27.7.12

Hening Cipta untuk Atlet Israel di Olimpiade Ditolak

Hidayatullah.com—Permintaan satu menit mengheningkan cipta untuk mengenang para atlet Israel yang menjadi koran pembunuhan di Munich 40 tahun lalu telah ditolak penyelenggara Komite Internasional Olimpiade (ICO).

Para janda atlet Israel yang tewas tahun 1972 saat penyelenggaraan Olimpiade Munich, sudah tiba di London untuk mendesak pihak penyelenggar memenuhi tuntutan mereka.

Ankie Spitzer, salah satu janda yang tergabung dalam rombangan itu, menemui Ketua ICO Jacques Rogge pada hari Rabu kemarin untuk menyerahkan petisi mereka, lansir Euronews (26/7/2012).

“(Petisi) itu ditandatangani oleh 106.000 orang hanya dalam waktu singkat. Orang dari seluruh dunia, dari 155 negara yakin bahwa harus ada satu menit mengheningkan cipta untuk mengenang 11 korban di Munich,” kata Spitzer.

Olympic ZION
Amerika Serikat, Jerman dan Israel mendesak hal serupa. Namun, ICO bersikukuh pembukaan Olimpiade bukan waktu yang tepat untuk melakukan peringatan tahunan peristiwa tersebut.

Dalam jumpa pers, Direktur Komunikasi ICO Marc Adams menjelaskan bahwa ICO sudah memeperingati peristiwa tersebut pda hari Senin lalu di sebuah desa. Pekan depan juga akan ada acara peringatan di Guildhall, London.

Namun para janda tersebut bersikukuh ingin peringatan dilakukan saat pembukaan Olimpiade London. Mereka mengajak para penonton agar hening sejenak saat acara pembukaan Olimpiada berlansung pada hari Jumat (27/7/2012), sebagai bentuk protes.*

26.7.12

Holocaust, Fiksi Zionisme

Perang Dunia II di wilayah Eropa menimbulkan kerugian dan korban jiwa besar. Pada kurun waktu sejak tahun 1939 hingga tahun 1945, puluhan juta orang tewas dan cidera di Eropa, Asia dan Afrika. Selain itu, banyak fasilitas ekonomi hancur akibat peperangan tersebut. Berbagai peristiwa yang terjadi dalam perang dunia selalu menjadi topik pembahasan para sejarawan dan analis. Di antara peristiwa yang sangat kontroversial adalah Holocaust, yaitu klaim orang-orang Zionis mengenai aksi pembantaian terhadap enam juta Yahudi oleh pasukan Nazi. Mereka mengklaim bahwa jenazah orang-orang Yahudi tersebut oleh para serdadu Hitler.

Holocaust berarti pembunuhan massal dengan cara membakar. Masalah ini diangkat kembali setelah PD II. Rezim Zionis menggunakan tragedi holocaust sebagai trik untuk menarik perhatian masyarakat internasional dan menggelindingkan propaganda luas dalam hal ini. Berbagai film dan karya buku tentang holocaust diterbitkan.

Saat ini, kamp-kamp penahanan dan penyiksaan orang-orang Yahudi khususnya kamp Auschwitz, menjadi museum untuk umum. Lebih dari 250 museum didirikan di berbagai negara guna mengenang korban Holocaust. Bahkan, di sekolahan di AS dan Eropa tragedi itu juga dijadikan pelajaran sejarah.

Propaganda Rezim Zionis dalam kaitan Holocaust sedemikian gencar sehingga seorang sejarawan Yahudi bernama Alfred M Lilienthal, menyebut propaganda itu dengan “Holocaust Mania”. Upaya terbaru Rezim Zionis adalah dengan menekan Majelis Umum PBB untuk menetapkan tanggal 27 Januari sebagai hari Holocaust yang akan diperingati setiap tahun. (lihat situsnya di www.alfredlilienthal.com)

Meski propaganda Holocaust gencar dilakukan, namun banyak sejarawan dan cendikiawan yang meragukan tragedi tersebut. Mereka juga menulis berbagai buku mencantumkan argumen dan bukti-bukti yang mempertanyakan keotetikan tragedi Holocaust. Meskipun demikian, para kritikus tidak mengingkari terjadinya pembunuhan terhadap sejumlah orang-orang Yahudi oleh pasukan Fasis Hitler, dan hal ini dinilai sebagai sebuah tragedi. Namun mereka berpendapat bahwa tragedi itu tidak seperti yang digambarkan oleh Rezim Zionis.

Kritikan pertama yang dilontarkan oleh para cendikiawan adalah bahwa pada perang dunia II jutaan orang dari berbagai etnis dan agama menjadi korban keganasan Nazipro. Namun mengapa yang diekspos secara meluas hanya dikhususkan kepada para korban Yahudi saja? Seorang anggota Komite Pendataan Holocaust AS-Polandia, Rana I.Aloy menyatakan, meski orang-orang Yahudi mengalami penderitaan, namun hal itu juga menimpa orang-orang selain Yahudi. Korban paling banyak pada PD II adalah orang Rusia. Korban tewas di pihak Jerman juga tidak sedikit dengan jumlah mencapai 9 juta orang dan 5,1 juta orang lainnya menjadi tawanan perang. Dengan demikian, pada PD II telah terjadi berbagai pembantaian massal yang dilakukan oleh negara-negara yang mengklaim sebagai negara yang memiliki peradaban tinggi.

Alasan lain yang dikemukakan oleh para pengkritik tragedi Holocaust adalah pada era perang dunia II tidak ada laporan mengenai pembunuhan massal orang-orang yahudi. Dalam laporan Palang Merah Internasional dan perundingan sejumlah pejabat negara penentang Nazi, juga tidak disebutkan keterangan soal pembakaran orang-orang Yahudi oleh Nazi. Sebenarnya, Rezim Zionis terlalu membesar-besarkan tragedi pembantaian orang-orang Yahudi. Bukti lainnya adalah bahwa, dalam dokumen pemerintahan Nazi, Hitler tidak pernah menginstruksikan pembantaian massal terhadap orang-orang Yahudi Yahudi. Bahkan tidak ada catatan mengenai pengalokasian dana besar untuk program tersebut. Karena, program pembantaian enam juta orang Yahudi itu tentu menelan dana besar dan rencana yang matang.

Persoalan lain yang menyebabkan tragedi Holocaust itu sulit diterima adalah, Jerman tidak mempunyai fasilitas untuk melakukan pembantaian massal tersebut. Pihak Rezim Zionis mengklaim bahwa, para serdadu Jerman membantai orang-orang Yahudi dengan menggunakan gaz beracun Zyclon-B, dan kemudian membakar janazah mereka kamp konsentrasi. Bagi negara yang sedang dilanda perang besar, melakukan aksi pembantaian massal di negara jajahannya adalah tindakan yang sangat tidak logis dan akan menelan biaya sangat besar. Disamping itu, apa perlunya pasukan Nazi meracuni orang-orang Yahudi terlebih dahulu kemudian membakar jenazah mereka.

Poin lain yang disinggung oleh seorang mantan guru besar universitas di Perancis, Profesor Robert Faurisson adalah, orang-orang Yahudi hanya dijadikan budak di kamp-kamp kosentrasi Nazi. Dan Nazi sama sekali tidak memiliki kepentingan untuk membantai mereka. Karena tindakan tersebut sama halnya dengan membuang tenaga sia-sia.

Prof. Faurisson yang telah melakukan penelitian tentang tragedi Holocaust sejak lama itu, dalam sebuah artikel yang dimuat oleh majalah Le Monde Diplomatique, menyebutkan poin penting lainnya soal Holocaust. Menurutnya, jika ada satu orang saja dari keluaga korban Holocaust, ia akan menunjukkan dirinya. Namun, sampai saat ini tak satupun yang mengklaim sebagai anggota keluarga korban Holocaust. Faurisson dan sejumlah orang yang sepaham dengannya menilai tragedi Holocaust sebagai sebuah sebuah dongeng karya orang-orang Zionis. Menurut keterangan para pengamat, ruang-ruang gas yang gencar dipublikasikan oleh Rezim Zionis itu, sebenarnya adalah ruang sterilisasi atau penyemprotan gas anti bakteri pada pakaian dan badan jenazah.

Yang sebenarnya terjadi adalah, pada era PD II khususnya akhir perang tersebut, berbagai penyakit menular seperti wabah dan tipes menjangkiti para tahanan di kamp konsentrasi Nazi. Oleh karena itu, cara antisipasi dan penanganai wabah tersebut adalah dengan menyemprotkan zat anti bakteri dan membakar pakaian serta jenasah yang telah terkontaminasi virus. Dan fenomena ini dipandang sebagai peluang besar bagi orang-orang Zionis untuk mengemukakan fiksi Holocaust.

Kritikan lainnya adalah menyangkut jumlah korban di pihak orang-orang Yahudi yang mencapai enam juta orang. Pihak Zionis mengklaim bahwa jumlah tersebut tidak dapat diragukan lagi. Seorang sejarawan asal Inggris, Dr. David Irwing, dalam bukunya mencantumkan berbagai argumen bahwa aksi pembantaian terhadap enam juta orang Yahudi itu tidak lebih dari sekedar kebohongan besar. Karena, jumlah orang-orang Yahudi di seluruh Eropa pada masa itu tidak mencapai enam juta orang. Apalagi pasukan Nazi tidak sepenuhnya menguasai Eropa. Seorang pengamat Iran, Doktot Muhammad Taqi Pour mengatakan, dari jumlah keseluruhan warga Yahudi Jerman yang mencapai 600 ribu orang, 400 ribu di antaranya atas perintah Hitler telah meninggalkan Jerman sebelum perang dunia II dikobarkan.

Hal lain yang perlu kita cermati adalah sejumlah dokumen menunjukkan hubungan baik orang-orang Zionis dengan para pejabat tinggi Nazi. Pada tahun 1933 yaitu tahun Hitler berkuasa hingga tahun 1941, orang-orang Zionis menjalin hubungan erat dengan Nazi di bidang ekonomi. Hitler yang sangat menentang keberadaan orang-orang Yahudi di Jerman itu, bersama dengan orang-orang Zionis berupaya merelokasi orang-orang Yahudi ke Palestina. Seorang analis Nazi, Alfred Rosenburg, dalam bukunya menulis, Nazi harus mendukung pihak Zionis sehingga setiap tahun orang-orang Yahudi di Jerman dapat dipindahkan ke Palestina.

Meskipun demikian, Rezim Zionis tetap bersikeras mempertahankan klaim mereka soal Holocaust. Rezim Zionis juga berupaya keras menginfiltrasi negara-negara Eropa untuk mencegah segala bentuk penelitian terhadap keotentikan peristiwa Holocaust.

