26.7.15

Resensi Buku: Menguak Misteri Muhammad dalam Kitab Suci Injil

Berkat hidayah dan petunjuk dari Allah s.w.t., Abdul Ahad Dawud -Seorang pendeta Katolik Roma dari sekte Uniate Chale dengan nama lengkap Profesor Rev. David Benjamin Keldani, B.D.- berhasil mengungkap “Misteri Muhammad s.a.w. dalam Kitab Suci Injil” yang kebenaranya masih disembunyikan sejak 16 abad silam hingga kini.

Dengan gaya yang lugas dan tegas Abdul Ahad Dawud berani menggugat kebenaran Al-Kitab; meredam gejolak jiwa dan pikiran yang memberontak terhadap ketidakrasionalan ajaran-ajaran yang selama 40 tahun, menjadi pegangan suci bagi beliau.

Karya langka ini sungguh benar-benar argumentatif dan rasional sehingga tak ayal lagi, kitab fenomenal ini tidak terbantahkan oleh siapa pun.

Ingin memiliki? Segera pesan karena stok di kami terbatas!
Judul: Menguak Misteri Muhammad dalam Kitab Suci Injil
Penulis: Mantan Profesor Katolik Roma, Abdul Ahad Dawud
Harga: Rp65.000 (di luar ongkos kirim)
Untuk pemesanan hubungi/SMS atau email dengan menuliskan nama, alamat dan jumlah pemesanan ke: 085811922988 atau marketing@eramuslim.com

25.7.15

Larangan Perayaan Idul Fitri & Pemakaian Jilbab serta Pembakaran Masjid oleh Massa Gereja Injili di Wamena Papua

Eramuslim.com – Suasana Iedul Fitri 1436H yang khusyu’ di Kabupaten Tolikara Papua berubah jadi bencana. Saat umat Islam sedang melaksanakan shalat Idul Fitri pagi (17/7) sekitar pukul 07.00 WIT, massa dari GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) wilayah Toli tiba-tiba menyerbu jamaah dan membakar masjid.

Laporan dari sumber di Papua, ada 10 orang yang terluka serta belasan kios dan rumah warga Muslim terbakar habis.

Penyerbuan oleh massa GIDI disinyalir karena ada larangan bagi umat Islam di Kabupaten Tolikara untuk merayakan/shalat Iedul Fitri. GIDI beralasan karena tanggal tersebut bertepatan dengan adanya kegiatan GIDI tingkat internasional. GIDI sudah membuat surat pemberitahuan larangan Iedul Fitri dan juga larangan memakai jilbab bagi muslimat.

Berikut kutipan SURAT LARANGAN GIDI yang redaksi dapatkan dari viral social media.



Kronologi Pembakaran Masjid di Wamena oleh Teroris Kristen Tolikara

Di "media" ini adalah praktek KEKERASAN!
Berikut kronologi kejadian provokasi, teror dan aksi pembakaran serta perusakan Masjid di Tolikara Wamena, Papua oleh sekelompok teroris Kristen Gereja Injili:
  • Tanggal 11 Juli 2015, surat selebaran yang mengatasnamakan jemaat GIDI yang berisi “GIDI wilayah Toli, selalu melarang agama lain dan Gereja Denominasi lain untuk mendirikan tempat-tempat ibadah di Kabupaten Tolikara” dan melarang berlangsungnya kegiatan ibadah shalat Ied umat Islam di kabupaten Tolikara yang ditandatangani oleh Pendeta Mathen Jingga S.Th.Ma & Pendeta Nayus Wenda S.Th.
  • Pukul 07.00 WIT, saat jamaah muslim akan memulai kegiatan shalat Ied di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga, Pdt. Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (KoorLap) yang menggunakan megaphone berorasi dan menghimbau kepada jamaah shalat Ied untuk tidak melaksanakan ibadah shalat Ied di Tolikara.
  • Pukul 07.05 WIT, saat shalat Ied memasuki takbir ke-7, massa yang dikoordinir oleh Pendeta Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (KoorLap) mulai berdatangan dan melakukan aksi pelemparan batu dari bandara Karubaga dan luar lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga yang meminta secara paksa untuk membubarkan kegiatan Shalat Ied dan mengakibatkan kepanikan jamaah shalat Ied yang sedang melaksanakan shalat.
  • Pukul 07.10 WIT, massa pimpinan Pdt. Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (KoorLap) mulai melakukakan aksi pelemparan batu dan perusakan kios-kios yang berada dekat dengan masjid Baitul Muttaqin.
  • Pukul 07.20 WIT, aparat keamanan berusaha membubarkan massa dengan mengeluarkan tembakan namun massa semakin bertambah dan melakukan pelemparan batu kepadan aparat keamanan.
  • Pukul 07.052 WIT, massa yang merasa terancam dengan tembakan peringatan dari aparat keamanan melakukan aksi pembakaran kios yang berada didekat masjid milik bapak Sarno yang bertujuan agar api bisa merembet ke masjid Baitul Muttaqin.
  • Pukul 08.30 WIT, api yang sudah membesar merambat kebagian kios yang lain dan menjalar ke bagian masjid.
  • Pukul 08.53 WIT, bangunan kios-kios dan masjid habis terbakar.
  • Pukul 09.10 WIT, massa dari Pdt. Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (KoorLap) berkumpul di ujung bandara karubaga untuk bersiaga.
Allhumma sallimna wa sallimhum...


