27.6.15

Fakta! Banyak Sedekah (Shadaqah) Makin Sehat dan Bonus Pahala

Dari sini dapat kita mengerti, mengapa sahabat Nabi begitu antusias dalam sedekah, yakni karena mereka ingin mendapat ampunan-Nya

SESUNGGUHNYA segala hal yang Allah Subhanahu Wata’ala syariatkan adalah baik bagi diri, orang lain dan tentu saja kehidupan semesta, tidak terkecuali perintah sedekah.

Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan umat-Nya untuk bersedekah, baik dalam rangka jihad fi sabilillah, membantu sesama atau pun memuliakan anak-anak yatim. Akan tetapi, sebagaimana fitrah manusia itu sendiri, kecintaan terhadap harta dan kemewahan seringkali membuat sebagian orang tidak mampu melihat dan merasakan kedahsyatan dari amalan yang sangat dianjurkan ini.

Dan, di sini muncul pertanyaan, bagaimana sistem penjelas yang bisa dipahami ketika seorang Abu Bakar menyedekahkan seluruh yang dimilikinya, Umar separuh yang dimilikinya dan Utsman bin Affan serta Abdurrahman bin Auf yang tak pernah pikir panjang dalam hal sedekah.

Satu-satunya jawaban yang populer untuk menjelaskan perilaku sahabat Nabi yang sangat dermawan itu adalah karena iman. Belum ada sampai saat ini – setidaknya yang penulis temukan – sistem penjelas yang secara rasional mencerahkan.

Namun demikian, perjalanan waktu mengantarkan sains dan teknologi menemukan keajaiban-keajaiban dari syariat Allah yang diamalkan oleh manusia.

Penelitian Membuktikan

Secara fisik berbagi dan bermurah hati terlihat merugikan. Namun fakta lain justru sebaliknya. Sebelum ini, peneliti sudah menemukan istilah “warm-glow-effect’, sebuah fenomena ekonomi yang pernah dijelaskan oleh James Andreoni tahun 1989, dimana menunjukkan orang yang beramal, berbagi dan bermurah hati justru berdampak positif atas kemurahan hati mereka atau disebut “warm-glow effect” (efek-cahaya pemberi). Perasaan positif ini didapatkan atas tindakannya memberi atau membantu orang lain.

Studi tahun 2006 oleh Jorge Moll dari National Institutes of Health menemukan bahwa ketika seseorang melakukan donasi kepada suatu yayasan, beberapa area di otak yang terkait dengan kenyamanan, koneksi sosial, dan rasa percaya turut aktif dan menciptakan efek “warm glow”. Para peneliti juga percaya bahwa ketika melakukan tindakan altruistik, otak akan melepaskan endorfin, memproduksi perasaan positif yang disebut “helper’s high.”

Fenomena tersebut dapat terjadi karena ketika menolong orang, otak memproduksi hormon dopamine (yang memberi perasaan bahagia dan keyakinan bahwa yang kita lakukan adalah hal yang benar) serta hormon oxytocin yang dikenal dapat mengurangi stress, meningkatkan fungsi imunitas, dan mengembangkan rasa percaya dalam interaksi antar manusia.

Banyak penelitian menunjukkan sikap dermawan ternyata berkorelasi dengan kesehatan. Salah satunya adalah penelitian Stephanie Post yang dimuat dalam bukunya, Why Good Things Happen To Good People, yang menyatakan bahwa berbagi dengan sesama dapat meningkatkan kesehatan penderita penyakit kronis seperti HIV. [Baca: Hindari Pelit dan Banyak Berbagi, Bikin Hidup Lebih Sehat!]

Bisa dibayangkan, bagaimana kalau alat misalnya digunakan untuk meneliti anak-anak Muslim Indonesia yang dalam membantu orang lain disertai niat dan dorongan ingin mendapat ridha Allah, mungkin akan lebih wow lagi. Karena dalam Islam sedekah bukan semata memberikan kebahagiaan dunia tetapi juga kebahagiaan akhirat.
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q2.271)
Dengan kata lain, terlepas dari bagaimana dilakukan (sembunyi atau terang-terangan) sedekah itu memastikan kebahagiaan dunia dan akhirat sekaligus, bahkan mengundang rahmat Allah berupa ampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Dari sini dapat kita mengerti, mengapa sahabat Nabi begitu antusias dalam sedekah, yakni karena mereka ingin mendapat ampunan-Nya.

Dan, yang paling memotivasi adalah hadits Nabi yang menjelaskan bahwa pahala sedekah (jariyah) itu tidak terputus meski yang mengamalkannya telah tiada. “Apabila anak Adam itu telah mati, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh/sholehah yang mendoakan kedua orangtuanya.” (HR Muslim)

Terakhir, adalah termasuk orang yang mendustakan agama, yang dalam hidupnya tidak terbesit apalagi sampai tidak mau membantu mereka yang membutuhkan dan secara gamblang Allah sebutkan.
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” (Q107.1-3)
Ibn Katsir menjelaskan bahwa orang yang termasuk mendustakan agama adalah orang yang tidak mau memberi makan serta tidak juga berbuat baik kepada anak yatim.

Dengan demikian, tidak heran jika Allah sering mengulang-ulang ayat tentang sedekah ini dalam beragam bentuknya. Dan, tidak sedikit sejarah Nabi dan sahabat yang meneladankan betapa hebatnya etos mereka dalam bersedekah. Wallahu a’lam.*

26.6.15

Inilah 5 Unsur Tindakan Disebut Gerakan Genoside

Seorang pria berjalan di sisa bagian masjid yang dibakar di Kota Meiktila, bagian tengah Myanmar usah kerusuhan tahun 2013
Hidayatullah.com– Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Dr. Manager Nasution MA, menyatakan bahwa ada lima unsur, suatu tindakan itu bisa dikatakan sebagai gerakan genoside.

“Pertama, apakah ada pembunuhan. Kedua, apakah ada penderitaan fisik atau mental yang cukup berat. Ketiga, apakah negara membuat situasi pembiaran kepada warganya. Keempat, apakah negara membatasi batasan kelahiran secara paksa. Dan kelima, pemindahan anak-anak dari satu tempat ke tempat lain secara paksa,” papar Manager saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Nasib Pengungsi Rohingya di Aceh dan Solusinya” di Restoran Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya No.72 Jakarta, Rabu (24/06/2015) sore.

Manager mengatakan bahwa komnas HAM sedang mengkaji tindakan yang dilakukan pemerintah Myanmar dan Ashin Wirathu, apakah bisa dinilai sebagai sebuah gerakan genoside atau tidak. Sebab, komnas HAM memiliki domain untuk menilai dan memberikan rekomendasi mengenai hal itu.

Selain itu, lanjut Manager, komnas HAM juga akan memanfaatkan status Indonesia yang dianggap sebagai kakak tertua di wilayah negara-negara ASEAN.

Kita tahu Indonesia dianggap sebagai kakak tertua di ASEAN, maka apa yang dilakukan pemerintah Indonesia tentu akan sangat dipertimbangkan oleh negara-negara ASEAN,” imbuh Manager.

Maka, menurut Manager, dengan keuntungan hubungan sejarah (sebagai kakak tertua di wilayah ASEAN,red) itulah, komnas HAM akan mendorong pemerintah Indonesia untuk memaksa Myanmar supaya menghentikan kejahatan kemanusiaan, menyelesaikan persoalan internal, dan meminta pemerintah Myanmar mempertimbangkan kasus Ashin Wirathu yang secara terbuka dinilai melakukan gerakan genoside.

Kita akan terus meningkatkan dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk mendesak Myanmar menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya. Masalah terhadap muslim Rohinya ini harus segera diselesaikan, sebab jika tidak cepat selesai justru akan mempengaruhi kondisi di Indonesia dan negara lainnya yang terkenan dampaknya,” pungkas Manager.*

24.6.15

Sri Bintang Pamungkas: Jokowi Bagian dari Rekayasa Cina Jajah Indonesia

Eramuslim.com – Pengamat politik Sri Bintang Pamungkas menengarai ada indikasi penguasaan etnis Cina dalam agenda pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak di Indonesia.

Sri Bintang Pamungkas yang masih aktif menjadi dosen Universitas Indonesia (UI) ini menilai agenda pilkada serentak telah disusupi oleh calon-calon kepala daerah asal etnis Cina. Lantaran penyelenggaraannya akan bersifat serentak di seluruh Indonesia, Sri Bintang bilang, akan sulit untuk dikoreksi.

Masyarakat sekarang ini tidak menyadari bahwa kelompok ini (Cina) mau melakukan rekayasa seperti itu (penguasaan politik),” ia memaparkan, “Jokowi adalah bagian dari rekayasa ini, bahkan rekayasa ini sudah muncul sebelum tahun 1965.”