***

Fenomena Holocaust begitu penting bagi Zionis karena bisa menciptakan opini kemazluman orang-orang Yahudi. Fiksi pembantaian enam juta warga Yahudi oleh Hitler merupakan permainan terpenting Zionis untuk menumbuhkan belas kasih masyarakat dunia kepada orang-orang Yahudi. Oleh karena itu, mereka tidak akan menerima kritik dalam kaitan tragedi tersebut.

Direktur Lembaga Kebebasan Beropini di Kanada mengatakan, “Holocaust telah berubah menjadi sebuah keyakinan. Sebuah keyakinan dirancang untuk orang-orang selain Yahudi, dan siapa pun yang mengingkari tragedi itu akan ditindak seperti seorang yang murtad. Hal ini merupakan langkah yang salah dan menipu menurut akal dan logika. Profesor Robert Farison juga mnyatakan bahwa Holocaust merupakan bom nuklir Zionis.

Hal yang menarik, melalui kekuatan lobinya di Barat Zionis tidak mengizinkan siapa pun untuk menolak kisah tragedi Holocaust. Saat ini di AS dan Eropa, siapa pun tidak boleh menolak tragedi Holocaust, dan akan ditindak jika menolaknya. Ketika AS dan Eropa melakukan propaganda dengan gencar dalam kaitan Holocaust, seorrang analis yang berasal dari Australia, Fredick Toban, menolak tragedi tersebut dan mendapat ganjaran penjara enam bulan. Fredick Toban mengatakan, “Di Eropa, setiap orang bisa menghujat Yesus dan Maryam yang suci, namun tidak dapat mengkritik orang-orang Yahudi dan Holocaust. Sejumlah negara Eropa yang sudah cukup maju bersedia dalam perundangan-undangannya untuk mengatur para penolak Holocaust.

Berdasarkan undang-undang di AS dan Eropa yang bernama Gitto, siapa pun yang menolak Holocaust, akan terhitung sebagai orang yang anti Yahudi dan terkena hukuman. Pernacis yang disebut sebagai negara kebebasan juga tidak terlepas dari belenggu kekuatan lobi Zionis, sehingga harus menerima undang-undang Fabius-Gayssot di tahun 1990. Berdasarkan undang-undang tersebut, setiap orang yang menolak Holocaust dan meragukan kisah tentang terbantainya enam juta orang Yahudi di Eropa, akan dikenai hukuman penjara atau denda. Sikap itu yang tidak selaras dengan kebebasan berpendapat di negara-negara yang membela HAM dan kebebasan merupakan hal yang mengejutkan.

Pada saat yang sama, Barat merupakan negara-negara yang menghargai penelitian ilmiah dan logis, namun tetap akan menindak penentang Holocaust yang berargumentasi dengan bukti-bukti yang valid. Ancaman hukuman bagi para penentang Holocaust mengingatkan pengadilan-pengadilan di abad pertengahan yang menindak terhadap para penentang keyakinan gereja. Pada prinsipnya, larangan keras tersebut ditujukan kepada para penentang, baik menolak maupun meragukan tergedi tersebut. Oleh karena itu, diantara dalih mempertanyakan dan meragukan Holocaust adalah adanya larangan yang kuat untuk menelaah lebih lanjut tragedi tersebut. Jika tragedi pambantaian enam juta warga Yahudi adalah sebuah realitas, tidak semestinya Zionis dan Barat khawatir dengan penelitian lebih lanjut atas tragedi Halocaust. Tentu saja, kekhawatiran mereka ini membuktikan lemahnya argumentasi dan bukti atas tragedi Holocaust. Robert Forison menyatakan, “Sampai saat ini, mereka tidak dapat menjawab argumentasi penolakan kita atas kebenaran tragedi Holocaust, melainkan menyerang kita dengan menyeret kita ke pengadilan, menindak dan menyiksa.”

Oleh karena itu, para analis dan pemikir di Barat yang mengkritik Holocaust,sehingga menerima berbagai ancaman dan tekananan, yang setidaknya dihukum berdasarkan konstitusi miring mengenai Holocaust, menyandang sifat kesatria. Profesor Forison adalah wujud nyata yang berani bersikap kesatria untuk mempertanyakan tragedi Holocaust. Forison yang berkewarganegaraan Inggris dan Perancis adalah seorang sejarawan yang melakukan penelitian tentang Holocaust selama bertahun-tahun, bahkan berhasil mendapatkan sejumlah data terlarang milik Zionis. Namun, ketika beliau mempertanyakan Holocaust dan menolak keberadaan ruangan gas yang ditulis dalam bukunya, “Ruangan Gas: Fiktif atau Nyata,” menyebabkan kemarahan Zionis dan Perancis.

Profesor Forison diberhentikan dari aktivitas mengajar di Universitas Lion di tahun 1978, dan menurut rencana akan diadili di bulan Juni karena wawancaranya dengan Televisi Sahar milik Republik Islam Iran dalam kaitannya dengan Holocaust. Horison dalam wawancara tersebut menyatakan, “Kami para penentang Holocaust tidak diberi hak untuk mencetak dan menyebarkan artikel dan buku. Mereka membakar buku-buku kami dan melarang penerbitannya di luar negeri.”

Profesor Roger Garaudy adalah sosok lain yang menolak kisah tentang Holocaust, sehingga diseret ke pengadilan. Karya besar Garudi yang berjudul “Mitos-mitos Pembangun Politik Israel” juga menghadapi penentangan keras dari kaun Zionis, karena buku tersebut mengungkap kebohongan tragedi Holocaust. Pada akhirnya, Garudi dijatuhi hukuman karena sikapnya menentang undang-undang Fabius-Gayssot. Lagi, kebebasan dan HAM menjadi korban kepentingan Zionis di Eropa.

Ernest Zundel, seorang peneliti asal Jerman masuk dalam daftar para penentang tragedi Holocaust. Sebelum hijrah ke AS, dia bermukim di Kanada. Akibat tekanan dan intimidasi kaum Zionis di Kanada, Zundel terpaksa meninggalkan negara itu. Di AS, kaum Zionis tetap mengejar Zundel, sehingga akhirnya dia ditangkap dan diekstradisi ke Jerman untuk diadili karena keyakinannya yang menentang mitos Holocaust. Tak cuma kalangan peneliti sejarah yang kebebasan pendapatnya terbelunggu. Para anggota parlemen di Eropa juga tak berhak untuk menyuarakan pendapatnya yang menentang kisah pembunuhan massal warga Yahudi pada perang dunia kedua. Bruno Gollnisch, anggota parlemen Eropa asal Prancis termasuk di antara mereka yang menentang kisah Holocaust. Katanya, “Seluruh kisah Holocaust adalah khanyalan otak kotor kaum Zionis.” Akibat pernyataannya itu, Gollnisch kehilangan kekebalan diplomatiknya sehingga memungkinkannya untuk diseret ke pengadilan.

Korban lain dari mitos Holocaust adalah David Irving. Ketenarannya sebagai sejarawan besar Inggris tidak mampu menelamatkannya dari penganiayaan yang dialaminya di Inggris dan negara-negara lain. Ketika berkunjung ke Austria beberapa waktu lalu, Irving dijerat dengan pasal tahun 1989 tentang Holocaust. Irving hanyalah satu dari sederet ilmuan dan cendekiawan yang mengalami nasib buruk dan menyedihkan karena menentang mitos pembunuhan massal kaum Yahudi pada masa perang dunia kedua. Germar Rudolf kimiawan Jerman, Doktor Frederick Toben asal Australia, Louis Marshalko asal Hungaria penulis buku the World Conquerers, Norman G. Finkelstein dosen universitas DePaul Chicago penulis the Holocaust Industry adalah contoh dari puluhan ilmuan dan cendekiawan tersebut.

Mitos Holocaust dimanfaatkan oleh kaum Zionis untuk mengejar kepentingannya di dunia, yang diantaranya adalah untuk membentuk sebuah rezim ilegal di tanah Palestina tahun 1948. Tak syak, tanpa mengumbar isu pembantaian massal umat Yahudi pada masa perang dunia kedua, kaum Zionis tak akan dengan mudah memaksa masyarakat dunia termasuk PBB untuk menerima kehadiran sebuah negara ilegal bernama Israel di negeri Palestina.

Frederick Toben dalam hal ini mengatakan, “Negara Israel dibentuk atas dasar kisah Holocaust. Oleh karena Holocaust adalah kisah bohong, berarti Israel dibangun di atas kebohongan besar.” Kelestarian Israel sangat bergantung pada keyakinan masyarakat Barat akan kebenaran kisah pembunuhan 6 juta warga Yahudi di Eropa oleh Hitler. Berkat kisah ini pula, Israel berhasil meraup ganti rugi yang tidak sedikit dari negara-negara Eropa terutama Jerman.

Singkatnya, Holocaust adalah kisah dusta besar yang diciptakan oleh orang-orang Zionis. Segencar apa pun kaum Zionis mempropagandakan kisah ini untuk menunjukkan ketertindasannya di dunia, suatu hari kebohongan ini akan terungkap. Masyarakat dunia saat ini mulai sadar bahwa Holocaust yang sebenarnya bukan terjadi di Eropa pada masa perang dunia kedua dengan korbannya warga Yahudi, tetapi Holocaust sedang terjadi saat ini. Tempatnya adalah Palestina dan korbannya adalah bangsa Palestina. Pelakunya bukan Hitler, tetapi kaum Zionis.

Sekali Lagi, Zionis Mempersiapkan Yahudi untuk Holocaust

Henry Makow, Ph. D.
Oleh: Henry Makow, Ph. D.

Israel adalah merupakan sumber utama anti-Semitisme di dunia saat ini, dan membahayakan keamanan semua orang Yahudi. Memproklamirkan diri sebagai “Negara Yahudi" tapi bertindak sebagai negara penipu, Israel mengekspos semua orang Yahudi menjadi jijik dan penuh dendam.

Pembunuhan aktivis perdamaian Gaza memberikan bukti lebih jauh bahwa tujuan sebenarnya dari Zionisme adalah tidak untuk melindungi orang Yahudi dari anti-Semitisme namun pada kenyataannya, adalah untuk menciptakan anti-Semitisme.

Tujuannya adalah untuk membuat orang Yahudi mejadi sebuah bangsa paria disamping bangsa-bangsa lain tanpa pilihan selain untuk mengikuti perintah Zionis.

Akhirnya, mereka (orang Yahudi) akan dikorbankan untuk tujuan Zionis, seperti yang pernah terjadi dalam pembataian di Eropa (holokos). Karena Zionisme merupakan sebuah perkumpulan rahasia Masonik (Illuminati, kabalis, setan) yang memiliki tujuan untuk membangun sebuah Tatanan Dunia Baru yang totaliter. Mayoritas orang Yahudi tidak ikut berperan dalam hal ini, kecuali untuk dikorbankan lagi untuk tujuan yang mereka tidak ketahui.