Andai Saja Muslim Pelakunya!

Di "media" yang dibakar adalah MUSHALA!
"Andai saja" kasus Tolikara adalah kasus pembakaran Gereja yang dilakukan oleh oknum Muslim, maka tentu akan lain "suasana" dan pemberitaanya.
  • Penggiat HAM akan bersuara lantang.
  • "Media-media" terutama TV akan terus memberitakan kejadian tersebut dengan running-text -nya yang tiada henti menampilkan kalimat-kalimat... “TERORIS bakar Gereja” "TERORIS masih bercokol di NKRI" atau menayangkan Acara Khusus dengan tema-tema seperti “Gerejaku Menangis” "Papua Berduka" dst...
  • Kepolisian akan langsung menerjunkan pasukan Densus88 untuk memburu sang TERORIS plus "media" yang setia mendampinginya.
  • BNPT dengan Arsjad Mbay-nya akan sibuk tampil di TV seraya mengatakan jika TERORIS wajib diberangus.
  • Presiden dan wakil presiden akan turun langsung melihat puing-puing Gereja yang terbakar dan menjenguk para pengungsi Kristen yang ketakutan di pengungsian.
  • Para pemimpin dunia akan melayangkan surat simpati.
  • Dan sebagainya dan sebagainya...
(Simbol) Israel sangat populer di Tolikara? -Foto: Hidayatullah.com

Siapa yang "bermain" dalam tragedi ini?
  • ...
  • ...
  • Persis tragedi Ambon?
  • Q2.120!

Kami (Muslim) dan Mereka

Kami (Muslim) tidaklah BUTA dan TULI dalam memahami semua ini.
Juga kami tidaklah BISU tapi kami memang tidak mempunyai "media" untuk membela diri dan membela saudara-saudara kami yang tertindas dan teraniaya di negeri ini juga di negeri-negeri sana... Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan, Mesir, Suriah, Yaman, Libya, Sudan, China (Xinjiang), Myanmar (Rohingya) dst...
Kami tidaklah tertipu tapi mereka-lah yang telah TERTIPU oleh kehidupan dunia ini. 

Dunia memang SURGA bagi mereka dan PENJARA bagi kami.
Kami bukan tidak ingin "memiliki" dunia tapi kami tidak ingin tertipu olehnya.
Konon! Mereka telah terbebas dari dosa dan mendapat jaminan syurga yang AGUNG, tapi mengapa mereka masih tetap saja "menginginkan" dunia yang HINA ini (Aneh???) sehingga tak sedikit dari hak kami di dunia ini mereka ambil, rampas dan rampok. 

Biarlah Allah azza wajalla saja yang menjadi penolong dan pelindung kami. Dan kami tidak pernah kecewa dengan pertolongan dan perlindungan-Nya.

►Q61.8. "Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya."

►►Q3.186. “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar (melihat) dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu berSHABAR dan berTAQWA, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.

Sambut Rabbi Zionis-Israel, GIDI Tolikara Paksa Warga Cat Rumah dan Kios dengan Bendera Israel atau Didenda 500 Ribu

Eramuslim.com – Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) mengenakan sanksi denda Rp 500 ribu bagi warga Tolikara jika tidak mengecat kediamannya dengan bendera Israel.

“Kami didenda Rp 500 ribu jika tidak cat kios, itu kami punya kios,” kata seorang pedagang asal Bone, Agil Paweloi (34), saat ditemui Republika di tempat pengungsian di Tolikara, Papua, Jumat (24/7) dini hari.

Agil menuturkan pengecatan ruko, rumah, dan trotoar jalan diwajibkan dengan warna biru dan putih. Dalam kegiatan itu, lanjutnya, pihak GIDI menjelaskan kepada warga bahwa instruksi pengecatan tersebut dalam rangka menyambut kedatangan pendeta dari Israel.

