28.3.12

Misteri Jabal Magnet di Arab Saudi

Lihat arah guguran tebing yang miring!
Nama Jabal Magnet (Magnetic Hill) atau Gunung Magnet semakin lama semakin populer di Arab Saudi. Tempat ini menjadi favorit bagi para jamaah haji maupun umroh—terutama dari Asia.

Jabal Magnet terletak kira-kira 60 kilometer dari Kota Madinah. Perjalanan menuju kawasan Jabal Magnet dari Madinah dipenuhi sejumlah perkebunan kurma dan hamparan bukit berbatuan. 10 kilometer menjelang Jabal Magnet, ada sebuah danau buatan yang besar. Gunung Magnet didominasi warna hitam dan merah bata.

Keanehan yang paling kentara di daerah ini adalah mobil berjalan sendiri ke arah berlawanan (mundur), bahkan sanggup mendaki tanjakan. Tidak hanya itu, jarum penunjuk kompas juga tidak bekerja sebagaimana mestinya. Arah utara-selatan menjadi kacau. Selain itu, data di telepon seluler bisa hilang di lokasi itu.

Magnetic Hill, atau warga setempat menyebutnya Manthiqa Baidha, yang berarti perkampungan putih. Namun, banyak yang menamainya Jabal Magnet. Daya dorong dan daya tarik magnet di berbagai bukit di sebelah kiri dan kanan jalan, membuat kendaraan yang melaju dengan kecepatan 120 kilo meter per jam, ketika memasuki kawasan ini, kecepatannya perlahan-lahan turun menjadi 5 kilo meter per jam.

Jabal Magnet yang menjadi kawasan wisata penduduk Madinah awalnya ditemukan oleh orang suku Baduy. Saat itu seorang Arab Baduy menghentikan mobilnya karena ingin buang air kecil. Namun karena sudah kebelet, ia mematikan mesin mobil, tapi tidak memasang rem tangan.

Ketika sedang melakukan hajatnya, ia kaget bukan kepalang, mobilnya berjalan sendiri dan makin lama makin kencang. Ia berusaha mengejar, tapi tidak berhasil. Dan menurut kisahnya, mobilnya tersebut baru berhenti setelah melenceng ke tumpukan pasir di samping jalan.

Saat musim haji, banyak jamaah yang menyambanginya. Pemerintah Arab Saudi lalu membangun jalan menuju lokasi tersebut. Di daerah yang terhitung hijau karena banyak ditumbuhi pohon kurma itu, juga dilengkapi sarana wisata lainnya. Ada tenda-tenda untuk pengunjung, ada mobil mini yang bisa disewa untuk merasakan tarikan medan magnet itu.

Secara geologis, fenomena Jabal Magnet bisa dijelaskan dengan logika. Karena, Kota Madinah dan sekitarnya berdiri di atas Arabian Shield tua yang sudah berumur 700-an juta tahun. Kawasan itu berupa endapan lava "alkali basaltik" (theolitic basalt) seluas 180.000 km persegi yang berusia muda (muncul 10 juta tahun silam dengan puncak intensitas 2 juta tahun silam). Lava yang bersifat basa itu muncul ke permukaan bumi dari kedalaman 40-an kilo meter melalui zona rekahan sepanjang 600 kilo meter yang dikenal sebagai "Makkah-Madinah-Nufud volcanic line". (sa/aharpenas/detik/juandry/)

Baca juga:
Rahasia Kota Mekah | Why am I on This Earth

24.3.12

Memahami Rukun dan Syarat Sahnya Jual Beli


Oleh: Muhammad Wasitho, Lc

Pada dasarnya hukum muamalah adalah mubah (diperbolehkan) sebagaimana yang telah disepakati oleh mayoritas ulama fiqih dalam kitab-kitab mereka dengan menetapkan sebuah kaidah fiqhiyah yang berbunyi ‘Al-Ashlu Fil Asy-ya-i Wal A’yani Al-Ibahatu’. Kaidah ini berlandaskan beberapa dalil syar’i, di antaranya adalah firman Allah:


هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا

“Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu.” (QS Al-Baqarah: 29)

Dan jual beli (perdagangan) adalah termasuk dalam katagori muamalah yang dihalalkan oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli.” (QS Al Baqarah: 275).

Al-Hafizh Ibnu katsir dalam tafsir ayat diatas mengatakan: “Apa-apa yang bermanfaat bagi hamba-Nya maka Allah memperbolehkannya dan apa-apa yang memadharatkannya maka Dia melarangnya bagi mereka”.

Dari ayat ini para ulama mengambil sebuah kaidah bahwa seluruh bentuk jual beli hukum asalnya boleh kecuali jual beli yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Yaitu setiap transaksi jual beli yang tidak memenuhi syarat sahnya atau terdapat larangan dalam unsur jual-beli tersebut.

PENGERTIAN JUAL BELI

Jual Beli bisa didefinisikan sebagai: Suatu transaksi pemindahan pemilikan suatu barang dari satu pihak (penjual) ke pihak lain (pembeli) dengan imbalan suatu barang lain atau uang.

Atau dengan kata lain, jual beli itu adalah ijab dan qabul,yaitu suatu proses penyerahan dan penerimaan dalam transaksi barang atau jasa.

Islam mensyaratkan adanya saling rela antara kedua belah pihak yang bertransaksi. Hadits riwayat Ibnu Hibban dan Ibnu Majah menjelaskan hal tersebut:

إِنَّمَا الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ

“Sesungguhnya Jual Beli itu haruslah dengan saling suka sama suka.”

Oleh karena kerelaan adalah perkara yang tersembunyi, maka ketergantungan hukum sah tidaknya jual beli itu dilihat dari cara-cara yang nampak (dhahir) yang menunjukkan suka sama suka, seperti adanya ucapan penyerahan dan penerimaan.

MACAM-MACAM JUAL BELI

Beberapa macam jual beli yang diakui Islam antara lain adalah:
  1. Jual beli barang dengan uang tunai
  2. Jual Beli barang dengan barang (muqayadlah/barter)
  3. Jual beli uang dengan uang (Sharf)
  4. Jual Utang dengan barang, yaitu jual beli Salam (penjualan barang dengan hanya menyebutkan ciri-ciri dan sifatnya kepada pembeli dengan uang kontan dan barangnya diserahkan kemudian)
  5. Jual beli Murabahah ( Suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Karakteristik Murabahah adalah si penjual harus memberitahu pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut.”
Untuk dapat mengetahui dan memahami bentuk-bentuk transaksi jual beli yang dilakukan oleh umumnya manusia, apakah hukumnya sah atau tidak, penghasilan yang diperolehnya halal atau tidak, maka berikut ini kami akan sebutkan rukun-rukun dan syarat-syarat sahnya jual beli.

RUKUN JUAL BELI:

Jual beli memiliki 3 (tiga) rukun:
  1. Al- ‘Aqid (penjual dan pembeli),
  2. Al-‘Aqd (akad, transaksi),
  3. Al-Ma’qud ‘Alaihi ( objek transaksi mencakup barang dan uang).
Masing-masing rukun memiliki syarat:

1. Al- ‘Aqid (penjual dan pembeli) haruslah seorang yang merdeka, berakal (tidak gila), dan baligh atau mumayyiz (sudah dapat membedakan baik/buruk atau najis/suci, mengerti hitungan harga).
Seorang budak apabila melakukan transaksi jual beli tidak sah kecuali atas izin dari tuannya, karena ia dan harta yang ada di tangannya adalah milik tuannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi: “Barangsiapa menjual seorang budak yang memiliki harta, maka hartanya itu milik penjualnya, kecuali jika pembeli mensyaratkan juga membeli apa yang dimiliki oleh budak itu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian pula orang gila dan anak kecil (belum baligh) tidak sah jual-belinya, berdasarkan firman Allah:

وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ

“Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya”. (QS An-Nisaa’: 6).

Para ulama ahli tafsir mengatakan:“Ujilah mereka supaya kalian mengetahui kepintarannya”, dengan demikian anak-anak yang belum memiliki kecakapan dalam melakukan transaksi tidak diperbolehkan melakukannya hingga ia baligh. Dan di dalam ayat ini juga Allah melarang menyerahkan harta kepada orang yang tidak bisa mengendalikan harta.

2. Penjual dan pembeli harus saling ridha dan tidak ada unsur keterpaksaan dari pihak manapun meskipun tidak diungkapkan.

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”. (QS An-Nisaa’: 29).

Rasulullah bersabda:

إِنَّمَا الْبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ

“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan dengan suka rela.” (HR Ibnu Majah II/737 no. 2185 dan Ibnu Hibban no. 4967)

Maka tidak sah jual-beli orang yang dipaksa. Akan tetapi di sana ada kondisi tertentu yang mana boleh seseorang dipaksa menjual harta miliknya, seperti bila seseorang memiliki hutang kepada pihak lain dan sengaja tidak mau membayarnya, maka pihak yang berwenang boleh memaksa orang tersebut untuk menjual hartanya, lalu membayarkan hutangnya, bila dia tetap tidak mau menjualnya maka dia boleh melaporkan kepada pihak yang berwenang agar menyelesaikan kasusnya atau memberikan hukuman kepadanya (bisa dengan penjara atau selainnya). Nabi bersabda: “Orang kaya yang sengaja menunda-nunda pembayaran hutangnya telah berbuat zhalim. Maka dia berhak diberikan sanksi.” (HR Abu Daud)

Masalah: Hukum membeli barang dengan harga miring dari seseorang yang butuh uang tunai karena kepepet (terpaksa)

Dalam masalah ini ada tiga pendapat para ulama fiqih, tetapi pendapat yang rojih (terkuat) ialah yang mengatakan dibolehkan dan bahkan dianjurkannya jual beli seperti ini dalam rangka membantu saudara seiman yang membutuhkan uang tunai secepatnya. Juga dikarenakan tidak terdapat unsur keterpaksaan, karena orang ini akan menjual barangnya kepada siapapun dengan harga miring. Namun sebagian ulama dalam mazhab hanbali memakruhkan membeli barang tersebut meskipun transaksinya sah.

Adapun hadits yang berbunyi:

نَهَى النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ بَيْعِ الْمُضْطَرِّ

“Bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang membeli barang dari orang yang sedang kepepet”, adalah hadits dho’if (lemah), diriwayatkan oleh Abu Daud no. 3384. (lihat Shohih Fiqhis Sunnah IV/271)

3. Al-‘Aqdu (transaksi/ijab-qabul) dari penjual dan pembeli.

Ijab (penawaran) yaitu si penjual mengatakan, “saya jual barang ini dengan harga sekian”. Dan Qabul (penerimaan) yaitu si pembeli mengatakan, “saya terima atau saya beli”.

Di dalam hal ini ada dua pendapat:
Pendapat pertama: Mayoritas ulama dalam mazhab Syafi’i mensyaratkan mengucapkan lafaz ijab-qabul dalam setiap bentuk jual-beli, maka tidak sah jual-beli yang dilakukan tanpa mengucapkan lafaz “saya jual… dan saya beli…”.
Pendapat kedua: Tidak mensyaratkan mengucapkan lafaz ijab-qabul dalam setiap bentuk jual-beli. Bahkan imam Nawawi -pemuka ulama dalam mazhab Syafi’i- melemahkan pendapat pertama dan memilih pendapat yang tidak mensyaratkan ijab-qabul dalam aqad jual beli yang merupakan mazhab maliki dan hanbali. (lihat. Raudhatuthalibin 3/5).

Dalil pendapat kedua sangat kuat, karena Allah dalam surat An-Nisa’ hanya mensyaratkan saling ridha antara penjual dan pembeli dan tidak mensyaratkan mengucapkan lafaz ijab-qabul. Dan saling ridha antara penjual dan pembeli sebagaimana diketahui dengan lafaz ijab-qabul juga dapat diketahui dengan adanya qarinah (perbuatan seseorang dengan mengambil barang lalu membayarnya tanpa ada ucapan apa-apa dari kedua belah pihak). Dan tidak ada riwayat dari nabi atau para sahabat yang menjelaskan lafaz ijab-qabul, andaikan lafaz tersebut merupakan syarat tentulah akan diriwayatkan. (lihat. Kifayatul akhyar hal.283, Al Mumti’ 8/106).

Imam Baijuri –seorang ulama dalam mazhab Syafi’i- berkata, “mengikuti pendapat yang mengatakan lafaz ijab-qabul tidak wajib sangat baik, agar tidak berdosa orang yang tidak mengucapkannya… malah orang yang mengucapkan lafaz ijab-qabul saat berjual beli akan ditertawakan…” (lihat. Hasyiyah Ibnu Qasim 1/507).