Zionis sedang mempreteli legitimasi moral Israel dan orang Yahudi sehingga dapat dilikuidasi lagi tanpa perasaan penyesalan apapun. Kebanyakan Israel dan orang Yahudi bekerja sama dengan mendukung kekekjaman Israel dengan alasan yang lemah, mereka menikmati tindakan brutalnya tanpa memikirkan akibat yang mungkin terjadi.

Akibat moral barbar Israel ini: Pada tahun 2006, Israel membunuh 1.400 orang Libanon dan menyebabkan kerusakan materil sebesar $ 10 miliar, penyebabnya karena dua orang tentara Israel ditangkap. Pada tahun 2009 - 2010, Israel membunuh 1.300 orang warga sipil Gaza serta menghancurkan bangunan yang tak terhitung jumlahnya, penyebabnya karena serangan beberapa roket buatan Palestina (popgun rockets). Sekarang ini – mereka membunuh aktivis perdamaian internasional yang tidak bersenjata yang membawa bantuan kepada rakyat Palestina di Gaza yang dikepung Israel.

TANAH AIR YAHUDI?

Negara Israel tidak akan pernah didirikan jika negara Israel hanyalah sebuah "Tanah Air Yahudi." Negara Israel didirikan dimaksudkan untuk menjadi ibukota Kekaisaran Dunia Kabalis Rothschild. Orang Yahudi biasa tidak memiliki peran dalam hal ini kecuali hanya sebagai umpan peluru meriam saja.

Kakek dan nenek saya meninggal dalam pembataian Holokos. Saya menyalahkan para bankir Illuminati yang membuat Nazi berkuasa. Saya menyalahkan Zionis yang berkolaborasi dengan Nazi. Saya menyalahkan Zionis yang mencegah orang-orang Yahudi Eropa untuk diselamatkan. Saya menyalahkan Zionis yang menghentikan bantuan untuk mencapai daerah-daerah kumuh. Saya menyalahkan Zionis yang mengumpulkan orang-orang Yahudi dan mengirimkan mereka ke kamp-kamp konsentrasi. Saya menyalahkan Zionis yang melakukan sabotase terhadap perlawanan Yahudi.

Israel tidak diciptakan sebagai sebuah negara dari akibat bencana Holokos. Namun sebaliknya. Nazi dijadikan berkuasa yang berperan untuk memaksa orang Yahudi mendirikan negara Israel untuk keluarga Rothschild dan Illuminati.

IRONI.

Sejarah penuh dengan ironi! "Freedom Flotilla" mengingatkan saya kepada sebuah kapal Haganah yang dipenuhi pengungsi orang-orang Yahudi yang menjalankan blokade Inggris untuk membawa para pengungsi Yahudi ke Palestina. Kini, yang berperan sebagai Inggris adalah anak muda Israel yang ditipu.

Waktu itu orang-orang Yahudi yang kelaparan di daerah kumuh dikepung oleh Nazi. Sekarang Palestina di daerah kumuh Gaza dikepung oleh orang-orang Yahudi!

Seperti biasa, Israel berusaha untuk menggambarkan pembunuhan terhadap 20 aktivis perdamaian tidak bersenjata sebagai tindakan mempertahankan diri. Para komando yang bersenjata dilawan dengan tongkat! Seorang komando dilempari susu bubuk skim pada baju seragamnya yang bersih dan baru disetrika!

Ini adalah taktik klasik Zionis: merampas dan membunuh serta mengambil semuanya. Lalu menyalahkan korban karena melakukan protes dan dituduhnya sebagai Anti-Semit!

Tentu saja media Barat menyedihkan karena membela kepentingan Zionis, karena merekalah yang mengendalikan.

Kebanyakan orang Yahudi pada umumnya adalah orang yang baik. Mereka percaya pada TatananMoral dan bukan pada Tatanan Dunia Baru.

Zionis bukan Yahudi. Sudah waktunya lebih banyak orang Yahudi menyadari hal itu.

Diterjemahkan oleh: akhirzaman.info
Sumber: http://www.savethemales.ca/

Arthur Jones: Holocaust, Kebohongan Paling Hitam dalam Sejarah

REPUBLIKA.CO.ID, Kandidat anggota Kongres dari Partai Republik, Arthur Jones, menegaskan, peristiwa Holocaust tidak pernah terjadi. Ia menilai peristiwa yang selalu diklaim orang Yahudi itu sebagai salah satu "kebohongan paling hitam dalam sejarah."

Menurut Jones, klaim pembunuhan jutaan orang Yahudi oleh pasukan Nazi Jerman selama Perang Dunia II, tidak lebih dari sebuah aksi pemerasan internasional oleh kaum Yahudi. Pernyataan itu diungkapkan Jones untuk menyerang rivalnya dari Partai Demokrat, Dan Lipinski. Jones dan Lipinski akan memperebutkan kursi dari Illinois.

"Ini merupakan kebohongan paling hitam dalam sejarah. Jutaan dolar dikeruk oleh kaum Yahudi dengan menceritakan kisah kesulitan dan kemalangan mereka di buku-buku, film, drama, dan TV," ujar Jones kepada Hoffington Post, seperti dikutip Press TV.

"Lebih banyak yang selamat [dari kisah itu], terungkap lebih banyak kebohongannya," kata Jones.

Jones juga menyindir soal aliansi Lipinski dengan kelompok lobi pro-Israel di AS (AIPAC). Menurut dia, AIPAC sesumbar soal Lipinski. Organisasi itu menyebut Lipinski sebagai ujung tombak upaya mereka di DPR Amerika Serikat bersama dengan anggota Kongres Yahudi dari Virginia bernama Frank Wolf dalam mengupayakan sikap tegas terhadap Iran.

Jones yang juga seorang veteran Perang Vietnam, membandingkan kondisi saat ini di AS dengan situasi di Jerman setelah akhir Perang Dunia I. Ia menilai AS berantakan secara ekonomi, politik, budaya, militer, dan akan ambruk.

KAMMI Tolak Pembangunan “Markas Besar” AS di Indonesia

Hidayatullah.com--Pengurus Pusat KAMMI yang bertempat di Jl. Penggalang Raya No. 3 Matraman Jaktim mengadakan konferensi pers terkait rencana Amerika Serikat untuk membangun gedung kedubesnya yang menelan biaya 450 juta dollar setara dengan 4,2 triliun rupiah dan menghabiskan waktu sekitar lima tahun dalam proses pembangunannya.

Dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi hidayatullah.com, humas PP Kammi, Eric Setiawan, menjelaskan, AS dikhawatirkan akan menancapkan hegemoninya dan pengaruhnya dalam mencampuri urusan dalam negeri Indonesia dengan membangun kedubes terbesar ketiga setelah di Iraq dan Pakistan.

Menurut Eric, seperti yang diketahui, dua kedubes terbesar AS di Iraq dan Pakistan selama ini telah menjadi pangkalan militer dan intelejen di dua negara tersebut.

Maka PP KAMMI, menolak dengan keras kehadiran militer pemerintah AS di Kedubes tersebut karena Indonesia adalah negara damai dan tidak membutuhkan kehadiran kekuatan militer asing dalam wilayah kekuasaan pemerintah Indonesia.

Menurut KAMMI, penolakan ini dikarenakan, pemerintah AS dengan gedung barunya itu bisa melakukan aktivitas mata-mata terhadap pemerintah Indonesia yang berdaulat. Eric Setiawan sangat menyayangkan sikap pemerintah Indonesia yang seolah-olah tutup mata terhadap pembangunan Kedubes Amerika Serikat tersebut.

"Ini masalah serius pemerintah Indonesia yang berdaulat, seharusnya pemerintah memberikan sikapnya terhadap upaya pembangunan kedubes Amerika Serikat yang lebih mirip barak militer daripada gedung untuk bekerja", tandasnya mengakhiri pembicaraan.

Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Amerika untuk Indonesia, Scot Marciel menjelaskan rencana relokasi dan restorasi gedung Kedubes ke bagian yang lebih depan dari kompleks kedutaan yang menghadap Jalan Medan Merdeka Selatan.

Relokasi dan restorasi gedung yang saat ini tersembunyi di balik beberapa lapis tembok kedutaan merupakan bagian dari proyek besar senilai 450 juta dollar Amerika untuk membangun gedung baru berlantai 10 dengan ruang kerja seluas 36 ribu meter persegi yang akan digunakan untuk lokasi kerja staf Kedubes AS dan Misi AS untuk ASEAN.

Simpson mengatakan bahwa proyek lima tahun ini dijadwalkan akan mulai pada Desember tahun ini setelah kontrak konstruksi diberikan pada bulan September.

"Tim perancang proyek ini telah melakukan beberapa kali kunjungan ke Indonesia dalam lima tahun terakhir untuk meneliti arsitektur, rancangan dan budaya Indonesia dan berkonsultasi dengan ahli-ahli Indonesia agar dapat memasukkan elemen budaya dalam rancangan tersebut," ujar Simpson.*/za

Muslim India Diserang Suku Bodo, Puluhan Orang Tewas

Hidayatullah.com—Sedikitnya 30 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi antara Muslim India dan suku Bodo di daerah pegunungan Assam dekat perbatasan India-Bangladesh.

Bentrokan tersebut telah berlangsung selama beberapa hari dan sebagaian besar korban tewas akibat luka bacokan golok, lapor Reuters Selasa (24/7/2012), yang mengutip keterangan para pekerja kemanusiaan yang telah melihat kondisi mayat.

Polisi memulai tembakan ke arah massa yang melakukan pembakaran di distrik Kokrajhar.

Menurut laporan Reuters, kerusuhan terjadi di Kokrajhar yang didominasi oleh penduduk suku Bodo, sementara Hindustan Times melaporkan kerusuhan terjadi di daerah pemukiman mayoritas Muslim.

Hindustan Times menyebut 50.000 orang meninggalkan rumah-rumah mereka di distrik Kokrajhar, Chirang dan Dhubri, tempat terjadinya bentrokan antara Muslim dan Bodo. Ketegangan terjadi akibat sengketa lahan yang sudah berlangsung sejak lama di daerah kaki Pegunungan Assam itu. Bentrokan pecah sejak Jumat lalu.

Reuters melaporkan, Selasa pagi ratusan orang pria bersenjatakan tombak, kayu dan batu menyerang kereta api yang melintas di Kokrajhar, sehingga melukai sejumlah penumpang. Sementara itu di tempat lain, beberapa orang terluka akibat peluru yang ditembakkan aparat untuk membubarkan kerumunan sekitar 400 orang, kata seorang pejabat senior polisi.

