kelompok yang murtad dari Islam, sehingga pengikut mereka telah berkali-kali mengadakan pemusnahan kaum syi’ah secara massal. Memang benar kita tidak merasakan pahitnya hari-hari itu, tetapi nenek moyang kita pernah merasakannya. Kehidupan kita hari ini adalah buah dari gagasan, pemikiran dan langkah mereka. Mungkin juga kita tidak akan hidup di masa depan, akan tetapi revolusi dan madzhab kita akan tetap ada.

Untuk menunaikan misi ini, tidaklah cukup hanya dengan mengorbankan hidup, atau apapun yang paling berharga sekalipun, akan tetapi juga membutuhkan pemrograman yang telah matang dikaji.

Harus ada perencanaan untuk masa depan, walaupun untuk 500 tahun ke depan, apalagi hanya 50 tahun saja. Karena kita adalah pewaris berjuta-juta syuhada’, yang gugur di tangan setan-setan yang mengaku muslim, darah mereka terus mengalir dalam sejarah, sejak meninggalnya Rasul hingga hari ini. Dan cucuran darah itu tidak akan kering, sehingga setiap orang yang mengaku muslim, meyakini hak Ali dan keluarga Rasulullah, mengakui kesalahan nenek moyang mereka, dan mengakui syi’ah sebagai pewaris utama ajaran Islam.

Beberapa Tahapan Penting Dalam Perjalanan Misi Ini

Tahap Pertama (sepuluh tahun pertama):

Kita tidak ada masalah dalam menyebarkan madzhab syi’ah di Afganistan, Pakistan, Turki, Iran dan Bahrain. Karena itu, kita akan menjadikan tahapan sepuluh tahun kedua, sebagai tahapan pertama di 5 negara ini.

Sedangkan tugas para duta kita di belahan negara lain adalah tiga hal:

Pertama: Membeli lahan tanah, perumahan dan perhotelan.

Kedua: Menyediakan lapangan pekerjaan, kebutuhan hidup dan fasilitasnya kepada para pengikut paham syi’ah, agar mereka mau hidup di rumah yang dibeli, sehingga bertambah banyak jumlah penduduk yang sepaham dengan kita.

Ketiga: Membangun jaringan dan relasi yang kuat dengan para pemodal di pasar dagang, dengan para pegawai kantor, khususnya mereka yang menjabat sebagai kepala tinggi, dengan tokoh publik dan dengan siapapun yang memiliki hak keputusan penuh di berbagai instansi negara.

Di sebagian negara-negara ini, ada beberapa daerah, yang sedang dalam proyek pengembangan, bahkan di sana ada rencana proyek pengembangan untuk puluhan desa, kampung, dan kota kecil lainnya. Tugas wajib para duta yang kita kirim adalah membeli sebanyak mungkin rumah di desa itu, untuk kemudian dijual dengan harga yang pantas kepada orang yang mau menjual hak miliknya di pusat kota. Sehingga dengan langkah ini, kota yang padat penduduknya bisa kita rebut dari tangan mereka.

Tahap Kedua (sepuluh tahun kedua):

Kita harus mendorong masyarakat syi’ah untuk menghormati UU, taat kepada para pelaksana UU dan pegawai negara, serta berusaha mendapatkan surat ijin resmi untuk berbagai acara ritual syi’ah, pendirian masjid, dan husainiyyat. Karena surat ijin resmi tersebut, akan kita ajukan sebagai tanda bukti resmi di masa-masa mendatang untuk mengadakan berbagai acara dengan bebas.

Kita juga harus berkonsentrasi pada kawasan yang tinggi tingkat kepadatan penduduknya, untuk kita jadikan sebagai tempat diskusi tentang masalah-masalah (syiah) yang sangat sensitif.

Para duta syi’ah, -pada dua tahapan ini- diharuskan untuk mendapatkan kewarganegaraan dari negara yang ditempatinya, dengan memanfaatkan relasi atau hadiah yang sangat berharga sekalipun. Mereka juga harus mendorong para kadernya agar menjadi pegawai negeri, dan segera masuk -khususnya- dalam barisan militer negara.

Pada pertengahan tahap kedua: Harus dihembuskan -secara rahasia dan tidak langsung- isu bahwa ulama Ahlus Sunnah dan Wahabiah adalah penyebab kerusakan di masyarakat, dan berbagai praktek menyimpang syariat yang banyak terjadi di negara itu. Yaitu melalui selebaran-selebaran yang berisi kritikan, dengan mengatas-namakan sebagian badan keagamaan atau tokoh Ahlus Sunnah dari negara lain. Tak diragukan lagi, ini akan memprovokasi sejumlah besar rakyat negara itu, sehingga pada akhirnya mereka akan menangkap pimpinan agama atau figur Ahlus Sunnah yang dituduh itu, atau kemungkinan lain; rakyat negara itu akan menolak isi selebaran itu, dan para ulamanya akan membantahnya dengan sekuat tenaga. Dan setelah itu kita munculkan banyak huru hara, yang akan berakibat pada diberhentikannya penanggung jawab masalah itu, atau digantikannya dengan staf yang baru.

Langkah ini, akan menyebabkan buruknya kepercayaan pemerintah kepada seluruh ulama di negaranya, sehingga menjadikan mereka tidak bisa menyebarkan agama, membangun masjid dan pusat pendidikan agama. Selanjutnya pemerintah akan menganggap seluruh ajakan yang berbau agama sebagai bentuk pelanggaran terhadap peraturan negara.

Ditambah lagi, akan berkembang rasa benci dan saling menjauh antara penguasa dengan ulama di negara itu, sehingga Ahlus Sunnah dan Wahabiyah akan kehilangan pelindung mereka dari dalam, padahal tidak mungkin ada orang yang melindungi mereka dari luar.

Tahap Ketiga (sepuluh tahun ketiga):

Pada tahap ini, telah terbangun jaringan yang kuat, antara duta-duta kita dengan para pemilik modal dan pegawai atasan, diantara mereka juga banyak yang telah masuk dalam barisan militer dan jajaran pemerintahan, yang bekerja dengan penuh ketenangan dan hati-hati, tanpa ikut campur dalam urusan agama, sehingga kepercayaan penguasa lebih meningkat lagi dari sebelumnya.