Dengan demikian boleh membeli barang dengan meletakkan uang pada mesin lalu barangnya keluar dan diambil atau mengambil barang dari rak di super market dan membayar di kasir tanpa ada lafaz ijab-qabul. Wallahu a’lam.

3. Al-Ma’qud ‘Alaihi ( objek transaksi mencakup barang dan uang ).

Al-Ma’qud ‘Alaihi memiliki beberapa syarat:

A.Barang yang diperjual-belikan memiliki manfaat yang dibenarkan syariat, bukan najis dan bukan benda yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ إِذَا حَرَّمَ عَلَى قَوْمٍ أَكْلَ شَىْءٍ حَرَّمَ عَلَيْهِمْ ثَمَنَهُ

“Sesungguhnya Allah apabila mengharamkan atas suatu kaum untuk memakan sesuatu, maka Dia pasti mengharamkan harganya”. (HR Abu Dawud dan Baihaqi dengan sanad shahih)

Oleh karena itu tidak halal uang hasil penjualan barang-barang haram sebagai berikut: Minuman keras dengan berbagai macam jenisnya, bangkai, babi, anjing dan patung. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ حَرَّمَ بَيْعَ الْخَمْرِ وَالْمَيْتَةِ وَالْخِنْزِيرِ وَالأَصْنَامِ

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamer, bangkai, babi dan patung”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist yang lain riwayat Ibnu Mas’ud beliau berkata:
“Sesungguhnya Nabi Saw melarang (makan) harga anjing, bayaran pelacur dan hasil perdukunan”. (HR Bukhari dan Muslim)

Termasuk dalam barang-barang yang haram diperjual-belikan ialah Kaset atau VCD musik dan porno. Maka uang hasil keuntungan menjual barang ini tidak halal dan tentunya tidak berkah, karena musik telah diharamkan Allah dan rasul-Nya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

“Akan ada diantara umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat musik”. (HR Bukhari no.5590)

B. Barang yang dijual harus barang yang telah dimilikinya. Dan kepemilikan sebuah barang dari hasil pembelian sebuah barang menjadi sempurna dengan terjadinya transaksi dan serah-terima.

Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam, dia bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang seseorang yang datang ke tokonya untuk membeli suatu barang, kebetulan barang tersebut sedang tidak ada di tokonya, kemudian dia mengambil uang orang tersebut dan membeli barang yang diinginkan dari toko lain, maka Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab:

لاَ تَبِعْ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ

“jangan engkau jual barang yang tidak engkau miliki!” (HR Abu Daud II/305 no.3503)

Dan tidak boleh hukumnya menjual barang yang telah dibeli namun belum terjadi serah-terima barang.

Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam, ia berkata, “aku bertanya kepada rasulullah, jual-beli apakah yang diharamkan dan yang dihalalkan? Beliau bersabda, “hai keponakanku! Bila engkau membeli barang jangan dijual sebelum terjadi serah terima”. (HR Ahmad)

C. Barang yang dijual bisa diserahkan kepada sipembeli, maka tidak sah menjual mobil, motor atau handphone miliknya yang dicuri oleh orang lain dan belum kembali. Demikian tidak sah menjual burung di udara atau ikan di kolam yang belum di tangkap, hal ini sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan Abu Said, ia berkata: “Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang membeli hamba sahaya yang kabur”. (HR Ahmad)

D. Barang yang diperjual-belikan dan harganya harus diketahui oleh pembeli dan penjual.

Barang bisa diketahui dengan cara melihat fisiknya, atau mendengar penjelasan dari si penjual, kecuali untuk barang yang bila dibuka bungkusnya akan menjadi rusak seperti; telur, kelapa, durian, semangka dan selainnya. Maka sah jual beli tanpa melihat isinya dan si pembeli tidak berhak mengembalikan barang yang dibelinya seandainya didapati isi rusak kecuali dia mensyaratkan di saat akad jual-beli akan mengembalikan barang tersebut bilamana isinya rusak atau si penjual bermaksud menipu si pembeli dengan cara membuka sebuah semangka yang bagus, atau jeruk yang manis rasanya dan memajangnya sebagai contoh padahal dia tahu bahwa sebagian besar semangka dan jeruk yang dimilikinya bukan dari jenis contoh yang dipajang. Maka ini termasuk jual-beli gharar (penipuan) yang diharamkan syariat. Karena nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang jual beli yang mengandung unsur gharar (ketidak jelasan/penipuan). (HR Muslim)

Adapun harga barang bisa diketahui dengan cara menanyakan langsung kepada si penjual atau dengan melihat harga yang tertera pada barang, kecuali bila harga yang ditulis pada barang tersebut direkayasa dan bukan harga sesungguhnya, ini juga termasuk jual-beli gharar (penipuan). wallahu a’lamu bish-showab.

Demikianlah penjelasan singkat tentang rukun dan syarat sahnya jual beli. Semoga dapat difahami dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Sumber: MAJALAH PENGUSAHA MUSLIM Edisi 6 Volume 1 Tanggal 15 Juni 2010

Rahasia Kota Mekah

Neil Amstrong salah satu astronot yang di publikasikan pernah mendarat di bulan ini mengatakan “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?” Biarpun kebenaran neil amstrong mendarat di bulan masih penuh dengan pro dan kontra tapi Neil Amstrong merupakan salah satu astronot yang pernah pergi ke luar angkasa.

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.


Baca juga:
Misteri Jabal Magnet di Arab Saudi | Why am I on this Earth?

23.3.12

Menghindari Syubhat

Suatu waktu Bisyr berdagang ke Negeri Mesir dengan membawa 80 potong kain sutera. Semua barang dagangan Bisyr didapati dari Imam Abu Hanifah. Di antara 80 potong kain sutra itu ternyata ada 1 potong kain yang cacat. Hal itu oleh Abu Hanifah diberitahukan kepada Bisyr agar dikatakan terus terang kepada calon pembelinya.

Di Mesir, barang dagangan Bisyr habis terjual, tanpa kecuali sepotong kain sutera yang cacat tersebut. Imam Abu Hanifah tentu saja sangat senang menerima laporan dan setoran uang hasil penjualan dagangannya. Namun, tiba-tiba Abu Hanifah menjadi sedih, ketika mengetahui bahwa sepotong kain yang cacat itu ikut terjual tanpa diberi tahu keadaan kain itu sebenarnya kepada si pembeli. Dan kain yang cacat itu terjual dengan harga yang biasa. Bisyr pun berkata, “Maaf, Aku telah lupa mengatakannya, Abu Hanifah.”

Abu Hanifah sangat menyesal mendengar laporan Bisyr tersebut. Dia menyesal karena rezeki yang diterimanya itu menjadi syubhat sebab Bisyr lupa mengatakan keadaan sebenarnya mengenai kain sutera cacat yang dijual.

Akhirnya, Imam Abu Hanifah membagi-bagikan uang 1.000 dinar hasil penjualan kepada fakir miskin, karena Imam Hanifah tidak mau rezekinya yang halal tercampur dengan barang yang syubhat.

Begitu indah teladan Imam Abu Hanifah tersebut. Dari kisah tersebut Sang Imam mengajarkan kita untuk selalu jujur pada transaksi bisnis dan menghindari syubhat. Rasulullah SAW telah bersabda, “Sesungguhnya yang halal sudah jelas dan yang haram sudah jelas, di antara keduanya ada perkara syubhat yang tidak diketahui oleh banyak manusia. Barang siapa berhati-hati dengan yang syubhat, ia telah memelihara agama dan kehormatannya. Barang siapa yang terjatuh pada syubhat, maka ia telah terjerumus pada yang haram”. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bersumber dari An-Nu’man bin Basyir.

Dalam hadis tersebut Rasulullah SAW menganjurkan umatnya menghindari perkara syubhat, karena dikhawatirkan terjebak dan berpotensi masuk ke dalam perbuatan haram. Syubhat dihindari agar dapat menjaga kehormatan dirinya.

Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut merupakan peringatan bagi umat untuk berhati-hati dalam masalah halal dan haram, serta sesuatu yang tidak jelas (syubhat) antara halal dan haram. Perihal syubhat tersebut bisa terkait makanan yang dikonsumsi, nafkah kepada keluarga, rezeki yang didapat, maupun hal lain yang terkait dengan hidup keseharian manusia.

Kir atau kalibrasi perlu untuk menghindari syubhat! ..."Bang beli jeruk 1 kg!"

Syubhat dalam Islam harus dihindari karena secara umum perkara yang samar-samar menimbulkan keraguan. Oleh sebab itu, meninggalkan segala sesuatu yang meragukan merupakan perbuatan mulia.

Dari hadis riwayat Imam Muslim di atas, tersurat bahwa dengan menghindari perkara syubhat akan memberi dampak pada akhlak manusia. Dengan menghindari syubhat di akhirat ia akan menghindari manusia dari neraka dengan segala siksanya. Karena dengan menghindari syubhat manusia terhindar dari menzalimi dirinya dan manusia lainnya.

Islam mengharamkan merugikan orang lain, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Ibnu Majah yang bersumber dari Ubadah bin Ash-Shamit, “Tidak boleh merugikan dan dirugikan.” Semoga bermanfaat!

Wa Allahu a'lam. (Muhammad Arif Fadhillah Lubis, SHI, MSI)
 http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=15822:menghindari-syubhat-&catid=80:lentera&Itemid=251

Baca juga: Penyakit Syubhat & Syahwat


22.3.12

Wanita Hamil Ini Melahirkan Permata dari Rahimnya

TAKALAR- Seorang wanita hamil melahirkan seorang bayi atau anak merupakan hal yang wajar, namun di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, wanita ini justru melahirkan seratusan batu permata.

Warga Kelurahan Palleko, Kecamatan Polong Bangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Siang tadi digegerkan dengan peristiwa aneh yang dialami Hartinah, Senin (3/10/2011).

Wanita yang memang sebelumnya memang diketahui hamil sembilan bulan ini, pada saat tiba justru mengeluarkan butiran permata dengan berbagai ukuran dari rahimnya.

Saat ditemui di rumahnya, kondisi fisik Hartina pun terlihat lemas dan terbaring. Dirinya mengaku kaget dan seakan tidak percaya jika bayi yang di kandungnya selama sembilan bulan lebih itu tiba-tiba menghilang dari dalam perutnya.

Hartinah mengaku, selama memeriksakan masa kehamilannya ke dokter sama sekali tidak ditemukan kelainan. Namun setelah kembali ke dokter untuk masa persalinan, tiba-tiba bayinya hilang dan keluar dari rahimnya justru seratusan butir permata.

Asmawati Daeng Ngenang, tetangga Hartinah pun turut kaget dengan berita ini. Karena dia juga sempat melihat jika Hartinah sebelumnya memang benar-benar dalam kondisi hamil.

Kabar aneh ini pun langsung menyebar di seluruh kampung. Hingga kini warga masih terus berdatangan dan melihat langsung permata tersebut. Meski demikian pasangan Suhartina dan Daeng Tawang merasa kecewa karena bayi yang telah lama dinantikannya itu kini hanya berupa permata.

(Bugma/SUN TV/kem)
http://news.okezone.com/read/2011/10/03/340/510252/wanita-hamil-ini-melahirkan-permata-dari-rahimnya 

Heboh, Perempuan Melahirkan Bayi Tanpa Hamil

PURWOREJO - Seorang perempuan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengalami peristiwa menakjubkan. Dia melahirkan seorang bayi, padahal tidak pernah merasa hamil.

Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir normal dan sehat pada Senin 16 Januari 2012 lalu sekira pukul 16.00 WIB.

Linawati (26), sang ibu, Jumat (27/1/2012), mengaku tidak mengalami tanda-tanda seperti orang hamil, seperti mual. Dia juga tidak merasa mengandung janin sehingga perutnya tidak membesar layaknya orang hamil. Menstruasi pun dialaminya setiap bulan dengan rutin. Padahal tanda-tanda perempuan hamil telat datang bulan. Dia juga mengikuti program KB menggunakan pil.

Perempuan warga RT 03/01, Dukuh Celeb, Desa Karangsari, Kecamatan Bener, juga masih menyusui anak pertamanya, Irma Asma Afrita Emaliana yang kini berusia 22 bulan. Proses kehamilan yang normal tentu akan mempengaruhi kualitas ASI.

Dia mengaku hanya merasa mulas dua jam sebelum kelahiran anaknya. Supriyanto, suami Lina, sempat menduga sakit perut disebabkan nasi goreng yang disantap istrinya sebelumnya.

Namun Supriyanto terkejut karena perut istrinya membesar dengan cepat setelah mengeluhkan mulas. Dia pun memanggil bidan desa. Setelah diperiksa, ternyata isi perut Lina adalah bayi yang sudah siap lahir. Atas saran bidan, proses kelahiran dilakukan di dalam kamar rumahnya.