Reuters melaporkan, sejak beberapa tahun belakangan suku-suku di India yang beragama Hindu dan Kristen gencar melancarkan serangan anti-imigran dan anti-Muslim atas penduduk asal Bangladesh. Suku Bodo dan Muslim (yang kebanyakan etnis Bengali) beberapa kali terlibat bentrok mematikan sejak tahun 1950-an. Sekitar 2.000 orang yang sebagian besar Muslim tewas dalam sebuah bentrokan yang terjadi sekitar 30 tahun silam di Assam.

Menurut polisi dan pejabat distrik setempat, bentrokan mulai terjadi sejak Jumat malam saat sejumlah pria tidak dikenal membunuh empat pemuda di Korajhar. Menyusul kejadian itu, kelompok suku Bodo menyerang warga Muslim setempat, yang dituding sebagai pelaku pembunuhan.

Kerusuhan yang melanda dusun-dusun di tiga distrik telah menghancurkan setidaknya rumah penduduk di 500 desa, kata pejabat polisi yang dikutip Reuters.

Hagrama Mohilary, pimpinan dewan suku di wilayah itu, memperingatkan bahwa bekas pasukan separatis sudah terlibat dalam bentrokan itu untuk membela desa-desa suku Bodo. Mohilary meminta bekas pasukan pemberontak itu meletakkan senjata, sebab mereka seharusnya menjadi pemantau gencatan senjata.

Seorang polisi senior yang tidak mau disebutkan namanya kepada Reuters mengatakan, suku Bodo menembaki desa-desa Muslim yang terletak dekat perbatasan Bhutan pada Senin malam. Menurut keteranganya, tidak ada korban yang dilaporkan dalam peristiwa itu.

Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri berjanji akan menurunkan pasukan guna meredam bentrokan itu, lapor Hindustan Times.

Organisasi mahasiswa Bodo dikabarkan bersedia berdialog dengan organisasi mahasiswa minoritas untuk melakukan dialog terkait kerusuhan tersebut.*

Para Biksu di Myanmar Membenci Muslim Rohingya

Biksu-biksu di Myanmar yang memiliki peranan penting dalam proses demokratisasi, justru tidak ikut melindungi warga Muslim Rohingya. Mereka menggelar aksi dengan membagikan pamflet anti-Rohingya ke warga.

Para pemuka agama itu dikabarkan memblokir bantuan kemanusiaan yang diberikan aktivis untuk warga Rohingya. Salah satu pamflet yang dibagikan bertulisan "rencana untuk membasmi etnis lain."

"Belakangan ini, biksu-biksu memainkan peranan untuk menolak bantuan asing yang ditujukan kepada warga Muslim. Mereka mendukung kebijakan Pemerintah Myanmar," ujar salah seorang anggota LSM Chris Lewa, seperti dikutip Independent, Rabu (25/7).

"Seorang anggota relawan di Sittwe mengatakan kepada saya bahwa biksu-biksu itu berada di dekat kamp Rohingya dan melakukan pemeriksaan. Mereka mengusir seluruh orang yang hendak memberikan bantuan ke warga Rohingya," tambahnya.

...korban propaganda global!
Assosiasi Biksu Muda Sittwe dan Mrauk juga melontarkan pernyataan, mendesak warga setempat agar tidak berkomunikasi dengan warga Rohingya. Sementara itu para pimpinan fraksi politik di Myanmar berupaya untuk mengusir 800 ribu warga minoritas itu dari Myanmar.

Sejauh ini, aktivis HAM yang berbasis di London, Inggris juga aktif mengkritisi tokoh pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. Mereka mengutarakan kekecewaannya karena Suu Kyi dinilai gagal menyikapi masalah ini.

Rohingya sudah tinggal di Myanmar sejak beberapa abad yang silam, namun pada 1982 Jendral Ne Win melucuti kewarganegaraan mereka. Warga Rohingya pun lari ke Bangladesh dan hidup di kamp-kamp pengungsian.

Media-media asing juga dilarang masuk ke wilayah Arakan, di mana banyak warga Rohingya bermukim. Pada pekan lalu, 10 relawan juga ditangkap tanpa alasan, ketika memasuki wilayah itu.(fq/oke)

25.7.12

Karena Mempertahankan Iman, Muslim Rohingya Dibantai

REPUBLIKA.CO.ID,  LAHORE -- Syed Munawar Hasan mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas derita yang dialami Muslim Rohingya di Myanmar.

Pimpinan partai Islam utama di Pakistan, Jamaat Islami (JI) ini, mengatakan, ratusan ribu Muslim Rohingya dibunuh dan disiksa karena menolak untuk meninggalkan agama mereka.

"Komunitas dunia, terutama pemimpin-peminpin Muslim, harusnya melakukan tekanan diplomatik terhadap pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekejaman mereka terhadap populasi Muslim dan melindungi hak-hak asasi mereka," kata dia seperti dilansir The News International, Kamis (26/7).

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menemui delegasi Muslim Myanmar di Mansoora. Dalam kesempatan itu, para delegasi mengungkapkan segala penderitaan yang dialami warga Muslim Rohingya.

Pimpinan delegasi, Noor Husain Arakani mengatakan, warga Muslim Myanmar dipaksa untuk berpindah agama ke Budha. Jika menolak, maka mereka akan mendapat tindakan brutal.

"Mereka dipaksa untuk memakan daging babi dan minum minuman keras. Kasus pemerkosaan oleh gerombolan gang meningkat. Di beberapa tempat, orang-orang Muslim dibakar hidup-hidup. Mereka bahkan tidak diperbolehkan untuk menggunakan telepon seluler. Faktanya, pemerintah Myanmar ingin membersihkan Myanmar dari populasi Muslim," tandasnya.

20.7.12

Pembantaian Rohingya, Cermin Hidup di bawah Rezim Kafir yang Mengidap Islamophobia

Pembantaian terhadap etnis Muslim Rohingnya di Myanmar (Burma) yang dilakukan oleh umat budha dengan dukungan dari militer Myanmar. Merupakan fakta yang tidak bisa dikesampingkan meskipun ada beberapa foto-foto hoax yang disebar.

"Foto-foto itu (hoax) tidak menjadi alasan untuk menolak adanya pembantaian. Sebab fakta-fakta yang ada menunjukkan adanya pembantaian dan pengusiran," kata pengamat hubungan internasional, Farid Wadjdi kepada arrahmah.com, Rabu (18/07/2012).

Lebih dari itu, menurut Farid, kasus Rohingya merupakan satu kasus bagaimana cerminan ketika umat Islam hidup di bawah rezim selain Islam yang mengidap Islamophobia (penyakit jiwa yang benci kepada Islam). Di Barat, yang dipimpin Nasrani, mereka juga dinilai menerapkan kebijakan Islamophobia. Begitu juga di India berkembang pula Islamophobia dengan rezim hindunya.

"Sedangkan Myanmar cerminan dari Islamophobia pemerintahan Budha," ujarnya.

Lanjut alumnus FISIP Universitas Padjadjaran ini, pembantaian tersebut mempunyai hubungan erat dengan kebijakan kolonial sejak penjajahan Inggris. Genosida dan pengusiran umat Muslim Rohingya sudah dilakukan sejak kesultanan Islam yang mana masyarakat Rohingya dikenal telah memeluk Islam sejak masa pemerintahan Islam Umar bin Abdul Aziz.

"Maka cara Inggris menekan orang-orang Islam adalah dengan memakai orang-orang Budha," lontarnya.

Kebijakan kolonial ini kemudian dilanjutkan oleh rezim militer yang berkuasa di Myanmar. Mereka menyerukan sikap anti Islam untuk menyatukan masyarakat Budha.

"Selama ini rezim militer menjadikan Islam sebagai musuh bersama," jelas Farid

Itulah sebabnya kenapa Aung Sang Su Kyi yang dikenal sebagai pejuang HAM* memilih diam dalam kasus Rohingya. Ini adalah sebuah jebakan rezim militer.

"Karena kalau berpihak, dia tidak akan mendapat dukungan dari masyarakat," tutur Farid.

Aung Sang Su Kyi sendiri menurutnya tidak bisa dijadikan tumpuan harapan untuk memprotes junta militer Myanmar, sebab Aung sendiri merupakan kaki tangan barat. "Dia masih antek Inggris," tandas Farid. (bilal/arrahmah.com)


*HAM hanya berlaku untuk non muslim..?
 

Ini Dia Wajah Orang Mesir Kuno

Hidayatullah.com - Potret-potret yang dilukis di atas panel penutup peti mati berisi mumi orang-orang Mesir kuno ditampilkan di kota Manchester, Inggris.

Panel peti mati yang jarang dipamerkan ke publik tersebut dipajang di Perpustakaan John Rylands. Benda langka tersebut dihibahkan untuk Museum Manchester oleh pengusaha kapas Jesse Haworth pada tahun 1921.

Menurut kurator museum Campbell Price, wajah-wajah dalam lukisan yang dikenal sebagai potret Fayum itu tampak sangat modern.

Yang mengagumkan adalah orang-orang yang dilukis oleh para seniman itu terlihat seolah mereka berkebangsaan Yunani dan Romawi, dan bukan Mesir kuno, mengindikasikan betapa beragamnya kebudayaan di Mesir 2.000 tahun lalu,” kata Price. “Potret-potret itu bisa ditentukan umurnya dari gaya rambut atau perhiasan, menunjukkan betapa mode sangat cepat berganti hampir dua ribu tahun silam. Mereka tampak sangat modern dan mencuri perhatian Anda dalam cara yang berbeda dengan topeng mumi Mesir.

"Artefak-artefak itu memberikan jendela langka ke kehidupan manusia di poin-poin kunci dalam sejarah Mesir, ketika Mesir adalah sebuah dunia Mediterania luas yang didominasi oleh Kekaisaran Romawi,” kata Dr Robert Maza, kurator pembantu dalam pameran itu yang berasal dari Universitas Manchester.

Lukisan itu dibuat pada tahun 150 Masehi ketika Mesir menjadi bagian kekaisaran Romawi. Ditemukan di Fayum dekat Kairo saat penggalian arkeologi tahun 1888 dan 1911 oleh arkeolog zaman Victoria William Flinders Petrie.

Haworth adalah penyandang dana dari penggalian arkeologi yang dilakukan Petrie dan banyak hasil temuannya kemudian menjadi koleksi pribadi Haworth.

Papirus berisi Injil Maria yang asli, yang oleh beberapa ahli dikatakan ditulis oleh Maria Magdalena, serta dokumen sensus juga dipamerkan dalam eksibisi itu. Papirus itu dikoleksi oleh pendiri Perpustakaan John Rylands Enriqueta Rylands di awal abad ke 20.

Kurator pendamping dalam pameran itu, Professor Kate Cooper, mengatakan kertas-kertas tersebut menunjukkan “sisi sejarah yang terlupakan.”

