15.5.13

Dampak DEMOKRASI: Umat Terpecah, Terkotak-kotak dan Rapuh...

Segala sesuatu ada pusatnya, manusia ada pusatnya yang disebut pusar, begitupun dunia inipun ada pusatnya, dunia ini bila ditinjau dari sisi geografis dan dan konflik dunia hingga kini , terlihat jelas dunia ini berpusat di timur tengah, disanapun banyak para nabi lahir, berjuang disana dan wafatpun di sana, sebutlah sejumlah nabi dan termasuk Nabi Ibrahim alaihissalam, Musa alaihissalam, Isa alaihissalam dan Muhammad sallallahu alayhi wasallam… lahir disana.

Perjalanan dunia, banyak tahapannya dan sejarah mencatat didunia ini pernah ada kekuatan imperium Persia dari wilayah timur, sebuah kekuatan yang mencakup wilayah sepanjang wilayah lebih dari 7 juta KM, dan dibagian barat ada imperium romawi yang menguasai 5 juta KM lebih… pada saat itu apalah artinya wilayah Arab? Wilayah yang terjajah sebagian oleh Romawi dan sebagian oleh Persia, dan pertempuran Persia dan Romawi pun berada di wilayah pusat dunia, yaitu wilayah Arab.

Bayangkan pada saat dua kekuatan itu sangat berkuasa, Muhammad Rasulullullah sallallahu alayhi wasallam saat itu tidaklah bisa dikatakan sebagai kekuatan apa pun… tapi beliau sallallahu alayhi wasallam sudah mampu untuk mengirimkan surat kepada para adikuasa tersebut untuk diajak kepada Islam, bila mereka menganut Islam maka akan selamat. Surat yang inti sebenarnya sebenarnya bukanlah surat sekedar ajakan tetapi cenderung surat itu adalah surat ancaman… surat yang dilakukan oleh sebuah daulah yang belum bisa dibilang apa tapi sudah memberikan ancaman kepada adikuasa.

Apa rahasianya?

Rahasianya adalah, Islam itu harus ada 3 pilar pembangunan karakter, pilar tersebut adalah Kekuatan Pribadi, Kekuatan Masyarakat dan Kekuatan Daulah!

Pilar pertama, Kekuatan pribadi, umat muslim harus menjadikan islam hadir secara penuh di jiwanya, setiap melakukan apapun sejak dari masuk ke kamar kecil, makan, dan apapun aplikasi kehidupan dilakukan dengan cara Islam.

Kumpulan pribadi pribadi ini berkumpul dalam masyarakat yang berjamaah, maka kekuatan jamaah itu pun muncul , jamaah ataupun bermasyarakat ini menjadi Pilar Kedua, karena Allah bersama dengan jamaah. Maka Allah berikan karunia , dan dimunculkanlah orang orang hebat dari Islam yang tentunya berasal juga dari jamaah yang kuat. Dengan jamaah dan masyarakat yang kuat maka akan terdorong keinginan jamaah tersebut untuk lebih tampil dan membentuk kekuatan daulah yang berdasarkan aturan syariah Islam, meninggikan kalimat Allah dan Islam, kekuatan daulah inilah yang menjadi Pilar Ketiga yang akan menjaga kepentingan Islam, dan sebaliknya Islam juga akan menjaga daulah. Beliau mensitir ucapan Usman Bin Affan bahwa kekuasaan dan Islam adalah dua sisi yang saling melengkapi, maka dengan kekuasaanlah dakwah Islam akan terjaga, dan dengan Islam juga Daulah terpelihara.

Islam butuh kekuasaan, tapi untuk meraih kekuasaan , bukanlah seperti cara politik yang terjadi saat ini, arena politik saat ini adalah berkiblat dari politik Machiavelli, politik sebagai alat untuk meraih kekuasaan dengan segala cara, yang diterapkan seperti yang kita kenal sekarang yaitu Demokrasi , asal demokrasi bukanlah dari Islam, dan bukan cara Islam, bagaimana demokrasi memutuskan dan menentukan yang benar kalau kebenaran itu berdasarkan suara terbanyak? Demokrasi hanya bisa memecah belahkan umat dengan berbagai kelompok yang tidak jelas dasar utamanya, karena mereka hanya memikirkan kebenaran atas apa yang jadi pendapatnya atau golongannya.

Ketahuilah yang benar itu berasal dari Allah, dan bukan suara makhluk terbanyak. walau kita sepakat harus menerapkan ukhuwah bagi para kelompok yang mengambil jalan itu, bila ijtihad mereka itu sepanjang ada Nash yang jelas yang mendasari, kita harus bertoleransi, dan tetap membina ukhuwah dengan mereka, karena perpecahan umat jauh lebih buruk daripada persoalan penyimpangan syariah saat ini.

Yang perlu disadari, setiap akar akan membentuk batang dan ranting, kemudian akan mengeluarkan bentuk hasil buahnya… Allahu berikan Islam sebagai akar gerakan kepada umatnya , maka akan timbul harmonisasi akan gerakan ibadah dan membentuk akhlak Islam yang luar biasa bagi penganutnya, maka hasilnya pun akan luar biasa, gerakan harmoni itu akan memproduksi banyak karakter individu ‘hebat’ dan masyarakat yang ‘hebat’ pula yang tampil di muka bumi ini, dan Allah buktikan untuk berikan amanatNya untuk kekuasaan dimuka bumi. Ciri gerakan ini, berawal dari umat yang kecil dan lemah , terus berkembang dan terus membesar dan menyebar semakin besar dan semakin kuat.

Sedangkan bila hamba Allah menggunakan sistem yang lain (buatan manusia) sebagai pegangan gerakan hidupnya, maka ia juga menawarkan akar atau landasan bergerak dengan segala aturannya, dan bila umat Islam memakai sistem buatan manusia itu menjadi panduannya, maka lihatlah apa yang kita saksikan saat ini… kekuatan umat Islam yang tadinya besar, semakin turun, semakin kecil, semakin terpecah, semakin ribut satu sama lainnya, akhirnya terpecah menjadi beberapa kelompok yang ukhuwahnya semakin rusak dan rapuh… akhirnya gerakan umat Islam yang ada tidak mampu lagi menjadi panutan bagi umatnya sendiri.

Wallahu Alam

No comments:

Post a Comment