Proses kelahiran pun disaksikan suaminya, Supriyanto (38); anak pertamanya, Irma Asma Afrita Emaliana (22 bulan), serta sang mertua, Suripto (65). Puluhan tetangga yang mendengar kabar ajaib itu juga mengikuti proses kelahiran dari luar rumah Lina. Anak yang diberi nama Eliya Suci Ekawati itu lahir dengan berat 2,6 kilogram dan panjang sekira 46 sentimeter.

Lina dan Supriyanto mengaku sangat bahagia, meski proses kehamilan ini aneh.

Supriyanto sempat memeriksakan kesehatan anaknya ke dokter. Dokter menyatakan Eliya sehat dan normal.

Meski sudah berlangsung 10 hari lebih, kejadian ini masih menjadi daya tarik warga Karangsari. Warga masih terus mendatangi rumah Lina untuk mendengar langsung peristiwa ajaib itu.

(Hartoyo/Sindo TV/ton)
http://news.okezone.com/read/2012/01/27/338/564792/heboh-perempuan-melahirkan-bayi-tanpa-hamil 

Bayi Menghilang pada Saat Dilahirkan!

Pada saat kelahiran, tiba-tiba bayinya menghilang begitu saja...

Kisah mistis ini adalah kisah nyata, kisah tentang seorang ibu rumah tangga yang sedang mengandung bayinya yang berusia sembilan bulan. Namun di saat kelahiran sang jabang bayi, tiba-tiba bayinya menghilang begitu saja seolah-olah ada makhluk gaib yang mengambilnya. Anehnya, bayi yang menghilang tersebut kembali ke rahim ibunya sepuluh tahun kemudian...

Mustahil dan tak masuk di akal memang. Namun kisah mistis ini benar-benar terjadi di daerah Bekasi, Jawa Barat. Dan cerita ini pun tak diberitakan di media massa manapun. Hanya kerabat dan sahabat dekat yang mengetahuinya, dan salah satu keluarganya ialah teman dekat dari penulis sendiri. Dalam penulisan nama-nama, sengaja disamarkan oleh penulis. Berikut ini kisah mistis lengkapnya:

Akhirnya, cita-cita untuk membentuk keluarga yang bahagia tercapai sudah dengan dikandungnya janin yang ada dalam kandungan sang isteri. Sungguh ini suatu kebahagiaan yang teramat besar bagi Hendra, pria yang selama ini begitu merindukan kehadiran seorang anak.

"Jaga kandunganmu, Mah! Jangan kerja yang berat-berat. Biar Bibi Arum yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Apalagi mengingat usia kandungamu mendekati sembilan bulan," pesan Hendra, sang suami, dengan penuh kasih sayang.

"Tentu, saranmu pasti kuperhatikan, Mas!" Ujar Nengsih, penuh kemanjaan. Namun, wajah Nengish kemudian berubah muram. Sepertinya, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"Ada apa, Mah. Sepertinya kau menyembunyikan sesuatu. Katakan saja. Aku tak akan marah," bujuk Hendra.

"Begini, semalam aku bermimpi aneh. Mimpi namun seperti nyata saja. Aku didatangi seorang kakek berjenggot dan berjubah putih, lalu dia mengatakan akan mengambil anak kita untuk sementara waktu. Hingga suatu saat nanti dia akan dikembalikan kembali. Aku takut, mimpi itu akan menjadi kenyataan, Mas!" Papar Nengsih dengan mimik yang berubah tegang.

"Nengsih, isteriku! Mimpi itu hanyalah bunga tidur. Tak usah kau pikirkan, sebab mana mungkin mimpi bisa menjadi kenyataan. Jangan sampai mimpi itu mengganggu pikiran dan kesehatanmu. Ingat, jaga baik-baik bayi dalam kandunganmu!"

"Tapi, Mas...!"

"Sudahlah! Tak usah kau pikirkan mimpi tersebut, lebih baik kita tidur dan istirahat. Bukankah besok pagi kita kan pergi ke Puskesmas untuk memeriksa kandunganmu!"

Nengsih pun terdiam, mengalah mengikuti anjuran Hendera sang suami.

Pagi harinya, sekitar pukul 05.00, Nengsih perlahan-lahan menggeliat bangun. Dia membuka mata sambil menahan rasa kantuk yang tersisa. Dipandangi suaminya yang masih terlelap tidur. Matanya berpaling keperutnya sendiri sambil memeganggi dengan kedua tangannya. Tiba-tiba dia terkejut setengah mati.
"Ah, tidak...tidak mungkin!" dia terpekik dengan air mata yang secepatnya menganak sungai. Apa yang terjadi?

Ketika itu Nengish melihat perutnya sudah kempes seperti layaknya orang yang tidak hamil. Itulah yang rupanya membuat Nengsih histeris.

Hendra yang mendengarkan teriakan isterinya spontan bangun. "Nengsih, ada apa?" Tanyanya dengan cemas.

"Mas, perutku tiba-tiba mengecil. Anak kita...anak kita menghilang, Mas!" geragap Nengsih dengan air mata yang telah menganak sungai.

Hendra menatap perut isterinya. Dia sendiri terbelalak heran, seakan tak percaya melihat apa yang terjadi dengan isterinya. Sambil menahan rasa bingung, dia bertanya kepada isterinya, "Nengsih mengapa ini terjadi?"

Pertanyaan yang bodoh, sebab sang isteri pun tak pernah tahu apa yang telah terjadi sebenarnya.

"Entahlah, Mas. Aku tak tahu mengapa ini terjadi padaku. Sewaktu aku bangun aku memeriksa perutku dan kudapati perutku sudah mengecil seperti ini. Anehnya, aku tak merasakan sakit baik di perutku maupun di rahimku," jelas Nengsih sambil menahan tangisnya. "Mas, mungkinkah kakek itu yang mengambil anak kita?" tanyanya kemudian.

"Maksudmu? Kakek yang mana?" Hendra balik bertanya dengan heran.

"Kakek berjenggot dan bersorban putih yang kuceritakan semalam. Kakek yang selalu muncul dalam mimpiku itu," jawab Nengsih.

Hendra termangu antara percaya dan tidak. Akhirnya, mau tak mau dia harus mempercayai hal itu.

"Aku jadi takut, bingung, juga resah dan tak mempercayai ini semua. Tapi kuharap kita harus bersabar atas cobaan ini. Dan andaikata kakek itu yang mengambilnya, kuharap dia mau mengembalikan anak kita nanti," katanya, getir.

Akhirnya, mereka memberitahu keluarga yang letaknya memang saling berdekatan. Dan atas persetujuian keluarga, mereka pun mendatangi salah seorang Kyai terdekat. Sebutlah Kyai Abas. Menurut hasil teropong batin yang dilakukannya, anak mereka telah diambil secara gaib oleh salah seorang makhluk gaib penghuni salah satu gunung yang ada di Cirebon.

Pak Kyai tersebut menasehati agar mereka tak usah khawatir karena yang mengambil anak mereka adalah makhluk gaib dari golongan yang baik-baik. Anak tersebut akan dididik dan digembleng agar menjadi orang yang berguna dan mumpuni.

Setelah mendapat penjelasan dan nasehat dari sang Kyai mereka pulang dengan kegalauan yang sulit diobati.

10 Tahun kemudian...

"Nengsih, tolong buatkan aku kopi. Gulanya sedikit saja!'

"Baik, Mas!"

Tak lama kemudian, Nengsih membawa secangkir kopi, lalu disuguhkan kepada Hendra, suaminya. Nengsih lalu duduk di samping Hendra dan berkata, "Sudah dua bulan ini aku tak datang bulan, Mas!"

Hendra pun memandang wajah isterinya. "Nengsih, coba kau katakan sekali lagi!" Hendra berkata seakan tak percaya dengan ucapan isterinya.

"Saya sudah dua bulan ini tak datang bulan, Mas!" Nengsih menegaskan.

"Berarti kamu hamil!" Ucap Hendra dengan nada gembira.

"Puji syukur kepada Tuhan. Akhirnya setelah sepuluh tahun kita menunggu sejak kehamilanmu yang hilang, tercapai juga cita-cita untuk memiliki anak."

"Saya juga merasa gembira, dan mensyukuri atas karunia Tuhan yang dilimpahkan kepada kita. Tapi, ada yang mengganjal hati saya, tentang kakek berjenggot itu. Mungkin Mas masih ingat sepuluh tahun yang lalu. Sewaktu saya hamil dan tiba-tiba anak kita yang masih dikandungan hilang secara gaib yang ternyata diambil oleh kakek itu.

Semalam dia mendatangi saya lagi melalui mimpi dan dia berkata, bahwa anak yang saya kandung, yang ada di perut ini sebenarnya adalah anak yang sepuluh tahun lalu diambilnya. Dan selama sepuluh tahun dia mengajarinya dengan ilmu lahir batin. Kakek itu juga mengatakan anak kita dididik di salah satu gunung yang ada di Cirebon," jelas Nengish panjang lebar.

Wanita kuning langsat itu melanjutkan, "Apa mungkin anak yang aku kandung saat ini adalah anak kita yang terdahulu, yang selama sepuluh tahun menghilang. Ya, dalam mimpiku, kakek berjenggot tersebut mengatakan agar kita tak usah bingung dengan fenomena gaib ini. Karena semua itu bisa saja terjadi atas kehendak Allah. Dia juga berpesan, agar anak ini dirawat dengan baik-baik."

Hendra tertunduk, seakan mengingat kembali kejadian sepuluh tahun yang lalu.

"Ah, sudahlah. Apapun yang terjadi, kita harus bersyukur dan kita harus merawat anak kita dengan baik agar menjadi anak yang shaleh!" katanya, mencoba menutupi kegusaran hatinya.

Sembilan bulan pun telah berlalu. Kemudian lahirlah anak dari pasangan Hendra dan Nengsih. Mereka pun tentu sangat berbahagia. Memang aneh, semenjak kelahiran anak itu, ternyata nasib mereka berubah. Kehidupan mereka jauh lebih baik. Anak itu seolah selalu membawa keberuntungan bagi orangtuanya.

Kehidupan mereka semakin membaik dan membawa berkah. Anak itu mereka namai Sukmajaya. Kelak anak itu dimasa yang akan datang akan menjadi orang yang mumpuni sebagaimana yang dikatakan kakek berjenggot putih yang berasal dari puncak Gunung Cirebon.

*Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang diceritakan oleh paman Sukmajaya sendiri yaitu Pak Tarsum.

Sumber

Wanita yang Kukira Isteriku Ternyata Jin dari Telaga Warna

Reptilian
Undangan berwarna biru dengan tulisan warna emas yang tercetak rapi, tergeletak diatas meja makan. Hal tersebut mendorongku untuk segera membuka dan membacanya walaupun perutku sudah berbunyi keroncongan minta diisi.

Isteriku berkata “Mas, Itu undangan dari Jakarta untuk hari Sabtu depan. Itu lho, Bu Kuncoro yang di Cikini mantu, kita datang ya!, kan salah satu famili dekat”. Sambil membaca kartu undangan itu aku manggut-manggut tidak menyahuti kata-kata isteriku.

Isteriku membujuk lagi dengan berkata: “Maas, kan sudah beberapa bulan ini kita tidak ke-Jakarta, aku sudah kangen dengan keluargaku, pasti semua datang ke-pestanya”, disambung dengan rayuannya lagi “Sekali-sekali pergi menghilangkan stress khan boleh. Jakarta dekat ini, ya Mas, ya...” Setelah menyelesaikan membaca undangan itu Aku kemudian menatap Isteriku dan mengangguk-kan kepala tanda setuju sambil tanganku meraih sendok dan segera menyantap makan malam.

Isteriku melonjak kegirangan dan berteriak kepada putri kami yang tiga bulan lagi berumur dua tahun "Nanda, nanti kita jalan-jalan ke Jakarta sama Papa".

Tak terasa hari Sabtu-pun tiba dan dan putriku Nanda sudah tiga kali menanyakan kapan akan berangkat jalan-jalan seperti yang dijanjikan oleh Ibunya. Setelah menaikkan semua tas dan perlengkapan keatas mobil, kamipun berangkat dari Bandung menuju Jakarta.

Awalnya...

Sejak kawin tiga tahun yang lalu, kami pindah dari Jakarta dan menetap di Bandung karena tugas dari kantor-ku. Kami tinggal dirumah kontrakan yang tidak terlampau besar dan beruntung mendapat fasilitas kendaraan berupa mobil dari kantor sehingga kadang-kadang kami bisa pergi bertamasya ketempat-tempat rekreasi dengan menggunakan mobil kantor, seperti saat ini.