Pada tahapan ini, di saat berkembangnya perseteruan, perpecahan, dan iklim yang memanas antara penguasa dengan ulama, maka diharuskan kepada sebagian ulama terkemuka syiah yang telah menjadi penduduk negara itu, untuk mensosialisasikan keberpihakan mereka kepada penguasa negara itu, khususnya pada musim-musim ritual keagamaan (syi’ah), sekaligus menampakkan bahwa syi’ah adalah aliran yang tak membahayakan pemerintahan mereka. Apabila situasi memungkinkan mereka untuk bersosialisasi melalui media informasi yang ada, maka janganlah ragu-ragu memanfaatkannya untuk menarik perhatian para penguasa, sehingga mereka senang dan menempatkan kader kita pada jabatan pemerintahan, dengan tanpa ada rasa takut atau cemas dari mereka.

Pada tahapan ini, dengan adanya perubahan yang terjadi di banyak pelabuhan, pulau, dan kota lainnya di negara kita, ditambah dengan devisa perbankan kita yang terus meningkat, kita akan merencanakan langkah-langkah untuk menjatuhkan perekonomian negara-negara tetangga. Tentu saja para pemilik modal dengan alasan keuntungan, keamanan dan stabilitas ekonomi, akan mengirimkan seluruh rekening mereka ke negara kita; dan ketika kita memberikan kebebasan kepada semua orang, dalam menjalankan seluruh kegiatan ekonominya, dan pengelolaan rekening banknya di negara kita, tentunya negara mereka akan menyambut rakyat kita, atau bahkan memberikan kemudahan dalam kerjasama ekonomi.

Tahap Keempat (sepuluh tahun keempat):

Pada tahap ini, telah terhampar di depan kita fenomena; dimana banyak negara yang para penguasa dan ulamanya saling bermusuhan, pebisnis yang hampir bangkrut dan lari, serta masyarakat yang tak aman, sehingga siap menjual hak miliknya dengan separo harga sekalipun, agar mereka bisa pindah ke daerah yang aman.

Di saat terjadinya kegentingan inilah, para duta kita akan menjadi pelindung bagi hukum dan para penguasanya. Apabila para duta itu bekerja dengan sungguh-sungguh, tentunya mereka akan mendapatkan jabatan terpenting dalam pemerintahan dan kemiliteran, sehingga dapat mempersempit jurang pemisah antara para pemilik perusahaan yang ada dengan para penguasa.

Keadaan seperti ini, memungkinkan kita untuk menuduh mereka yang bekerja dengan tulus untuk penguasa sebagai para penghianat negara, dan ini akan menyebabkan diberhentikannya mereka atau bahkan diusir dan diganti dengan kader kita.

Langkah ini akan membuahkan dua keuntungan, pertama: Pengikut kita akan mendapat kepercayaan yang lebih baik dari sebelumnya. Kedua: Kebencian ahlus sunnah akan semakin meningkat, karena meningkatnya kekuatan syi’ah di berbagai instansi negara. Ini akan mendorong ahlus sunnah untuk meningkatkan langkah menentang penguasa. Di saat seperti itu, kader-kader kita harus bersanding membela penguasa, dan mengajak masyarakat untuk berdamai dan tetap tenang. Dan pada saat yang bersamaan, mereka akan membeli kembali rumah dan barang yang semula akan mereka tinggalkan.

Tahap Kelima (sepuluh tahun terakhir):

Pada sepuluh tahun kelima, tentunya iklim dunia telah siap menerima revolusi, karena kita telah mengambil tiga pilar utama dari mereka, yang meliputi: keamanan dan ketenangan dan kenyamanan. Sedangkan pemerintahan yang berkuasa, akan menjadi seperti kapal ditengah badai dan nyaris tenggelam, sehingga menerima semua masukan yang akan menyelamatkan jiwanya.

Di saat seperti ini, kita akan memberikan masukan melalui beberapa tokoh penting dan terkenal, untuk membentuk himpunan rakyat dalam rangka memperbaiki keadaan negara, dan kita akan membantu penguasa untuk mengawasi berbagai instansi dan mengamankan negara. Tak diragukan lagi, tentunya mereka akan menerima usulan itu, sehingga para kader pilihan kita akan mendapatkan hampir keseluruhan kursi di dalamnya. Kenyataan ini tentu akan menyebabkan larinya para pengusaha, ulama dan pegawai setia pemerintahan, sehingga kita akan dapat menggulirkan revolusi islam kita, ke berbagai negara, tanpa menimbulkan peperangan atau pertumpahan darah.

Seandainya, pada sepuluh tahun terakhir, rencana ini tidak membuahkan hasil, kita tetap bisa mengadakan revolusi rakyat dan merebut kekuasaan dari tangan penguasa.

Apabila penganut syi’ah adalah penduduk, penghuni dan rakyat negara itu, maka berarti kita telah menunaikan kewajiban, yang bisa kita pertanggung-jawabkan di depan Allah, agama, dan madzhab kita. Bukan tujuan kita untuk mengantarkan seseorang kepada tampuk pimpinan, tetapi tujuan kita hanyalah menggulirkan revolusi, sehingga kita mampu mengangkat bendera kemenangan agama tuhan ini, dan menampakkan nilai-nilai kita di seluruh negara. Selanjutnya kita mampu maju melawan dunia kafir dengan kekuatan yang lebih besar, dan menghias alam dengan cahaya Islam dan ajaran syi’ah, sampai datangnya imam Mahdi yang dinantikan))

–selesai sudah naskah misi revolusi itu–

Lihatlah wahai para pembaca, betapa busuknya rencana mereka, betapa besarnya kebencian mereka terhadap Ahlus Sunnah. Kita sekarang tahu bahwa Syi’ah bukanlah sekedar aliran paham biasa, akan tetapi ia sekarang berubah menjadi aliran pergerakan politik yang bisa merongrong eksistensi negara. Lihatlah bagaimana mereka merencanakan pengguliran revolusi sedikit demi sedikit, bagaimana mereka menjadikan dutanya sebagai alat penyebar aliran, sekaligus alat politiknya.

Subhanallah, semoga Allah menyelamatkan kita Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Islam) dari tipu daya mereka.