Ia pun menduga bahwa kelompok Cina perantauan di Indonesia terlibat dalam agenda menguasai Indonesia secara politik. “Peristiwa anti-Cina yang pecah di Cirebon melebar ke seluruh Jawa Barat dan Bandung pada Mei tahun 1963 menjadi katalisator balas dendam Cina perantauan terhadap bangsa Indonesia,” sebutnya.

Kata Sri Bintang, Cina perantauan ini memiliki keinginan untuk menguasai Indonesia dan sejak Orde Baru telah diberikan kesempatan oleh Soeharto untuk menguasai ekonomi Indonesia.

Di dunia tidak ada penjajah kecuali kulit putih dan kulit kuning,” tukas Sri Bintang Pamungkas.

Pendiri dan Ketua Partai PUDI (Partai Uni Demokrasi Indonesia) ini menyatakan, Bangsa Indonesia sejak dulu selalu baik terhadap kaum pendatang. “Pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia selalu terbuka pada Belanda dan Jepang, namun pada akhirnya kedua bangsa tersebut malah menjadikan Indonesia sebagai bangsa jajahan selama 350 tahun,” kata dia.

Ia menambahkan, penguasaan terhadap Indonesia akan menjadi sangat intensif bila kepala-kepala daerah diisi etnis Cina. “Seperti Singapura, bangsa Melayunya telah tersingkir,” sebutnya.

Dikatakannya, bahkan Wakil Perdana Menteri Cina Liu Yandong sendiri dalam pidatonya di Auditorium FISIP UI, Rabu (27/5) menyatakan akan ada pertukaran 10 juta pemuda dan pemudi Cina ke Indonesia. “Indonesia akan menjadi lahan imigrasi bagi Cina. Ini bukan pertukaran namun imigrasi legal,” imbuhnya menyesalkan.

Muslimah Pribumi Telah "Digoyang" & Dilalaikan!
Ia pun mengecam Pemerintahan Joko-JK yang tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun konglomerat Cina di Indonesia enggan membayar pajak sehingga Indonesia seolah-olah terdesak meminjam utang kepada Cina. Padahal, menurut Sri Bintang Pamungkas, uang pinjaman tersebut adalah dana kompensasi bagi 10 juta imigran Cina yang sebagiannya berangsur-angsur sudah mulai berdatangan ke Indonesia.

Lantas ke-mana-kah pribuminya? Bisa jadi, kebanyakan pribumi saat ini malah asyik terus menggosok batu akik dan melupakan jika sebentar lagi mereka akan jadi jongos di negeri sendiri. (rz)

CINAisasi, Naga Gantikan Garuda di Logo HUT Jakarta 488

JAKARTA (voa-islam.com) - Haiyyaaa, logo HUT Jakarta 488 kini tak lagi menggambarkan elang bondol, elang berwarna coklat dan berkepala putih di Kepulauan Seribu, yang oleh Gubernur Ali Sadikin telah ditetapkan sebagai maskot DKI Jakarta.

Kini, di usia Jakarta 488 tahun dibawah pimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepala naga telah 'sah' dan dilegalkan menggantikan posisi Elang Bondol bahkan Garuda, dalam logo ulang tahun ibukota Jakarta tersebut.

Elang bondol sebelumnya digunakan sebagai simbol Jakarta dan nampak dalam logo angkutan Busway Transjakrta, namun kini Chinaisasi menjadi gamblang dengan disahkannya secara resmi gambar Kepala Naga sebagai logo HUT DKI ke 488 ini.

Lihat saja tanggapan Seknas Boemi Poetera yang juga ikut angkat bicara soal logo yang ditanggapi masyarakat. "Efek kepala naga (logo HUT ke-488 DKI) itu tidak main-main. Mesti segera disikapi, karena menyangkut sejarah dan falsafah bangsa kita," ulas Sekretaris Nasional (Seknas) Serikat Boemi Poetera, Ir. H. Abdullah Rasyid, ME., di Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Seperti diketahui, Pemprov DKI meluncurkan logo yang menunjukkan usia Kota Jakarta saat ini, berikut gambaran dinamika dan visi pembangunannya. Gambar Kepala Naga diposisikan memuncaki logo tersebut sekaligus seakan menggantikan posisi Garuda.

"Ini bukan kebetulan! Kepala Naga memang dipersiapkan untuk mengubur semangat, bahkan falsafah yang diwariskan pendiri bangsa kita," ungkap Rasyid. Untuk itu dia mempertanyakan kesengajaan Pemrov DKI Jakarta menghilangkan simbol Garuda dan mengganti dengan Kepala Naga.

Tokoh muda asal Kota Medan ini pun menegaskan, tidak ada korelasi sama sekali antara "Kepala Naga" dengan Republik Indonesia. Sementara, sebagai ibukota negara, DKI Jakarta merupakan simbol kedaulatan dan wajah bangsa.

"Coba kita renungkan, apa jadinya bila Kepala Naga terus-terusan ditonjolkan di Jakarta? Akan jadi apa Burung Garuda lambang negara kita?" sentak Rasyid bernada tinggi, sembari mengingatkan Ahok bahwa Partai Gerindra -yang mengusungnya dalam Pilkada DKI- juga berlambang Garuda.

Andai pun Ahok berdalih bahwa maskot Jakarta bukanlah Garuda, lanjut Rasyid, tetaplah Kepala Naga tidak pantas menjadi ornamen pada logo dimaksud. Akan lebih tepat bila posisi itu ditempati Elang Bondol, elang berwarna coklat dan berkepala putih di Kepulauan Seribu, yang oleh Gubernur Ali Sadikin telah ditetapkan sebagai maskot DKI.

Lebih jauh Rasyid mengingatkan, logo HUT ke-488 DKI telah menunjukkan siapa sebenarnya sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia sendiri telah merekam berbagai fenomena yang mengiringi kemunculan Ahok hingga menjadi pengendali Ibukota.

"Sejak dirinya berproses menjadi Bupati Belitung, hingga sekarang Gubernur DKI, ada sebuah sistem dengan kekuatan yang tidak alamiah ikut menopangnya. Mudah-mudahan kita semua segera tersadar dan terus merapatkan barisan," tukas Rasyid. [ris/rojul/teropongsenayan]

23.6.15

TERORISME adalah

Sebuah Niat, sebuah Makar, sebuah AWAL...

Sesuatu "harus dibuat dan harus dilakukan" untuk lebih "mempertegas" sehingga "keputusan" bisa dibuat...
Sebuah Fitnah Akbar(?) yang melibatkan hampir seluruh manusia di atas muka bumi ini...

Sebuah "konspirasi", siapa yang "nyerang" dan siapa yang "diserang"...
Perkataan George W. Bush pasca (Fitnah Akbar) serangan WTC 911:
"...Menjauh dari semua kesalahan, semua bangsa dan semua wilayah, kini ada keputusan untuk dibuat, kalian bersama KAMI atau kalian bersama TERORIS?"
WTC 911 Part #1


WTC 911 Part #2


Dari tayangan video di atas, jelas sudah siapa yang dimaksud KAMI dan siapa yang diposisikan sebagai TERORIS "musuh bersama" oleh George W. Bush...


Follower...
"We get big bucks!"



Sebuah Ilustrasi..?
Kafirun yang telah tertipu, "tahu percis dan memperolok!"
Munafikun: "Wah... kesempatan nih!"  
Fasiqun: tidak (mau) tahu dan turut tertipu...


