27.10.10

Kritik Para Pesohor untuk Tahta Suci Vatikan

Selasa, 26 Oktober 2010, 20:30 WIB
Kritik Para Pesohor untuk Tahta Suci Vatikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kaku dan kolot. Begitulah kritikan yang ditujukan pada Vatikan. Terlepas dari perannya yang sangat sentral dalam hieraki masyarakat Katolik, Gereja Vatikan acapkali menjadi sasaran empuk pihak-pihak yang gemas dan emosional. Dari sekian banyak kritikan, bentuk yang paling pedas dan tajam banyak muncul dari mulut pekerja kreatif semisal musisi, pemain film, animator dan lainnya. Berikut kumpulan kritikan yang dihimpun time.com terkait dengan Vatikan.

1. John Lennon
Pentolan kelompok musik legendaris asal Inggris, The Beatles ini pernah berkomentar tentang Vatikan di masa jayanya. Kala itu, komentar Lennon begitu menggaung. Bahkan telinga Vatikan panas dibuatnya. "The Beatles lebih populer ketimbang Yesus Kristus," ujar Lennon.

2. Sinead O'connor
Lain Lennon, lain Sinead O'connor. Musisi ternama di zamannya ini merobek foto bergambarkan Paus John Paul II. Saat itu, O'connor tengah mengisi acara Saturday Night Live. "Lawan musuh sebenarnya," kata dia setelah membawakan lagu Bob Marley. Kepada Time, dia mengatakan apa yang dilakukannya merupakan simbol penolakan terhadap sosok yang mengajari masyarakat tentang arti kepercayaan.

3. The Simpsons
Serial kartun The Simpson yang sarat dengan kritik sosial juga tak ketinggalan menghujat Vatikan. Cerita berawal dari surat kabar Vatikan yang memutuskan bahwa keluarga Simpons adalah penganut Katolik yang taat. Kesimpulan itu terjadi ketika satu edisi The Simpsons menceritakan keluarga Simpson tengah berkumpul dan berdoa bersama sebelum makan. Namun, pihak Vatikan rupanya tidak melihat edisi lanjutan yang menceritakan tentang kritikan terhadap gereja Katolik Roma. Kepada Entertaiment Weekly, produser eksekutif The Simpsons, AL Jen mengatakan pihaknya secara jelas menunjukan bahwa Homer dan keluarga bukan penganut Katolik. 'saya tidak berpikir, The Simpson seorang katolik. Dia bisa pergi tanpa makan daging pada hari Jum'at, meski hanya satu jam sekalipun," ketusnya.

4. Madonna
Madonna punya cara sendiri dalam mengkritik kepausan Vatikan. Video klip berjudul "Like a Prayer" yang dibuat tahun 1989 menggambarkan hal itu. Telinga Vatikan segera memerah dan mengutuk tindakan Madonna. Madonna yang dibesarkan dalam keluarga Katolik kemudian berganti kepercayaan dengan menganut Kabala, salah satu kepercayaan Yahudi kuno.Tak berhenti disitu, Madonna dalam sebuah konser memprovokasi Paus dan Vatikan dengan menyalib dirinya sendiri. Madonna pun mengumpat dengan mengatakan,"Saya mendedikasikan lagu ini untuk Paus, karena aku anak Allah,".


5. The Passion of Christ
Tahun 1960, buku Nikos Kazantzakis yang berjudul 'The Last Temptation" segera memancing kemarahan gereja Ortodoks Yunani. Buku itu masuk dalam daftar buku yang dilarang Vatikan. Selang beberapa dekade, buku itu difilmkan. Sebelum film itu tayang, aksi protes terjadi lantaran dalam narasi film berisikan hujatan terhadap perkawinan antara Yesus dan Maria Magdalena. Meski gagal tayang, tahun 2004, Mel Gibson, membuat film berjudul "The Passion of Christ". Film ini memang tidak menghujat namun sempat terjadi salah interpretasi dikalangan Vatikan. Seorang juru bicara Paus mengatakan Paus memberikan pujian dua jempol kepada film tersebut. Vatikan segera mencabut pernyataan itu dengan mengatakan Paus tidak melakukan review film.