Allah berfirman (yang artinya): “Mereka membuat tipu daya, maka Allah pun membalas dengan tipu daya. Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya…” (Qs Ali Imron: 54)

Semoga tulisan ini bisa menyadarkan mereka yang menyuarakan, perlunya pendekatan antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah.

Sungguh mengherankan, adakah yang masih mengharapkan kebaikan dari kaum yang selalu berbohong atas Allah dan Rasul-Nya. Adakah yang masih ingin membangun kerukunan dengan kaum yang meyakini bahwa Al-Qur’an sudah tidak orisinil lagi. Adakah yang masih mengharapkan bersanding dengan kaum yang mengkafirkan Abu Bakar, Umar, Utsman, bahkan seluruh Sahabat Rasul, kecuali tiga saja (Salman al-Farisy, Miqdad dan Abu Dzar). Adakah yang masih berprasangka baik kepada kaum yang menuduh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selama hidupnya telah berzina dengan Aisyah. Adakah Ahlus Sunnah yang masih menganggap baik kaum yang telah membunuh ratusan bahkan ribuan ulama Ahlus Sunnah di Iran dan negara lainnya… Adakah Ahlus Sunnah yang masih toleran dengan kaum yang tidak mengizinkan satu pun masjid Ahlus Sunnah di Teheran Ibu kota Iran. Sungguh tidak pernah habis rasa heran ini melihat kenyataan yang ada di lapangan.

Mungkin banyak diantara kita yang tidak melihat bukti nyata dari omongan diatas… mungkin ada yang mengatakan bahwa fakta di atas adalah sebatas tuduhan yang tak beralasan. tapi ingatlah bahwa diantara inti ajaran kaum Syi’ah adalah Taqiyyah, yakni: membohongi publik untuk keselamatan diri… ingatlah bahwa bohong semacam itu dalam akidah mereka adalah amalan ibadah yang berpahala… Ingatlah hadits palsu yang selalu mereka gembar-gemborkan: “Tidak punya agama, siapa pun yang tidak menerapkan taqiyyah.”

Ternyata selama ini, kita tidak melihat kejanggalan yang ada pada mereka, disebabkan takiyah (baca: kebohongan) mereka kepada kita. Ternyata selama ini tidak terlihat perbedaan yang mendasar antara kita dan mereka, karena tabir tebal yang mereka gunakan untuk menutupi kebusukan batin. Tapi itulah, sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga… Selincah-lincah kuda berlari pasti akan terpeleset juga… Inilah diantara bukti semerbaknya bau busuk mereka. Alhamdulillah.. awwalan wa aakhiron berkat Allah azza wa jall terbuka juga misi rahasia jangka panjang mereka…

Subhanakallahumma wa bihamdika… wa tabaarakasmuk wa ta’ala jadduk… wa laa ilaaha ghoiruk…

Sumber artikel: http://www.albayan-magazine.com/sereah.htm
Penerjemah: Addariny, dipublikasi ulang oleh muslim.or.id dengan beberapa editing.

India-Israel Jalin Kerjasama untuk Lawan Aksi Terorisme dan Kelompok Islam

Menteri Luar Negeri India Shri S. M. Krishna, mengatakan negaranya akan meningkatkan kerjasama dengan Israel dalam perjuangan bersama melawan aksi terorisme, selama kunjungan ke entitas Zionis pada hari Selasa kemarin (10/1).

"Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengembangkan strategi dengan Israel dalam memerangi terorisme, dan dari serangan kelompok-kelompok Islam," ujar Khrisna.

Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa Krishna mengunjungi Israel juga untuk mencapai kesepakatan perdagangan bebas dengan negara zionis tersebut.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Krishna mengatakan: "India telah diuntungkan dari Israel di bidang pertanian, ilmu pengetahuan dan teknologi sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik dua dekade lalu."

Sebelumnya dokumen diplomatik AS yang dibocorkan oleh situs Wikileaks mengungkapkan bahwa otoritas pendudukan India melakukan penyiksaan sistematis terhadap para tahanan Muslim di Kashmir, dan hal ini sangat kontras dengan penandatangan kesepakatan antara Palang Merah Internasional dan pemerintah India tentang perlakuan terhadap tahanan.(fq/imo)

Nasehat dan seruan kepada Pastor-pastor Kristen. Masuklah kalian kedalam Islam!!!

Segala puji hanyalah milik Allah, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam, keluarga, dan shahabatnya dan setiap orang yang mengikuti petunjuknya.
Amma ba’du.

Banyak tersebar dan disiarkan di berbagai media cetak dan elekteronik serta stasiun-stasiun parabola bahwa Paus Vatikan Benedicktus XVI telah mencela Islam dan Rasulullah Muhammad Shalallahu’alaihi Wassallam, dia menuduh beliau dan risalahnya jahat serta tidak rasional! Alangkah ajaibnya tuduhan seperti ini, sungguh sangat mengagetkan dan bertolak belakang dengan akal sehat serta hakikat ajaran Islam yang murni. Dengan Islam Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyelamatkan manusia dari kegelapan-kegelapan kepada cahaya, dan dari sikap eksterem ajaran-ajaran non Islam kepada keadilan Islam, yang mana ini semua diakui oleh mereka yang masih berakal dari musuh-musuh Islam sendiri.

Di sini saya tidak akan berpanjang lebar dalam memaparkan keunggulan-keunggulan Islam dan Nabinya ummat Islam, sesungguhnya hakikat akan hal ini telah sampai ke segala penjuru dunia dan menghiasi banyak dari perpustakaan-perpustakaan. Maka dengan ringkas saya sampaikan:

Sesungguhnya Muhammad adalah benar-benar utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Allah Subhanahu Wa Ta’ala utus beliau sebagai pembawa berita gembira dan peringatan, mengajak ke jalan Allah sebagai pelita yang terang benderang.

