28.2.12

[HMBIS-NS] Gua dengan Tulisan Surat Al Fatihah Gundul

Setelah menikah, aku menjadi pengusaha besar yang bergerak dalam menangani proyek2 telekomunikasi. Bidang usaha perusahaanku adalah memasang peralatan telekomunikasi di puncak2 gunung. (Antena dan peralatan Micro Wave, SSB, dll.)

Sambil memantau para teknisi bekerja akupun bertanya2 kepada penduduk setempat apakah ada orang pintar untuk kujadikan guru atau ada tempat2 wingit/keramat untuk kudatangi. Nah inilah kejadian yang menjadi awal, momentum atau point no return bagiku hingga akhirnya menjadi perpanjangan tangan Tuhan sebagai penyalur rahmat kesembuhan Allah Tuhan Yang Maha Menyembuhkan.

Walaupun saat itu (1980) aku adalah pengusaha sukses yang memiliki puluhan teknisi handal, akan tetapi aku sangat tergila2 untuk mempelajari keilmuan dari berbagai "orang2 pintar" yang tinggalnya bersembunyi di puncak2 gunung. Dimanapun kalau kutahu ada orang pintar pasti kudatangi tidak peduli di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan pulau2 lainnya, atau tempat2 kramat seperti gua2 dll. Sangat menarik minatku untuk kudatangi dan kupelajari kenapa disebut sebagai tempat Wingit atau dikramatkan.

Setelah kuhitung2 ada belasan ribu guru2 dan orang pintar yang telah kudatangi dan sebagian besar di antara mereka memberikan ilmu2 hebat kepadaku, sehingga berbagai keilmuan yang telah kumiliki puluhan ribu banyaknya. Jangan ditanya berapa besar biaya dan waktu yang telah kuhabiskan untuk memperoleh berbagai keilmuan itu.

Pada suatu ketika saat sedang mempersiapkan pemasangan tower, seorang penduduk yang telah sepuh mendatangiku dan menyampaikan ada gua yang tak berani didatangi oleh semua penduduk dusun karena sangat angker, siapapun yang mencoba mendatanginya terlempar jatuh dengan kerasnya bagaikan tertiup angin lesus.

Menurut pak tua tersebut, tergambar hanya orang dengan wajah sepertiku yang mampu memasukinya, dan Ia hanya menjaga agar gua jangan sampai dirusak oleh tangan2 jahil.

Setelah melihatku, pak tua yakin bahwa akulah orangnya yang ditunggu2. lho koq aku ya...? Tentu saja hal ini memancing ingin tahuku untuk menyelidiki gua yang dianggap angker itu. Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, maka dengan semangat menggebu2 akupun mengikuti pak tua menyusuri lamping2 gunung menuju ke gua tersebut.

Heran aku melihat stamina pak tua yang terus berjalan dengan mantap walaupun jalan yang dilalui kadang menanjak dengan terjal, bahkan aku saja sudah mulai tersengal2 kelelahan. Melihat aku kelelahan pak tua menawarkan untuk istirahat dan dan memberikan air tuak yang dibawanya dalam tabung bambu yang tak terlalu besar yang selama perjalanan disandang di punggungnya.

Tentu saja kusambut dengan gembira dan berterima kasih. Herannya setelah minum, staminaku meningkat pesat, hilang rasa lelah dan kembali bersemangat untuk berjalan kembali. kulihat pak tua mengangguk2 gembira dan berkata: “Saya yakin aden-lah yang ditunggu2 oleh gua kramat tersebut, karena segala sesuatunya telah terbayang bertahun2 sebelumnya akan terjadi seperti ini”.

Wah hal ini membuatku semakin penasaran saja dan ingin cepat2 sampai untuk mengetahui apa sesungguhnya keanehan yang ada didalam gua itu... tiba2 pak tua berhenti, terlihat terhenyak dan berkata: “Itu guanya den”, sambil menunjuk kedepan.

Terpampang mulut gua yang terlihat menyeramkan dan terlihat pak tua sangat takut untuk mendekat. “Aden harus melihat terlebih dahulu keangkeran gua ini sebelum memutuskan untuk memasukinya.” Pak tua perlahan2 mendekati gua..., dan tiba2 saja muncul angin lesus yang menerjang pak tua hingga terpental mundur terguling2.

“Inilah yang terjadi kepada siapapun yang mencoba memasuki gua angker ini," kata pak tua. Tentu saja hal ini menyebabkan hatiku jadi kecil, ketar-ketir dan muncul rasa takutku. Kuperhatikan lagi dan kuteliti gua angker itu dan berfikir apa yang akan kulakukan, maju terus atau mundur.

Kubaca Ta'awudz dan Basmalah kemudian mohon perlindungan ke Allah dengan membaca Ayat Qursy. Dan muncul keinginan kuat untuk memasuki gua itu. “Aden pasti mampu memasuki gua karena memang aden-lah yang ditunggu2”, kata pak tua menyemangatiku.

Fikiranku berputar2 tak karuan, masuk, jangan, masuk, jangan, dan... masuk! kata hatiku mantap. Baru saja aku melangkah mendekati gua, angin lesus datang berputar2 menakutkan mendekatiku seakan ingin menyerangku dan melemparkanku.