6. Harry Potter
Di AS, kehadiran novel dan film Harry Potter membuat kekhawatiran kalangan gereja terhadap kecenderungan anak-anak muggle--anak-anak keturunan penyihir-- yang lebih dekat dengan okulteisme--kepercayaan terhadap hal-hal berbau supranatural--ketimbang Tuhan mereka. Bahkan Paus Benekdiktus XVI sebelum naik ke tahta suci sempat berkorenspondensi dengan seorang penulis agama di Jereman ihwal potensi bahaya dari karya JK Rowling. Paus saat itu menulis, "Adalah hal yang baik untuk kita mengajarkan tentang Harry Potter. Karena Potter merupakan godaan halus yang hampir tidak kentara dan justu karena itu memiliki efek mendalam dan merusak iman Kristen dalam jiwa sebelum iman itu tumbuh." Apapun masalahnya, Vatikan mendadak berubah pikiran. Melalui juru bicara resminya, L'Osservatore Romano, Vatikan memuji film Harry Potter dan Pangeran Berdarah sebagai simbol yang memperjelas garis pembatas antara yang baik dan yang jahat.


7. The Da Vinci Code
Ketika The Da Vinci Code laris manis menjadi tontonan bioskop tahun 2006, para pemimpin Katolik di seluruh dunia menyerukan untuk memboikot film tersebut. Salah satu bagian dari film itu dinilai Vatikan tersirat sifat keilaian Yesus. Vatikan pun menunjukan nada tidak senang dengan mempersulit izin pengambilan gambar di Roma. Dua bulan sebelum film diputar secara perdana, muncul rumor yang mengatakan gereja secara terbuka akan memboikot Angels & Demons. Akhirnya, mereka menetap pada sebuah pernyataan yang tegas diterbitkan surat kabar resmi Vatikan yang menyatakan bahwa mereka "tidak dapat menyetujui" film tersebut.

8. Twilight
Sehari sebelum penanyangan perdana film Twilight November 2009, Monsignor Franco Perazzolo dari Dewan Kepausan untuk Budaya mengeluarkan pernyatakan yang mengutuk film tersebut. Vatikan berkilah, film itu tak lebih dari kekosongan moral dengan penyimpangan pesan. Meski dikritik Vatikan, film vampir ini sukses merauh pundi-pundi keuntungan sekitar 700 juta dolar AS di seluruh dunia.

9. Avatar
Kesuksesan James Cameron dalam menampilkan visualisasi film Avatar tidak cukup kuat untuk menghentikan kritik yang terlontar dari Vatikan. Menurut juru bicara Vatikan, Avatar dinilai menciptakan spritual semu yang berhubungan dengan kepercayaan dalam cerita.

10. The Blues Brothers

"Kami misi dari Tuhan," celoteh The Blues Brothers. Sebelum telinga Vatikan memanas, Paus menyadari pentingnya keberadaan The Blues Brothers. Pasalnya, kelompok musik blues asal New York itu memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mereka memiliki panti asuhan Katolik yang dibiayai melalui hasil penjualan album dan tiket konser.

25.10.10

Ipar Perempuan Tony Blair Masuk Islam?

Senin, 25/10/2010 06:36 WIB

Ipar perempuan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, dilaporkan telah masuk Islam, setelah melakukan perjalanan ke Iran. Ipar perempuan yang dimaksud adalah Lauren Booth, yang juga seorang penyiar dan jurnalis.

Booth, 43 tahun, adalah adik dari istri Blair, dan ia dilaporkan sekarang memakai jilbab yang menutupi kepalanya setiap kali dia meninggalkan rumah, melakukan salat lima waktu, dan sering mengunjungi masjid setempat manakala ia sempat.