Beliau datang dengan ajaran yang menghormati para nabi dan kitab-kitab suci mereka, bahkan beliau datang dengan ajaran untuk mencintai mereka dan mengimani mereka sekaligus kitab-kitab suci mereka. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), “Kami tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”. (Qs. Al Baqarah: 285)

Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman memerintahkan Muhammad Shalallahu’alaihi Wassallam dan ummatnya, “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabb-nya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (Qs. Al Baqarah: 136)

Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman, “Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri”. (Qs. Ali Imran: 84)

Muhammad Shalallahu’alaihi Wassallam datang membawa keadilan dan kebaikan, melarang dari perbuatan keji dan mungkar, dan perbuatan yang melampaui batas, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (Qs. An-Nahl: 90)

Beliau juga datang membawa ajaran jihad untuk meninggikan kalimat Allah, dan menghilangkan kekufuran, kesyirikan dan kerusakan. Dan sebelumnya Musa Alaihis Salam dan nabi-nabi dari kalangan Bani Israil sudah lebih dahulu mengajak kepada ajaran yang sama.

Beliau Shalallahu’alaihi Wassallam datang membawa syariat qishash dan hudud untuk melindungi keyakinan dan jiwa serta kehormatan dan harta. Dan sebelumnya Musa Alaihis Salam dan nabi-nabi dari kalangan Bani Israil sudah lebih dahulu mengajak kepada ajaran yang sama. Dan itu adalah kebaikan dan ihsan dan perlindungan terhadap kehormatan dan harta… dan guna menebarkan rasa aman dan ketentraman serta meraih kemaslahatan dan mengantisipasi kerusakan.

Dan tidak ada yang menuduh Muhammad Shalallahu’alaihi Wassallam dan risalahnya jahat kecuali seorang pendusta yang sangat kafir, yang telah mencela Musa dan risalahnya serta nabi-nabi yang datang setelahnya yang mana mereka semua menjalankan hukum Taurat.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-oang yang kafir. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At-Taurat) bahwasannya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan ( hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim”. (Qs. Al Maidah: 44-45).

Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”. (Qs. Al Maidah: 47)

Sungguh orang-orang Yahudi dan Nashrani telah kafir terhadap Taurat dan Injil, dan mereka tidak mengamalkan apa yang ada pada keduanya dari ajaran-ajaran akidah dan hukum-hukum. Dan mereka telah mendustakan Muhammad Shalallahu’alaihi Wassallam yang datang membenarkan para nabi dan kitab-kitab suci mereka, dan diantaranya Taurat dan Injil. Mereka telah kufur kepada Muhammad Shalallahu’alaihi Wassallam dan apa yang terkandung pada risalahnya berupa ajaran yang membenarkan para nabi seluruhnya, dan membenarkan apa yang dibawa oleh Taurat dan Injil dan apa yang ada pada keduanya berupa ajaran akidah dan hukum-hukum kecuali yang telah dihapus oleh Islam.

Mereka memeranginya dengan sengit. Dan terlebih lagi pada ulama dan rahib-rahib mereka serta pastor-pastor mereka, karena sombong, takabbur, hasad dan bersikap melampaui batas, setelah mereka selewengkan kitab-kitab suci mereka dan mempermainkan nash-nashnya dan merubah apa yang terdapat di dalamnya berupa ajaran akidah, tauhid dan iman kepada kesyirikan dan kekufuran, dan mereka menolak hukum-hukum yang terkandung di dalamnya!

Maka apabila seperti ini sikap mereka terhadap kitab-kitab suci mereka sendiri yang mereka imani, maka tidak aneh kalau mereka kufur kepada Muhammad Shalallahu’alaihi Wassallam dan ajaran yang dibawa olehnya berupa Al Qur’an yang tidak mengandung kebatilan dari depan dan dari belakangnya.

Wahai ahli kitab bertaubatlah kalian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan taubat yang sebenarnya dan ikutilah Muhammad yang kitab-kitab suci kalian memberitakan kabar gembira tentang kedatangannya dan juga Isa Alaihis Salam, ketika ia berkata, “Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata: “Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”. (Qs. As-Shaff: 6).

Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Qs. Ali Imran: 63).

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui”. (Qs. Ali Imran: 71).

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan”. Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan”. (Qs. Ali Imran: 99)

Wahai Paus Benedicktus pemimpin gereja Vatikan, masuklah kamu ke dalam Islam, kelak kamu akan selamat, dan Allah akan memberimu pahala dua kali lipat. Dan apabila kamu menolak maka kamu akan menanggung dosa orang-orang yang mengikutimu dari kalangan Nashara Eropa dan luar Eropa. Masuklah kamu ke dalam Islam agar pengikutmu selamat. Dan Allah akan memasukkanmu ke dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang ia persiapkan untuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa, para pengikut rasul-rasul yang benar.

Berimanlah kamu kepada Al Qur’an yang mulia ini, kitab suci yang menaungi setiap risalah dan datang membawa akidah yang benar serta hukum-hukum yang adil yang sesuai dengan akal sehat dan fitrah yang bersih.

Berimanlah anda dan pengikut anda kepada Al Qur’an ini, kitab suci yang merupakan mukjizat yang tak tertandingi. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menantang jin dan manusia untuk membuat yang serupa dengannya dan mereka tidak ada yang mampu, bahkan mereka gagal untuk membuat sepuluh surat yang serupa dengan Al Qur’an, dan mereka tidak mampu membuat walau satu surat pun. Mereka tidak mampu meskipun mereka buat bersama-sama.

Dan pada kenyataan ini sendiri cukup menjadi ajakan kepada para pendeta dan pengikut mereka untuk beriman seandainya mereka masih memiliki akal dan mau berfikir dan bersikap adil.

Masuklah kalian kepada Islam agar kalian selamat dan raihlah surga seluas langit dan bumi. Dan apabila kalian menolak maka bersiap-siaplah merasakan adzab yang pedih lagi kekal berupa api yang Allah ancamkan untuk orang-orang kafir, api yang panasnya luar biasa dan neraka yang sangat dalam. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman di dalam Al Qur’an yang maha aqung dan bijaksana, “Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala”. (Qs. Al Insan: 4).

Dan Dia juga berfirman, “Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang bernyala-nyala, Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih. Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan pasir yang beterbangan”. (Qs. Al Muzammil: 11-14)

Wahai pastor-pastor jangan sekali-kali kalian diperdaya oleh dunia, dan jangan sekali-kali kalian diperdaya sehingga kalian meninggalkan agama Allah. Ketahuilah bahwa pendahulu-pendahulu kalian telah memanipulasi kitab-kitab suci kalian dan merusak agama kalian, dan menjadikan manusia sebagai tuhan selain Allah, dan menobatkan Isa sebagai anak Allah atau satu dari yang tiga, Maha Suci Allah dari yang mereka tuduhkan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (Qs. Al Ikhlas:1-3).

Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam kitabnya yang mulia, “Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak lagi Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri”. (Qs. Maryam: 89-95).

Wahai ahli kitab dan para pastor sekalian, semua rasul datang membawa ajaran tauhid, dan memerangi kesyirikan dan diantara mereka adalah Isa Alaihis Salam. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (Qs. Al Maidah: 72).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan Isa Alaihis Salam untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata, dan Isa Alaihis Salam menegaskan bahwa Allah adalah Rabbnya dan Rabb mereka, dan ia hanyalah seorang yang diutus oleh Allah kepada mereka. Dan bahwasanya orang yang menyekutukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka Allah mengharamkan atasnya surga dan tempat kembalinya adalah neraka, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak disembah) selain Ilah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”. (Qs. Al Maidah: 73)

Maka berhentilah kalian wahai kaum Nashrani dan para pastor dari apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala peringatkan kepada kalian yaitu mempertuhankan Isa dan makhluk-makhluk Allah yang lainnya, kalau tidak maka kalian di atas kekufuran dan kesyirikan, dan balasan atas perbuatan kalian Allah haramkan atas kalian surga dan Allah menjadikan tempat kembali kalian adalah neraka.

Jangan tertipu dengan ajaran bapak moyang kalian dan pastor-pastor kalian serta rahib-rahib kalian, sesungguhnya mereka -demi Allah- berada di atas kebatilan dan kekufuran. Mereka telah merobah isi Taurat dan Injil seperti yang telah saya sampaikan kapada kalian. Dan jangan mengira bahwa Isa Alaihis Salam akan menolong kalian atau memasukkan kalian ke dalam surga dan menyelamatkan kalian dari neraka, karena perkara ini bukan wewenangnya. Dan juga karena kalian telah mendurhakainya dan meninggalkan akidahnya akidah tauhid dan kalian telah menobatkannya sebagai tuhan dan Isa mengingkari orang yang melakukan demikian dan dia akan berlepas diri dari kalian dan dari kesesatan-kesesatan kalian dan dari perbuatan kalian menuhankannya dan ibunya selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah”. ‘Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engaku telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu: “Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabbmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Meyaksikan atas segala sesuatu. Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Qs. Al Maidah: 116-118)

Lihatlah bagaimana Isa berlepas diri dari akidah Nashrani dan keyakinan mereka yang batil tentangnya dan juga yang berkenaan dengan ibunya, bahwa mereka berdua adalah tuhan lain selain Allah. Isa Alaihis Salam menegaskan di hadapan Allah bahwa ia tidak pernah memerintahkan manusia kecuali dengan apa yang diperintahkan oleh Rabb-nya, “Beribadahlah kalian kepada Allah Rabb ku dan Rabb kalian”. Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Rabbnya dan Rabb bagi sekalian manusia dan mustahil Isa Alaihis Salam menobatkan dirinya dan ibunya sebagai tuhan dan mengajak manusia untuk menyekutukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Apabila kalian mendustakan apa yang terkandung di dalam tulisan ini, dari kenyataan-kenyataan dan kalian masih berdalih dan mendebatnya, maka saya mengajak kalian untuk mubahalah seperti yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala perintahkan kepada Nabinya yang benar dan ummi, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Siapa yang membantahmu tentang kisah ‘Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya):”Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”. (Qs. Ali Imran:61). Dan Muhammad Shalallahu’alaihi Wassallam adalah tauladan bagiku dan setiap ummat Islam.

Salam sejahtera kepada mereka yang mengikuti petunjuk.

Ditulis oleh:
Asy-Syaikh Rab’ bin Hadi Umair Al Madkhali
24 Sya’ban 1427 H
Alih bahasa: Ust Jafar Salih
Depok, 2 Ramadhan 1427 H

Sumber: http://ashthy.wordpress.com/2007/06/29/nasehat-dan-seruan-kepada-pastor-pastor-kristen-masuklah-kalian-kedalam-islam/

10.1.12

AS Wariskan Iraq Pada Syi'ah, Muslim pun Dipinggirkan!

Hidayatullah.com--Sebagian Muslim Iraq merasa, mereka membutuhkan negara terpisah untuk menghindarkan konflik horisontal dengan kelompok Syi'ah yang menguasai Iraq pasca kejatuhan Saddam Hussein. Hal yang sama diinginkan Amjad Abdul Salam, seorang Muslim warga Iraq.

Ketegangan antara Muslim dengan Syi'ah semakin sengit usai Amerika Serikat menarik mundur hampir seluruh pasukannya pada 18 Desember 2011 dari Iraq.

Hanya beberapa jam setelah pasukan Paman Sam mengangkat ransel-ransel mereka, Perdana Menteri Nuri Al Maliki, seorang Syi'ah, mengumumkan perintah penangkapan terhadap wakil presiden Iraq yang merupakan seorang Muslim, dengan tuduhan memimpin pasukan berani mati. Al Maliki juga berusaha memecat wakilnya yang juga seorang Muslim.

Amjad Abdul Salam, penduduk Baghdad yang membuka usaha alat-alat tulis dan kantor, melihat masa depan suram bagi ketiga anak-anaknya.

"Tinggal di Iraq di mana Syi'ah  mengontrol kekuasaan dan memegang sebagian besar posisi kunci, sementara kami selalu dipandang sebagai pengikut Saddam, sangatlah sulit," kata laki-laki berusia 38 tahun itu.

"Tanpa otonomi, Iraq akan menghantam batu, perang sipil dan krisis politik tanpa akhir tidak bisa dihindari. Ini adalah keadaan yang seharusnya dipahami oleh semua politisi," kata pria lulusan ekonomi itu, dikutip Reuters (01/01/2012).

Krisis di Iraq yang terbaru ini, dipicu oleh tindakan Al Maliki terhadap Wakil Presiden Tareq Al Hashemi. Apa yang dilakukan Al Maliki menimbulkan perpecahan dalam tubuh koalisi, yang terdiri dari Aliansi Nasional Syi'ah, dan para wakil rakyat dukungan Muslim dari blok Iraqiya dan Kurdi.