Berdasarkan spanduk yang dipampang di halaman kantor Pusat GIDI di Jayapura, acara seminar KKR Internasional DIGI yang berlangsung pada 15 Juli-19 Juli di Kabupaten Tolikara dihadiri pendeta asal Israel, yakni Benjamin Berger.

Tidak hanya penduduk Muslim, seluruh masyarakat Tolikara ikut diwajibkan mengecat rumah mereka dengan warna bendera Israel. Pantauan Republika ruas jalan dan ruko-ruko pedagang dicat berwarna biru putih. “Saya ikut cat saja daripada harus bayar Rp 500 ribu,” ujarnya.(rz/republika)

MUI Sulut Benarkan Ada Teror Kepala Babi di Lahan Pembangunan Masjid

Eramuslim.com – Wakil Ketua MUI Sulawesi Utara, Taufik Pasiak membenarkan adanya peristiwa penanaman kepala babi di lokasi pembangunan masjid di kota Bitung, Sulawesi Utara.

“Peristiwa terjadi beberapa waktu yang lalu berkaitan dengan pendirian masjid. Ada pihak yang kita tidak tahu siapa dan dari pihak mana yang kemudian melakukan teror atau intimidasi dengan cara itu,” kata Taufik Pasiak kepada ROL, Senin (20/7).

Taufik mengungkap, penemuan kepala babi di lokasi pembangunan masjid terjadi sekitar seminggu yang lalu, Sabtu (11/7). Kejadian bermula saat ada rencana pendirian masjid di satu tempat.

Menurut informasi yang didapatnya, pendirian masjid itu sudah memenuhi unsur-unsur yang disyaratkan, kecuali adanya satu dua pihak yang merasa tidak sepakat dengan pendirian masjid,

Taufik mengakui sempat ada penolakan-penolakan dari pihak tertentu. Kemudian, diberikanlah intimidasi dengan penanaman kepala babi di lokasi pembangunan sehingga masjid tidak bisa dibangun. Masyarakat akhirnya melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian.

Menurut Taufik, akibat peristiwa itu sempat muncul ketegangan. Karena itu, kata Taufik, diadakan pertemuan dengan kelompok Muslim di Bitung, serta Kapolda dan Gubernur Sulut di Manado.

“Ketegangan ini sudah cukup lama berlangsung di daerah Bitung. Mungkin karena situasi negara yang sedang mengalami hal seperti ini di Papua, jadi tensinya agak sedikit naik. Tapi, sejak kemarin sampai hari ini situasi sudah kondusif. Sudah ada upaya dari pihak pemerintah dan masyarakat untuk meredam,” tegas Taufik.(rz/ROL)

12.7.15

PBB Cemaskan Nasib Muslim Uighur yang Dikembalikan ke Cina

Eramuslim.com – PBB mengkhawatirkan nasib lebih 100 Muslim Uighur yang dideportasi Thailand ke Tiongkok, dan menyeru Beijing untuk memastikan keselamatan mereka.

Rupert Colville, dari Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (UNHRC), dalam konferensi pers di Jenewa mengatakan prihatin atas masa depan 109 — termasuk 20 Muslimah Uighur — yang dipaksa kembali ke Tiongkok oleh pemerintah Thailand.

Kami menyeru pemerintah Tiongkok memastikan mereka diperlakukan layaknya manusia,” ujar Colville.

Sebanyak 109 Muslim Uighur itu adalah bagian dari 350 yang ditahan di berbagai fasilitas penahanan imigrasi Thailand sejak 2014.

Mereka ditangkap ketika mencoba melakukan perjalanan ke Turki. Ankara membuka pintu untuk mereka, tapi hanya 172 yang diijinkan mencapai Turki pada akhir Juni 2015.

Kuat dugaan Beijing akan membantai, atau setidaknya mengintimidasi, mereka habis-habisan karena mencoba lari dari penindasan di Tiongkok.

Saat ini sekitar 60 orang masih berada di tahanan imigrasi di Thailand, dengan nasib belum jelas. Beijing menghendaki mereka juga dipulangkan. Turki berusaha mendapatkan mereka.

Kami juga mendesak Thailand memantau kepulangan mereka ke Tiongkok, untuk memastikan semua diperlakukan sesuai standar hak asasi manusia internasional,” kata Colville.

Populasi Muslim Uighur di Turkestan Timur mencapai 45 persen. Beijing berusaha mendepopulasi mereka, dengan mengerahkan pemukim dari Suku Han.