"Misalnya bagian-bagian Injil Maria yang mengatakan bahwa wanita harus memiliki peran pemimpin di gereja Kristen, pandangan yang berusaha ditekan oleh Gereja [pada abad] pertengahan," kata Cooper. Demikian dilansir BBC (19/7/2012).

Mengapa Rasulullah Sangat Sayang Terhadap Kucing

NABI  Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai di atas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh di pahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai.” (HR Bukhari)

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?


Keistimewaan Kucing

Fakta Ilmiah 1
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri.  Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta Ilmiah 2
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.


Hasil dari penelitian adalah
  • Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
  • Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
  • Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
  • Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
  • Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
  • Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar para Dokter peneliti
  • Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
  • Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
  • Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing.
  • Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
  • Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
  • Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
  • Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.

Fakta Ilmiah Tambahan
Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.

Sisa makanan kucing hukumnya suci
Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.  Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci. Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya. [fzl/islampos/berbagaisumber]

Palang Merah: "Tubuh Taliban tidak membusuk!"

Oleh: Doktor Muhammad Andar.

Komite Palang Merah Amerika telah mengeluarkan laporan dalam lamanwebnya mengenai mayat-mayat (syuhada) Taliban dibandingkan mayat pasukan asing. Komite tersebut yang memiliki tugas mengambil dan mengubur mayat di provinsi Mazar Sharif Afghanistan, menunjukkan keheranannya mengapa tubuh mayat Taliban tidak rusak maupun mengeluarkan bau busuk?!

Laporan tersebut mengatakan bahwa investigator awalnya mengira bahwa karena cuaca dinginlah adanya fenomena itu, hanya saja teori tersebut hancur berkeping-keping karena tubuh pasukan dari sekutu utara yang tergeletak di area yang sama telah rusak dan mengeluarkan bau yang menjijikkan.

Laporan tersebut terus menyatakan bahwa mereka ingin melakukan penelitian tentang makanan yang dimakan oleh pejuang Taliban! Para peneliti juga ingin mencari tahu apakah adanya korelasi antara makanan dan darah karena darahnya beberapa Taliban tetap hangat walau setelah kematiannya!

(Sumber: Al-Misryoon, Ana Muslim dan beberapa website lainnya)

Adalah hadiah dari Allah SWT apabila musuh mengakui di depan teman-temannya mengenai mukjizat yang ditunjukkan melalui syuhada Taliban karena pembantaian pasukan salib. Harus dikemukakan bahwa jika semua peneliti maupun ilmuan biologi di planet ini mau bergabung dan meneliti seumur hidupnya, mereka tidak akan pernah menemukan jawabannya terhadap kasus yang membingungkan ini. Tanpa kita ketahui, bisa jadi mereka malah mencoba untuk menemukan tubuh Ibrahim AS yang penuh berkah dan mempelajari struktur biologinya sehingga mereka bisa membuat baju anti api untuk para prajuritnya.

Teringat pidato dari ulama terkenal, Ustaz Yasir, pada saat pemakaman komandan terbaik dari Imarah Islam, Syahid Mullah Abdul Manaan Ahmad rahimahullah: "Di sini saya akan memberikan sedikit contoh yang dapat dimengerti semua orang dan tidak ada yang bisa mengingkari tentang kenapa Taliban adalah di sisi yang benar dan rezim Kabul di sisi yang bathil; Kenapa mayat kami tidak rusak dan mengeluarkan bau busuk sedangkan mayat oposisi kami membusuk dan baunya sangat menyengat?!"

Berhubung aroma dari syahid Mullah Abdul Manaan terus-terusan semerbak, ustad yang disegani itupun menambahkan: "Saya tantang semua orang untuk datang! Mari ambil satu mayat dari sisi kami dan satu dari sisi musuh yang terbunuh pada saat bersamaan dan oleh senjata yang sama. Kita akan meninggalkan mereka dalam kondisi fisik dan kimia yang sama. Lalu mari kita perhatikan, bahwa mayat dari sisi kami mewangi seperti misik dan tampa lebih indah dan mayat lainnya menggembung dan mulai rusak dan baunya busuk! Sekarang biarkan spesialis dunia dalam bidang sains dan kimia menginvestigasi dan temukan alasannya."

Kita juga jangan lupakan salah satu faktor desersi dalam pasukan Kabul adalah karena mukjizat yang ditunjukkan melalui para syuhada Taliban. Satu kelompok prajurit ANA (Afghan National Army) di provinsi Nangarhar, distrik Ghani Khel yang meninggalkan tugasnya memberitahukan alasan dari desersi mereka yaitu: "Satu ketika kita bertarung hadap-hadapan dengan Taliban di provinsi Kandahar,  Taliban mundur sedangkan mayat dari sisi kami dan mereka tergeletak di medan perang. Lalu kami diperintahkan untuk berdiam di area tersebut pada malam hari. Waktu pun berlalu, mayat kami mulai rusak dan mengeluarkan bau sangat menyengat yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Di sisi lain, mayat Taliban mulai mengeluarkan bau yang asing tapi harum dan indah. Saat itu juga, teman-teman kami meninggalkan mayat temannya dan duduk di sebelah mayat syuhada Taliban". Prajurit itu menambahkan: "Jadi pada pagi harinya, aku dan teman-temanku mengemas barang-barang pribadi kami dan meninggalkan semuanya, padahal tinggal dua atau tiga hari lagi mendapatkan gaji dan pulang!!"

Satu buku tentang mukjizat yang ditunjukkan melalui syuhada dalam jihad melawan soviet telah dirangkum oleh ulama syahid terkenal Syaikh Abdullah Azzam rahimullah dalam sebuah judul "Ayat ar Rahmaan fi Jihad al Afghan" yang dalamnya ratusan insiden telah disampaikan. Jadi semoga Allah memberikan ulama zaman ini keteguhan untuk menyingsingkan lengan bajunya dan menulis tentang mukjizat-mukjizat yang ditampakkan dalam medan perang dan oleh para syuhada dalam jihad saat ini, sehingga manusia dapat membedakan antara kebenaran dan kebathilan dan akhirnya akan bergabung dengan kebenaran.

Akhir kata, saya memohon dengan sangat kepada seluruh pembaca agar dengan ikhlas mendoakan saya untuk dapat melaksanakan jihad dan pada akhirnya mendapatkan karunia sebagai syuhada, sebuah status yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan diimpikan oleh beliau.

Imarah Islam Afghanistan


Catatan kliping2009...
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." (QS Al Baqarah 154)

Penentuan awal Ramadhan (1433H)

(Arrahmah.com) - Sebagian umat Islam masih bingung kapan memulai puasa tahun ini. Ada yang siap-siap untuk mulai melaksanakan ibadah puasa atau awal Ramadan 1433 H di Indonesia pada hari Sabtu (21/7/2012).

Namun sebagian umat Islam di Indonesia juga akan mulai melaksanakan ibadah puasa pada Jumat (20/7/2012). Walau berbeda, penetapan 1 Syawal dipastikan akan bersamaan, yakni jatuh pada 19 Agustus 2012.

Pemerintah sendiri berpegang pada aturan, yakni bila kurang dari 2 derajat, bilangan hari digenapkan jadi 30 hari, artinya pemerintah kemungkinan besar akan menetapkan hari pertama puasa pada 21 Juli 2012.

Sementara itu, Muhammadiyah sudah mengumumkan bahwa awal Ramadan jatuh pada Jumat, 20 Juli 2012. Namun pemerintah yang menentukannya nanti akan dengan membahas dalam sidang Isbat.

Perbedaan penetapan ini sendiri, muncul karena adanya perbedaan dalam menggunakan metode penentuan awal Ramadhan.

Muhammadiyah, mengacu pada metode hisab yang berpedoman pada QS Yunus ayat 5, sedangkan pemerintah berpegangan pada metode imkan al rukyat, yakni tinggi hilal di atas ufuk minimal dua derajat.

Perhitungan Astronomis

Seperti dilansir tribunnews.com, peneliti di Observatorium Bosscha, Moedji Raharto, mengatakan, secara astronomis posisi bulan dan matahari untuk penetapan awal Ramadan dapat dihitung dari awal.

Pada 19 Juli 2012, tinggi bulan saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia masih kurang dari dua derajat.

Di Pelabuhan Ratu misalnya, posisi matahari terbenam pada pukul 17.52 WIB dan bulan terbenam pada pukul 18.00 WIB. Tinggi bulan saat matahari terbenam pada 19 Juli 2012 pukul 17.52 WIB adalah 1 derajat 20'.

Fraksi iluminasi bulan masih kurang dari satu persen atau secara umum masih 0,22 persen.

Pada 20 Juli 2012, di Pelabuhan Ratu posisi matahari terbenam pada pukul 17.52 WIB dan bulan terbenam pada pukul 18.51 WIB dengan posisi 13 derajat 11'. Fraksi iluminasi sabit bulan mencapai dua persen.

"Kondisi posisi bulan saat matahari terbenam pada 19 Juli 2012 belum memenuhi kriteria visibilitas hilal, jadi hilal baru visibel pada 20 Juli 2012," kata Muji.

Menurut kriteria kesepakatan kebanyakan ormas Islam, ujarnya, yang berpedoman pada tinggi minimal dua derajat jarak bulan matahari tiga derajat dan umur bulan delapan jam serta visibilitas hilal, maka hilal penentu awal Ramadan 1433 H baru visibel pada 20 Juli 2012 setelah matahari terbenam.

"Dengan asumsi ini kemungkinan besar awal Ramadan 1433 H pada 20 Juli 2012 setelah magrib, tarawih pertama pada 20 Juli 2012 dan puasa pertama pada 21 Juli 2012," katanya.

Menurut Muji, sebagian umat Islam lain kemungkinan puasa lebih awal karena menggunakan pemahaman lain. Ketinggian bulan saat matahari terbenam pada 19 Juli 2012 dianggap cukup untuk memastikan awal Ramadan.

"Indonesia sebetulnya memerlukan kalender Islam yang disepakati oleh semua umat agar ada satu kesepahaman yang lebih luas sehingga tidak direpotkan dengan sejumlah perbedaan," katanya.

Sikap dalam penentuan awal Ramadhan

Redaksi Arrahmah.com sendiri berpegangan dengan metode rukyatul hilal (melihat bulan baru). Hal ini dipilih karena mendasari pada dalil-dalil shorih mengenai hal tersebut.

a. Dari shahabat Ibnu 'Umar Radhiallahuanhu:

أن رسول الله – – ذكر رمضان فقال : « لا تصوموا حتى تروا الهلال، ولا تفطروا حتى تروه، فإن غم عليكم فاقدروا له »

Bahwa Rasulullah menyebutkan bulan Ramadhan, maka beliau berkata: "Janganlah kalian bershaum hingga kalian melihat al-hilâl, dan janganlah kalian ber'idul fitri hingga kalian melihatnya. Jika kalian terhalangi (oleh mendung, debu, atau yang lainnya) maka tentukan/perkirakanlah untuknya."