Pada 22 Desember 2011, sebuah bom di kawasan Syi'ah meledak. Akibatnya, 72 orang dilaporkan  tewas.

Ledakan bom juga terjadi di Kementerian Dalam Negeri. Polisi menduga, hal itu merupakan balasan atas perintah penangkapan yang dikeluarkan Al Maliki atas Al Hashemi.

Ranj Alaaldin dari Certus Intelligence menilai, kemarahan Muslim tidak akan berhenti sampai di situ.

"Ini terutama disebabkan oleh tindakan Al Maliki, yang kelihatan sengaja dirancang khusus untuk menarget komunitas Sunni (Muslim), guna menjauhkan mereka dari dua perwakilan pentingnya di pemerintahan dan dua orang yang kebetulan adalah saingan terbesar Al Maliki di Baghdad," jelas Alaaldin.

Hashemi dan Wakil Perdana Menteri Saleh Al Mutlaq adalah anggota dari Iraqiya, sebuah blok yang terdiri dari berbagai kelompok dan mendapatkan dukungan kuat dari Muslim dalam pemilihan parlemen tahun 2010.

Namun, blok Iraqiya gagal menjadi mayoritas di parlemen, sehingga memaksa mereka membentuk koalisi dengan Al Maliki, yang menjadi perdana menteri sejak tahun 2006.

Ketidakpuasan atas kepemimpinan Al Maliki merebak luas di wilayah mayoritas Muslim seperti Diyala dan Salahuddin. Mereka menuntut otonomi yang lebih luas, sebuah keinginan yang mendapat dukungan dari para tokoh Muslim. Jurubicara parlemen Usamah Al Nujaifi menyebutnya sebagai hak konstitusi.

Namun Al Maliki berdalih, otonomi yang lebih besar kepada daerah hanya akan menimbulkan pertumpahan darah.

Dari Provinsi Anbar Syeikh Daham Al Esawi berkata, "Cara Maliki berurusan dengan rekannya [dalam pemerintahan] membuka jendela ketegangan sektarian. Al Maliki memanfaatkan media untuk memobilisasi pengikutnya menentang para pemimpin Sunni (Muslim) ... Ini tidak benar, ini sama dengan bermain api sambil duduk di dekat tanki bahan bakar."

Sedangkan Baghdad menilai keluhan-keluhan yang disampaikan Muslim di daerah-daerah akan menjadikan wilayah mereka rentan disusupi oleh kelompok afiliasi Al Qaidah.

"Kami ingin menghapuskan sektarianisme. Jadi saya tanya, mengapa mereka ingin memunculkannya kembali ... Semua masalah kami adalah disebabkan oleh perselisihan politik," kata Um Bilal, seorang warga Muslim pakar pengobatan herbal.

Sejumlah Muslim mengatakan, mereka mendapatkan perlakuan diskriminatif saat mencari pekerjaan.

"Saat saya melamar pekerjaan, pertanyaan utama yang mereka ajukan adalah apa nama keluarga saya dan di mana saya tinggal," kata Rasha, seorang lulusan perguruan tinggi berusia 23 tahun yang masih menganggur.

Pertanyaan tentang nama keluarga dan tempat tinggal merupakan cara tidak langsung untuk mengidentifikasi apakah seorang warga Iraq adalah Muslim atau Syi'ah.

"Ketika dulu ayah saya bicara tentang sektarianisme, saya selalu berpikir ia berlebihan ... tapi sekarang, saya merasa hal ini akan memburuk, lebih buruk dan semakin buruk. Mereka berpikir kami adalah pendukung (Wakil Presiden) Hashemi, dan karena itu maka kami harus dilenyapkan," kata wanita yang enggan memberikan nama belakanya itu, karena khawatir dengan keselamatannya.

Ketika Saddam Hussein digantung di Khadimiya pada 30 Desember 2006, setelah berhasil ditangkap pasukan Amerika Serikat yang menyerbu Iraq, menurut laporan media Italia Corriere Della Sera, pemimpin Syi'ah Iraq Muqtada Al Sadr hadir dalam eksekusi itu.

"Saya melihat Al Sadr mengenakan tudung hitam di dalam ruangan itu..," tulis dua koran Al Riyadh dan Al Watan yang mengutip sejumlah saksi mata.

Sementara CNN (30/12/2006) menulis, seorang saksi, hakim Iraq Munir Hadad, mengatakan bahwa salah seorang eksekutor berkata kepada (Saddam) Hussein bahwa mantan diktator itu telah menghancurkan Iraq, sehingga menimbulkan cekcok yang melibatkan sejumlah pejabat pemerintah yang hadir di ruangan itu. "Saat sebuah tali dilingkarkan ke leher (Saddam) Hussein, salah seorang eksekutor berteriak 'hidup Muqtada Al Sadr'," kata Munir Haddad.*

Kristen Saja Menolak Pluralisme Agama

Redaktur Eramuslim.com, Muhammad Pizaro meminta Umat Islam untuk tidak sungkan atau malu mengatakan bahwa lslam hanyalah satu-satunya agama yang benar. Maraknya kalangan Barat dan para pengasong sepilis agar umat Islam menerima faham pluralisme agama adalah langkah absurd. Karena pada kenyataanya, agama-agama lainnya seperti Kristen sendiri mengklaim diri paling benar, lebih-lebih Yahudi.

"Dari dulu Kristen tidak setuju faham pluralisme agama. Dalam konsili vatikan kedua (tahun 1962-1965, red.), misalnya, Kristen sudah mengatakan bahwa siapa yang tidak mau masuk ke dalam gereja Katolik maka ia tidak bisa diselamatkan. Ini artinya di luar mereka sesat," ungkapnya dalam Kajian Umum Menghadapi Fitnah Akhir Zaman, di Mesjid At Taqwa, Vila Pamulang, Ahad (08/01/2012).

Hal itu kemudian ditegaskan kembali oleh Paul Yohanes Paulus ketika menulis buku Crossing The Threshold of Hope.

"Disitu Paus mengatakan bahwa Islam bukanlah agama penyelamatan (Islam is not a religion of redemption). Dalam Islam, kata Paus, tidak ada ruang untuk salib dan kebangkitan Yesus. Yesus memang disebut, tetapi hanya sebagai nabi yang mempersiapkan kedatangan Nabi terakhir," ungkapnya.

