18.4.12

Sepuluh Pesan Al Qarni untuk Muslimah

KEMULIAAN wanita digambarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam. Dalam sabdanya beliau mengayakan, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.“ (HR. Muslim).

Bagaimana ciri-ciri wanita Muslimah sebagaimana diharapkan Islam? Al Qarni mencatat 10 ciri perempuan yang dikategorikan Muslimah;

Pertama, Muslimah adalah orang yang beriman kepada Allah sebagai Tuhannya, Muhammad sebagai Nabi panutannya, dan Islam sebagai agamanya. Pengaruh keimanan itu terlihat melalui ucapan, perbuatan, dan keyakinannya. Dia selalu menghindari hal-hal yang dimurkai Allah, merasa takut terhadap siksa-Nya yang pedih, dan tidak mau menentang perintah-Nya.

Kedua, Muslimah selalu memelihara shalat lima waktunya lengkap dengan wudhu dan kekhusyu’annya, yang dikerjakan tepat pada waktunya masing-masing. Tiada sesuatu kesibukan pun yang dapat membuatnya lalai dari ibadah dan shalatnya. Pengaruh dari shalatnya itu terlihat pada dirinya, karena sesungguhnya shalat itu dapat mencegah pelakunya dari melakukan perbuatan keji dan munkar. Shalat adalah benteng yang besar terhadap berbagai macam kedurhakaan.

Ketiga, Muslimah senantiasa mengenakan jilbabnya dan merasa terhormat dengannya. Karena itu, tidaklah sekali-kali ia keluar dari rumahnya melainkan mengenakan jilbab. Dia bersyukur kepada Allah yang telah memuliakannya dengan jilbabnya. Dia menyadari, jilbab adalah untuk memelihara dan mensucikan kehormatannya.

 يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً

Allah berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuannya, dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (Al-Ahzaab: 59)

Keempat, Muslimah selalu antusias untuk menanti suaminya. Dia bersikap lembut kepadanya, menyayangi, mengajaknya kepada kebaikan, dan mengharapkan kebaikan baginya. Dia juga  melayani kenyamanannya, tidak berani meninggikan suara kepada suaminya, dan tidak pernah berbicara kasar kepadanya.

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Apabila seseorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, puasa di bulan Ramadhannya, dan taat kepada suaminya, niscaya dia akan masuk surga Tuhannya.

Kelima, Muslimah mendidik anak-anaknya untuk taat kepada Allah. Dia menanamkan aqidah yang benar ke dalam jiwa mereka, dan menyuburkan dalam kalbu mereka kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhkan mereka dari kedurhakaan dan akhlak yang buruk.

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At-Tahriim: 6)

Keenam, Muslimah tidak boleh sendirian bersama laki-laki lain yang bukan muhrimnya. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Tidak sekali-kali seorang wanita sendirian bersama seorang laki-laki (lain) kecuali yang ketiganya adalah setan.”

Ketujuh, seorang Muslimah tidak pernah menyerupai laki-laki dalam berbagai hal yang khusus hanya bagi kaum laki-laki. Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, dan wanita yang menyerupai laki-laki.”

Dan Muslimah tidak pernah menyerupai wanita-wanita kafir dalam berbagai hal, yang menjadi ciri khas mereka. Contohnya dalam hal pakaian dan penampilan. Karena dalam sebuah hadits, Nabi bersabda, “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.”
Kedelapan, wanita Islam adalah wanita yang selalu menyeru ke jalan Allah di kalangan kaumnya dengan kata-kata yang baik. Dia juga mengunjungi tetangganya melalui hubungan telepon, meminjamkan buku-buku islami dan kaset-kaset islami. Dan dia selalu mengamalkan apa yang dikatakannya dan berupaya keras untuk menyelamatkan dirinya dan saudari-saudari seiman dari azab Allah.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah berkata, “Sungguh, jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang dengan melaluimu, itu lebih baik bagimu daripada unta berbulu merah.”
 

Kesembilan, Muslimah selalu memelihara kalbunya dari hal-hal yang syubhat dan nafsu syahwat. Ia memelihara matanya dari melihat yang diharamkan, menjaga telinganya dari mendengar nyanyian (setan), dan kata-kata yang mesum lagi fasiq. Demikian juga ia menjaga anggota tubuh lainnya dari melakukan pelanggaran. Dan dia meyakini bahwa semua yang dilakukannya itu adalah realisasi dari ketaqwaannya.

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Hai manusia, merasa malulah kalian kepada Allah Yang Maha Haq dengan sebenar-benar malu. Malu yang sebenar-benarnya kepada Allah ialah dengan memelihara kepala dan semua anggota yang ada padanya, memelihara perut dan semua isinya, dan mengingat kematian serta cobaan. Barangsiapa yang menghendaki pahala akhirat tentu menghindari perhiasan duniawi.”

Kesepuluh, Muslimah senantiasa menghargai waktu. Dia tidak akan pernah membuang-buangnya dengan sia-sia, dan senantiasa menjaga malam dari siang harinya agar jangan mencabik-cabik dirinya. Karenanya, dia tidak pernah mengumpat, mengadu domba, mencaci atau melakukan hal-hal yang melalaikan dan melenakannya dari hal-hal yang sangat penting dan berguna bagi dirinya.
 وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُواْ دِينَهُمْ لَعِباً وَلَهْواً وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
Allah berfirman, “Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan sendau-gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.” (Al-An’aam: 70)

Dan Allah telah berfirman sehubungan dengan kaum yang menyia-nyiakan usia yang pada akhirnya di hari kiamat nanti mereka mengatakan sebagaimana yang dikisahkan oleh firman-Nya, “Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu.” (Al-An’aam: 31)

Ya Allah, berilah petunjuk kepada para pemudi Islam kepada hal-hal yang Engkau cintai dan Engkau ridhai, dan penuhilah kalbu mereka dengan iman. Amin.* Dinukil dari buku Meraih Sukses di Bulan Ramadhan

No comments:

Post a Comment