Hadits ini diriwayatkan oleh : Al-Bukhari 1906; Muslim 1080; An-Nasâ'i no. 2121; Demikian juga Mâlik dalam Al-Muwaththa` no. 557; Ahmad (II/63)

« الشهر تسع وعشرون، فلا تصوموا حتى تروا الهلال ولا تفطروا حتى تروه، فإن غم عليكم فأكملوا العدة ثلاثين »

"Satu bulan itu dua puluh sembilan hari. Maka janganlah kalian memulai ibadah shaum sampai kalian melihat Al-Hilâl, dan janganlah kalian ber'idul fitri sampai kalian melihatnya. Jika terhalang atas kalian maka sempurnakanlah bilangan (bulan menjadi) tiga puluh (hari)."

Diriwayatkan oleh Al-Imâm Al-Bukhâri 1907; Asy-Syâfi'i dalam Musnad-nya no. 435 (I/446). Dalam riwayat lain dengan lafazh:

« فصوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته فإن أغمي عليكم فاقدروا له ثلالين »

"Bershaumlah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl dan ber'idulfitrilah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl. Jika (Al-Hilâl) terhalangi atas kalian, maka tentukanlah untuk (bulan tersebut menjadi) tiga puluh."

Diriwayatkan oleh Al-Imâm Muslim 1080. Diriwayatkan pula oleh Abû Dâwûd no. 2320 Dalam riwayat Ad-Daraquthni dengan lafazh:

« لاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلاَلَ وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلاَلَ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُومُوا ثَلاَثِينَ »

"Janganlah kalian memulai ibadah shaum sampai kalian melihat Al-Hilâl, dan janganlah kalian ber'idul fitri sampai kalian melihat Al-Hilâl. Jika terhalang atas kalian maka bershaumlah kalian selama tiga puluh (hari)."

Al-Imâm Al-Baihaqi v meriwayatkan dalam Sunan-nya (IV/205) no. 7720  bersabdarmelalui jalur Nâfi dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah

« إن الله تبارك وتعالى جعل الأهلة مواقيت، فإذا رأيتموه فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا، فإن غم عليكم فاقدروا له أتموه ثلاثين »

"Sesungguhnya Allah Tabâraka wa Ta'âlâ menjadikan hilâl-hilâl sebagai tanda-tanda waktu. Maka jika kalian melihatnya mulailah kalian bershaum, dan jika kalian melihatnya ber'idulfitrilah kalian. Namun jika terhalang atas kalian, maka perkirakanlah dengan menggenapkannya menjadi tiga puluh hari."

Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahîh-nya (III/201) no. 1906. Demikian juga diriwayatkan oleh 'Abdurrazzâq dalam Mushannaf-nya no. 7306 dengan lafazh:

إن الله جعل الأهلة مواقيت للناس، فصوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غم عليكم فعدوا له ثلاثين يوما

"Sesungguhnya Allah menjadikan hilâl-hilâl sebagai tanda-tanda waktu bagi manusia. Maka mulailah ibadah shaum kalian berdasarkan ru`yatul hilâl, dan ber'idulfitrilah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl. Jika hilâl terhalangi atas kalian, maka hitunglah (bulan tersebut) menjadi tiga puluh hari." Hadits ini dishahihkan pula oleh Asy-Syaikh Muhammad Nâshiruddîn Al-Albâni dalam Shahîh Al-Jâmi'ish Shaghîr no. 3093, lihat pula Tarâju'ât Al-'Allâmah Al-Albâni fit Tash-hih no. 49. b. dari  bersabda :e bahwa Rasulullah tshahabat Abû Hurairah

« إذا رأيتم الهلال فصوموا، وإذا رأيتموه فأفطروا، فإن غم عليكم فصوموا ثلاثين يوماً »

"Jika kalian telah melihat Al-Hilâl maka bershaumlah kalian, dan jika kalian telah melihat Al-Hilâl maka ber'idul fitrilah kalian. Namun jika (Al-Hilâl) terhalang atas kalian, maka bershaumlah kalian selama 30 hari."

Diriwayatkan oleh Muslim v 1081 An-Nasâ`i no. 2119; Ibnu Mâjah no. 1655; dan Ahmad (II/263, 281). Dalam riwayat lain dengan lafazh:

« صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته فإن غم عليكم الشهر فعدوا ثلاثين »

"Bershaumlah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl, dan beri'idulfitrilah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl. Apabila asy-syahr (al-hilâl) terhalangi atas kalian maka hitunglah menjadi tiga puluh hari."

Dalam riwayat Al-Bukhâri dengan lafazh:

« صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته فإن غمي عليكم فأكملوا عدة شعبان ثلاثين » .

"Bershaumlah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl, dan beri'idulfitrilah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl. Apabila (al-hilâl) terhalangi atas kalian maka sempunakanlah bilangan bulan Sya'bân menjadi tiga puluh hari."

c. dari shahabat 'Abdullâh bin 'Abbâs Radhiallahuanhu bahwa Rasulullah bersabda:

« لاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْا الْهِلاَلَ وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلاَثِينَ »

"Janganlah kalian melaksanakan shaum hingga kalian melihat Al-Hilâl, dan janganlah kalian ber'idul fitri hingga kalian melihatnya. Jika (al-hilâl) terhalangi atas kalian, maka sempurnakanlah bilangan bulan menjadi 30 hari."

Diriwayatkan oleh : Al-Imâm Mâlik dalam Muwaththa` no. 559.

عَجِبْتُ  : « إِذَاrمِمَّنْ يَتَقَدَّمُ الشَّهْرَ، وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللهِ  رَأَيْتُمُ الهِلاَلَ فَصُومُوا، وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلاَثِينَ »

"Saya heran dengan orang yang mendahului bulan (Ramadhan), padahal  telah bersabda : "Jika kalian telah melihat al-Hilâl maka Rasulullah  bershaumlah, dan jika kalian melihatnya maka ber'idul fitrilah. Kalau (al-hilâl) terhalangi atas kalian, maka sempurnakanlah bilangan bulan menjadi 30 hari."

Diriwayatkan oleh An-Nasa'i (2125) Ahmad (I/221) dan Ad-Dârimi (1739). Lihat Al-Irwâ` no. 902. d. Al-Imâm Abû Dâwûd meriwayatkan dengan sanadnya (no. 2325) dari shahabat 'Âisyah  berkata:

« كَانَ رَسُولُ اللهِ يَتَحَفَّظُ مِنْ هِلاَلِ شَعْبَانَ مَا لاَ يَتَحَفَّظُ مِنْ غَيْرِهِ، ثُمَّ يَصُومُ لِرُؤْيَةِ رَمَضَانَ ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْهِ ، عَدَّ ثَلاَثِينَ يَوْمًا ، ثُمَّ صَامَ »

"Dulu Rasulullah senantiasa berupaya serius menghitung (hari sejak) hilâl bulan Sya'bân, tidak sebagaimana yang beliau lakukan pada bulan-bulan lainnya. Kemudian beliau bershaum berdasarkan ru'yah (hilâl) Ramadhan. Namun apabila (al-hilâl) terhalangi atas beliau, maka beliau menghitung (Sya'bân menjadi) 30 hari, kemudian (esok harinya) barulah beliau bershaum."

Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Imâm Ahmad (VI/149), Ibnu Khuzaimah (1910), Ibnu Hibbân (3444), Al-Hâkim (I/423) Al-Baihaqi (IV/406). Ad-Dâraquthni menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan shahih. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albâni dalam Shahîh Sunan Abî Dâwûd no. 2325.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

بخلاف من خرج في ذلك إلى الأخذ بالحساب أو الكتاب كالجداول وحساب التقويم والتعديل المأخوذ من سيرهما . وغير ذلك الذي صرح رسول الله صلى الله عليه وسلم بنفيه عن أمته والنهي عنه . ولهذا ما زال العلماء يعدون من خرج إلى ذلك قد أدخل في الإسلام ما ليس منه فيقابلون هذه الأقوال بالإنكار الذي يقابل به أهل البدع

مجموع الفتاوى [25 /179 ]

"Berbeda dengan orang-orang yang keluar (dari cara yang haq) dalam permasalahan tersebut (penentuan awal Ramadhan) dengan mengambil cara hisab atau tulisan seperti jadwal dan perhitungan kalender yang diambil dari perhitungan peredaran Matahari dan Bulan, dan cara-cara lainnya yang dengan tegas Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam telah meniadakan hal tersebut dan melarangnya dari umatnya. Oleh karena itu para 'ulama senantiasa menganggap orang-orang yang mengambil cara-cara tersebut (hisab) sebagai orang yang telah memasukkan dalam Islam suatu ajaran yang bukan bagian dari Islam itu sendiri. Maka mereka (para 'ulama) menyikapi pendapat-pendapat seperti dengan pengingkaran, sebagaimana mereka menyikapi ahlul bid'ah."

Rencananya, redaksi arrahmah.com akan melakukan rukyatul hilal pula. InsyaAllah akan dilaporkan perkembangannya. (bilal/arrahmah.com)

19.7.12

Menjelang Ramadhan 492H di Al-Quds

BEBERAPA hari menjelang Ramadhan, 913 tahun yang lalu, kota al-Quds (Yerusalem) jatuh ke tangan pasukan Salib. Peristiwa ini terjadi pada Perang Salib pertama dan menjadi sesuatu yang sangat menyedihkan dunia Islam pada masa itu.

Pasukan Salib yang dipimpin oleh Raymond of Saint-Gilles, Godfrey of Buillon, dan beberapa bangsawan Prancis dan Italia lainnya itu memang menjadikan al-Quds sebagai sasaran utama mereka. Mereka berangkat sejak pertengahan tahun 1096, sebagai respons atas seruan Paus di Roma untuk merebut al-Quds dan membantu Byzantium dalam menghadapi tentara Turki Saljuk. Setelah berkumpul di Konstantinopel (kini bernama Istambul), mereka bergerak ke Asia Minor dan menaklukkan kota Nicaea pada bulan Juni 1097.

Nicaea ketika itu merupakan ibukota Kesultanan Rum, salah satu kesultanan Bani Saljuk. Pada tahun berikutnya, Juni 1098, mereka berhasil merebut kota Antioch (Antakya) di utara Suriah, setelah mengepungnya selama sembilan bulan. Dan setahun setelahnya, awal Juni 1099, tentara Salib tiba di depan tembok al-Quds.

Ketika itu al-Quds berada di bawah kendali Dinasti Fatimiyah yang berpusat di Mesir.

