12.11.13

Kekuatan Muslim Indonesia-Malaysia Bisa Kembalikan Kegemilangan Islam

Hidayatullah.com--Kekuatan Indonesia dan Malaysia bisa disatupadukan untuk mengembalikan kegemilangan Islam. Karena itu, kegiatan Kepemimpinan Muslim Muda Indonesia-Malaysia akan menjadi titik permulaan persaudaraan Islam Malaysia-Indonesia. Demikian disampaikan Dato’ Shahlan Ismail selaku Presiden Sekretariat Transformasi Serantau (STS ).

Karena itu maka saya harapkan kepemimpinan Muslim muda ini bisa menjadi suatu titik permulaan untuk kita eratkan persaudaraan Islam Malaysia-Indonesia. Semoga bibit-bibit ini bisa menjadi suatu silaturahmi yang bisa menyemaikan bumi Indonesia dan Malaysia,” ujarnya dalam acara Kepemimpinan Muslim Muda Indonesia-Malaysia di Aula Mahoni MB Institut Pertanian Bogor.

Acara yang diselenggarakan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) bersama Centre for Advanced Studies on Islamic Science and Civilization (CASIS) dan Sekretariat Transformasi Serantau (STS) ikut dihadiri pendiri CASIS – Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud, Dato Shahlan Ismail dari Sekretariat Transformasi Serantau, Prof. Zainy Othman, Rektor UIKA – Dr. Ending Bahruddin dan Dr. Adian Husaini, Adnin Armas, MA.

Kegiatan ini diharapkan bertujuan melahirkan kader-kader penerus pembangunan umat Islam di ranah Melayu dan memperkuat hubungan Indonesia dan Malaysia, juga sebagai perhatian Malaysia terhadap pendidikan Indonesia.

Terkait kepemimpinan, Pendiri dan Pengasas CASIS/Pusat Studi Kajian Tinggi Islam, Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud saat memberikan kata sambutan dalam acara tersebut menghimbau agar kita tidak meremehkan pemuda yang berpotensi menjadi pemimpin.

Seperti Muhammad Al-Fatih yang telah menaklukkan konstantinopel pada usia yang muda,” ungkapnya.

Begitu pun dengan Rektor UIKA, Dr. Ending Bahruddin, ia berharap dari acara tersebut akan lahir pemimpin-pemimpin yang memiliki hati dan memiliki komitmen tinggi terhadap Islam.

Rangkaian kegiatan yang digelar dari pagi hingga malam hari ini tidak hanya di isi dengan seminar, namun juga refleksi, tadzkirah dan para peserta yang sudah terbagi dalam tujuh grup diwajibkan untuk kerja lapangan di kota Bogor kemudian mempresentasikannya di depan peserta yang lain.

Hari kedua, Selasa 05 November 2013, diadakan Kenduri Nusantara dan launching buku Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud yang berjudul “Islamisasi Ilmu-ilmu Kontemporer”.

Acara yang diadakan selama lima hari ini melibatkan 15 pembicara. 79 peserta yang terdiri dari 43 mahasiswa Indonesia dan 36 mahasiswa Malaysia dan diadakan di tiga tempat, Institut Pertanian Bogor, hotel Srigunting dan Hotel Mirah.*

No comments:

Post a Comment