Beijing juga menindas mereka secara budaya dan agama, dengan melarang Muslim Uighur berpuasa saat ramadan, mengenakan janggut, dan berpakaian seperti Muslim.(rz)

10.7.15

Ehud Elam: Fir’aun Baru di Mesir adalah Sahabat Kami


Eramuslim – Peneliti sekaligus analis kenamaan Zionis Israel, Ehud Elam, menyebut Presiden Abdel Fattah Sisi sebagai Fir’aun baru Mesir, dan merupakan sahabat bagi bangsa Yahudi.

Pujian ini dilontarkan Ehud Elam menanggapi operasi militer tentara Mesir di wilayah Semenanjung Sinai utara.

Dalam pujiannya, Ehud Elam mengatakan, “Apa yang dilakukan Sisi memerangi kelompok jihadis di wilayah Semenanjung Sinai adalah sebuah keuntungan besar bagi Zionis Israel. Karena hal ini dapat mencegah kelompok bersenjata Mesir memasuki wilayah Gurun Negev.”

“Sisi adalah Fir’aun baru yang menjadi sahabat kami. Dan Zionis Israel selalu mendukung orang nomor satu di Mesir tersebut untuk memerangi kelompok-kelompok Islam yang memusuhi kami,” ujar Ehud Elam.

Perlu diketahui bahwa sejumlah pengamat Timur Tengah menyatakan bahwa pemerintah Mesir tidak akan pernah membuka perlintasan Rafah menuju Jalur Gaza tanpa adanya restu dari Zionis Israel. (Rassd/Ram)

8.7.15

Aktivis Anti Syiah Dilaporkan Kritis Dikeroyok Orang Tak Dikenal

Selasa, 7 Juli 2015 - 14:44 WIB

Hidayatullah.com — Aktifis anti Syiah Ustadz Ali Shofiyurrahman yang juga seorang mantan Syiah dari Iran dilaporkan diculik dan dikeroyok orang tak dikenal.

Kabar berantai yang beredar di jejaring sosial dan fasilitas komunikasi data mobile, Ali Shofiyurrahman dihadang oleh 4 orang dalam perjalanan ke Jakarta memenuhi undangan peneliti Syiah Ustadz Farid Okbah dan peneliti pakar lainnya, DR. Abdul Chair Ramadhan.

Aktifis Forum Nasional Seruan Al Haq itu didapati dalam keadaan babak belur dan muntah darah di Masjid At Tiin, Jakarta. Keadaannya tragis dan mengenaskan.

Ustadz Ali ditemukan di Masjid At-Thin dalam kondisi yang sangat lemah dan memprihatinkan,” kutip pesan tersebut atas nama Ketua Forum Nasional Seruan Al-Haq, Ustadz Abu Husein At-Thuwailibi yang didapatkan Hidayatullah.com, Selasa (07/07/2015).

Dilaporkan Ali didapati dalam keadaan luka parah di sekitar Masjid At Tiin Jakarta. Diduga korban dibuang setelah disiksa oleh gerombolan yang disebut dalam pesan tersebut sebagai kelompok Syiah.

Disebutkan korban adalah mantan penganut Syiah dan membongkar pemyimpangan ajaran Syiah yang dahulu dipelajarinya di Iran. Korban juga merupakan anggota Forum Nasional Seruan Al-Haq yang dirikan salah satu tujuannya untuk melawan radikalisasi gerakan Syiah yang meneror ummat Islam dan mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Sebelumnya, aksi kekerasan serupa terhadap aktivis Islam yang diduga dilakukan oleh kelompok tertentu ini juga pernah terjadi. Mulai dari dai NU bernama Ustad Fauzi di Jawa Timur, ulama NU Madura bernama Habib Muhdhor Al-Hamid yang hampir nyaris dibunuh, sampai yang teranyar jamaah pengajian Ustadz Muhammad Arifin Ilham diintimidasi di perumahan Adz-Dzikra sentul, Bogor, yang hingga kini masih diproses secara hukum.

Ini tidak bisa di biarkan. Umat Islam harus bertindak. Ini negara hukum,” tulis pesan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, media ini belum mendapatkan konfirmasi lebih lanjut soal kejadian tersebut.


