26.2.14

Survei: Rakyat AS Makin Banyak yang Atheis

Rakyat Amerika makin meninggalkan agama. Itulah kesimpulan dari hasil survei lembaga Religious Landscape Survey yang dirilis baru-baru ini.

Hasil survei menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang sangat cepat di kalangan masyarakat AS usia 18 tahun ke atas terkait dengan afiliasi agama mereka, di mana makin banyak orang yang memilih tidak beragama atau tidak mau dirinya dilihat sebagai pemeluk agama tertentu.

Lebih dari seperempat dari kalangan usia dewasa atau sekitar 28 persen memilih meninggalkan agama, meski mereka dibesarkan di tengah lingkungan yang memeluk keyakinan tertentu atau tidak memeluk salah satu agama pun,” demikian laporan Religious Landscape Survey.

Survey yang dilakukan oleh Pew Forum on Religion and Public Life ini merupakan survei tentang afiliasi agama masyarakat AS yang baru pertama kali digelar, melibatkan 35.000 responden warga AS berusia 18 tahun ke atas. Dari hasil survei juga ditemukan fakta bahwa setiap kelompok agama secara konstan kehilangan pemeluknya, karena pindah ke agama lain. Misalnya, Kristen ke Islam, Protestan ke Yudaisme atau dari Ortodoks ke Katolik.

Dari kelompok agama itu, agama Katolik yang paling banyak ditinggalkan pemeluknya. Disebutkan, hampir satu dari tiga orang Amerika (31%) dibesarkan di tengah keluarga penganut Katolik. Tapi saat ini kurang dari 24 persen atau satu dari empat orang Amerika yang menyatakan berafiliasi ke agama Katolik.

Menurut data CIA Fact Book, dari 301 juta jumlah penduduk AS, 52 persennya adalah penganut Protestan, 24 persen penganut Katolik Roma, 2 persen Mormon, satu persen penganut agama Yahudi dan satu persen Muslim. Penganut kepercayaan lainnya 10 persen dan 10 persen lagi menyatakan tidak beragama.

Salah seorang warga AS, imigran dari Vietnam Anh Khochareun adalah salah satu yang sekarang memilih atheis. Dulu Anh memeluk agama Budha, lalu pindah ke agama Katolik saat berimigrasi ke AS dan sekarang ia beserta suaminya mengaku sebagai atheis.

Kami membuat keyakinan kami sendiri, dalam kerangka apa yang bisa kami lakukan untuk diri kami sendiri dan dalam kehidupan kami sekarang, ” ujar Anh.

Fred Kurth, pensiunan ahli teknik pesawat ruang angkasa, dulunya adalah penganut Evangelis, kemudian menganut kepercayaan Unitarian Universalism, dan sekarang menjadi seorang Muslim setelah menikah dengan isterinya yang asal Maroko.

Menurut Kurth yang kini memakai nama Ibrahim, ia melakukan “pencarian jiwa” sebelum akhirnya memutuskan memeluk agama Islam. Ibrahim Kurth sekarang selalu membawa sejadah di mobilnya dan salat berjamaah setiap hari di masjid dekat rumahnya di Frederickburg, Virginia. (ln/iol)

No comments:

Post a Comment