Pasukan Salib mengepung beberapa bagian kota itu. Mereka membangun menara kayu untuk menembus benteng kota. Mereka berdoa dan melakukan upacara keagamaan dengan berjalan mengelilingi al-Quds tanpa mengenakan alas kaki, sementara kaum Muslimin memperhatikan dari atas tembok kota. Mereka berjuang di tengah teriknya musim panas pertengahan tahun itu, dengan terus mengenakan baju perang, serta adanya keterbatasan akses terhadap air.

Dengan semangat dan kesungguh-sungguhan, pasukan Salib akhirnya berhasil memasuki tembok kota al-Quds dari bagian utara. Hal ini terjadi pada pagi atau siang hari Jum’at tanggal 15 Juli 1099, bertepatan dengan 23 Sha’ban 492 H. Maka, kota ini pun jatuh ke tangan pasukan Kristen Eropa hanya seminggu menjelang masuknya bulan Ramadhan.

Sementara biasanya banyak peziarah Muslim yang datang ke kota ini untuk menetap selama bulan Ramadhan.

Apa yang terjadi setelah itu? Sebagian pembaca mungkin sudah pernah mendengarnya. Puluhan ribu kaum Muslimin yang berada di kota ini dibunuh secara kejam, tanpa membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan, serta antara orang dewasa dengan orang tua dan anak-anak. Pembantaian terjadi selama tiga hari hingga satu minggu. Berikut ini merupakan penjelasan beberapa sejarawan terkait dengan peristiwa tersebut:

Fulk of Chartes, salah satu saksi sejarah dan penulis kisah Perang Salib I menjelaskan, “Banyak yang melarikan diri ke atap Kuil Sulaiman, dan mereka dipanah hingga jatuh ke tanah dan mati. Di tempat ini hampir sepuluh ribu orang yang terbunuh. Sungguh, jika kalian berada di sana kalian akan melihat kaki-kaki kami berwarna (merah) hingga ke lutut disebabkan darah korban. Tapi seperti apa lagi saya akan menjelaskannya? Tak satu pun dari mereka yang dibiarkan hidup; tak satu pun perempuan dan anak-anak yang disisakan....”

Ibn al-Athir dalam kitab Tarikh-nya menulis, “Di Masjid al-Aqsa orang-orang Frank membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang, sebagian besar dari mereka adalah para imam, ulama, orang-orang shaleh dan para sufi serta kaum Muslimin yang meninggalkan negeri tempat tinggal mereka dan datang untuk menjalani kehidupan yang shaleh pada bulan Agustus/ Ramadhan ini.”
“… tak ada usia ataupun jenis kelamin yang selamat dari amukan mereka,” kata Edward Gibbon dalam History of the Decline And Fall of the Roman Empire. “Mereka melakukan pembantaian selama tiga hari tanpa memilah atau memilih (siapa yang layak dibunuh dan siapa yang tidak)… Setelah tujuh puluh ribu Muslim dibunuh, dan orang-orang Yahudi yang tak berbahaya dibakar di dalam sinagog mereka, mereka masih memiliki sisa tawanan yang sangat banyak...”
Sementara itu Joseph Francois Michaud, seorang Sejarawan Prancis, menulis dalam bukunya yang dikenal sebagai Michaud’s History of the Crusade, “Tak satu pun air mata kaum perempuan maupun jeritan tangis anak-anak, bahkan tak juga pemandangan atas tempat di mana Yesus telah memaafkan orang-orang yang mengeksekusinya (dahulu), mampu melembutkan hati para penakluk yang sedang marah ini.”

Semua itu sudah lebih dari cukup untuk menggambarkan apa yang telah terjadi di al-Quds pada masa itu. Dan pasukan Salib yang telah melumuri tangannya dengan darah banyak manusia ini tidak menganggap apa yang mereka lakukan itu sebagai sesuatu yang buruk atau kedzaliman yang besar. Seolah semuanya biasa saja. “Setelah itu,” kata Fulk of Chartes, “semuanya, para pendeta dan orang-orang biasa, pergi ke Gereja Makam Tuhan (the Sepulcher of the Lord) dan kuilnya yang suci, sambil menyanyikan kidung (gereja) yang kesembilan.”

Kaum Muslimin tidak melakukan hal semacam ini ketika mereka menaklukkan al-Quds dan Palestina pada masa Umar ibn al-Khattab. Penduduk Kristen dan Yahudi di kota itu diperlakukan dengan baik oleh kaum Muslimin sepanjang kota dan wilayah itu dikendalikan oleh kaum Muslimin. Kelak ketika al-Quds direbut kembali oleh Shalahuddin al-Ayyubi pada tahun 1187, beliau juga memperlakukan penduduk non-Muslim di kota itu dengan baik. Tidak ada balas dendam atau pembantaian yang dilakukan atas penduduk non-Muslim di sana. Sebaliknya, jatuhnya al-Quds pada tahun 1099 ke tangan pasukan Salib benar-benar merupakan sebuah tragedi kemanusiaan yang besar.

Ketika kota itu jatuh ke tangan pasukan Salib, kaum Muslimin bukanlah bangsa yang lemah. Sebetulnya mereka memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menahan serangan lawan. Hanya saja para pemimpin mereka sibuk mempertahankan kekuasaan masing-masing dan banyak ulamanya dilenakan dengan perselisihan madzhab. Masyarakat yang terdzalimi dan terancam kehidupannya tidak tahu kemana mereka mesti mengadu.

Kira-kira satu bulan kemudian, pada bulan Ramadhan, bertepatan dengan pertengahan Agustus 1099, serombongan masyarakat berangkat dari Damaskus menuju Baghdad, dipimpin oleh Qadi kota Damaskus, Abu Sa’ad al-Harawi. Sesampainya di Baghadad, al-Harawi melakukan sebuah tindakan provokatif untuk memancing emosi kaum Muslimin. Ketika itu hari Jum’at, 19 Agustus 1099, menjelang tengah hari. Orang-orang berbondong-bondong menuju Masjid Jami’ kota Baghdad.

Al-Harawi sengaja duduk di dekat masjid, di tempat yang bisa dilihat oleh banyak orang. Dan dia makan di tempat umum tersebut, ketika semua orang sedang berpuasa. Hal semacam ini jika dilakukan pada hari ini di negeri yang berpenduduk mayoritas Muslim tetapi secara resmi berpaham sekuler, tentu akan tetap menimbulkan kemarahan orang banyak. Apalagi jika ia dilakukan di Baghdad, di pusat kekhalifahan Islam, pada masa itu. Al-Harawi sebagai seorang musafir tentu dibolehkan tidak berpuasa, tetapi orang-orang tidak mengetahui hal ini, dan makan di tempat terbuka di siang hari pada bulan Ramadhan merupakan sebuah pelanggaran etika sosial yang dipandang cukup serius.

Maka orang-orang pun mengerumuni al-Harawi. Mereka menegur dan marah kepadanya. Tapi al-Harawi tetap melanjutkan makannya dengan tenang. Tak lama kemudian petugas keamanan yang berada di dekat situ mulai datang ke tempat itu. Pada saat itulah al-Harawi bangkit berdiri di tengah kerumunan orang ramai. Dengan kemampuan orasinya yang bagus ia bertanya kepada khalayak ramai, bagaimana mungkin mereka bisa begitu peduli dengan pelanggaran puasa di bulan Ramadhan, tetapi pada saat yang sama mereka nyaris tidak peduli dengan pelanggaran dan pertumpahan darah yang menimpa saudara-saudara mereka di al-Quds dan sekitarnya? Bagaimana mereka bisa tetap tenang seolah tidak terjadi apa-apa di sana? Ia memberikan orasi, menceritakan apa yang telah terjadi, dan membacakan syair-syair yang menyentuh, sehingga semua orang menjadi tertegun dan menangis karenanya.

Al-Harawi dan rombongannya kemudian pergi menemui Khalifah di istananya. Khalifah dan orang-orang dekatnya menerima rombongan ini, mendengarkan kisah dan ekspresi kesedihan mereka, sehingga ikut menangis juga saat mendengar semua itu. Tapi masalahnya, khalifah pada masa itu tidak memiliki kekuasaan yang riil untuk membantu kaum Muslimin di Syria dan Palestina. Tidak ada tindakan nyata yang diambil setelah itu. Maka orasi dan protes al-Harawi dan rombongannya hanya berujung pada tangisan manusia, atau mungkin juga doa dari mereka, tidak lebih dari itu.

Demikianlah nasib al-Quds ketika itu. Ia jatuh ke tangan pasukan Salib dan dikusai oleh mereka selama hampir satu abad. Kota ini perlu menunggu waktu yang cukup lama sebelum muncul kekuatan baru di Syria yang siap dan mampu untuk membebaskannya.

Kini al-Quds pun telah sekian dekade dikuasai oleh zionis. Kaum zionis ini pun banyak melakukan pembunuhan dan perilaku keji terhadap rakyat sipil yang ada di Palestina. Dan Muslim pada hari ini tidak memiliki kemampuan untuk membebaskannya. Mereka lemah dan sibuk memperlemah diri sendiri. Seolah-olah kelemahan yang ada belum mencukupi bagi mereka. Banyak dari Muslim hari ini pun mungkin hanya sanggup berdoa dan menangis saat mendengar apa yang terjadi di Palestina, ataupun di bumi-bumi Muslim yang lain. Bahkan mungkin banyak dari mereka yang tak peduli. “Toh mereka bukan saudara atau kawan saya,” gumam sebagian mereka, sambil sibuk mengirim dukungan SMS untuk salah satu kontestan Indonesian Idol atau sambil terkagum-kagum membolak-balik halaman buku yang ditulis oleh Irshad Manji.

Sejarah memang sering berulang. Dan seolah-olah syair yang ditulis oleh seorang penyair pada masa itu, sebagai respons atas kejatuhan al-Quds, kembali bergema pada hari ini:
“Putra-putra Islam, di belakangmu ada pertempuran yang di dalamnya kepala-kepala menggelinding di antara kakimu.
Beraninya kalian tidur-tiduran di balik bayang-bayang keamanan, dalam hidup yang lembek seperti bunga-bungaan di taman?
Bagaimana mungkin mata dapat tertidur di balik pelupuknya di saat terjadi bencana yang akan membangkitkan setiap orang yang tidur?
Sementara saudara-saudara kalian di Suriah hanya dapat tidur di atas hewan-hewan tunggangan, atau di dalam perut burung-burung pemakan bangkai!”
Dan, seorang seorang penyair lainnya menulis bait yang menusuk ini:
“Tidakkah kalian berhutang kepada Allah dan Islam, untuk membela anak muda dan orang tua?
Jawablah kepada Tuhan! Terkutuklah kalian! Jawab..!”
Ya Allah, mungkin keadaan kami pada hari ini memang sudah demikian buruknya. Entah bagaimana kami akan menjawabnya...*/Singapura, 26 Sya’ban 1433/ 16 Juli 2012.

Penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, kini sedang mengambil program doktoral bidang sejarah di Universiti Islam Antarabangsa, Malaysia.

Ada yang Bertanya Tentang Atheis

Pada zaman dahulu maupun dewasa ini, selalu saja ada orang orang yang mengingkari adanya Tuhan, yang biasa disebut dengan atheisme. Apa maknanya ini?

Manusia telah menyembah alam raya secara total karena merasa tidak cukup dengan hanya menyembah sebagiannya saja, lalu disematkan kepada alam raya segala sifat ketuhanan. Alam raya , menurut keyakinan mereka, mampu menciptakan dan memberikan rezeki, memberi nikmat dan menahannya, menghidupkan dan mematikan, mengatur, berbuat, menyusun dan menjadikan.

Mereka mengklaim bahwa manusialah yang paling agung dalam alam raya ini, yang seterusnya membawa mereka terjerumus dalam penyembahan diri sendiri. Mereka juga menyakini bahwa manusialah sumber Tasyri' (legislatif/pembuat undang undang) dan hakimiyah (yudikatif dan eksekutif) serta sumber segala perintah dan larangan.

Bagi mereka, manusia bebas untuk berbuat atau tidak, dan bebas melakukan segala sesuatu, dimana keyakinan seperti ini mengakibatkan ia dengan mudah dapat dikuasai hawa nafsunya dan kemudian menzalimi sesamanya.

Setiap mereka mengklaim dirinya tuhan. Filsafat komunisme mengangkat rakyat sebagai tuhan. Rakyat dapat berbuat apa saja yang dikehendakinya dan tidak ada yang dapat menyanggah keputusannya. Kemudian rakyat diwakili oleh beberapa person yang bertindak bagaikan tuhan tuhan. Akibat ulah tangan tangan mereka terjadilah berbagai tragedi yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Misalnya, pada masa Stalin saja telah terbunuh 19 juta jiwa rakyat bangsa bangsa yang bernaung di bawah Soviet . (Begitupun dengan China, Jutaan Rakyat terbunuh dalam berbagai revolusinya, pen).

Kesimpulannya, atheisme hanyalah suatu corak dari kemusrikan. Ia tidak lebih dari perpindahan manusia dari bentuk kemusyrikan yang partikular (menyekutukan tuhan dengan sebagian alam) kepada kemusyrikan yang totalitas, dari kemusyrikan yang lahiriyah kepada kemusyrikan yang mendalam. Karena itu, manusia atheis memberikan sifat sifat ketuhanan kepada seluruh alam raya, setelah sebelumnya ia hanya memberikan sifat sifat tersebut kepada sebagian alam saja, pada akhirnya ia menyembah dan mengabdi kepada dirinya setelah sebelumnya menyembah yang lain.

15.7.12

Begitulah "Mereka" dan Beginilah Umat Islam

DKI Jakarta?
Ibu Guru berjilbab rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari'at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, "Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!" Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.

Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!". Dan permainan diulang kembali. Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.

"Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika."

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain. Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham Bu Guru"

"Baik permainan kedua," Ibu Guru melanjutkan. "Bu Guru ada Qur'an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu "dijaga" sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.

Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet. "Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar. Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pundasi yang kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari'at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan."

"Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Bu Guru?" tanya mereka. Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka bangkit serentak. Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo'a dahulu sebelum pulang..."

Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.

***

Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh Islam. Allah berfirman dalam surat At Taubah yang artinya: "Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu." (9:32).

Musuh-musuh Islam berupaya dengan kata-kata yang membius ummat Islam untuk merusak aqidah ummat umumnya, khususnya generasi muda Muslim. Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit melalui mas media, grafika dan elektronika, tulisan-tulisan dan talk show, hingga tak terasa.

Maka tampak dari luar masih Muslim, padahal internal dalam jiwa ummat, khususnya generasi muda sesungguhnya sudah ibarat poteng (tapai singkong, peuyeum). Maka rasakan dan pikirkanlah itu dan ingatlah bahwa dunia ini hanya persinggahan sementara, ingatlah akan Hari Pengadilan. Wallahu a'lamu bishshawab.

Makassar
H.Muh.Nur Abdurrahman

13.7.12

Tauhid dan Aqidah, Definisi dan Cakupan Bahasannya

Dari: http://puji.wordpress.com/2010/06/24/tauhid-dan-aqidah-definisi-dan-cakupan-bahasannya/

Tauhid dan Akidah merupakan istilah syar’i yang sering kita jumpai baik dalam buku-buku maupun ceramah Islam. Apa perbedaan istilah tersebut dan cakupan bahasannya? Berikut ulasan ringkasnya.

Pembahasan Islam dilihat dari topik bahasannya mencakup 2 bagian:
  • Aqidah
  • Amaliyah

Pembahasan aqidah berkenanan dengan keyakinan, adapun amaliyah berkenanan amaliah seorang muslim. Pembahasan tentang Thoharoh, Shalat, Puasa, Dzikir dan seterusnya merupakan amaliah, adapun iman kepada Allah, kepada Malaikat, dan seterusnya merupakan pembahasan Aqidah.

Lalu, apa bedanya antara tauhid dan aqidah?


A. DEFINISI TAUHID DAN AKIDAH

1. Tauhid
Secara bahasa:
Tauhid merupakan masdar/kata benda dari kata wahhada – yuwahhidu, yang artinya menunggalkan sesuatu.

Mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya. Kekhususan itu meliputi perkara rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa shifat.

2. Aqidah
Secara bahasa:
Diambil dari kata dasar “al-‘aqdu” yaitu ikatan

Aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.


B. CAKUPAN BAHASAN TAUHID DAN AQIDAH

Para ulama telah menulis kitab-kitab Aqidah, ada yang menuangkannya secara rinci, ada pula yang secara pokok-pokoknya saja. Keyakinan para ulama terdahulu adalah sama. Diantara kitab-kitab tentang Aqidah yang ditulis oleh para ulama antara lain:
  • Ushul Sunnah wa I’tiqad Dien, Abu Zur’ah Ar-Razi (Wafat 264 H) + Abu Hatim (Wafat 277)
  • Ushul As-Sunnah, Imam Ahmad bin Hambal (164-241 H)
  • Aqidah Thahawiyah, Imam Abu Ja’far Ath-Thohawi (239-321 H)
  • Aqidah Salaf Ashabul Hadits,  Syaikhul Islam Abu Isma’il Ash-Shabuni (373H – 449 H)
  • Min Ushul Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah,  Syaikh DR. Sholeh Fauzan
  • Dan lain-lain.

Cakupan Bahasan AQIDAH

Syaikh DR. Sholeh Fauzan dalam kitabnya “Min Ushul Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah” memaparkan 9 prinsip pokok dalam Aqidah. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
  1. Rukun Iman (Iman kepada Allah, Iman kepada para malaikat-Nya, Iman kepada Kitab-kitab-Nya, Iman kepada para Rasul-Nya, Iman kepada Hari akhir, dan Iman kepada Taqdir yang baik dan buruk)
  2. Iman mencakup perkataan, perbuatan dan keyakinan, iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.
  3. Perbuatan dosa selain syirik dan kekufuran tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam.
  4. Wajibnya taat kepada pemerintah Muslim dalam hal yang bukan maksiat.
  5. Larangan memberontak kepada pemerintah selama pemerintah masih muslim.
  6. Larangan mencela para sahabat Nabi saw
  7. Mencintai Ahli Bait Nabi saw
  8. Membenarkan adanya karomah para wali
  9. Berdalil dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mengikuti apa-apa yang dijalankan oleh para sahabat Nabi saw
Kesembilan pokok aqidah tersebut didasarkan pada dalil-dalil Al-Qur’an  dan Al-Hadits sesuai dengan yang dipahami oleh generasi awal umat ini. Aqidah shahihah/yang benar tersebut dikenal dengan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, adapun aqidah/keyakinan yang menyelisihi aqidah tersebut disebut dengan  Aqidahnya Ahlu Bid’ah.



Cakupan Bahasan TAUHID

Adapun bahasan Tauhid merupakan bagian dari pembahasan aqidah, yakni bahasan aqidah khusus yang berkenaan dengan Rukun Iman – Iman kepada Allah.

Cakupan bahasan Tauhid meliputi:
  1. Tauhid Rububiyah
  2. Tauhid Uluhiyah
  3. Tauhid Asma wa Sifaat

C. PENTINGNYA AKIDAH DAN TAUHID

Akidah, terlebih permasalahan tauhid merupakan hal yang sangat penting dan mendasar, dakwah Nabi di mekah 10 tahun hanya terfokus pada penanaman aqidah, baru pada tahun ke 10 kenabian ada perintah Shalat, hal ini menunjukkan bahwa permasalahan aqidah adalah sangat penting dan mendasar. Barangsiapa yang tauhidnya benar, maka baik pula Islamnya, dan barangsiapa tauhidnya rusak, maka sia-sialah amalnya.


D. CONTOH KASUS

Berikut contoh-contoh untuk membantu memetakan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pembahasan aqidah

  • Seseorang datang ke kubur, kemudian berdoa dan meminta kepada penghuni kubur, maka hal ini merupakan pelanggaran tauhid, yakni tauhid uluhiyah.
  • Seseorang meyakini bahwa adanya penguasa laut selatan selain Allah, maka hal ini merupakan pelanggaran tauhid, yakni tauhid rububiyah
  • Seseorang yang meyakini bahwa ada Nabi setelah Nabi Muhammad saw, maka telah melakukan pelanggaran aqidah, bahkan Rukun Imannya rusak, yakni Iman kepada para Rasul, dimana salah satu point dalam iman kepada para Rasul adalah meyakini bahwa Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul terakhir
  • Seseorang melakukan zina, apakah pelakunya kafir? Perbuatan Zina merupakan dosa besar, akan tetapi tidak menyebabkan pelakunya kafir. Pelakunya juga tidak menyebabkan menjadi ahlu bid’ah karena perbuatan zina adalah perbuatan maksiat, tidak berkaitan dengan aqidah/keyakinan, yakni selama pelakunya masih meyakini bahwa perbuatan zina adalah haram.
  • Pemahaman khowarij, dimana mereka memberontak kepada Ali bin Abi Thalib ra, maka telah melakukan pelanggaran prinsip-prinsip Aqidah Islam, yakni haramnya memberontak kepada pemerintah selama pemerintah masih muslim
  • Pemahaman Qodariyah, dimana mereka tidak beriman dengan adanya takdir, maka telah melakukan pelanggaran aqidah, bahkan rukum imannya rusak, yakni berkenanan dengan Rukun Iman – Iman kepada Taqdir.

Download Ebook tentang Aqidah