31.5.14

Keinginan PDI-P Memata-matai Khatib dinilai Posisikan jadi Musuh Umat Islam

Hidayatullah.com–Sikap Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang hendak memata-matai para khatib Jumat dinilai tindakan inkonstitusional dan telah memposisikan sebagai partai yang ingin memusuhi umat Islam.

PDIP telah memosisikan diri sebagai musuh Islam dan kaum Muslimin,” demikian disampaikan Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin (MMI), Irfan S. Awwas dalam sebuah pernyataan hari Jumat (30/05/2014) menanggapi rencana tim sukses (Timses) Jokowi-Jusuf Kalla dari PDI Perjuangan yang akan menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid dan mengawasi setiap khotbah yang ada.

Menurut Irfan, rencana PDI tersebut menunjukan ketakutan bahwa calon presiden (Capres) yang diangkat oleh Megawati disebut takut kalah melihat fenomena masyarakat yang ragu pasangan Jokowi-JK.

Di sisi lain, sikap PDI-P ini seharusnya menjadi tantangan para khatib melihat arogansi PDI-P sebelum berkuasa.

Bagi para khatib kasak-kusuk PDI-P ini sebagai tes uji nyali, beranikah mereka berterus terang tentang kebenaran? Bagi umat Islam, jangan lagi beri kesempatan bagi PDIP-P berkuasa, karena belum berkuasa saja sikapnya sudah otoriter. Sebelum ini, saat Megawati berkuasa, Indonesia dijadikan negeri premanisme, aset negara dijual dan masyarakat dimotivasi melakukan segala hal yang diharamkan agama,” ujar Irfan.

Sebelumnya anggota Tim Sukses (Timses) Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari di sebua media mengatakan, memang kader partai yang Muslim diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.

Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.

Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah PDC PDIP Jakarta Timur.

Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif,” kata Eva kepada situs RMOL, Jumat (30/05/2014).*