Udara pagi yang sejuk terhisap memasuki paru-paru menimbulkan suasana yang tenang dan menggembirakan, pemandangan dikiri-kanan jalan sangat indah, apalagi lepas dari Cianjur mendekati Puncak. Putri-ku Nanda tak henti-hentinya bertanya ini-itu mengenai hal-hal baru yang dilihatnya dan rasa senangnya karena diajak naik mobil pergi bertamasya.


Telaga Warna, Puncak Bogor

Setibanya di Puncak, Isteriku menyarankan dan berusaha membujuk-ku untuk berhenti sebentar beristirahat di Telaga Warna Puncak menikmati udara sejuk nan menyegarkan. Kalau saja aku bisa mengetahui peristiwa menggetarkan hati yang kelak akan terjadi, pasti akan kutolak mentah-mentah permintaan Isteriku itu...

Aku meminggirkan mobil dan parkir di-kawasan Telaga Warna, Isteriku menarik-narik tanganku sambil membimbing Nanda kearah tepi telaga dan duduk dengan santai sambil tak henti-hentinya mengoceh. Nanda dan aku mendengarkan dengan asyik.

Ia menceritakan berbagai hal menarik yang akan dilakukannya di Jakarta dan keinginan-keinginannya setibanya nanti di-Jakarta, juga pesta perkawinan yang pasti akan sangat meriah yang akan kami hadiri dan belanja oleh-oleh kesukaannya saat akan pulang ke Bandung. Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, setelah puas menikmati keindahan disekitar telaga, kemudian kami-pun meninggalkan Telaga Warna dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Saat itu, jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi sedang dalam proses pembuatan dan belum selesai, sehingga untuk ke-Jakarta masih harus melalui jalan Bogor lama.

Setibanya di-Bogor, Isteriku meminta mampir di-toko roti terbesar di Bogor saat itu untuk membeli roti dan penganan pengisi perut selama perjalanan. Nanda kecapean dan terlihat tidur dengan lelapnya di Jok belakang, dan aku malas untuk turun, jadi Isteri-ku turun sendirian dan pergi masuk ke-toko roti tersebut untuk berbelanja.

Aku menunggu dimobil bersama Nanda yang tertidur pulas...

Istriku dengan parfum wangi Kemboja

Sekejap kemudian terlihat sesosok wanita yang persis berwujud Isteriku mengenakan pakaian seperti yang dipakai Isteriku sambil membawa bungkusan besar berisi roti dan makanan lainnya datang mendekat kemobil. Tentu saja segera kubukakan pintu mobil karena kusangka Isteriku. Saat ia masuk kemobil sekilas tercium bau bunga kamboja bercampur menyan yang membuat bulu kudukku berdiri.

Akan tetapi karena melihat wajah Isteriku yang berseri-seri dan berkata bahwa ia telah membelikan beberapa roti kesukaanku maka aku segera melupakan hal aneh yang muncul bersamaan dengan kedatangan Isteriku ini.

Mobil ku-stater dan kemudian meluncur pergi dari toko roti di-Bogor guna melanjutkan perjalanan ke-Jakarta. Sayangnya mataku kurang jeli, sehingga tidak melihat bahwa beberapa detik sebelum mobil keluar dari area toko roti, Isteriku yang asli muncul dipintu toko dengan membawa bungkusan besar berisi roti dan melihat mobilku meluncur pergi dengan membawa wanita lain.

Istri asliku marah besar

Isteriku marah besar dan mengira bahwa aku telah pergi (lari) meninggalkannya dengan membawa wanita lain, seketika itu juga dibantingnya bungkusan hasil belanjaanya dan dengan air mata bercucuran kemudian lari pulang ke-Bandung. Hatinya dipenuhi dengan emosi, cemburu, marah, sedih dan kesal bercampur jadi satu. Mulutnya membisikkan kata-kata ancaman yang lirih ”Awas kalau pulang nanti”, berkali-kali tanpa henti sepanjang perjalanan kembali ke-Bandung.

Fikirannya yang dipenuhi rasa marah dan cemburu, terus bertanya-tanya, siapakan wanita yang menjadi simpanan suaminya itu dan telah pergi bersama suaminya! Mengapa dirinya ditinggalkan begitu saja tanpa menengok sedikitpun, sungguh tak berperasaan. Bagaimana dengan anaknya Nanda, apakah dia sedang menangis menanyakan ibunya atau sedang apa?, jahat sekali suaminya itu, akh kalau saja tahu hati suaminya seculas itu, tak akan mau dia diperistri bila hanya untuk disakiti hatinya. Rasa benci menyeruak di-hatinya yang sedih dan luka bagai tertusuk sembilu.

Sesampainya dirumah langsung ia membanting dirinya keatas tempat tidur dan menangis tersedu-sedu sambil tak henti-hentinya mengeluarkan ancaman...

Istriku bermanja-manja kepadaku

Sementara itu tidak sedikitpun terlintas difikiranku mengenai keadaan Isteriku itu dirumah, malah aku terlibat dengan pembicaraan yang romantis dengan wanita yang kukira Isteriku ini. Selama dalam perjalanan ini aku sangat menikmatinya, karena tidak tahu kenapa istriku bertambah-tambah genit dan manja-nya terhadapku, hingga beberapa kali pipiku diciumnya mesra yang membuat hatiku semakin berbunga-bunga.

Isteriku ini kemudian merapatkan duduknya dan merebahkan kepalanya kepundakku dan berkata ”Maas, kalau bisa aku ingin peristiwa ini jangan cepat berlalu”. Aku berfikir sambil membathin, lho ini khan masih awal dan masih banyak lagi waktu sesampaimya di Jakarta nanti. Sewaktu rambutnya menyentuh pipiku, saat itu kembali sekilas tercium bau wangi bunga kamboja bercampur menyan, sehingga bulu kudukku berdiri lagi. Ihh... Dalam hati aku berjanji membelikan shampo luar negeri untuk isteriku, karena bau wangi shampo yang ia gunakan sekarang ini menimbulkan rasa takut dihatiku.

Setibanya di Jakarta

Akhirnya setelah tiba di Jakarta, Aku langsung menuju ke hotel yang terdekat dari Cikini, dan memesan kamar untuk satu malam, karena ingin beristirahat sejenak menjelang resepsi malam nanti. Nanda sangat senang dan bernyanyi-nyanyi kecil dengan lucunya sambil menyentuh barang-barang hiasan yang ada dikamar hotel. Lagaknya bagai kupu-kupu yang terbang mengitari bunga-bunga yang sedang mekar mewangi.

Sore hari, setelah memandikan Nanda, Isteriku mengajak mandi bersama, ini sebetulnya diluar dari kebiasaannya, tapi tentu saja aku mau, permintaan seperti ini jelas nggak akan kutolak. Didalam kamar mandi, isteriku mesra berbisik meminta hubungan intim, awalnya aku kurang setuju, tapi dengan sangat ahli ia membangkitkan hasrat kelaki-lakianku...

Koper dibuka dan pakaian-pakaian didalamnya dicoba dan dipatut-patutkan ke tubuhnya sambil bergaya didepan kaca, hingga akhirnya ia memutuskan menggunakan baju warna hijau yang memang serasi dengan warna kulitnya yang putih.

Acara Resepsi berlangsung meriah

Acara resepsi pernikahan putra Bu Kuncoro sangat meriah dan memang banyak keluarga datang, tentu saja bagaikan reuni keluarga besar, kami saling bertanya dan bercerita situasi terakhir dalam keluarga dengan gembira. Beberapa kali Nanda datang kepadaku minta dibersihkan pipinya yang berwarna merah bekas lipstik karena dicium gemas oleh tante-tantenya. Saat foto bersama, mulanya Isteriku menolak keras, tapi setelah didesak-desak akhirnya mau juga. Beberapa famili mengajak kami bermalam dirumah mereka tapi dengan halus kutolak karena sebelumnya sudah memesan kamar dihotel.

Akhirnya acara resepsipun usai sudah dan satu demi satu para tamu pamit pulang, demikian juga kami. Dalam perjalanan kembali ke hotel terlihat sekali isteriku sangat bahagia karena celotehnya yang sangat bersemangat mengenai suasana resepsi tadi, dimana aku hanya mendengar dan meng-iyakan ucapan-ucapannya saja.

Bergairah dan mengajak bercinta

Nanda terlihat kelelahan dan segera tertidur pulas begitu kepalanya menyentuh bantal tempat tidurnya, melihat putrinya telah tertidur. Isteriku melepaskan pakaian pestanya satu demi satu sambil menggerakkan tubuhnya dengan erotis, berusaha memancing gairahku, dan setelah terlepas semuanya langsung menerkam diriku dan mengajak bercinta.

Malam itu entah beberapa kali hubungan intim telah kami lakukan hingga rasanya tulang-tulangku hampir terlepas karena kelelahan melayani hasratnya yang tak pernah padam, sehingga saat matahari telah tinggi kami masih tertidur kelelahan.

Lewat tengah hari baru kami berangkat pulang ke Bandung. Perjalanan pulang agak lambat karena kami banyak berhenti untuk belanja oleh-oleh, lagi pula aku menjalankan kendaraan perlahan karena masih agak mengantuk. Nanda sepanjang jalan kembali tertidur pulas, mungkin karena masih kelelahan, sekilas terlihat senyum manis dibibirnya.

Kembali ke Telaga Warna

Menjelang Maghrib saat mobil mendekati Puncak, Isteriku mendesak untuk berhenti sebentar agar kembali beristirahat di Telaga Warna, aku menolak karena perjalanan masih jauh lagipula sudah menjelang Maghrib. Tapi karena ia terus bersikeras dengan bujukan dan alasan yang kadang menurutku sulit diterima akal, maka akhirnya aku mengalah dan memarkir mobil di kawasan Telaga Warna. Saat itu suasana masih agak terang.

Nanda, walaupun sudah terbangun tapi masih menggeliat malas untuk berjalan, sehingga kubopong turun mengikuti isteriku ke tepi telaga, setelah duduk suasana menjadi santai, Isteriku berkata dengan serius kepadaku, bahwa perjalanan ini tak akan pernah dilupakannya dan Ia mencium pipiku berkali-kali guna lebih menguatkan kata-katanya. Kelakuannya ini ku-rasakan agak aneh seakan dia tidak akan pernah bertemu denganku lagi...

Mengapa "istriku" terjun ke telaga?

Saat terdengar Adzan Maghrib mendayu-dayu, tiba-tiba dengan tak tersangka-sangka Isteriku menerjunkan dirinya kedalam Telaga Warna, tentu saja aku terkejut setengah mati apalagi mendengar putriku berteriak histeris dan kemudian menangis meraung-raung memanggil-manggil ibunya,” Mamaaaa...maama..."

Setelah menunggu beberapa saat dan tidak muncul juga dari dalam telaga, maka akupun berteriak-teriak memanggil namanya dan langsung terjun kedalam air telaga untuk mencari Isteriku, beberapa orang berkumpul melihat kelakuanku yang aneh, kucoba menjelaskan peristiwa yang terjadi dengan suara terbata-bata dan tubuh gemetar kebingungan, beberapa orang kemudian tergerak untuk ikut terjun berusaha mencari isteriku didasar telaga. Beberapa wanita yang ada berusaha membujuk mendiamkan putriku yang terus menangis.

Setelah mengobak seluruh telaga selama lebih dari dua jam dibantu oleh banyak orang tanpa hasil. Dengan baju basah kuyup dan tubuh menggigil kedinginan serta perasaan yang tak menentu karena sangat sedih, maka akupun memutuskan untuk kembali ke Bandung dan berniat untuk melakukan pencarian lanjutan esok pagi. Apalagi Nanda terus menangis memanggil-manggil ibunya yang telah terjun kedalam telaga dan tidak berhasil ditemukan. Saat itu fikiranku terus bertanya-tanya” Mengapa Istriku tega sampai berbuat begitu? Apa salahku!.. setelah begitu lama tidak muncul dari dalam air apakah mungkin ia telah mati!!

Pulang ke rumah di Bandung

Aku menjalankan mobil pulang ke Bandung sambil ngebut agar cepat sampai di rumah, dan berniat untuk mengabari saudara-saudaraku perihal Istriku, agar mereka esok membantu dalam upaya pencarian. Dengan perasaan sangat sedih dan terpukul atas musibah ini, akupun masuk kedalam rumah dan...

Mendengar suara mobil memasuki rumahnya, Isteriku yang masih belum tidur, bangun dan meloncat mengintip dari jendela kamar, mengetahui bahwa suaminya pulang, timbullah lagi rasa marah atas perbuatan suaminya yang disangkanya pergi meninggalkan dia sendirian ditoko roti di-Bogor bersama wanita yang tidak dikenalnya.

Diambilnya sepatu hak tingginya dan berlari ke pintu depan...