Menurut Daily Mail, Booth memutuskan untuk menjadi seorang Muslimah enam minggu lalu setelah mengunjungi kuil Fatima al-Masumeh di kota Qom, Iran.

"Itu terjadi pada Selasa malam, saya duduk dan merasakan hal itu sebagai suntikan spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita," katanya The Mail pada hari Minggu (24/10).

Ketika ia kembali ke Inggris, dia memutuskan untuk segera masuk Islam.

"Sekarang Saya tidak makan babi lagi dan saya membaca Alquran setiap hari. Saya sudah melakukan baca Quran sampai halaman 60.

"Saya juga belum pernah minum (bir) lagi dalam 45 hari terakhir, itu periode terpanjang dalam 25 tahun saya. Hal aneh sejak saya memutuskan masuk Islam saya tidak ingin menyentuh alkohol, padahal saya tadinya adalah seseorang yang selalu menginginkan minum segelas atau dua gelas anggur setiap hari. "

Ketika ditanya apakah ia akan memakai burqa, Booth menjawab: "Siapa yang tahu kemana perjalanan rohani saya akan membawa saya?"

Sebelum perjalanannya ke Iran, booth telah merasa simpatik terhadap Islam dan telah menghabiskan banyak waktu bekerja di Palestina. 'Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan yang ada dalam Islam," katanya.

Booth, selama ini juga bekerja untuk Press TV, saluran berita berbahasa Inggris berasal dari Iran, dan menentang perang di Irak.

Pada bulan Agustus 2008 ia pergi ke Gaza bersama dengan 46 aktivis lainnya, untuk menyoroti blokade Israel atas wilayah itu. Dia kemudian ditolak masuk ke Israel dan Mesir. Pada tahun 2006 dia adalah kontestan di reality show ITV I'm A Celebrity... Get Me Out Here, dan menyumbangkan sejumlah dana ke badan amal Palestina.

Booth mengatakan ia berharap masuknya ia ke dalam Islam akan membantu mengubah praduga Blair tentang Islam. Nah, bagaimana Mr Blair? (sa/dailymail)

21.10.10

Semangka Turunkan Tekanan Darah

Selain serat, semangka banyak mengandung vitamin dan antioksidan

Hidayatullah.com--Selain mengandung banyak nutrisi, semangka diketahui bisa menurunkan pra-hipertensi, sebuah kondisi yang mengarah pada penyakit jantung.

Asisten profesor Arturo Figueroa dan Profesor Bahram H. Arjmandi dari Universitas Florida melakukan studi guna mengetahui manfaat dari semangka.

Mereka mendapati, ekstrak buah semangka yang dikonsumsi setiap hari selama 6 pekan bisa menurunkan tekanan darah dari sekelompok pria dan wanita usia 51-57 tahun yang menderita pra-hipertensi, sebagaimana dimuat American Journal of Hypertension.

"Semangka sangat kaya akan sumber alami L-citruline, yang sangat dekat hubungannya dengan L-arginine, asam amino yang dibutuhkan untuk pembentukan oksida nitrat yang penting bagi pengaturan tekanan darah," kata Figueroa.

Mengkonsumsi L-arginine sebagai makanan tambahan tidak memungkinkan, sebab akan menyebabkan mual, ketidaknyamanan di lambung dan diare. Dengan mengkonsumsi semangka, maka ganguan tersebut tidak akan dirasakan.

Semangka juga diketahui mengandung banyak vitamin A, B6 dan C, disamping mengandung banyak serat, potasium dan lycopene serta antoksidan yang kuat.[di/klj/hidayatullah.com]

Simaklah Kajian Metafisika tentang Lailatul Qadar

Simaklah Kajian Metafisika tentang Lailatul Qadar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebagaimana dimaklumi bersama, Lailatul Qadar adalah sebuah fenomena yang penuh dengan misteri. Kapan waktunya tak ada kepastian tentang hal tersebut. Namun demikian, ada beberapa pakar dan ahli fisika mencoba menghitung kemukjizatan Lailatul Qadar itu dengan ilmu fisika.