Cara Densus88 dalam menjalankan "proyek" GWOT:
  • "Pemerintah" mempunyai INTEL di akun-akun jejaring sosial, kerjanya untuk mencari dan memantau akun (account) yang berjiwa mujahid/mempunyai cita-cita mati syahid atau yang sering memposting berita berita jihad.
  • Setelah target ditemukan maka akun intel DENSUS88 yang menyamar sebagai mujahid akan mengirimkan pertemanan dan setelah di konfirmasi, maka mereka akan memulai bertanya-tanya berada dimana alamat rumahnya sambil diiringi perbincangan tentang penegakan syariat di indonesia kalau semua lancar maka mereka akan melakukan pertemuan rahasia.
  • Bagi yang akunnya sudah terpampang alamat yang jelas dan ada foto profil aslinya, si intel akan langsung menjadikan dia target dengan mengutus orang yang mengaku sebagai "perindu syahid".
  • Setelah melakukan pertemuan dan terjadi kecocokan pemikiran, maka sang calon korban DENSUS88 ini akan langsung diberi latihan militer, atau langsung dipersenjatai.
  • Setelah itu calon korban ini di carikan tempat atau rumah kontrakan yang tentunya strategis bagi DENSUS88 untuk menyerbu (kita tahu, rata-rata semua penyergapan TERORIS adalah rumah kontrakan)
  • Setelah para calon korban ini sampai di kontrakan, bahan-bahan peledak yang belum komplit mereka hantarkan ke kontrakan, biasanya intel-intel tersebut mengatakan bahwa itu akan di jadikan bom rakitan dan untuk mengajari calon korban ini merakit bom (namun bagi DENSUS88 itu hanyalah alat sebagai barang bukti nantinya).
  • Perlu diketahui bahwa para calon korban ini diberi senjata dengan peluru yang terbatas, agar saat mereka melakukan perlawanan tidak terlalu lama (agar kehabisan peluru) sehingga saat mereka kehabisan peluru DENSUS88 bisa langsung menembak mati korban dengan alasan melakukan perlawanan saat mau ditangkap.
  • Setelah semua siap maka akan terjadilah DRAMA penggerebekan TERORIS, dan akan di siarkan biasanya secara LIVE di tv nasional yang sudah diberi tahu sebelumnya.
  • Saat penggrebekan terjadi, biasanya akan terjadi kontak senjata, itu dikarenakan sang calon korban ini sudah didoktrin untuk membenci Pancasila dan seluruh aparat keamanan terutama DENSUS88 sehingga saat mereka tahu bahwa yang datang densus88 para korban ini sangat bersemangat, karena mereka fikir bahwa mati di tangan DENSUS88 adalah mati syahid.
  • Perlu diketahui bahwa yang direkrut para intel ini adalah anak-anak muda yang mempunyai jiwa perang dan mempunyai cita-cita mati syahid, namun tanpa sadar mereka telah dikelabui untuk menjadi "tumbal" DENSUS88 agar terus exist selain itu juga sebagai cara untuk meminimalisir para pejuang khilafah di indonesia.
  • Anggota/Regu DENSUS 88 yang bertugas menyergap memang tidak tahu menahu dengan "skenario" ini, untuk menjaga kerahasiaan operasi, mereka hanya tahu bahwa yang sedang mereka sergap adalah anggota teroris atau jaringan Al-Qaida.
  • Si korban akan langsung ditembak mati di tempat tanpa peradilan dan tanpa bukti bahwa telah melanggar hukum, agar dia tidak bisa menjelaskan kronologi perekrutannya. Adapun yang tertangkap masih hidup, mereka tidak akan mampu berkutik dan membela diri karena mereka tidak sadar kalau yang merekrut mereka ini adalah intel DENSUS88 dan mereka pun akan mengakui bahwa mereka adalah mujahid (Red-mujahidin buatan densus).

Selain untuk memandulkan pergerakan para aktivis dakwah Islam dan jihad fi sabilillah, menurut Mbai, kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), penggerebekan "Operasi Tangkap Mati" teroris adalah berita seksi yang digunakan untuk mengalihkan isu yang sedang berkembang. Penggerebekan terduga teroris sudah di setup sejak lama (baca: dijebak, didanai, disulut semangatnya, dan diprovokasi untuk membuat makar, lalu akhirnya ditangkap) dan eksekusinya tinggal menunggu moment (baca: order) yang tepat.


Terkait...

The REAL TERRORISM?


WHAT'S WRONG WITH ISLAM? 
International...
[HATE!] ROHINGYA...
mirip BOSNIA, AMBON, POSO dan...

Di "MEDIA"? 
...tidak ada informasi kecuali "sebaliknya"!
it's not just oil...
National...
  • Penghapusan kalimat "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dalam rumusan Dasar Negara... Indonesia Sekuler
  • "Isu" DI TII
  • Upaya pendistorsian jejak-jejak sejarah perjuangan para pahalawan dan ulama Muslim dalam perjuangan melawan PENJAJAH dan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
  • Nasib umat Islam di tangan Jendral-jendral "nasionalis" pada masa ORBA... Tragedi Cicendo Bandung, Tanjung Priuk...
  • "Kasus Jilbab" jadi masalah serius di tahun 80-an. Larangan pemakain jilbab bagi siswi-siswi di sekolah-sekolah negeri. 
  • Upaya pengkerdilan dan pengkotak-kotakan Al Islam sehingga i s l a m tidak sampai menjadi ISLAM di NKRI ini.
  • Interferensi partai penguasa pada masa ORBA terhadap Islam yang melahirkan "kotak" baru dalam Islam...
    Interferensi "Beringin Kuning"
  • Interferensi intelijen terhadap Islam yang menghasilkan lembaga pendidikan "Islam" (pesantren) versi mereka...
    Islam di mata mereka: "(tidak) Toleran dan (tidak) Damai"
  • Tragedi Ambon, Poso...
  • Pencitraan Islam di media-media nasional(is)...
  • ...


Ayeuna...
...tidaklah sama orang yang "buta"
dengan orang yang melihat!
  • BE SMART..! Jangan terpancing apalagi sampai turut tertipu!
  • "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu" (Q2.120)
  • "Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, pasti akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar" (Q8.73)
  • "Mereka membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya" (Q3.54)
  • "Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai"(Q9.32)
  • Shabar dan atau Syukur! ...Hanya ada 2 pilihan bagi kita yang dianggap "teroris".
  • Syurga ada harganya! ...“Neraka itu dihijab (dikelilingi) dengan syahwat, sedangkan Surga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan (dibenci)” (HR Bukhari) 
  • Bahagia tidak bisa diukur dengan materi...
  • ... 
  • KITA SEDANG MENEMPUH TAQDIR (NIAT) MASING-MASING YANG TELAH ALLAH AZZA WA JALLA -SANG PENCIPTA KEHIDUPAN TETAPKAN... Sang Pencipta Kehidupan: "...kehidupan dunia ini tiada lain hanyalah main-main dan senda gurau belaka!"

Wallahu 'alamu! 

SUMBER

22.6.15

RADIKALISME adalah

Sebuah Niat, sebuah Makar, sebuah AWAL...

Sesuatu "harus dibuat dan harus dilakukan" untuk lebih "mempertegas" sehingga "keputusan" bisa dibuat...
Sebuah Fitnah Akbar(?) yang melibatkan hampir seluruh manusia di atas muka bumi ini...

Sebuah "konspirasi", siapa yang "nyerang" dan siapa yang "diserang"...
Perkataan George W. Bush pasca (Fitnah Akbar) serangan WTC 911:
"...Menjauh dari semua kesalahan, semua bangsa dan semua wilayah, kini ada keputusan untuk dibuat, kalian bersama KAMI atau kalian bersama TERORIS?"
WTC 911 Part #1


WTC 911 Part #2


Dari tayangan video di atas, jelas sudah siapa yang dimaksud KAMI dan siapa yang diposisikan sebagai TERORIS "musuh bersama" oleh George W. Bush...


Follower...
"We get big bucks!"



Sebuah Ilustrasi..?
Kafirun yang telah tertipu, "tahu percis dan memperolok!"
Munafikun: "Wah... kesempatan nih!"  
Fasiqun: tidak (mau) tahu dan turut tertipu...


Cara Densus88 dalam menjalankan "proyek" GWOT:
  • "Pemerintah" mempunyai INTEL di akun-akun jejaring sosial, kerjanya untuk mencari dan memantau akun (account) yang berjiwa mujahid/mempunyai cita-cita mati syahid atau yang sering memposting berita berita jihad.
  • Setelah target ditemukan maka akun intel DENSUS88 yang menyamar sebagai mujahid akan mengirimkan pertemanan dan setelah di konfirmasi, maka mereka akan memulai bertanya-tanya berada dimana alamat rumahnya sambil diiringi perbincangan tentang penegakan syariat di indonesia kalau semua lancar maka mereka akan melakukan pertemuan rahasia.
  • Bagi yang akunnya sudah terpampang alamat yang jelas dan ada foto profil aslinya, si intel akan langsung menjadikan dia target dengan mengutus orang yang mengaku sebagai "perindu syahid".
  • Setelah melakukan pertemuan dan terjadi kecocokan pemikiran, maka sang calon korban DENSUS88 ini akan langsung diberi latihan militer, atau langsung dipersenjatai.
  • Setelah itu calon korban ini di carikan tempat atau rumah kontrakan yang tentunya strategis bagi DENSUS88 untuk menyerbu (kita tahu, rata-rata semua penyergapan TERORIS adalah rumah kontrakan)
  • Setelah para calon korban ini sampai di kontrakan, bahan-bahan peledak yang belum komplit mereka hantarkan ke kontrakan, biasanya intel-intel tersebut mengatakan bahwa itu akan di jadikan bom rakitan dan untuk mengajari calon korban ini merakit bom (namun bagi DENSUS88 itu hanyalah alat sebagai barang bukti nantinya).
  • Perlu diketahui bahwa para calon korban ini diberi senjata dengan peluru yang terbatas, agar saat mereka melakukan perlawanan tidak terlalu lama (agar kehabisan peluru) sehingga saat mereka kehabisan peluru DENSUS88 bisa langsung menembak mati korban dengan alasan melakukan perlawanan saat mau ditangkap.
  • Setelah semua siap maka akan terjadilah DRAMA penggerebekan TERORIS, dan akan di siarkan biasanya secara LIVE di tv nasional yang sudah diberi tahu sebelumnya.
  • Saat penggrebekan terjadi, biasanya akan terjadi kontak senjata, itu dikarenakan sang calon korban ini sudah didoktrin untuk membenci Pancasila dan seluruh aparat keamanan terutama DENSUS88 sehingga saat mereka tahu bahwa yang datang densus88 para korban ini sangat bersemangat, karena mereka fikir bahwa mati di tangan DENSUS88 adalah mati syahid.
  • Perlu diketahui bahwa yang direkrut para intel ini adalah anak-anak muda yang mempunyai jiwa perang dan mempunyai cita-cita mati syahid, namun tanpa sadar mereka telah dikelabui untuk menjadi "tumbal" DENSUS88 agar terus exist selain itu juga sebagai cara untuk meminimalisir para pejuang khilafah di indonesia.
  • Anggota/Regu DENSUS 88 yang bertugas menyergap memang tidak tahu menahu dengan "skenario" ini, untuk menjaga kerahasiaan operasi, mereka hanya tahu bahwa yang sedang mereka sergap adalah anggota teroris atau jaringan Al-Qaida.
  • Si korban akan langsung ditembak mati di tempat tanpa peradilan dan tanpa bukti bahwa telah melanggar hukum, agar dia tidak bisa menjelaskan kronologi perekrutannya. Adapun yang tertangkap masih hidup, mereka tidak akan mampu berkutik dan membela diri karena mereka tidak sadar kalau yang merekrut mereka ini adalah intel DENSUS88 dan mereka pun akan mengakui bahwa mereka adalah mujahid (Red-mujahidin buatan densus).