Akan tetapi terjadi hal yang aneh, angin lesus tak berani medekatiku dan berputar menghindar seakan2 takut kepadaku. Terdengar pak tua berteriak: “Allahu Akbar, maju terus ternyata benar aden adalah orang yang diberkahi gusti Allah untuk mengetahui rahasia gua."

Bismillah, kumantapkan langkahku untuk memasuki gua. Angin lesus berputar2 disekelilingku tak berani mendekatiku, hatiku semakin mantap untuk menguak rahasia yang terkandung dalam gua dan guapun kumasuki. Kututup mataku sejenak untuk menyesuaikan mataku dengan keremangan di dalam gua. Menyesal mengapa tak teringat untuk membawa lampu senter.

Dengan berdebar2 kumasuki gua semakin dalam..., dan anehnya aku tetap mampu melihat di keremangan gelapnya gua hingga dapat terus berjalan menyusuri gua dengan mantap.

Tiba2 gua membelok tajam dan gelap total tak terlihat apapun juga, sehingga aku mesti berjalan merayap berpegangan menyusuri dinding gua. Hatiku mulai ketar ketir lagi, takut kalau ada lubang yang tak terlihat atau binatang berbisa yang menantiku. Karena sudah tanggung masuk, kuberanikan diriku terus berjalan masuk.
Tiba2 tanpa kusangka2, muncul angin lesus dari belakangku dan melemparkanku jatuh ke depan sehingga menelungkup di atas tanah yang terasa lembut dan hangat. Apa yang terjadi..., kenapa angin lesus melemparkanku? kata hatiku berdebar2, dan kuangkat wajahku dan berusaha melihat ke depan karena terlihat ada cahaya terang di depanku.

Terdengar ada suara membahana di dalam hatiku: “Bacalah!” Subhanallah, tak percaya akan apa yang kulihat di depanku, terpampang tulisan arab gundul yang bersinar terang bagaikan lampu neon di dinding gua. Siapa sih yang iseng memasang lampu neon di dalam gua, kata hatiku, tulisannya bahasa arab gundul lagi.

Muncul lagi suara: “Bacalah!" kali ini dengan lembut. Dan kuperhatikan tulisan yang bercahaya itu, diawali dengan Ba, setelah kuperhatikan dengan seksama: “Basmallah" kata hatiku. dan ayat berikutnya: “Alhamdulilaahi robbil'alamin, Arrohmanirrohim... Surat Al Fatihah”, seruku terlontar tak sengaja. “Benar”, kata suara lembut dalam hatiku.

Bacalah!” dan kuperhatikan dengan seksama dan kubaca perlahan2 dan walaupun tak ada tulisan Amiin tapi kuakhiri dengan Amiin. "Baca lagi!" suara itu menyuruh lagi dengan lebih lembut. Pada saat kubaca yang ketiga kalinya, maka tanganku bergerak dengan sendirinya menyentuh tulisan bercahaya itu dan ajaib, tulisan itu bergerak dan mengalir masuk ketubuhku melalui tanganku.

Ayatnya berjalan mengalir bagaikan iring2an semut memasuki tangan kananku, memasuki tubuhku dan akhirnya tulisan bercahaya itu lenyap dan terlihat tubuhku terang bercahaya.

Kuperiksa dinding gua, tak ada peralatan neon bercahaya ataupun peralatan listrik lainnya, sekarang dinding gua jadi gelap dan berganti tubuhku bersinar terang. Cahaya terang surat Al Fatihah dari dinding gua rupanya telah berpindah masuk kedalam tubuhku. Subhanallah...

Sampai beberapa hari kemudian di malam yang gelap orang2 melihat tubuhku bersinar, dan gua tidak angker lagi, Alhamdulillah, penduduk desa berterimakasih kepadaku karena mengira aku telah menetralisir keangkeran dari gua. iseng2 tangan kuarahkan ke langit dan terlihat sinar terang memancar dari langit dan jatuh ke telapak tanganku.

Entah fenomena ajaib apa yang kuperoleh dari dalam gua, sejak saat itu keinginanku untuk memperdalam Al Quran jadi menggebu2 dan kudatangi beberapa pesantren untuk menimba ilmu dan silaturahmi ke banyak Kyai kondang untuk memperdalam pengetahuan islamiyahku.

Sejak saat itu apapun yang kupegang jadi, bahkan yang sakitpun sembuh sehat kembali, tanpa kusadari aku memperoleh Kemukjizatan Surat Al Fatihah dan mampu menyembuhkan orang2 yang sakit dan berbagai hal baik lainnya. Alhamdulillah, Subhanallah...

Aku kemudian tergerak untuk mempelajari berbagai Tarekot, meningkatkan diri dengan Ilmu2 Hakikat dan mempelajari Tasauf serta Kesufian hingga akhirnya mencoba mengarungi Dunia Ma'rifatullah... Syukur Alhamdulilah Yaa Allah atas Petunjuk dan Karunia-MU. [HMBIS-NS-9]

No comments:

Post a Comment