Betapa terkejutnya aku ketika membuka pintu depan, sepasang sepatu hak tinggi mendarat telak dikepalaku, dan pelakunya tak lain adalah ternyata isteriku...

Ternyata istriku masih hidup

Wajahku pucat pasi kaget setengah mati, bahkan aku ketakutan bagai melihat hantu, sehingga tak terasa sakitnya kepalaku yang benjol-memar karena terlempar sepatu. Bagaimana mungkin isteriku yang hilang tenggelam di Telaga Warna ternyata malah sekarang muncul dihadapanku dengan wajah marah menakutkan dan suara menggelegar keras, mengumpat dan memaki. Dengan terpana-bengong dan perasaan tak karuan, aku cuma bisa berdiri mematung didepan pintu. Istriku masih terus melemparkan segala macam benda kearahku sambil memaki-maki. Nalarku masih kacau belum jalan, aku tak berusaha menghentikannya, masih bingung.

”Ka..kaau ...ternyata masih hidup, kukira sudah mati tenggelam”, kataku ketakutan dan dengan suara terbata-bata. Setelah mendengar kata-kataku, dan melihat keadaan diriku yang kacau, Isteriku malah bingung, apalagi kemudian Nanda menghambur masuk dan memeluk ibunya sambil berteriak keras: "Mama... jangan lompat lagi ke danau, Nanda takuuut”. Terkejut Isteriku sehingga terlupakan kemarahannya, dan matanya melotot menatap kearahku minta penjelasan, sambil mendekap Nanda yang menangis sesenggukan dipelukannya.

Aku sendiri masih belum bisa mencerna dengan baik atas situasi yang tak terduga-duga ini dan terpaku keheranan. Melihat aku tidak memberikan jawaban, timbullah lagi marahnya dan berteriak keras mengejutkanku ”Mengapa kau tinggalkan aku sendirian di Bogor, dan siapa wanita sialan itu!” Fikiranku berusaha menyimak kata-katanya, ... ditinggal di Bogor?, siapa wanita itu? apa yang terjadi? bukankah aku pergi dengannya ke Jakarta? lalu siapa kalau begitu wanita yang menyerupai dirinya dari Bogor hingga terjun ke telaga?

Baru kusadari bahwa yang bersamaku itu bukan istriku

Tiba-tiba aku berteriak keras: “Tidaaaaaaak!”, “Aku tidak tahu bahwa itu bukan kau! mahluk itu menyerupai kau kukira itu kau” lanjutku keras. Kemudian aku memeluknya dan berkata dengan penuh perasaan: “Syukurlah bahwa kau masih hidup, kukira sudah matiiiii!”

Karena aku memeluknya seakan takut kehilangan dirinya, cairlah emosinya dan tenang, kemudian meminta penjelasan lengkap dariku.

Kujelaskan kronologis kejadiannya, tentu saja dengan menyembunyikan bagian hubungan intimku dengan mahluk itu, tak percaya Isteriku atas ceritaku yang tak masuk diakalnya, untuk lebih meyakinkannya kuajak dirinya untuk menelepon interlokal ke Jakarta.

Jadi yang bersamaku itu makhluk jejadian?

Terkejut Pamannya mengetahui kejadian ini, atas permintaanku dan keingin-tahuannya atas peristiwa yang terjadi ini, esok harinya dengan kereta-api terpagi segera ia berangkat ke Bandung.

Pamannya sendiri dengan bersumpah meyakinkan Isteriku bahwa aku, suaminya saat itu datang ke resepsi pernikahan bersama dia, Isterinya, malah foto-foto keluarga bersama, nanti bila sudah di-afdruk akan dikirim ke Bandung. Paman terpaksa bermalam di Bandung karena Isteriku sangat terpukul dan histeria dengan kejadian ini, masih belum masuk diakalnya kejadian ini bisa terjadi.

Keesokan harinya salah seorang putra paman datang dengan keluarga yang lainnya dan ikut meyakinkan isteriku dengan kesaksian mereka dan membawa hasil cetakan foto-foto perkawinan, mereka dengan sangat bingung memperlihatkan foto yang ada diriku, putriku Nanda sedang menggandeng bayangan kosong. Ternyata mahluk berwujud isteriku itu tidak nampak dikertas foto...

Tiba-tiba isteriku terhuyung, dengan cepat kupeluk tubuhnya agar tidak jatuh, ternyata ia pingsan. Kejadian ini begitu dahsyat menghantam jiwanya hingga tidak tahan.

Mungkin terbayang difikirannya apa saja yang mungkin dilakukan oleh suaminya terhadap mahluk itu karena mengira bahwa mahluk itu adalah dia isterinya. Siapa yang tahu kecuali aku dan iih... mahluk yang menjijikan itu.

Siapakah sesungguhnya yang bersamaku di Jakarta itu?

Reptilian?
Hingga saat ini semua masih tak mengerti, siapakah sesungguhnya wanita yang bersamaku itu, yang naik kemobilku mulai dari toko roti di Bogor, tidur dihotel bersamaku yang akhirnya terjun ke Telaga Warna! Demikian juga yang ada difikiran Isteriku dan keluarganya...

Sedangkan Nanda masih sering bercerita kepada keluarga yang datang bahwa dirinya sangat senang diajak pergi jalan-jalan ke Jakarta bersama ibunya, menginap dihotel, pergi kepesta, ia masih belum bisa mengerti bahwa dengan siapa dia pergi itu bukan ibunya asli...

Suatu malam aku bermimpi didatangi oleh mahluk hijau yang menyeramkan, berbadan reptil seperti bunglon tapi kepalanya menyerupai Isteriku, ia minta maaf telah mengacaukan keluargaku dengan mewujud dan menggantikan Isteriku pergi ke Jakarta. Itu karena dia tertarik mendengar celoteh Isteriku yang mesra ditepi telaga mengenai enaknya bepergian ke pesta pernikahan, jadi ia ikut dalam mobilku karena ingin tahu, begitu melihat Isteriku pergi masuk ke toko roti, ia mendapat kesempatan dan mendahului masuk kemobil dengan mewujud menyerupai Isteriku.

Mahluk itu bilang bahwa ia sangat menikmati perjalanan itu dan tidak akan pernah melupakannya, berharap demikian juga denganku. Akhirnya dia minta maaf atas segala perbuatannya itu dan juga minta maaf kepada Isteriku.

Hatiku yang tadinya emosi mendengar pengakuannya akhirnya luluh dan memaafkannya karena melihat tetesan air mata dipipinya tanda penyesalan dan ketulusan hatinya.

Mahluk itu kemudian lenyap setelah sebelumnya mendoakan agar keluargaku selalu rukun-rukun dan bahagia...


Seperti yang diceritakan kepada H. MBIS di Yayasan NS Jakarta.

Menikah dengan Jin

Ini adalah kisah nyata kehidupan teman saya. Atas pemintaan yang bersangkutan namanya minta di rahasiakan. jadi sebut saja namanya Ahmad. Ahmad adalah Seorang Santri yang merupakan murid dari almarhum syekh habib syarwani mengaku telah menikah dengan wanita muslimah dari bangsa jin. Bahkan kehidupan rumah tangganya sudah berjalan harmonis selama 8 tahun. Bukan itu saja Ahmad juga menikah dengan wanita dari manusia karena istri jinnya memperbolehkan dirinya berpoligami. ck ck ck...


Ditawari Menikah dengan Jin

ahmad adalah seorang kasyaf yaitu bisa melihat sesuatu  di dunia gaib. Menurut Ahmad, suatu malam, gurunya didampingi beberapa muridnya, menawarinya sesuatu: “Ahmad, ini ada Jin Muslim diantara kita, namanya Syekh Maulawi. Ia berumur 400 tahun. Ia mempunyai putri namanya Fatimah, umurnya 200 tahun. Fatimah masih gadis. Syekh Maulawi tertarik padamu, pada keshalehanmu dan kekuatanmu dalam memegang teguh agama. Kami semua disini sepakat menawarkan padamu untuk menikahi Fatimah binti Maulawi. Bagaimana pendapatmu? Silahkan fikirkan dan pertimbangkan.”

Tentu Ahmad kaget luar biasa. “Menikah dengan jin?” Tidak pernah terbayang sedikitpun dalam hidupnya akan menikah dengan jin. Ini sangat mengagetkan dan baru mengalami tawaran seperti ini. Mendengar pun, pernikahan antar manusia dan jin, belum pernah. Mau menolak, ia sangat takzim pada Syekh sebagai gurunya lahir batin sejak hidupnya. Menyatakan mau juga tidak terbayang bagaimana jadinya nanti. Wajar ia sangat bimbang. Anda juga akan bingung ditawari sesuatu yang kurang berkenan oleh seseorang yang sangat Anda hormati. Ya kan?? Mau ditolak, Anda sangat hormat padanya. Syusyah ….!! Demikian pula yang terjadi pada Ahmad. Dalam kebingungannya, ia mendesah:

“Menurut Syekh bagaimana?”

“Ini hanya tawaran. Bersedia syukur, tidak pun tidak apa-apa.”

“Menurut Islam bagaimana? Saya kan manusia.” Tanya Ahmad lagi ingin tahu bagaimana dari sudut hukum agama.

“Tidak ada larangan.” Jawab gurunya pendek.

Pikiran Ahmad masih terus digayuti kebingungan. Selama berbulan-bulan sejak ia bisa berdialog dengan gurunya tersebut secara ruhani, Ahmad sudah terbiasa melihat jin. Oleh jin-jin kafir yang buruk rupa, yang wajahnya semrawut, tidak beraturan, sering sekali menggoda perjalanannya agar niatnya menemui dan berguru kepada Syekh Syarwani mundur, batal dan tidak jadi. Ini adalah ujian beratnya. Ia harus mengalahkan godaan-godaan makhlus halus itu. Awalnya, kaget luar biasa dan sangat takut ketika ia mampu melihat sosok jin-jin itu. Ada yang menertawakan perjalannya sambil bergelantungan di sebuah pohon di tengah malam, ada yang menghalangi jalan kakinya, ada yang menumpangi motor yang dikendarainya di jok belakang, ada yang menebarkan bau busuk, ada yang menyerupai wanita cantik dan telanjang bulat mengajaknya bersetubuh, ada yang menirukan suara ibunya memanggil-manggilnya ketika sedang berjalan. Semua itu terjadi antara jam 11.30 malam hingga jam 04.00 subuh ketika ia tengah berjalan menemui gurunya disebuah tempat yang disepakati.

Lama-kelamaan matanya jadi biasa dan tidak kaget melihat jin-jin penggoda itu. Mereka selalu muncul setiap malam di tengah perjalanan ketika Ahmad menemui gurunya di tempat tersebut. Mereka menggoda dan menakut-nakutinya. Oleh keyakinannya kepada Allah, bahwa mereka lebih rendah dari manusia, Ahmad tidak takut bahkan semakin berani mengusirnya dan bahkan sering menantangnya untuk tarung karena kesalnya. Kebanyakan jin-jin penggoda itu kabur, mangpret, ngacir ketakutan setelah dibacakan ayat-ayat Qur’an seperti ayat kursi dan lainnya.

Tetapi, bukan hanya jin kafir yang buruk-buruk rupa itu yang dia lihat. Sering juga jin-jin Muslim menyapanya. Mereka ini sosoknya lain. Tubuhnya ada yang wangi, bersih, tampan dan cantik, tapi ukurannya tinggi-tinggi dan besar-besar. Umurnya ratusan tahun. Ada yang sedang memegang tasbih berdzikir kepada Allah, ada yang sedang khusyu beribadah dan sebagainya. Melihat mereka, Ahmad sudah biasa. Tetapi, ditawari menikahi dengan jin yang berbeda jasad, beda dunia, beda alam, sama sekali tidak pernah terbayangkan olehnya.

Akhirnya bakti dan hormat pada gurunya mengalahkan keraguan dirinya. Bagi Ahmad, Syekh Habib Syawani di alam ruh, atas izin Allah, masih mengajarkan ilmu dan telah membukakan kasyafnya, yang membuatnya bisa melihat dan berdialog langsung dengannya. Ahmad akhirnya ikhlas dan pasrah. Singkat cerita, proses pernikahan pun dilangsungkan. Disaksikan gurunya dan ruh-ruh yang hadir, dengan suasana sangat khidmat, Ahmad dinikahkan dengan Fatimah binti Maulawi, seorang gadis jin Muslimah, berumur 200 tahun. Mas kawinnya? Cukup hanya membaca surat Al-Fatihah. Tentu saja, jin tidak butuh materi. Mertuanya bernama Syekh Maulawi adalah jin yang sangat dihormati di kalangan jin Muslim di alamnya. Resmilah mereka sebagai pasangan suami istri.