Selain untuk memandulkan pergerakan para aktivis dakwah Islam dan jihad fi sabilillah, menurut Mbai, kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), penggerebekan "Operasi Tangkap Mati" teroris adalah berita seksi yang digunakan untuk mengalihkan isu yang sedang berkembang. Penggerebekan terduga teroris sudah di setup sejak lama (baca: dijebak, didanai, disulut semangatnya, dan diprovokasi untuk membuat makar, lalu akhirnya ditangkap) dan eksekusinya tinggal menunggu moment (baca: order) yang tepat.


Terkait...

The REAL TERRORISM?


WHAT'S WRONG WITH ISLAM? 
International...
[HATE!] ROHINGYA...
mirip BOSNIA, AMBON, POSO dan...

Di "MEDIA"? 
...tidak ada informasi kecuali "sebaliknya"!
it's not just oil...
National...
  • Penghapusan kalimat "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dalam rumusan Dasar Negara... Indonesia Sekuler
  • "Isu" DI TII
  • Upaya pendistorsian jejak-jejak sejarah perjuangan para pahalawan dan ulama Muslim dalam perjuangan melawan PENJAJAH dan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
  • Nasib umat Islam di tangan Jendral-jendral "nasionalis" pada masa ORBA... Tragedi Cicendo Bandung, Tanjung Priuk...
  • "Kasus Jilbab" jadi masalah serius di tahun 80-an. Larangan pemakain jilbab bagi siswi-siswi di sekolah-sekolah negeri. 
  • Upaya pengkerdilan dan pengkotak-kotakan Al Islam sehingga i s l a m tidak sampai menjadi ISLAM di NKRI ini.
  • Interferensi partai penguasa pada masa ORBA terhadap Islam yang melahirkan "kotak" baru dalam Islam...
    Interferensi "Beringin Kuning"
  • Interferensi intelijen terhadap Islam yang menghasilkan lembaga pendidikan "Islam" (pesantren) versi mereka...
    Islam di mata mereka: "(tidak) Toleran dan (tidak) Damai"
  • Tragedi Ambon, Poso...
  • Pencitraan Islam di media-media nasional(is)...
  • ...


Ayeuna...
...tidaklah sama orang yang "buta"
dengan orang yang melihat!
  • BE SMART..! Jangan terpancing apalagi sampai turut tertipu!
  • "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu" (Q2.120)
  • "Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, pasti akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar" (Q8.73)
  • "Mereka membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya" (Q3.54)
  • "Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai"(Q9.32)
  • Shabar dan atau Syukur! ...Hanya ada 2 pilihan bagi kita yang dianggap "teroris".
  • Syurga ada harganya! ...“Neraka itu dihijab (dikelilingi) dengan syahwat, sedangkan Surga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan (dibenci)” (HR Bukhari) 
  • Bahagia tidak bisa diukur dengan materi...
  • ... 
  • KITA SEDANG MENEMPUH TAQDIR (NIAT) MASING-MASING YANG TELAH ALLAH AZZA WA JALLA -SANG PENCIPTA KEHIDUPAN TETAPKAN... Sang Pencipta Kehidupan: "...kehidupan dunia ini tiada lain hanyalah main-main dan senda gurau belaka!"

Wallahu 'alamu! 

SUMBER

Albertus dan Kisah Bersyahadatnya Seorang Aktifis Gereja Bertato Salib

YOGYAKARTA (voa-islam.com) - Tim Mualaf Center Yogyakarta melaporkan bahwa ada kabar suka cita tentang mantan aktifis gereja bernama Albertus yang masuk Islam.


Menurut Albertus, menjadi seorang aktifis salah satu gereja ternama di kota Jogja suatu kebanggaan baginya. Albertus berkisah, kecintaannya terhadap yesus hingga terukir dalam jiwanya dan digoreskan dengan tinta tato salib besar pada punggungnya, namun akhirnya tetesan air mata itu membasahi raut mukanya setelah mengetahui apa yang dilakukan selama ini salah, cara mencintai yesus itupun salah.

Kini Albertus menyadari sejatinya menjadi muslim yang mencintai yesus, Albertus menjelaskan, "Muslimin menjalankan hukum taurat yang ada dalam Al Quran dimana muslimin tidak memakan babi sebagaimana yesus berseru akan hal itu, yesus melakukan rukuk dan sujud dan muslimlah yang juga menjalankan itu setidaknya lima kali dalam satu hari, yesus mengatakan kepada umatnya hukum yang terutama adalah dengarkanlah hai orang israil tuhan Allah kita tuhan itu Esa (mentauhidkan) dan itu yang hingga detik ini muslimin tegakkan." kepada tim Mualaf Center Yogyakarta.

Beliau mencoba mengkaji Alkitabnya dan semakin dalam mengkaji Alkitabnya semakin hatinya terbuka untuk Diinul Islam, hari itu tanggal 22 Juni 2015 Albertus memutuskan untuk meninggalkan keyakinan lamanya untuk mengimani Diinul Islam.

Alangkah Indahnya, Senin sore hari menjelang berbuka puasa Albertus mengikrarkan syahadat di hadapan ratusan jemaah Masjid Gede Kraton Jogja dan dihadapan team Mualaf Center Jogja.

Mari doakan Albertus Semoga beliau kelak menjadi muslim yang Kaafah!

Albertus kemudian mengganti namanya menjadi Muhammad Omar, keinginannya setelah mualaf beliau ingin seperti Khalifah Umar Bin Khattab RA, sahabat Rasululloh Muhammad Shallalahu Alaihi Wa Sallam dan menjadi pejuang untuk Diinul Islam, Masya Allah. 
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (Q2.269)

Team Moslem
[adivammar/amrullya/Komunitas Mualaf Jogja|Mualaf Center Jogja]

19.6.15

NCID: Menteri Rini Gadaikan Indonesia ke Cina Rp.520 Triliun

Eramuslim.com – Adalah wajar kalau publik kerap mengingatkan pemerintahan Jokowi-JK untuk mewaspadai investasi secara besar-besaran yang dilakukan Cina di Indonesia. Pasalnya, apa yang dilakukan Cina di negera-negara Afrika merupakan gambaran jelas bagaimana negara tersebut telah menguasai Afrika dengan metode investasi secara besar-besaraan.

Jika hanya sebatas investasi, mungkin masyarakat tidak akan terlalu kena dampaknya. Akan tetapi jika seluruh mega proyek mengharuskan tenaga kerjanya juga didatangkan dari Cina, hal ini sudah terlihat dari kesepakatan pertukaran warga negara hingga mencapai 10 juta penduduk,” tegas pengamat politik, Jajat Nurjaman, (Kamis, 17/6).

Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) ini mengungkapkan, hal paling mengkhawatirkan adalah penguasaan pada perusahan-perusahaan penting BUMN.

Bahkan kemarin Menteri BUMN Rini Soemarno telah ikuti dan menyaksikan penandatangan pinjaman sebesar Rp520 triliun dengan Cina. Namun, yang menjadi masalah adalah kondisi perekonomian Indonesia yang hingga saat ini belum menunjukan perubahan yang positif secara signifikan, jika Indonesia mengalami krisis dan tidak mampu bayar, maka secara otomatis perusahaan-perusahaan tersebut akan jatuh kepada tangan aseng.