Karena itulah, simpul Paus, bukan hanya dalam teologi, tetapi dalam antropologi, Islam sangat berbeda dengan Kristen. (not only the theology but also the anthropology of Islam is very distant from Christianity). Dan tentang al-Quran, Paus menyebutkan, bahwa siapa pun yang membaca Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan kemudian membaca al-Quran, maka akan menemukan bahwa Kitab ini (al-Quran).

"Jadi jika Agama Kristen saja pede menganggap diri agama terbenar, mengapa kita harus malu?" tanyanya.

Menurut Muhammad Pizaro, inilah fitnah yang sedang menimpa umat di akhir zaman. Umat Islam berada diujung tanduk yang tidak hanya diserang secara politik tapi juga pemikiran. Karena itu, Allah sudah menjelaskan program utama setan untuk menjauhkan manusia dari petunjuk, "Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka)." (Al Fushilat ayat 26)

"Jadi sekarang kita harus yakin untuk mengatakan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rizki Ridyasmara, pengamat Zionisme dan penulis yang produktif menulis novel konspirasi, menyatakan bahwa maraknya pengasong liberalisme Islam tidak lepas dari motif ekonomi.

Hal ini pernah ia buktikan semasa aktif menjadi wartawan di sebuah majalah Islam. Saat itu, penulis The Jacatra Secret ini mendapat kesempatanuntuk mewawancarai pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla. Menariknya, selepas wawancara Ulil mengakui bahwa keputusannya masuk kepada area liberal, murni atas dorongan ekonomi. "Nanti deh, jika uang saya sudah banyak, saya insyaf (dari Islam liberal)," ujar Rizki meniru ucapan Ulil kepadanya. Para jama'ah pun larut dalam tawa. (A. Hakim)

9.1.12

Kedepan, Kita Mungkin Tidak Bisa Naik Haji

Taktik Zionis Yahudi menghancurkan dunia Islam memang tidak pandang bulu. Penjajahan tehadap bangsa Palestina dan kisruh Timur Tengah hanyalah kunci pembuka Daya upaya terus mereka lakukan untuk memecah dunia Islam, tidak terkecuali Arab Saudi.

Hal itu dikatakan Redaktur Eramuslim.com, Muhammad Pizaro, dalam Kajian Umum Menghadapi Fitnah Akhir Zaman, yang diselenggarakan DKM Mesjid At Taqwa Villa Pamulang.

“Dalam laporan The Armed Forces Journal, yang berjudul The New Maps of Muslim World and Middle East. Zionis Yahudi memiliki misi untuk memecah Arab Saudi menjadi tiga Negara bagian,” katanya, Ahad kemarin.

Tiga Negara bagian tersebut adalah Syiah, Sunni, dan Sacred State. Laporan tersebut berisi tentang rencana perubahan peta dunia Islam disertai dengan gambar-gambar perubahan lokasi sejumlah negara-negara Islam.

Dalam perkembangannya, kata Muhammad Pizaro, ketiga Negara bagian itu akan berhubungan dengan penetrasi Syiah. “Arab Saudi akan pelan-pelan dihabisi oleh Syiah dari Yaman. Hal ini kemudian diikuti Amerika untuk menawarkan kerjasama sekaligus menjalankan misinya untuk diam-diam menguasai Saudi,” bebernya pada para sekitar seratus jama’ah yang datang.

Kebenaran inflitrasi Yahudi memang menemui kebenarnya. Menurutnya, sekarang Arab Saudi menjadi mitra penting Israel dan Amerika di Timur Tengah.

“Pada April 2011, Ketua Parlemen Arab Saudi sudah bekerja sama dengan Obama untuk menaklukan pemberontak. Anda menginvasi Bahrain. Kami ambil alih Muammar Gaddafi di Libya, kata Obama,” lanjutnya. Parlemen Saudi ini adalah otoritas tertinggi di Saudi. Fungsinya seperti Majelis Syuro.


Menurutnya umat Islam harus cermat mengamati fitnah ini dan tidak boleh tinggal diam. Karena jika rencana itu berjalan, bukan tidak mungkin kedepan kita tidak bisa naik haji.

“Kita harus ingat rencana Zionis tersebut tidak lepas dari doktrin teologis mereka bahwa Tanah yang Dijanjikan bagi bangsa Yahudi memanjang dari Sungai Nil ke Eufrat yang juga mencaplok sebagian wilayah Arab Saudi,” imbuhnya.


Hal senada juga disampaikan Rizki Ridyasmara, sekalu penulis Novel-novel Konspirasi. Ia menyatakan bahwa Mekkah tengah dijadikan lahan mega proyek pemerintah Saudi. Tidak heran kini disamping Ka’bah telah dibangun hotel-hotel mewah, bahkan gerai makanan yang menyangga dana zionis seperti Mc Donald pun telah bermunculan di sekitar Mekkah.

“Bisa kita bayangkan bagaimana kita bisa khusyuk beribadah jika kita dikelilingi oleh kemenawahan seperti itu,” terangnya.

Rizki Ridyasmara menyatakan bahwa penetrasi Jaringan Zionis Yahudi Internasional di Arab Saudi telah berlangsung lama. Baginya, lepasnya Arab Saudi dari Kekhilafahan Turki Utsmani tidak lepas dari permainan Zionis Internasional. Salah satunya adalah ketika perwira Yahudi Inggris, Letnan Terrecen Edward Lawrence disusupkan untuk mengendalikan Pasukan Saudi. (A. Hakim)

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/kedepan-kita-mungkin-tidak-bisa-naik-haji.htm

1.1.12

NAMRU-2 dan Strategi Perang Pasifik

Berbicara NAMRU memang sudah tidak menghangat lagi, ketika bu Endang menjadi menkes, NAMRU dan segala pro kontra keberadaanya di Indonesia menjadi hilang.

Sebenarnya apa tujuan NAMRU ada di Indonesia? Apakah laboratorium milik AS ini bertanggung jawab atas penyebaran Flu Burung di Indonesia? Sejauh ini apa manfaat yang diterima pihak Indonesia dari keberadaan lab yang di kelola angkata Laut Amerika itu sehingga terus dipertahankan?