Bagaimana gambaran dan kesan Ahmad tentang Fatimah, istrinya di alam jin itu? Ia menceritakannya kepada saya. “Ia memakai kerudung dan masya Allaah … cantiknya luar biasa. Tubuhnya harum. Tingginya sekitar 4 meter. Setelah nikah, saya memangilnya ummi, dia memanggil abi. Sikapnya tawadhu luar biasa kepada suami, bahasanya santun, sifatnya halus dan kecantikannya belum pernah saya lihat di alam manusia. Saya belum pernah melihat wajah secantik itu.”

Beberapa hari dari itu, Ahmad bercerita tentang bulan madunya. Walaupun tinggi Fatimah sekitar 4 meter, tapi ketika berfungsi sebagai istri dan menemui suaminya, ia merubah ukurannya menjadi ukuran manusia biasa, normal. Suatu saat, Ahmad memulai ceritanya, ia diajak Fatimah berjalan-jalan, berkeliling ke alamnya. Alam jin tidak jauh berbeda dengan alam manusia. Ada pengajian, ada sekolah, kampus, masjid dan bangunan-bangunan lain. Sama dengan manusia, mereka memiliki peradaban. Tapi, itu peradaban jin. Bedanya, bentuknya aneh-aneh, berbeda dengan di alam manusia. Ahmad sangat sadar alias bukan mimpi. Selama berkeliling, perasaannya dipenuhi oleh hal yang aneh dan aneh, takjub dan takjub, heran dan heran atas apa yang dialaminya di alam yang berbeda. Akhirnya ia tiba di sebuah rumah, ternyata rumahnya Fatimah. Tinggi, luas, bentuknya aneh, tidak seperti rumah yang ada di alam manusia. Kamar Fatimah harum dan bersih. “Barang-barang” tertata rapih. Di atas tempat tidur, mereka ngobrol dan bercumbu. Selain sangat cantik, tubuh Fatimah tercium harum dan bercahaya. Maklum ia jin yang taat ibadah. Singkatnya, aneh juga, Ahmad merasakan kepuasan persis seperti dengan manusia, bahkan lebih. Kata Ahmad, Fatimah tidak akan pernah hamil. Persenggamaan jin dan manusia tidak akan mengasilkan kehamilan, karena perbedaan zat makhluk. Manusia makhluk fisik, sedangkan jin makhluk non fisik alias makhluk ghaib.

Sejak itu, kata Ahmad, Fatimah selalu datang dimana Ahmad memerlukannya. Ngobrol berdua dengan penuh santun dan etika sebagai istri yang shaleh, sun tangan, menunduk dan tidak pernah bersuara keras. Saling mengingatkan beribadah kepada Allah. Saling menasehati untuk sabar dalam menghadapi masalah masing-masing. Tidak ada suasana sedikit pun dari Fatimah mendominasi Ahmad dari istri aslinya yang manusia, yaitu istri pertamanya. Bahkan, dalam banyak kesempatan, Fatimah selalu mendorong Ahmad untuk harmonis dengan istrinya dan anak-anaknya, menyayangi dan memperhatikan keluarga. Kehadiran Fatimah, tidak sedikitpun menggangu keberadaan keluarga Ahmad karena tidak ada nafkah yang harus dikeluarkan, tidak ada waktu yang terambil. Nafkahnya paling do’a. Perhatiannya bukan bentuk fisik, tapi ruhani. Kemana Ahmad pergi, Fatimah bisa dipanggil dan datang, atau ia yang datang sendiri. Makanan Fatimah sebagai jin Muslim dan makhluk adalah saripati-saripati makanan. Pernikahan itu kini sudah berumur lima tahun lebih. Hingga sekarang tetap saja rukun dan damai. Ahmad merasa sangat bahagia, demikian juga Fatimah. Kepada istri pertamanya, Ahmad tidak pernah menceritakan peristiwa “poligaminya.” Ini pengalaman subyektif yang sulit diceritakan dan sulit orang akan percaya. Menceritakan pada istrinya jangan-jangan malah minta cerai karena dianggap sudah sesat. Itukan merusak. Minimal pasti akan menimbulkan gangguan hubungan keduanya.  Ahmad dan Fatimah hingga saat ini, keduanya adalah murid Syekh Habib yang sampai sekarang sering hadir dalam pengajian yang berisi nasehat-nasehat gurunya tersebut, tentu pengajian secara ruhani, yang orang awam seperti kita tidak akan bisa memahaminya.

Baca juga:
Kukum Nikah dengan Jin? 

Dari YouTube:
Wagini Anak Genderuwo...

Tradisi Menikah dengan Jin di Gunung Salak (Bogor)

Tradisi menikah dengan jin di Gunung Salak. Ternyata di daerah Gunung Salak sering di lakukan  ritual perkawinan manusia dengan jin. Perkawinan ini dilakukan oleh orang-orang yang kepepet atau terdesak kebutuhan ekonomi. Namun menurut kabar yang lain, perkawinan manusia dengan jin ini juga kerap dilakukan untuk mendongkrak bisnis atau usaha seseorang agar lebih maju.

Menjelang Maghrib, Misteri baru tiba di rumah spiritualis yang sering mengawinkan manusia dengan jin ini. Jauh dari keramaian dan hingar bingar, rumah spiritualis itu berada di kaki gunung Salak, Cidahu, Sukabumi.


Meski jauh dari keramaian kota besar, rumah-rumah di kampung ini nampak permanen, tertata rapih dan terkesan megah untuk ukuran orang kampung. Tak hanya itu, hampir di setiap rumah terparkir sebuah mobil dan motor baru yang mensiratkan status sosial penduduk kampung ini. Sesuatu yang tak terbayangkan oleh Misteri sebelumnya.

Tak lama berselang, Ustad Yusuf Kabir, spiritualis yang didatangi Misteri ini muncul dari balik ruang keluarga rumahnya. Seperti layaknya orang kampung, ustad Yusuf menyambut kedatangan Misteri dengan hangat. Sejumlah kalimat dan kata-kata sambutan pun keluar dari mulut ustad Yusuf. Ternyata ustad yang kerap mengawinkan manusia dengan jin ini masih cukup muda, usianya diperkirakan belum genap 40 tahun. Meski begitu dari gaya bicara dan auranya nampak jelas bahwa ustad muda ini memiliki ilmu kedigjayaan yang cukup.

Setelah cukup basa-basi, Misteri langsung mengutarakan maksud kedatangan kali ini. Nampak ustad Yusuf seperti berpikir sejenak, entah apa yang ada di kepalanya. Namun sesaat kemudian dia pun berkometnar. “Saya memang sering mengawinkan orang dengan Jin Islam, tapi saya tidak sependapat jika ini dikatakan musyrik. Perkawinan ini hanya sebatas usaha manusia untuk memperbaiki kehidupannya,” tutur ustad Yusuf.

Untuk melihat lebih jelas ritual perkawinan manusia dengan Jin ini, ustad Yusuf mengajak Misteri ke lokasi dimana dia sering melakukan ritual. Kebetulan malam itu ada 3 orang yang minta dikawinkan dengan jin. Ternyata untuk menuju lokasi tempat perkawinan manusia dengan jin ini cukup jauh, sekitar 2 atau 3 kilometer di belakang rumah ustad Yusuf. Melintasi perkampungan menuju sebuah lembah di perbatasan kampung dengan hutan gunung Salak, tibalah kami pada sebuah rumah di pinggir kali.

Aura mistik kontan menyengat seketika Misteri tiba di rumah itu. Jelas sekali aura rumah dengan 8 ruang besar ini penuh dengan kekuatan gaib yang menyelimutinya. Tanda-tanda kekuatan gaib dan aura mistik itu dapat dirasa dan dilihat dengan kasat mata. Dari pengamatan Misteri, kekuatan gaib dan aura mistik yang nampak jelas ini terjadi akibat seringnya proses ritual perkawinan dengan jin di rumah ini. “Di rumah inilah prosesi ritual itu dilakukan. Kami akan memanggil jin dari manapun untuk dikawinkan disini,” aku Yusuf pada Misteri.

Sambil berkeliling di dalam rumah dan sekitar halaman, ustad Yusuf menjelaskan syarat dan proses ritual perkawinan dengan jin. Dalam rumah itu ada 8 orang yang malam ini akan dikawinkan dengan Jin. Menurut ustad Yusuf, umumnya orang menikah dengan jin karena terjepit masalah ekonomi. Ada yang terbelit utang, perusahaannya bangkrut dan ada pula yang ingin perusahaannya lebih maju.

Jin yang dinikahinya itu akan menjadi istri atau suami di alam gaib. Sebagai istri atau suami, jin itu juga punya tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Maka jin itu pun diminta untuk bisa menghasilkan uang bagi orang yang menikahinya. “Jadi jin itu akan membantu kita menghasilkan uang,” tutur ustad Yusuf.

Lebih jauh dijelaskan ustad Yusuf, hanya orang Muslim saja yang bisa menikah dengan jin. Karena menurutnya jin yang dipanggilnya adalah dari golongan muslim yang tinggal diberbagai penjuru dunia. Misalnya jin dari Baghdad, Turki, Mesir, Kuwait, Mekkah, Banten, Demak dan sebagainya. Selain itu, orang yang bisa dikawinkan dengan jin juga harus mempunyai pekerjaan atau kegiatan bisnis. Karena jin itu tidak mendatangkan uang dalam bentuk cash. “Jin itu akan membantu kita mencari uang dari jerih payah kita sendiri,” jelas ustad Yusuf.

Usai menjelaskan panjang lebar soal prosesi perkawinan dengan jin, ustad Yusuf langsung mengajak Misteri ke satu kamar tempat dia melakukan ijab kabul. Di kamar gelap berukuran 5 kali 5 meter itu sudah ada 3 orang menunggu ustad Yusuf. Mereka adalah seorang saksi nikah, medium dan orang yang akan dinikahkan dengan jin. Udara pengab dengan aroma kemenyan dan bunga setaman menyengat hidung. Jelas sekali lelaki yang akan dinikahkan dengan jin itu terlihat gugup. Sesekali dia menyeka wajahnya dengan sapu tangan. Namun sesaat kemudian dia menoleh ke kiri, kadang ke kanan dan ke belakang, seperti ada yang dilihatnya.

Sesaat kemudian, ustad Yusuf mulai membacakan doa-doa khusus, tawasul dan mengirim doa. Terekan oleh Misteri dia mengirim doa untuk para nabi, leluhur dan para penghuni gaib yang menguasai bumi ini. Terakhir ustad Yusuf kemudian mengirim doa khusus untuk leluhur Tanah Banten dan penghuni gaib Masjid Agung Banten. Ternyata malam itu ustad Yusuf akan menikahkan seorang tamunya dengan jin wanita dari Masjid Agung Banten yang bernama Salsabila Su’a Binti Syech Humaid Kazman.

Setelah sepuluh menit ustad Yusuf membacakan doa-doa dan mantra suasana kemudian hening. Hanya sesekali ustad Yusuf terdengar mengucap nama Salsabila Su’a. Nampak mata ustad muda ini terpejam, tapi mulutnya tetap komat-kamit. Sesaat kemudian dia kembali membuka matanya sambil mengangkat kedua belah tangannya ke atas. Tiba-tiba angin terasa berhembus entah dari mana datangnya. Tak seorang pun diantara kami yang berani berkata-kata. Namun ketegangan nampak jelas dari raut wajah semua orang yang mengikuti prosesi ritual ini.

Dalam ketegangan itu, tiba-tiba seorang perempuan yang duduk persis di samping orang yang akan dinikahkan dengan jin menjerit melengking. Tentu saja jeritan perempuan itu membuat seisi kamar kaget bukan kepalang. Misteri hampir saja beringsut ke belakang saking kagetnya mendengar suara lengkingan itu. Tak cukup disitu saja, perempuan paruh baya itu kemudian menceracau seperti orang kesurupan. Suranya yang tadi tenang kini berubah tak karuan. “Jin Salsabila Su’a itu sekarang sudah merasuki tubuh wanita itu. Berarti kita sudah siap melakukan prosesi ijab kabul pernikahan,” tutur ustad Yusuf.

Seperti layaknya pernikahan manusia dengan manusia, ustad Yusuf kemudian membacakan sighot taqliq. Kedua pengantin, saksi dan wali nikah bersiap untuk ijab kabul. Doa-doa nikah dan Kalimat Syahadat pun dibacakan sebagai pertanda bahwa yang dinikahkan itu adalah Jin Muslim. Pengantin pria yang dinikahkan dengan Jin Salsasbila Su’a ini masih nampak gugup dan takut. Berkali-kali dia salah mengucapkan nama Jin Salsabila Su’a. Berkali-kali pula dia mengusap wajah dan merubah posisi duduknya.