Membangun kerjasama dengan asing maupun aseng memang tidak ada yang salah selama dalam koridor yang jelas. Akan tetapi jika dilakukan secara keseluruhan resikonya juga terlalu besar, karena yang dipertaruhkan aset-aset penting negara. Jangan sampai apa yang terjadi pada era Presiden Megawati kembali terulang,” tutup Jajat.(rz/RMOL)
 
Kerjasama Dengan SingTel, Menteri Rini Langgar 3 UU

Eramuslim.com – Kerja sama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan perusahaan telekomikasi asal Singapura Telecommunication Limited (SingTel) dalam hal e-goverment adalah praktek bisnis yang telah menabrak berbagai pintu hukum di Indonesia.

Direktur Eksekutif Indonesian Club, Gigih Guntoro, mengatakan, langkah Menteri BUMN Rina Soemarno menjajaki kerja Telkom dengan SingTel suatu langkah fatal terhadap pusat data Indonesia, dan membahayakan kedaulatan Bangsa.

Patut diduga kerja sama ini sebagai pelegalan penjualan dokumen dan data rahasia negara Indonesia pada pihak asing,” sebut Gigih Guntoro di Jakarta, Rabu (17/6).

Jelas dia, ada beberapa produk hukum yang dilanggar oleh Menteri BUMN yang dinyatakan sebagai sikap perlawanan terhadap hukum. Pertama, UU No. 31/1999 dan UU No. 20/2001 tentang pemberantasan tipikor.

Disitu dijelaskan dalam pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 tentang penyalah-gunaan kewenangan dan merugikan negara, dengan kata lain terindikasi korupsi,” beber Gigih Guntoro.

Kedua, pasal 17 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 82/2012 tentang penyalahgunaan sistem dan transaksi elektronik mengharuskan pembangunan data center di Indonesia.

Apa yang dilakukan Rini jelas perbuatan melawan hukum dan diancam pidana 20 tahun,” tulis Gigih Guntoro dalam rilisnya.

Ketiga, Pasal 26 dan pasal 45 UU No. 17/2011 tentang intelijen negara diterangkan bahwa pihak yang sengaja melakukan kelalaian menyebabkan kebocoran informasi negara maka diancam tujuh tahun penjara.

Saya meminta Polri sebagai alat penegak hukum harus mengusut tuntas kasus ini yang berpotensi merugikan negara,” demikian Gigih Guntoro.(rz/RMOL)

Menteri Rini Langgar UU Intelijen, Layak Dipenjarakan

Eramuslim.com – Dari sisi UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Menteri BUMN Rini Soemarno bisa dinilai telah menyalahgunakan wewenang dalam proses tender pembangunan pusat data Telin 3 di Jurong Singapura, karena perbuatannya dapat memperkaya diri atau orang lain.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Club, Gigih Guntoro, dalam keterangan tertulis kepada redaksi beberapa saat lalu (Jumat, 19/6).

Pembangunan pusat data Telin 3 dan penyimpanan data server e-Goverment untuk kepentingan publik diletakkan di Singapura jelas membahayakan kepentingan negara karena telah melanggar UU 17/2011 tetang Intelijen Negara dan menabrak PP 82/2012,” tegas Gigih.

Menurut Gigih, Rini berperan aktif dalam projek besar yang dapat dikategorikan sebagai pelegalan penyerahan rahasia negara Indonesia kepada Singapura dengan menempatkan orang-orang di posisi strategis di Telkom dan Telin sehingga upaya melakukan pendekatan kepada pihak Singtel.

Peran strategis Meneg BUMN tidak lain hanya memuluskan jalan Singtel sebagai raksasa bisnis telekomunikasi di Asia Tenggara menguasai Indonesia untuk kepentingan ekonomi, politik dan pertahanan Singapura,” tegas Gigih.

Pembangunan Telin 3 merupakan pusat data terbesar dibandingkan dengan pusat data Telin 1 dan Telin 2 yang juga sama sama bekedudukan di wilayah negara Singapura.(rz)

18.6.15

Perang ASimetris, Hancurkan Bangsa, Ada di Era Jokowi?

JAKARTA (voa-islam.com)- Perang Asimetris merupakan metode peperangan gaya baru secara non militer, tetapi memiliki daya hancur tidak kalah hebat bahkan dampaknya lebih dahsyat dari perang militer. Sasaran Perang Asimetris ini ada tiga:
  1. Membelokkan sistem sebuah negara sesuai arah kepentingan kolonialisme/kapitalisme.
  2. Melemahkan ideologi serta mengubah pola pikir rakyat.
  3. Menghancurkan food security (ketahanan pangan) dan energy security (jaminan pasokan dan ketahanan energi) sebuah bangsa, selanjutnya menciptakan ketergantungan negara target terhadap negara lain dalam hal "food and energy security”.
Bentuk "Perang Asimetris" diantaranya melalui "mengubah kebijakan negara sasaran" dengan ciri non kekerasan. Pertanyaannya kini, “Bagaimana modus Perang Asimetris yang sering dilakukan oleh Cina?

Sejak reformasinya, Cina mengalami masa transformasi dan konvergensi ke arah kapitalisme yang melahirkan One Country and Two System, yakni sistem negara dengan elaborasi ideologi sosialis/kamunis dan kapitalis.

Dengan kata lain, model perekonomian boleh saja bebas sebagaimana kapitalisme berpola mengurai pasar, namun secara politis tetap dalam kontrol negara cq Partai Komunis Cina.

Artinya, para pengusaha boleh di depan membuka ladang-ladang usaha di luar negeri, tetapi ada back up militer (negara) di belakangnya. Itulah titik poin konsepsi One Country and Two System yang kini tengah dijalankan oleh Cina di berbagai belahan dunia.

Ciri lain Cina dalam menerapkan reformasi politiknya, jika ke dalam gunakan 'pendekatan naga’ terhadap rakyatnya, sangat keras, tegas, bahkan tanpa kompromi demi stabilitas di internal negeri. Sebaliknya ketika Cina melangkahkan kaki keluar, tata cara diubah menerapkan ‘pendekatan panda’ (simpatik), dalam bentuk.

Menebar investasi atau “bantuan dan hibah” dalam ujud pembangunan gedung-gedung, infrastruktur dan lainnya, sudah barang tentu dengan persyaratan “tersirat” nya yang mengikat. 'Pendekatan panda' merupakan ruh atau jiwa pada model "perang asimetris" yang sering dikerjakan oleh Cina.

Turnkey Project Management, adalah sebuah model "investasi asing" yang ditawarkan dan disyaratkan oleh Cina kepada negara peminta dengan “sistem satu paket,” artinya: Mulai dari top management, pendanaan, materiil dan mesin, tenaga ahli, bahkan metode dan tenaga (kuli) kasarnya di dropping dari Cina.

Modus Turnkey Project ini relatif sukses dijalankan di Afrika sehingga warganya migrasi besar-besaran bahkan tak sedikit yang menikah dengan penduduk lokal. Mereka menganggap Afrika kini sebagai tanah airnya yang kedua.

Beberapa investasi Cina di Indonesia, sebenarnya telah menerapkan modus ini. Memang bukan barang baru, karena sejak dulu sudah berjalan antara lain:
  • Sinar Mas (Indah Kiat) ketika membangun pabrik pulp dan paper.
  • Pembangunan pembangkit tenaga listrik di Purwakarta, hampir semua tenaga kerja mulai dari direksi hingga kuli bangunan didatangkan dari negeri Cina.
  • Pembangunan Lippo Karawaci dekade 1990-an dikerjakan oleh para pekerja Cina, termasuk di Muara Jawa, Kutai Kertanegara, dan lainnya.
Demikian juga yang akan terjadi di Medan, Cina membawa sekitar 50.000 orang tenaga kerjanya dari Cina.

Bila investasinya di Medan saja mendatangkan sekitar 50.000-an orang, lalu berapa warga lagi bakal migrasi melalui investasi Cina pada 24 pelabuhan laut, 14 pelabuhan udara dan sekitar 8000-an km jalur Kereta Api di Indonesia, selain rencana mempererat hubungan bilateral Cina - Indonesia menargetkan pertukaran sepuluh juta warganya dalam berbagai bidang pada dekade 2020-an nanti?

Rencana tersebut tentu berpeluang menimbulkan persaingan budaya antara warga Cina dengan pribumi. Bisa terjadi pertarungan untuk mempertahankan siapa lebih dominan, mengingat jumlah 10 juta jiwa itu bukan sedikit.