NAMRU bercokol di Indonesia lebih dari 30 tahun dengan tujuan untuk riset medis dan keilmuan yang berfokus pada penyaki-penyakit tropis. Apakah ini bagian dari strategi Amerika untuk menguasai kawasan jika nanti pecah perang Pasifik #2? Konon Jepang kalah perang Pasifik pada perang dunia II, diakibatkan banyak tentaranya yang mati oleh nyamuk malaria.

Meghawan Muhammad


Jawaban

Jazakallah untuk pertanyaannya Meghawan Muhammad, semoga Allah senantiasa melindungi kita dari makar-makar kaum Yahudi dan Nashrani.

Kita ketahui bersama, Naval Medical Research Unit No 2 (NAMRU-2) adalah lembaga riset biologi Amerika di Indonesia yang bekerjasama dengan Rockefeller Institute Amerika. Mereka memiliki program rahasia yang dinamakan Viral Diseases Program (VDP), program riset yang meniliti epidemologi virus demam berdarah, influenza, ensefalitis, dan rickettsioses. Lembaga tersebut diketuai oleh David Rockefeller. Jadi dari awal saya ingin bilang bahwa, NAMRU memang adalah lembaga virus.

NAMRU-2 sering dicurigai membawa misi rahasia Amerika, seperti mengembangkan senjata biologi pemusnah massal. Kecurigaan tersebut sangat berdasar mengingat pidato David Rockefeller saat ia berbicara di hadapan Komisi Trilateral Amerika pada bulan Juni tahun 1991 silam. Rockefeller mengatakan,

"Kami berterima kasih kepada harian Washington Post, harian New York Times, Time Magazine dan media cetak lainnya atas kebijaksanaan mereka mau menepati janji selama hampir empat puluh tahun ini. Kami sendiri tidak mungkin bisa mengembangkan rencana kami untuk dunia jika harus tunduk terhadap peraturan transparasi informasi. Namun saat ini fasilitas kami lebih canggih dan kami siap untuk mendukung Amerika."

Laboratorium NAMRU-2 berada di Indonesia sejak 1975 berdasarkan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan AS 16 Januari 1971. Keberadaannya sendiri bukan tanpa alasaan. Ini dikarenakan terjadinya wabah penyakit pes di Boyolali 1968 dan karena pemerintah Indonesia belum mampu menanggulangi wabah tersebut maka pemerintah Indonesia meminta bantuan AS.

Alasan inilah yang perlu kita perdalam lebih jauh. Pertanyaannya adalah kenapa harus Amerika dan NAMRU-2-nya yang kemudian hadir menyelesaikan masalah pes ini? Tentu ini bukan tanpa sebab. Naiknya Soeharto menduduki tampuk RI-1 memang tidak lepas atas peran besar Amerika. Sebagai pihak yang berjasa besar dibalik naiknya Soeharto, Amerika merencanakan segala program untuk mengontrol Indonesia baik dari eksploitasi sumberdaya alam seperti Freeport, maupun kesehatan, termasuk Namru. Karena itu tidak heran, kita baru mendengar nama Namru akhir-akhir ini, karena selama ini kegiatan Namru berusaha ditutup rapat-rapat oleh Soeharto dan memiliki otonomi sendiri.

Hal ini terus berlangsung hingga masa pemerintahan SBY. Saya sendiri ikut hadir ketika mantan menteri kesehatan, Siti Fadhilah Supari didapuk menjadi Keynote Speaker dalam acara Kajian Zionisme Internasional, 2009 silam. Disitu, Bu Siti Fadhilah mengatakan sebenarnya rencana pemberhentiaan (atau pencopotan?) dirinya sebagai Menkes sudah berlangsung jauh-jauh hari. Konon, Amerika gerah dengan ulah beliau dalam menguak konspirasi dibalik strategi NAMRU-2 menyebarkan virus di Indonesia.

Siti Fadilah Supari secara terang-terangan melarang semua rumah sakit di Indonesia untuk mengirimkan sampel virus flu burung ke NAMRU. Sebab, kontrak kerjasama dengan Namru telah berakhir sejak Desember 2005.

Dalam bukunya yang berjudul 'Saatnya Dunia Berubah', Siti Fadilah Supari juga menyoroti WHO dan negara asing lainnya memanfaatkan sampel virus flu burung Indonesia untuk dibuat vaksin, yang selanjutnya dijual ke Indonesia dengan harga mahal.

Pada 16 Oktober 2009, pemerintah secara resmi menghentikan kerjasama dengan NAMRU-2. Penghentian kerjasama ditandai dengan sebuah surat. "Dengan hormat, pemerintah Republik Indonesia menyatakan pemberhentian kerjasama," demikian isi surat Siti Fadilah kepada Duta Besar Amerika Serikat, Cameron Hume.

Namun bukan berarti ditutupnya NAMRU-2, strategi Amerika mengendalikan sektor kesehatan Indonesia menjadi berakhir. Pasca ditutupnya NAMRU-2, IUC (Indonesia USAID Center for Biomedical and Public Health Center) digadang-gadangkan mesin baru Amerika di Indonesia dalam bidang kesehatan. Forum baru itu dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan Indonesia dan Departemen Kesehatan Amerika.

Menurut Fahmi AP Pane, Staf Ahli Fraksi PPP DPR RI, kriteria peneliti AS di IUC dan klausul keistimewaan yang dulu diberikan kepada peneliti NAMRU-2, seperti kekebalan diplomatik dan kebebasan bergerak di seluruh wilayah Indonesia, mekanisme transfer material, dan lain-lain juga belum terjelaskan kepada DPR RI dan publik. Padahal, itu tergolong kepentingan publik sebagaimana Pasal 2 Undang-Undang No 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Maka kita harus terus memantau pergerakan dari IUC ini.

Terkait strategi perang pasifik, hal itu memang tidak dapat dipungkiri, karena keberadaan Namru-2 sendiri juga berperan sebagai alat diplomasi Amerika di dataran Asia Pasifik. Di Indonesia, NAMRU-2 boleh ditutup, tapi tidak untuk beberapa negara lain di Asia Tenggara, seperti Laos, Singapura, Thailand, dan Kamboja. Mereka terus berjalan hingga detik ini. Allahua'lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)