“Salsabila Su’a binti Syech Humaid Kazman, apakah kamu bersedia dinikahkan dengan….?” Tanya ustad Yusuf dengan suara berat bergetar.

“Saya bersedia,” tutur Jin Salsabila dengan suaranya yang melengking nyaring.

“Jin Salsabila Su’a binti Syech Humaid Kazman, apakah kamu bersedia membantu masalah ekonomi suamimu?” tanya ustad Yusuf kemudian.

“Saya bersedia, tapi suamiku juga harus memenuhi semua syaratku,” jawab Jin Salsabila Su’a lagi.

Usai itu, Jin Salsabila Su’a ini kemudian menerangkan semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh suaminya dari bangsa manusia. Kurang lebih sepuluh menit berlangsung, prosesi itu pun selesai dan berjalan sesuai aturan. Kini pengantin pria itu berhak atas Jin Salsabila Su’a dan boleh memperlakukannya sebagai istri.

Meski hampir sama dengan proses pernikahan manusia dengan manusia, proses pernikahan dengan jin ini tentu saja ada bedanya. Sebab tujuan utama manusia menikah dengan jin ini tentu saja bukan dilatarbelakangi oleh syahwat. Tapi lebih dikarenakan permintaan manusia agar sang mempelai jin bisa membantu menyelesaikan masalah ekonomi pengantin manusia. Saat proses ritual terjadi, pengantin manusia ditanya mengapa dia mau menikah dengan jin Salsabila Su’a. “Saya terbelit utang ke bank, saya ingin membayar hutang itu dan mempunyai harta yang cukup,” tutur pengantin manusia.

Usai prosesi ritual itu ustad Yusuf menjelaskan, tidak semua proses ritual ini berjalan mulus karena ada kalanya pengantin jin menolak dinikahkan. Misalnya karena jin itu tidak suka dengan penampilan manusia yang tidak sesuai. Atau ada kalanya jin itu menolak karena minta mas kawin yang tak sanggup dipenuhi manusia. “Tapi pada umumnya semua jin yang saya panggil mau dinikahkan dengan siapa saja,” jelas ustad Yusuf mengakhiri perbincangan dengan Misteri.

Hukum Menikah dengan Jin

Pertanyaan:

Assalamualaykum, pa ustadz saya mau tanya tentang keabsahan hukum Islam dalam perkara menikah dengan jin, itu sah apa nggak? terima kasih.

adi jenglot


Jawaban:

Wa'alaikumussalam Wr. Wb.

Terjadi perbedaan pendapat dikalangan para ulama tentang kemungkiinan terjadinya pernikahan antara manusia dan jin. Pendapat yang tepat adalah bahwa hal itu dimungkinkan berdasarkan firman Allah swt:

“Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak.” (QS Al Isra: 64)

Adapun tentang hukum pernikahan antara manusia dan jin maka tidaklah dibolehkan, sebagaimana hal itu diterangkan Imam Suyuthi didalam kitabnya “al Asybah an Nazhair”.

Di dalam permasalahan-permasalahan tentangnya telah ditanyakan asy Syeikh Jamaluddin al Isnawi kepada hakim dari para hakim Syarofuddin al Bariziy apabila seseorang ingin menikah dengan wanita dari kalangan jin -ketika dimungkinkan- maka apakah hal demikian diperbolehkan atau dilarang. Sesungguhnya Allah SWT berfirman:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri.” (QS Ar Ruum: 21) -Sang Maha Pencipta telah memberikan karunia dengan menjadikan hal itu dari satu jenis yang bisa dipergauli.

Dan jika kita membolehkan hal demikian -ini disebutkan di dalam kitab “Syarh al Wajiz’ milik Ibnu Yunus- maka apakah diharuskan bagi jin wanita itu untuk tetap tinggal di rumah atau tidak? Apakah dia dilarang untuk berbentuk selain bentuk manusia ketika dirinya menyanggupi karena kadang dirinya senang dan kadang tidak dengan hal itu? Apakah dirinya juga tergantung dengan syarat-syarat sah pernikahan seperti walinya atau apakah dirinya harus bersih dari berbagai penghalang (pernikahan) atau tidak? Apakah jika si lelaki melihatnya dalam bentuk selain bentuk biasanya dan si wanita jin itu mengaku bahwa ini adalah dirinya, maka apakah pengakuannya itu bisa dijadikan sandaran, lalu dibolehhkan baginya menggaulinya atau tidak? Apakah si lelaki juga dibebankan untuk memberikan apa-apa yang menjadi kebiasaan mereka (kaum jin), seperti : tulang dan selainnya jika dirinya mampu ataukah ia tidak dibebankan?

Lalu beliau menjawab: “Tidak diperbolehkan menikah dengan wanita dari kalangan jin berdasarkan pemahaman dari dua ayat yang mulia didalam surat an Nahl:

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri" (QS An Nahl: 72)

Dan didalam surat ar Ruum:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri.” (QS Ar-Ruum 21)

Terhadap kedua ayat tersebut, para mufasir mengatakan bahwa makna dari “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri" adalah dari jenis, macam atau seperti fisik kalian, sebagaimana firman Allah SWT:

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari jenismu sendiiri.” (QS At Taubah: 128) -yaitu dari kalangan manusia, karena wanita-wanita yang dihalalkan untuk dinikahi adalah anak-anak perempuan dari saudara-saudara perempuan bapak dan anak-anak perempuan dari saudara-saudara perempuan ibu. Termasuk dalam hal ini adalah wanita-wanita jauh sebagaimana yang difahami dari ayat di surat al Ahzab:

“Dan anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu.” (QS Al Ahzab: 50) dan wanita-wanita selain mereka yang haram (dinikahi)… sebagaimana disebutkan didalam surat an Nisa tentang wanita-wanita yang haram (dinikahi), maka itu semua adalah tentang nasab sementara itu tidaklah ada nasab antara anak-anak Adam dan jin.

Dan inilah jawaban al Barizi. Jika engkau bertanya,”Bagaimana menurutmu tentang hal itu?” Aku mengatakan,”Bahwa yang aku yakini adalah diharamkan berdasarkan beberapa alasan berikut, diantaranya :
  1. Berdasarkan kedua ayat terdahulu.
  2. Apa yang diriwayatkan Harb al Karmani didalam “Masaa’il” nya dari Ahmad dan Ishaq, keduanya mengatakan : Muhammad bin Yahya al Qathi’i telah bercerita kepada kami : Basyar bin Umar telah bercerita kepada kami : Ibnu Luhai’ah telah bercerita kepada kami dari Yunus bin Yazid dari az Zuhriy berkata,”Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang menikahi jin.”. walaupun hadits ini mursal namun dikuatkan oleh berbagai perkataan para ulama. Terdapat riwayat dari al Hasan al Bashri, Qatadah, al Hakam bin ‘Uyainah Ishaq bin Rohuyah dan ‘Uqbah al ‘Asham tentang pelarangan itu. Al Jammal as Sijistani dari kalangan Hanafi didalam kitab “Munyah al Mufti ‘an al Fatwa as Sirajiyah” mengatakan bahwa tidak diperbolehkan pernikahan antara manusia dan jin, dan manusia air karena perbedaan jenis.
  3. Bahwa pernikahan disyariatkan untuk ketenangan, ketentraman, kecintaan dan kasih sayang dan hal ini tidak terdapat pada jin bahkan yang ada pada mereka adalah sebaliknya yaitu permusuhan yang tidak hilang.
  4. Tidak terdapat perizinan dari syariat tentang hal itu. Sesungguhnya Allah swt telah berfirman: “Maka kawinilah wanita-wanita (an nisa) yang kamu senangi.” (QS An Nisa: 3) An Nisaa adalah nama khusus untuk wanita-wanita dari kalangan Bani Adam sehingga selain mereka adalah haram. Karena asal dari persetubuhan adalah haram hingga terdapat dalil yang menghalalkannya.
  5. Dan seorang yang merdeka dilarang menikahi budak wanita jika akan menghasilkan kemudharatan pada anak karena perbudakan… Maka apabila pernikahan dengan budak wanita adalah dilarang padahal dari jenis yang sama meskipun dari macam yang berbeda maka pernikahan dengan yang tidak sejenis tentunya lebih utama lagi. (al Asbah an Nazha’ir hal 457–459)
Wallahu A’lam.

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/menikahi-perempuan-aneh.htm

Seorang Ibu Rumah Tangga Mengaku 17 kali Bertemu Alien (UFO)



Ibu tumah tangga mendadak ini Jadi terkenal setelah pernyataanya kalau dia telah bertemu UFO menjadi pusat perhatian dunia.Pengalaman aneh yang ia alami berkali-kali membuatnya dicari dan diminta berbicara di podium di berbagai negara.

Apa yang membuatnya tenar? Nama Bridget Grants dikenal luas sebagai orang Inggris yang paling banyak bertemu alien dan UFO.

Tak tanggung-tanggung, dalam 40 tahun hidupnya, setidaknya 17 kali ia mengaku didatangi makhluk luar angkasa. Lima di antaranya malah langsung bertatap muka.

"Kenapa harus saya? Jujur, saya tahu, ini bisa dimengerti, tapi bagaimanapun, aku membutuhkan jawaban," kata Bridget seperti dimuat situs Daily Telegraph, Jumat 12 November 2010.

Bridget mengaku bersyukur. "Tapi, sejujurnya, aku merasa frustasi, sebenarnya banyak  pengalaman yang belum aku ungkapkan ke banyak orang, aku takut diejek," kata dia.

Diceritakannya, pertemuannya dengan makhluk asing terjadi saat ia masih gadis kecil. Saat itu ia tinggal di sebuah desa di Devon.

"Aku baru berusia tujuh tahun saat itu. Yang kuingat saat itu sedang liburan sekolah di musim dingin," kata Bridget.

Kala itu, ia akan pulang ke rumah untuk mengikuti acara minum teh. Untuk beberapa alasan, ia melewati jalan desa yang beda dari rute biasa yang sering dilaluinya.

"Lalu, aku bertemu seorang gadis, ia kecil, tingginya sama denganku saat itu. Saat itu kupikir ia gadis China, karena matanya sipit," kata Bridget.

Gadis itu, dia melanjutkan, menunjukkan sejumlah uang, mata uang Hong Kong. Gadis misterius itu juga menunjukkan rumahnya.

"Dia tidak banyak bicara, karena aku harus pulang untuk minum teh, kami janjian bertemu di hari lain," cerita Bridget.

Namun, saat kembali keesokan harinya, di waktu yang hampir sama, rumah dan gadis itu tak ada lagi.

Disadarinya ia berada di akhir sebuah jalan buntu. Namun ada lapangan di sana. Kemudian, ia melihat sebuah gazebo dikelilingi oleh lampu berwarna.

"Rumput berkilauan dari lampu dan aku ingat melompat turun dari sesuatu dan pulang," kata dia. Sejak saat itu, Bridget mengaku tidak pernah melihat "gadis China" atau "gazebo" lagi.
Mengenang kisah hidupnya 33 tahun lalu, ia berpendapat gadis yang ditemuinya adalah alien atau disebut juga 'grey'.

Apalagi, pakar UFO yang tahu kisah itu menduga, gazebo yang dilihat Bridget adalah piring terbang. Dan gadis itu adalah alien yang menyamar.

Bridget mengaku sudah menemui paranormal, mencari tahu apakah gadis itu hantu. Namun, paranormal yang ia temui mengatakan, hantu memang bisa menyerupai manusia, tapi tidak sesolid itu.

Ditambahkan Bridget, insiden besar berikutnya dengan alien terjadi pada Februari 1993. Saat itu ia berada di Los Angeles sebagai perias wajah.

Saat itu, ia sedang mengemudi di area yang dinamakan Brentwood, bersama temannya, Jane. Menurut Bridget, saat itu ia baru meninggalkan ruas tol  dihentikan lampu lalu lintas.

Tiba-tiba rasa takut menerjangnya. Saking cemasnya, ia mencengkeram roda kemudi dengan kuat.

Ia lalu melihat sinar perak, seperti pesawat besar, perak, bulat, panjangnya delapan sampai 10 meter. "Tak ada bersuara, tak bersayap, dan tak mengeluarkan asap," katanya.

Bridget melihat ada cahaya oranye kemerahan di bawahnya. Benda itu lalu meluncur melalui puncak pepohonan. Lalu ia melihat tiga sampai empat helikopter mengejar pesawat aneh itu.

Ia dan Jane terkesima dengan pengalaman aneh yang mereka alami. Namun, mereka sadar, tak semua orang bakal memercayainya.

Kini, Bridget kembali ke kampung halamannya di Devon dan mendirikan grup untuk mempertemukan orang-orang yang punya pengalaman hampir sama: bertemu alien.