Nasib Jakarta (Ibu Kota), Tangerang, Bek...?
Betawi hanya ada di Sinetron TV-TV Cina?
Bila dikaitkan dengan pemahaman "Perang Asimetris" dan kebijakan "One County and Two System" nya, maka "Turnkey Projek Manajement", pada hakekatnya merupakan "Perang Asimetris" sebagai strategi Cina untuk menguasai Indonesia secara non militer.
Secara perlahan memasukkan warganya ke Indonesia, kemudian mendesak keluar warga pribumi Indonesia pada peran di sektor-sektor strategis di Indonesia diganti warga Cina, hingga akhirnya, pemilik Indonesia bukanlah orang-orang keturunan nusantara, tetapi orang-orang Cina.
Pertanyaan sederhana: "Apakah Jokowi dan Pemerintah tidak mengetahui skenario ini sebagai ancaman negara atau justru merupakan bagian dari skenario ini?"

Jawabannya adalah:

Let them think, let them decide (biarlah rakyat berfikir dan biarkan rakyat memutuskan) dalam menilainya sebagai "pemilik kedaulatan" dan "pemberi "mandat". (Arthanto/sharia/voa-islam.com)

15.6.15

Minyak ZAITUN

Minyak zaitun atau olive oil merupakan lemak yang diperoleh dari buah zaitun, yang berasal Mediterania. Minyak dihasilkan dengan cara menggiling seluruh butiran zaitun, kemudian diekstraksi dengan dengan mesin atau bahan kimia.

Ada berbagai macam jenis minyak zaitun, seperti extra virgin olive oil, refined olive oil, dan olive-pomace oil. Kualitas terbaik minyak zaitun adalah extra virgin olive oil. Minyak jenis ini dipercaya bisa meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko beberapa jenis kanker.

Menurut Nicholas Coleman, spesialis olive oil di New York City, minyak zaitun harus segar untuk mempertahankan manfaat kesehatannya. Walaupun dihasilkan dari produsen terbaik dunia, jika minyaknya sudah lama, Anda tidak akan memperoleh manfaat kesehatan apa pun, ujar Coleman.

Coleman mengatakan, memilih minyak zaitun sama dengan memilih wine. Untuk mendapat kualitas yang baik, Anda harus memperhatikan kapan minyak zaitun diproduksi, jenis minyak zaitun yang akan dibeli, dan dari mana minyak zaitun berasal.

Ketika Anda mencicipi minyak zaitun berkualitas baik, Anda akan merasakan sensasi pedas di bagian pangkal tenggorokan setelah mencicipinya, ujar Coleman. Menurutnya, rasa pedas ini menunjukkan kandungan antioksidan dalam minyak zaitun.

Semakin Anda merasa terbakar di tenggorokan, kandungan antioksidan dalam minyak zaitun tersebut semakin tinggi. Hal ini baik untuk kesehatan tubuh, tutur Coleman.

Daerah Tuscany, Puglia dan Sicily di Italia memiliki extra virgin olive oil dengan kandungan antioksidan paling banyak. Menurut Coleman, faktor harga juga penting untuk diperhatikan.

Minyak zaitun berkualitas baik harganya mahal, karena produsen harus mengambil buah zaitun dari seluruh dunia dan mengirimnya ke tempat-tempat tujuan, ujar Coleman.

Coleman mengatakan, warna minyak zaitun tidak berhubungan dengan manfaat kesehatannya, tetapi warna botol minyak zaitun bisa mempengaruhinya. Ia menyarankan untuk memilih botol kaca atau kaleng yang gelap, sehingga minyak tidak mengalami degradasi dan oksidasi akibat cahaya.

Ketika Anda memasak dengan minyak zaitun, pastikan memakai api kecil sehingga minyak hangat secara perlahan untuk mempertahankan kandungan antioksidan di dalamnya, ujar Coleman.(odi/flo)

Minyak Zaitun yang Bagus Harus Asli

Pohon Zaitun
Minyak zaitun atau olive oil, adalah minyak yang didapat dari buah zaitun, pohon tradisional dari basin Mediterania. Manfaat minyak zaitun yang asli adalah yang terbaik; karena dapat digunakan untuk memasak, bahan kosmetik, obat herbal, sabun, dan juga sebagai bahan bakar lampu minyak. Minyak zaitun yang bagus juga dapat diminum langsung untuk kesehatan tubuh dan pengobatan penyakit. Menurut hasil penelitian, kandungan minyak zaitun berupa asam lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan.

Banyak merek minyak zaitun palsu beredar di pasaran. Namun Anda harus mengetahui cara membedakan minyak zaitun asli dengan yang palsu. Ada beberapa ciri minyak zaitun asli. Setidaknya, Anda harus mengetahui merek minyak zaitun asli. Inilah, perihal yang harus diketahui sebelum membeli dan memakainya, agar terhindar dari merek minyak zaitun palsu:
  1. Istilah extra virgin mengacu pada minyak zaitun yang berkualitas sangat tinggi. Perasan pertama (unrefined, first cold pressed) pada buah zaitun disebut extra virgin (kandungan asamnya kurang dari 0.8%), inilah minyak zaitun yang paling bagus dan berkhasiat. Sedangkan perasan kedua disebut virgin (kandungan asamnya sekitar 2%). Jika minyak zaitun mengalami proses press ke tiga kali disebut refined olive oil, light, atau extra light. Kalau proses pengolahannya lebih panjang lagi disebut olive oil atau pure olive oil.
  2. Extrak virgin olive oil yang paling bagus, dapat diminum langsung. Untuk kesehatan, waktu yang tepat minum minyak zaitun biasanya 2 kali sehari 2 sendok makan penuh, diminum pagi dan malam sebelum tidur. Untuk pengobatan dan khasiat minyak zaitun, silahkan mencari artikel lain, yup! Sementara, virgin olive oil baik untuk dikonsumsi dan memasak dengan nyala api yang relatif rendah. Refined olive oil yang light atau extra light baik untuk memasak dengan api relatif tinggi. Sedangkan pure olive oil sebaiknya digunakan untuk kesehatan dan perawatan, seperti pijat, bagus untuk wajah, cocok untuk rambut, dan baik untuk kulit, contohnya Mustika Ratu olive oil.
  3. Ketika meminum extra virgin dari merk minyak zaitun yang asli dan ber-kualitas tinggi, seringkali akan terasa sedikit terbakar di bagian belakang tenggorokan. Atau dengan kata lain, merk minyak zaitun asli rasanya segar, sedikit rasa pahit, dan pedas di kerongkongan setelah menelannya. Rasa tersebut merupakan indikasi kandungan fenol, polifenol, tokoferol, dan ester yang sehat dalam minyak. Buah lain yang mengandung polifenol yaitu: anggur, apel, jeruk, teh, serta teh bunga rosella.
  4. Minyak zaitun ber-kualitas bagus biasanya berwarna keemasan hingga kuning tua hampir kehijauan. Ini tergantung pada jenis buah zaitun yang diekstrak atau disaring. Pilihan paling baik memilih merek atau membeli minyak zaitun, yaitu: pilih minyak zaitun berwarna hijau gelap dengan tempat botol kaca berwarna gelap dan/ kaleng. Kemasan botol berwarna gelap berguna mencegah minyak dari reaksi foto-oksidasi yang dapat merusak kualitas. Hindari membeli minyak zaitun yang disimpan dalam botol plastik. Botol ini mudah ditembus cahaya, udara, dan suhu panas, sehingga merusak rasa dan susunan molekul minyak zaitun.
  5. Perbedaan kualitas minyak zaitun yang bagus dengan yang murah adalah dari sisi rasa. Minyak zaitun berkualitas jelek biasanya bahkan tidak melewati tes standar minyak zaitun. Biasanya, minyak zaitun berkualitas rendah adalah mencampur minyak zaitun baru dangan yang lama, atau bahkan menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan bau, rasa, dan pigmen dari minyak. Meski tak berbahaya, namun ini justru mengurangi rasa khas minyak zaitun. Kandungan nutrisi pada minyak zaitun berkualitas buruk cenderung lebih sedikit, bahkan nyaris tidak ada sehingga gunakan untuk pijat saja. Perlu diketahui bahwa jangka waktu menggunakan minyak zaitun yang baik adalah 18 bulan setelah diperas atau diekstrak.
  6. Label pada merk minyak zaitun palsu dan atau kualitas rendah terkadang tak menulis kebenaran. Coba perhatikan dari mana negara pembuat minyak tersebut berasal. The world best of olive oil seringkali berasal dari Spain, Italy, Chile, Portugal, Greece, dan Slovenia. Lainnya berasal dari Siria, Palestina, Israel, Turki, Mesir, California, Australia, dan Amerika Selatan. Selain itu, cek masa berlaku, dan tingkat keasamannya jika perlu, (tingkat keasaman extra virgin kurang dari 0,8%).
  7. Produk impor dari merk minyak zaitun yang bagus, antara lain: Bertolli berisi minyak zaitun Italia, Borges dari perkebunan zaitun Spanyol. Merek minyak zaitun yang asli lainnya: Olitalia, Oleaurum coupage, Olivoila, Filipo Berio, Minerva Kalamata, Sasso Extra Virgin Olive Oil, dll. The world best of brand of olive oil, yaitu Venta del Baron, Rincon de la Subbetica-Alamoda, Oro Bailen Reserva Familiar-Picual, semuanya produksi Andalusia, Spanyol

Dari Berbagai Sumber!

