31.8.14

Syeikh Siti Jenar, Pemutarbalikan Sejarah, Perjalanan Hidup & Ajarannya

Syekh Siti Jenar adalah sosok yang misterius sekaligus kontroversial. Betapa tidak, eksis atau tidaknya di panggung sejarah masih menjadi perdebatan para pakar. Apalagi terkait statusnya yang dilabelkan kepadanya sebagai tokoh pencetus ajaran Manunggaling Kawulo Gusti di tanah jawa. Meskipun juga diragukan apakah Syekh Siti Jenar yang menyebarkannya, yang jelas ajaran itu sendiri telah berkembang dan banyak dianut hingga sekarang.

Nama Syekh Siti Jenar memang terdokumentasi di dalam sejumlah literatur kuno, seperti naskah babad, kropak atau serat. Namun, validitasnya sebagai sumber sejarah dipertanyakan. Karena mesti dipilah-pilah mana yang merupakan fakta riil dan mana yang hanya mitos. Bahkan, berdasarkan hasil risetnya, penulis buku ini telah menyimpulkan adanya distorsi sejarah dan ajaran Syekh Siti Jenar.

Buku ini mencoba untuk menguaknya apakah Syekh Siti Jenar itu ada atau tidak dan sejauh mana kesesatan ajarannya. Keseriusan penulis untuk melakukan studi literatur dan turun ke lapangan pun membuahkan kedalaman analisis. Bukan hanya sebatas deskripsi historis, penulis juga menyajikan kajian yang bersifat normatif-syar’i terkait ajaran yang disandarkan kepada Syekh Siti Jenar. Keberanian penulis untuk mengkritis sosok sekaliber Prof. Dr. Munir Mulkhan, sekaligus menjadikan buku ini sebagai bantahan ‘resmi’ layaka mendapatkan apresiasi tersendiri.

ENSIKLOPEDI SYIRIK DAN BID’AH JAWA

Dulu masyarakat Jawa menganut Hindu dan Budha atau animisme-dinamisme, setelah itu Islam datang. Terjadilah akulturasi budaya antara kepercayaan lokal dan Islam. Masyarakat kadang sulit membedakan apakah ini Islam, Hindu, Budha, ataukah Jawa. Dari sinilah muncul produk turunan berupa cara berislam ala “orang Jawa” (Kejawen).

Banyak pertanyaan muncul tentang berbagai tradisi ritual Jawa. Bukan saja dari orang yang awam terhadap Islam, tetapi juga dari para dai, takmir masjid, dan tokoh masyarakat. Intinya, apakah berbagai amalan atau ritual Kejawen itu bagian dari Islam, atau justru bertentangan dengan Islam?

Nah, buku ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Hadir sebagai sebuah ensiklopedi mini tentang deskripsi dan bagaimana Islam memandang beragam warisan budaya dan tradisi ritual mengenai:
  1. Konsep waktu dan dasar perhitungan Jawa, seperti primbon, weton, hari baik dan hari jelek
  2. Tradisi saat Bayi dalam Kandungan hingga Lahir, seperti mitoni/tingkepan, tata cara membuang ari-ari, serta keyakinan tentang “sedulur alus
  3. Ramalan watak dan nasib, seperti sengkala, ruwatan, dan sukerta
  4. Ritual kematian, seperti sadranan dan tahlilan.
  5. Hal-hal yang terkait dengan prosesi perkawinan, seperti bubakan, cengkir gading, sawatan, suapan, injak telur dan mandi kembang setaman, serta kembar mayang.
  6. Ritual perayaan musiman, seperti tirakatan, sesaji kepala kerbau, kirab pusaka, padusan, sekatenan, hingga grebeg sawal dan grebeg besar.
Melalui buku ini kedua penulis ingin menekankan pentingnya memahami ragam budaya di atas dalam upaya memurnikan akidah. Jangan sampai atas nama nguri-uri kabudayan adi luhung atau mempertahankan “kearifan” lokal ajaran Islam yang universal justru dilanggar. Apalagi fondasi Islam adalah tauhid dan ittiba’, yang tidak menoleransi syirik dan bid’ah.

Judul Buku:
  1. Syeikh Siti Jenar, Pemutarbalikkan Sejarah, Perjalanan Hidupnya, dan Ajarannya
  2. Ensiklopedi Syirik & Bid’ah Jawa
Penerbit: Aqwam


Bagi yang berminat memesannya, silahkan sms ke 085811922988 atau email ke marketing@eramuslim.com dengan menyebutkan judul pesanan, nama lengkap, no Telepon yang bisa dihubungi dan alamat lengkapnya.

No comments:

Post a Comment