Bridget  juga menulis buku berdasarkan pengalaman pribadinya. Tapi, ia mengaku, sampai saat ini tidak mengerti apa yang sebenarnya dialami.

http://beritahebohterkini.blogspot.com/2011/03/seorang-ibu-rumah-tangga-mengaku-17.html

21.3.12

Hujan Darah, Hujan Ikan dan Hujan Ular

Menurut ilmuwan setempat unsur merah di dalam air tersebut adalah sel hidup, sel yang bukan berasal dari bumi

Misteri Hujan Berwarna Merah di India (Hujan Darah)

Misteri memang tidak pernah punah dari dunia ini. Kini, mari kita ungkap misteri hujan darah di India ini dengan sains. Anda semua juga bisa melihat video hujan darah India ini di bagian paling bawah!


Inilah penjelasan hujan darah atau hujan merah ini

Lebih dari 500.000 meter kubik air hujan berwarna merah tercurah ke bumi. Pada mulanya ilmuwan mengira air hujan yang berwarna merah itu disebabkan oleh pasir gurun, namun para Ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan, unsur merah di dalam air tersebut adalah sel hidup, sel yang bukan berasal dari bumi !

Menurut ilmuwan setempat unsur merah di dalam air tersebut adalah sel hidup, sel yang bukan berasal dari bumi

Hujan yang pertama jatuh di distrik Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Bukan hanya hujan berwarna merah, 10 hari pertama dilaporkan turunnya hujan berwarna kuning, hijau dan bahkan hitam. Setelah 10 hari, intensitas curah hujan mereda hingga September.

Hujan tersebut turun hanya pada wilayah yang terbatas dan biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit per hujan. Para penduduk lokal menemukan baju-baju yang dijemur berubah warna menjadi merah seperti darah. Penduduk lokal juga melaporkan adanya bunyi ledakan dan cahaya terang yang mendahului turunnya hujan yang dipercaya sebagai ledakan meteor.

Contoh air hujan tersebut segera dibawa untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan. Salah satu ilmuwan independen yang menelitinya adalah Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi.

Mereka mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan sampel air hujan merah dari wilayah sepanjang 100 km. Pertama kali mereka mengira bahwa partikel merah di dalam air adalah partikel pasir yang terbawa dari gurun Arab.

Hal ini pernah terjadi pada Juli 1968 dimana pasir dari Gurun Sahara terbawa angin hingga menyebabkan hujan merah di Inggris. Namun mereka menemukan bahwa unsur merah di dalam air tersebut bukanlah butiran pasir, melainkan sel-sel yang hidup.

Komposisi sel tersebut terdiri dari 50% Karbon, 45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri. Sel itu memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang tebal dan memiliki variasi nanostruktur didalam membrannya.

Namun tidak ada nukleus yang dapat diidentifikasi. Setiap meter kubik sampel yang diambil, terdapat 100 gram unsur merah. Jadi apabila dijumlah, maka dari Juli hingga September terdapat 50 ton partikel merah yang tercurah ke Bumi.

Di Universitas Sheffield, Inggris, seorang ahli mikrobiologis bernama Milton Wainwright mengkonfirmasi bahwa unsur merah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena Wainwright berhasil menemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut walaupun ia belum berhasil mengekstraknya.

Karena partikel merah tersebut adalah sel hidup, maka para ilmuwan mengajukan teori bahwa partikel merah itu adalah darah. Menurut mereka, kemungkinan batu meteor yang meledak di udara telah membantai sekelompok kelelawar di udara. Namun teori ini ditolak karena tidak adanya bukti-bukti yang mendukung seperti sayap kelelawar yang jatuh ke bumi.

Dengan menghubungkan antara suara ledakan dan cahaya yang mendahului hujan tersebut, Louis mengemukakan teori bahwa sel-sel merah tersebut adalah makhluk ekstra terestrial. Louis menyimpulkan bahwa materi merah tersebut datang dari sebuah komet yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di atas langit India.

Sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa doktoral dari Universitas Queen, Irlandia yang bernama Patrick McCafferty menemukan catatan sejarah yang menghubungkan hujan berwarna dengan ledakan meteor.

McCafferty menganalisa 80 laporan mengenai hujan berwarna, 20 laporan air berubah menjadi darah dan 68 contoh fenomena mirip seperti hujan hitam, hujan susu atau madu yang turun dari langit.

36 persen dari contoh tersebut ternyata terhubung dengan aktivitas meteor atau komet. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi mulai dari Romawi kuno, Irlandia dan Inggris abad pertengahan dan bahkan Kalifornia abad ke-19.

McCafferty mengatakan, "Kelihatannya ada hubungan yang kuat antara laporan hujan berwarna dengan aktivitas meteor, Hujan merah Kerala cocok dengan pola-pola tersebut dan tidak dapat diabaikan begitu saja."

Jadi, apakah hujan merah di Kerala berasal dari luar bumi ? Sebagian ilmuwan yang skeptis serta merta menolak teori ini. Namun sebagian ilmuwan lain yang belum menemukan jawabannya segera melirik kembali ke sebuah teori usang yang diajukan oleh ahli fisika Sir Fred Hoyle dan Dr Chandra Wickramasinghe, teori yang disebut Panspermia, yaitu sebuah teori yang menyatakan bahwa kehidupan di bumi ini berasal dari luar angkasa.

Menurut kedua ilmuwan tersebut pada mulanya di luar angkasa terdapat awan gas antar bintang yang mengandung bakteri. Ketika awan itu mengerut karena gravitasi untuk membentuk sistem bintang, bakteri yang ada di dalamnya tetap bertahan hidup di dalam komet.

Ketika komet itu terkena sinar matahari, panas matahari mencairkan permukaan es pada komet, bakteri-bakteri tersebut lolos dan tersapu ke planet-planet terdekat. Teori ini juga didasarkan pada argumen Charles Darwin bahwa sesungguhnya bakteri memiliki karakteristis 'luar bumi'.


Video Hujan Darah di India


Sumber: http://surgaku.com/iptek/misteri-hujan-berwarna-merah-di-india.html

Hujan Darah Juga Pernah Terjadi di Pangalengan

"Ketika itu, kejadiannya sekitar juli 2009. awan mendung menghiasi langit pangalengan, tiba2 hujan pun terjadi. dalam 5 menit hujan itu berlangsung normal dan tidak terlalu deras, namun setelah itu tiba-tiba airnya berubah menjadi merah. saya kira itu hal biasa tetapi kok lama-kelamaan jadi seperti darah? Hujan darah itu berlangsung selama kurang lebih 1 menit dan setelah itu hujanpun mereda. Serentak warga pun keluar rumah dan heran dengan apa yang terjadi. Mereka menyimpulkan bahwa hal itu adalah hal gaib. Sayapun sama. Warga sempat ketakutan dan keesokan harinya warga langsung mengadakan 'hajat buruan'. Selengkapnya lihat di sini (http://rajaforum.com/thread-58.html)

Fenomena Alam: Hujan Ikan, Hujan Katak, Hujan Ular

Kalau ada yang mengatakan hujan, yang terpikir dan terbayang oleh banyak orang adalah hujan air, hujan es atau yang paling ekstrim hujan batu yang mungkin terjadi karena ada gunung meletus dan lain sebagainya. Namun pernahkah anda tahu, kalau di beberapa negara ada hujan katak, hujan ikan, hujan ular?

Seperti diberitakan di erabaru, pada 1578, tikus kuning besar berjatuhan dari langit di atas Bergen, Norwegia.

Pada Januari 1877, prestisius ilmuwan Amerika mencatat adanya hujan ular yang ukurannya mencapai 20 inci di Memphis, Tennessee.

Pada Februari 1877, serpihan benda berwarna kuning berjatuhan di Penchloch, Jerman. Benda tersebut dilaporkan memiliki ukuran tebal, beraroma dan melesat seperti anak panah, bijih kopi serta bulatan cakram.

Pada Desember 1974, hujan telur rebus terjadi selama beberapa hari pada sebuah sekolah dasar di Berkshire, Inggris.

Pada 1969, hujan darah dan daging terjadi di sebagian besar wilayah Brasil.

Pada 1989, boneka kayu dengan kepala terbakar atau terpotong jatuh dari langit di atas kota Las Pilas, Cantabria.

Pada 2007, hujan anak katak terjadi di Alicante, Spanyol dan hujan laba-laba turun di Cerro San Bernardo, Salta, Argentina. Seorang pembaca Epoch Times telah mengambil foto dari peristiwa tersebut.

Pada 31 Juli 2008, hujan darah (laporan yang telah ditetapkan berdasarkan analisa laboratorium) di kota Choco, Kolumbia.


Hujan Ikan di Australia



Sebuah laporan Northern Territory News telah memberikan bukti bahwa makanan yang jatuh dari langit lebih dari sekedar legenda. Dilaporkan bahwa pada 25 dan 26 Februari, hujan ikan terjadi di Lajamanu, Australia, 200 mil dari pantai.

Ikan tersebut yang diyakini sebagai jenis ikan kecil putih bernama Spangled Perch, yang umumnya terdapat di Australia bagian utara. Menurut Balmer, ikan itu masih hidup ketika berjatuhan.

Beberapa penduduk dari Lajamanu, Maningrida dan Hermannsburg telah mengungkapkan pengalaman mereka tentang hujan ikan tersebut kepada Northern Trreitory News. Salah satu dari mereka mengatakan, ketika ia masih kanak-kanak, sejumlah temannya pergi memancing di sebuah oval (lapangan sepak bola Australia) saat terjadi hujan ikan.

Penduduk desa Yoro, Honduras, telah terbiasa mempersiapkan wadah seperti ember dan baskom untuk menadah hujan ikan yang turun dari langit setiap tahun antara bulan Mei dan Juli.

Meskipun tidak ada kasus lain sebagai siklus dan terjadi berulang-ulang seperti di Yoro, hujan hewan air, amfibi dan lainnya yang lebih aneh telah terjadi di wilayah lain.

Ilmuwan AS, Charles Fort (1874-1932) selama bertahun-tahun mempelajari terjadinya hujan aneh. Ia mengumpulkan sekitar 60.000 kliping dari surat kabar, majalah serta sumber lain tentang sejumlah kejadian luar biasa. Sepanjang karirnya, Fort berhasil mencatat berbagai fenomena hujan seperti hujan koin, ular, perangko China kuno, darah, katak, serangga, kapas, minyak dan zat cair.

Staf senior Biro Meteorologi Australia, Ashley Patterson seperti dikutip Northern Territory News, mencoba menjelaskan terjadinya hujan ikan di Australia. Teorinya tidak jauh berbeda dari sejumlah ilmuwan yang meyakini bahwa ikan kemungkinan disedot ke awan oleh twister, waterspout atau tornado, yang dibawa oleh awan, kemudian jatuh seperti hujan.

"Kencangnya gulungan angin ke udara, [ikan dan air dapat ditarik] hingga 60.000 atau 70.000 kaki," ujar Petterson. "Atau [hal itu] kemungkinan terjadi akibat tornado pada perairan---namun kami belum memiliki laporan,"

Akan tetapi, sebagian besar kasus, teori ini nampaknya tidak menjelaskan mengapa hanya hewan atau benda tertentu yang jatuh dari langit. Mengapa arus angin mampu mengangkat benda seperti katak dari sebuah danau tanpa menyertakan air, lumpur, ganggang maupun spesies lain dari ekosistem yang sama?

Penjelasan tersebut menjadi kurang masuk akal ketika seperti dalam kasus hujan ikan di Australia, di dekat area itu tidak ditemukan danau, laut maupun sungai dan tidak pula terjadi badai maupun tornado yang tercatat pada saat atau selama beberapa hari sebelumnya.

Sebagian juga mencoba menjelaskan sebagai hujan buatan manusia dari sebuah pesawat tanpa sepengetahuan siapapun.

Dalam banyak kasus, orang-orang cenderung menghubungkan fenomena tersebut akibat eksperimen makhluk asing atau dimensi persimpangan, di mana kejadian itu tiba-tiba muncul maupun lenyap dari langit. Dalam beberapa kasus, fenomena ini telah di sangakal.

Hingga kini, hujan material itu sudah tidak diragukan lagi, karena peristiwa ini telah tercatat dalam sejumlah dokumen seperti Alkitab serta dalam tulisan-tulisan Mesir kuno.

Apakah ini penyedot air yang selektif? Apakah merupakan fenomena cuaca yang dapat dijelaskan secara sempurna? Apakah ini merupakan isyarat para Dewa? Apapun masalahnya, pada masa mendatang bila langit nampak gelap sebaiknya anda berhati-hati; mungkin saja hal tersebut bukan hujan air.


Sumber: http://beritajitu.com/


Catatan saya:
Q7.133. Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.