13.6.15

What is the Cremation of Care?

The Cremation of Care in action
The Cremation of Care is a ritual performance undertaken at the yearly Bohemian Grove club, where a mock child sacrifice is made to an approximate 40ft stone owl. The ritual involves club members, often high ranking businessmen and politicians, cremating (getting rid of) their care (moral compass) in order to clear their conscience for the year ahead.

Presumably the cremation of care is conducted because club members will be involved in unethical business deals and corrupt political decisions in the coming year and want to rid themselves of any internal guilt. This most likely just being symbolic.

The Bohemian Club logo
The owl idol used during the cremation of care might represent Minerva like other symbols of the club, the Babylonian demon Lilith or a rendition of Phoenician child sacrifice God Moloch. The narrator of the ritual names Phoenicia during the line, “As vanished Babylon and goodly Tyre, So shall they also vanish.” Tyre is another term for “an ancient seaport of Phoenicia”.[1]

Moloch in the form of a bull accepting a sacrifice
In his paper A Relative Advantage: Sociology of the San Francisco Bohemian Club, Dr. Peter Martin Phillips writes:

This owl shrine was built in 1929 to serve as a ceremonial site for traditional Bohemian rituals and is used yearly for the Cremation of Care Ceremony. 1910 marked the first ceremonial burial of the cares of the world during the midsummer encampment and by 1913 Care was being cremated during the first weekend of the Grove (Annals, 1972)

The Cremation of Care Ceremony was produced as a play in 1920, wherein a High Priest standing before a huge pre-historic alter, is confronted by Dull Care wrapped in the chains but not dead because Bacchus, the only warrior Care fears, is truly dead (18th Amendment was passed in 1919). Good Fellowship arrives, but lacks the sword necessary to kill Dull Care, and can only imprison him and Care still sings out through the prison window. At last Bohemia’s Spirit emerges and proclaims: Down with all fears! And up with your cheers, for his (Cares) mocking is turning to sobbing and tears.

During his July 15, 2000 infiltration of the Grove, InfoWars head Alex Jones recorded a portion of the Cremation of Care ceremony:

[youtube]

Other aspects of the cremation of care ritual involve the symbolic salvation of the trees by the club. (The Grove is based in redwood forestry near Monte Rio, California).

Transcript:

The Owl is in His leafy temple
Let all within the grove be reverent before Him.
Lift up your heads oh ye trees
And be lifted up ye everlasting spires
For behold here is bohemia’s shrine
And holy are the pillars of this house.

Weaving spiders come not here!

Hail, Bohemians!
With the ripple of waters
The song of birds
Such music as inspires the sinking soul
Do we invite you into Midsummer’s joy.
The sky above is blue and sown with stars
The forest floor is heaped with fragrant grit
The evening’s cool kiss is yours
The campfire’s glow
The birth of rosy fingered dawn.
For behold, here is Bohemia’s shrine
And holy are the pillars of his house
Shake off your sorrows with the city’s dust
And cast to the winds the cares of life.
But memories bring back the well-loved names of gallant friends
Who knew and loved this grove
Dear boom companions of a long ago
Aye, let them join us in this ritual!
And not a piece be empty in our midst.
All of these battles to hold
In this gray autumn of the world
Or in the springtime of your heart.
Attend our tale
Gather ye forest folks!
And cast your spells over these mortals
Touch their world-blind eyes with carry-on
Open their eyes to fancy
Follow the memories of yesterday
And seal the gates of sorrow.
It is a dream
And yet, not all a dream
Dull Care in all of his works
Harbored it
As vanished Babylon and goodly Tyre
So shall they also vanish
But the wilding rose blows on the broken battlements of Tyre
And moss rends the stones of Babylon
For beauty is eternal
And we bow to beauty everlasting
For lasting happiness we turn our eyes to one alone,
And she surrounds you now.
Great nature, refuge of the weary heart,
And only balm to breasts that have been bruised.
She hath cool hands for every fevered brow
And gentlest silence for the troubled soul.
Her councils are most wise
She healeth well
Having such ministries as calm and sleep
She is ever faithful
Other friends may fail
But seek ye her in any quiet place
Smiling, she will rise and give to you her kiss
So must ye come as children
Little children that believe do not ever doubt her beauty or her faith
Nor deem her tenderness can change or die
Bohemians and priests!
The desperate call of heavy hearts is answered.
By the power of your fellowship, Dull Care is slain
His body has been brought yonder to our funeral pyre
To the joyous singings of a funeral march;
Our funeral pyre awaits the corpse of Care
O thou, thus ferried across the shadowy tide
In all the ancient majesty of death
Dull Care, ardent enemy of beauty
Not for thee the forgiveness or the restful grave
Fire shall have its will of thee
And all the winds make merry with thy dust
Bring fire!

Fools!
Fools!
Fools!
When will ye learn
That me ye cannot slay?
Year after year ye burn me in this grove
Lifting your puny shouts of triumph to the stars.
When again you turn your faces to the marketplace
Do you not find me waiting as of old?
Fools!
Fools!
Fools to dream you conquer care.

Say Thou mocking spirit!
It is not all a dream
We know thou waiting for us
When this out sylvan holiday has ended
We shall meet thee and fight thee as of old
And some of us prevail against thee
And some thou shall destroy
But this too we know
Year after year within this happy grove
Our fellowship bans thee for a space
Thine malevolence which would pursue us here
Has lost its power under these friendly trees.
So shall we burn thee once again this night
And, with the flames that eat thine effigy
We shall read the sign
Midsummer sets us free!

Ye shall burn me once again!
Not with these flames!
Which hither ye have brought
From regions where I reign
Ye fools and priests
I spit upon your fire!

O Owl! Prince of all mortal wisdom
Owl of Bohemia, we beseech thee
Grant us thy council

No fire!
No fire!
No fire!
Let it be in the world
Where care is nourished
On the hates of men
And drive Him from this grove.
One flame alone must light this fire
One flame alone must light this fire
A pure eternal flame
At last, within the lamp of Fellowship
Upon the altar of Bohemia.

O Great Owl of Bohemia!
We thank thee for thy adjuration.
Begone detested care!
Begone!
Once more, we banish thee!
Begone Dull Care!
Fire should have its will of thee!
Begone Dull Care!
And all the winds make merry with thy dust
Hail, fellowship’s eternal flame!
Once again Midsummer sets us free!

More Cremation of Care Images:

Care being cremated
Care, the mock child sacrifice
40ft Owl Idol used in the Cremation of Care: Moloch or Minerva
Sumber

12.6.15

Inilah Daftar Eksekutif Dunia yang Ikut Serta dalam Pertemuan Bilderberg Club di Austria, Juni 2015

Eramuslim.com -Pertemuan Bilderberg ke 63 di Austria pada 11-14 Juni 2015 akan dihadiri 140 tokoh dari 22 negara, berikut nama-nama tokoh yang sudah memastikan hadir, sementara untuk daftar kepala negara yang akan hadir masih dirahasiakan sampai pada saat acara pertemuan dilaksanakan.