Begini Kondisi Aktivis Dakwah Ali Shofiyurrahman yang Dilaporkan Diculik

Rabu, 8 Juli 2015 - 00:09 WIB


Tracks:




Pernyataan Sikap ANNAS (Aliansi Nasional Anti Syiah) atas Penculikan dan Penganiayaan Eks Dai Syiah Ustadz Ali Shofiyurrahman

PERNYATAAN SIKAP ALIANSI NASIONAL ANTI SYIAH (ANNAS) ATAS PENCULIKAN DAN PENGANIAYAAN GEROMBOLAN SYIAH KEPADA UST. ALI SHOFIYURRAHMAN MANTAN DA’I SYIAH

Bismillahirrahmanirrahiim

Penculikan dan penganiayaan Syiah kepada Ust. Ali Shofiyurrahman mantan da’i Syiah dalam perjalanan Purwokerto – Jakarta, pada Senin, 6 Juli 2015 sangat keterlaluan dan merupakan bentuk nyata pelecehan Syiah kepada komunitas Ahlus Sunnah. Syiah yang sering mengkafirkan Ahlus Sunnah kini menunjukkan diri akan kesesatan dan permusuhannya. Sikap kepura-puraan dan kebohongan sebagai madzhab taqribi (pendekatan) yang selama ini digembar-gemborkan kepada umat, terkuak kini bahwa Syiah adalah ajaran palsu, arogan, merusak, dan membahayakan.

ANNAS lahir atas keyakinan bahwa Syiah yang berkembang di Indonesia cepat atau lambat akan menampakkan diri sebagai kelompok pengacau yang dengan keyakinan palsunya tentang “darah Imam Husen” akan melakukan aksi-aksi konfrontatif. Sendi-sendi kerukunan dan kesatuan umat, bangsa dan negara terancam di masa depan. Hal ini terindikasi dari perjalanan pengembangan Syiah di Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, dan negara-negara lainnya. Dari awalnya pengajian hingga akhirnya pembantaian.

Peristiwa Sampang dan konflik-konflik di mana-mana, penculikan dan penganiayaan Ust. Ali Shoiyurrahman mantan da’i Syiah adalah insiden pendahuluan. Umat Islam di Indonesia dan Pemerintah tidak bisa tinggal diam. Jika tak ingin api kecil menjadi kebakaran. Harus diantisipasi sedini mungkin dengan melarang Syiah berkembang di bumi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Umat Islam dan Pemerintah harus berani bersikap untuk menjadikan pengembangan faham Syiah sebagai agenda serius dan prioritas.

Atas dasar ini, khususnya berkenaan dengan penculikan dan penganiayaan gerombolan Syiah kepada Ust. Ali Shofiyurrahman, maka Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) dengan ini menyatakan sikap:
  1. Mengecam dan mengutuk tindakan gerombolan Syiah yang melakukan penculikan dan penganiayaan kepada Ust. Ali Shofiyurrahman, tindakan mana merupakan wujud dari pelecehan Syiah kepada ummat Islam.
  2. Mendesak pihak Kepolisian Indonesia untuk melakukan tindakan hukum yang semestinya kepada para pelaku penculikan dan penganiayaan aan tersebut serta mengusut tuntas siapa dalang yang ada di belakang (actor intelectual) penculikan dan penganiayaan tersebut. SK. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: AHU-0000090.AH.01.07.TAHUN 2015
  3. Meminta agar pihak Kepolisian tidak memberikan izin untuk acara-acara Syiah seperti majelis Kumail, peringatan 10 Muharam, Arbain, atau Iedul Ghadir yang dapat memancing reaksi dari ummat Islam karena cara-acara tersebut di samping ritus kultus berlebihan juga sarat dengan ungkapan penistaan kepada shahabat, istri Nabi, dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
  4. Meminta Pemerintah c.q. Kementrian Agama dan Kejaksaan Agug RI agar lebih serius dalam memantau perkembangan faham sesat Syiah di Indonesia dan segera mengambil langkah-langkah nyata sebagai antisipasi dini dari konflik Sunni Syiah di Indonesia yang mungkin terjadi masa yang akan datang.
  5. Mengajak umat Islam khususnya organisasi kemasyarakat Islam, lembagalembaga da’wah, dan kelompok-kelompok perjuangan Islam di Indonesia untuk mengkonsolidasikan diri bahu-membahu bersama-sama berjuang melawan ajaran sesat dan menyesatkan Syiah yang nampak kini semakin berani menampilkan jati dirinya sebagai ajaran yang membahayakan.
Demikian pernyataan sikap ini dibuat sebagai wujud tanggungjawab ANNAS kepada Allah SWT dalam rangka membela agama yang benar, serta demi kemashlahatan umat, bangsa, dan negara.

Bandung, 20 Ramadhan 1436 H/ 7 Juli 2015 M,

ALIANSI NASIONAL ANTI SYIAH (ANNAS) PUSAT,

KH. Athian Ali M. Da’i, Lc, MA (Ketua)
Tardjono Abu Muas (Sekretaris)