Telfs-Buchen, Austria 11-14 June 2015 Final list of Participants

Chairman
Castries, Henri de Chairman and CEO, AXA Group FRA
Achleitner, Paul M. Chairman of the Supervisory Board, Deutsche Bank AG DEU
Agius, Marcus Non-Executive Chairman, PA Consulting Group GBR
Ahrenkiel, Thomas Director, Danish Intelligence Service (DDIS) DNK
Allen, John R. Special Presidential Envoy for the Global Coalition to Counter ISIL, US Department of State USA
Altman, Roger C. Executive Chairman, Evercore USA
Applebaum, Anne Director of Transitions Forum, Legatum Institute USA
Apunen, Matti Director, Finnish Business and Policy Forum EVA FIN
Baird, Zoë CEO and President, Markle Foundation USA
Balls, Edward M. Former Shadow Chancellor of the Exchequer GBR
Balsemão, Francisco Pinto Chairman, Impresa SGPS PRT
Barroso, José M. Durão Former President of the European Commission PRT
Baverez, Nicolas Partner, Gibson, Dunn & Crutcher LLP FRA
Benko, René Founder, SIGNA Holding GmbH AUT
Bernabè, Franco Chairman, FB Group SRL ITA
Beurden, Ben van CEO, Royal Dutch Shell plc NLD
Bigorgne, Laurent Director, Institut Montaigne FRA
Boone, Laurence Special Adviser on Financial and Economic Affairs to the President FRA
Botín, Ana P. Chairman, Banco Santander ESP
Brandtzæg, Svein Richard President and CEO, Norsk Hydro ASA NOR
Bronner, Oscar Publisher, Standard Verlagsgesellschaft AUT
Burns, William President, Carnegie Endowment for International Peace USA
Calvar, Patrick Director General, DGSI FRA
Castries, Henri de Chairman, Bilderberg Meetings; Chairman and CEO, AXA Group FRA
Cebrián, Juan Luis Executive Chairman, Grupo PRISA ESP
Clark, W. Edmund Retired Executive, TD Bank Group CAN
Coeuré, Benoît Member of the Executive Board, European Central Bank INT
Coyne, Andrew Editor, Editorials and Comment, National Post CAN
Damberg, Mikael L. Minister for Enterprise and Innovation SWE
De Gucht, Karel Former EU Trade Commissioner, State Minister BEL
Dijsselbloem, Jeroen Minister of Finance NLD
Donilon, Thomas E. Former U.S. National Security Advisor; Partner and Vice Chair, O’Melveny & Myers LLP USA
Döpfner, Mathias CEO, Axel Springer SE DEU
Dowling, Ann President, Royal Academy of Engineering GBR
Dugan, Regina Vice President for Engineering, Advanced Technology and Projects, Google USA
Eilertsen, Trine Political Editor, Aftenposten NOR
Eldrup, Merete CEO, TV 2 Danmark A/S DNK
Elkann, John Chairman and CEO, EXOR; Chairman, Fiat Chrysler Automobiles ITA
Enders, Thomas CEO, Airbus Group DEU
Erdoes, Mary CEO, JP Morgan Asset Management USA
Fairhead, Rona Chairman, BBC Trust GBR
Federspiel, Ulrik Executive Vice President, Haldor Topsøe A/S DNK
Feldstein, Martin S. President Emeritus, NBER;  Professor of Economics, Harvard University USA
Ferguson, Niall Professor of History, Harvard University, Gunzberg Center for European Studies USA
Fischer, Heinz Federal President AUT
Flint, Douglas J. Group Chairman, HSBC Holdings plc GBR
Franz, Christoph Chairman of the Board, F. Hoffmann-La Roche Ltd CHE
Fresco, Louise O. President and Chairman Executive Board, Wageningen University and Research Centre NLD
Griffin, Kenneth Founder and CEO, Citadel Investment Group, LLC USA
Gruber, Lilli Executive Editor and Anchor “Otto e mezzo”, La7 TV ITA
Guriev, Sergei Professor of Economics, Sciences Po RUS
Gürkaynak, Gönenç Managing Partner, ELIG Law Firm TUR
Gusenbauer, Alfred Former Chancellor of the Republic of Austria AUT
Halberstadt, Victor Professor of Economics, Leiden University NLD
Hampel, Erich Chairman, UniCredit Bank Austria AG AUT
Hassabis, Demis Vice President of Engineering, Google DeepMind GBR
Hesoun, Wolfgang CEO, Siemens Austria AUT
Hildebrand, Philipp Vice Chairman, BlackRock Inc. CHE
Hoffman, Reid Co-Founder and Executive Chairman, LinkedIn USA
Ischinger, Wolfgang Chairman, Munich Security Conference INT
Jacobs, Kenneth M. Chairman and CEO, Lazard USA
Jäkel, Julia CEO, Gruner + Jahr DEU
Johnson, James A. Chairman, Johnson Capital Partners USA
Juppé, Alain Mayor of Bordeaux, Former Prime Minister FRA
Kaeser, Joe President and CEO, Siemens AG DEU
Karp, Alex CEO, Palantir Technologies USA
Kepel, Gilles University Professor, Sciences Po FRA
Kerr, John Deputy Chairman, Scottish Power GBR
Kesici, Ilhan MP, Turkish Parliament TUR
Kissinger, Henry A. Chairman, Kissinger Associates, Inc. USA
Kleinfeld, Klaus Chairman and CEO, Alcoa USA
Knot, Klaas H.W. President, De Nederlandsche Bank NLD
Koç, Mustafa V. Chairman, Koç Holding A.S. TUR
Kravis, Henry R. Co-Chairman and Co-CEO, Kohlberg Kravis Roberts & Co. USA
Kravis, Marie-Josée Senior Fellow and Vice Chair, Hudson Institute USA
Kudelski, André Chairman and CEO, Kudelski Group CHE
Lauk, Kurt President, Globe Capital Partners DEU
Lemne, Carola CEO, The Confederation of Swedish Enterprise SWE
Levey, Stuart Chief Legal Officer, HSBC Holdings plc USA
Leyen, Ursula von der Minister of Defence DEU
Leysen, Thomas Chairman of the Board of Directors, KBC Group BEL
Maher, Shiraz Senior Research Fellow, ICSR, King’s College London GBR
Markus Lassen, Christina Head of Department, Ministry of Foreign Affairs, Security Policy and Stabilisation DNK
Mathews, Jessica T. Distinguished Fellow, Carnegie Endowment for International Peace USA
Mattis, James Distinguished Visiting Fellow, Hoover Institution, Stanford University USA
Maudet, Pierre Vice-President of the State Council, Department of Security, Police and the Economy of Geneva CHE
McKay, David I. President and CEO, Royal Bank of Canada CAN
Mert, Nuray Columnist, Professor of Political Science, Istanbul University TUR
Messina, Jim CEO, The Messina Group USA
Michel, Charles Prime Minister BEL
Micklethwait, John Editor-in-Chief, Bloomberg LP USA
Minton Beddoes, Zanny Editor-in-Chief, The Economist GBR
Monti, Mario Senator-for-life; President, Bocconi University ITA
Mörttinen, Leena Executive Director, The Finnish Family Firms Association FIN
Mundie, Craig J. Principal, Mundie & Associates USA
Munroe-Blum, Heather Chairperson, Canada Pension Plan Investment Board CAN
Netherlands, H.R.H. Princess Beatrix of the NLD
O’Leary, Michael CEO, Ryanair Plc IRL
Osborne, George First Secretary of State and Chancellor of the Exchequer GBR
Özel, Soli Columnist, Haberturk Newspaper; Senior Lecturer, Kadir Has University TUR
Papalexopoulos, Dimitri Group CEO, Titan Cement Co. GRC
Pégard, Catherine President, Public Establishment of the Palace, Museum and National Estate of Versailles FRA
Perle, Richard N. Resident Fellow, American Enterprise Institute USA
Petraeus, David H. Chairman, KKR Global Institute USA
Pikrammenos, Panagiotis Honorary President of The Hellenic Council of State GRC
Reisman, Heather M. Chair and CEO, Indigo Books & Music Inc. CAN
Rocca, Gianfelice Chairman, Techint Group ITA
Roiss, Gerhard CEO, OMV Austria AUT
Rubin, Robert E. Co Chair, Council on Foreign Relations; Former Secretary of the Treasury USA
Rutte, Mark Prime Minister NLD
Sadjadpour, Karim Senior Associate, Carnegie Endowment for International Peace USA
Sánchez Pérez-Castejón, Pedro Leader, Partido Socialista Obrero Español PSOE ESP
Sawers, John Chairman and Partner, Macro Advisory Partners GBR
Sayek Böke, Selin Vice President, Republican People’s Party TUR
Schmidt, Eric E. Executive Chairman, Google Inc. USA
Scholten, Rudolf CEO, Oesterreichische Kontrollbank AG AUT
Senard, Jean-Dominique CEO, Michelin Group FRA
Sevelda, Karl CEO, Raiffeisen Bank International AG AUT
Stoltenberg, Jens Secretary General, NATO INT
Stubb, Alexander Ministers of Finance FIN
Suder, Katrin Deputy Minister of Defense DEU
Sutherland, Peter D. UN Special Representative; Chairman, Goldman Sachs International IRL
Svanberg, Carl-Henric Chairman, BP plc; Chairman, AB Volvo SWE
Svarva, Olaug CEO, The Government Pension Fund Norway NOR
Thiel, Peter A. President, Thiel Capital USA
Tsoukalis, Loukas President, Hellenic Foundation for European and Foreign Policy GRC
Üzümcü, Ahmet Director-General, Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons INT
Vitorino, António M. Partner, Cuetrecasas, Concalves Pereira, RL PRT
Wallenberg, Jacob Chairman, Investor AB SWE
Weber, Vin Partner, Mercury LLC USA
Wolf, Martin H. Chief Economics Commentator, The Financial Times GBR
Wolfensohn, James D. Chairman and CEO, Wolfensohn and Company USA
Zoellick, Robert B. Chairman, Board of International Advisors, The Goldman Sachs Group USA