Dalam ilmu fisika, kecepatan cahaya sama dengan 300 ribu kilometer per detik. Bila dikonversi ke menit, sama dengan 18 juta kilometer per menit. Jika dikalikan dengan satu jam, menjadi 1.080 juta kilometer per jam. Jika angka tersebut dikali dalam sehari semalam (24 jam), hasilnya sama dengan 25.920 juta kilometer. Kemudian, jika dikali dalam sebulan (30 hari), hasilnya sama dengan 777.600 juta kilometer. Jika seribu bulan, berarti sama dengan 777.600 miliar kilometer.

Lalu berapakah kecepatan cahaya rohani dalam versi metafisika? Albert Einstein, bapak fisika modern dan penemu teori relativitas menyebutkan, kecepatan cahaya energi adalah E=MC2 (2 adalah kuadrat). E adalah energi, M adalah massa sebuah benda, dan C adalah kecepatan konstan cahaya. Inilah yang kemudian disebut dengan teori fisika quantum.

Adapun teori quantum diungkapkan oleh Max Planck (1858-1947), Neil Borth (1885-1962), dan Wener Heisenberg (1901-1976). Mereka mengatakan, quantum adalah bagian elementer terkecil bersifat gelombang energi. Pergerakan quantum bukan linier memanjang sambung-menyambung, tetapi berupa loncatan quantum.

Dengan demikian, kecepatan cahaya rohani sama dengan 30 ribu triliun kilometer per detik. Jika cahaya biasa dalam seribu bulan kecepatannya sama dengan 777.600 miliar kilometer, kecepatan cahaya rohani per detik dalam seribu bulan mencapai 38.580,24691358024691358024691358 kilometer, yang menandakan lebih baik dari seribu bulan.

Sementara itu, kecepatan malaikat naik menghadap Allah dalam sehari kadarnya mencapai 50 ribu tahun perhitungan manusia. Lihat surah Al-Ma'arij [70]: ayat 4. "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun."

Perpindahan malaikat dari alam malakut (dimensi cahaya) menuju ke alam nasut (dimensi partikel, manusia) tidak setiap saat dapat terjadi. Karena untuk berpindah dimensi, malaikat berarti melintasi cermin CP (C=charge conjugation, penolakan muatan dan P= parity, keseimbangan), dan memperlambat kecepatannya (kecepatan cahaya) mendekati kecepatan partikel. Ini sama dengan pengerahan energi secara kontinyu, yang kalau tidak sesuai prosedur yang ditentukan Allah, akan berakibat fatal (meledak, energy-overload).

Putaran ruang dalam kecepatan cahaya (300.000 km/s) adalah waktu mutlak. Ia adalah ruang bulat dan bukan lonjong. Bila benda bergerak dengan kecepatan cahaya, yang artinya sama dengan kecepatan putaran ruang atau waktu mutlak, benda itu akan membekukan waktu mutlak sehingga ia akan terlepas dari perhitung an waktu.

Sekarang, akan kita hitung usia seorang mukmin yang dikaruniai Allah Lailatul Qadar. Kita ambil contoh, bila si Fulan telah berusia 30 tahun, ia telah menjalankan ibadah Ramadhan semenjak usia 15 tahun, berarti ia telah menjumpai Lailatul Qadar sebanyak 15 kali. Selanjutnya, bila selama 15 tahun itu dikaruniai Lailatul Qadar oleh Allah sebanyak 12 kali saja (yang tiga tahun bolong-bolong), si Fulan tadi tidak lagi berusia 30 tahun, tetapi telah bertambah mengikuti persamaan Lailatul Qadar.

Rumusnya adalah U = Ui + (n x 83,4). U adalah usia hamba yang mendapatkan Lailatul Qadar (tahun), Ui adalah usia hamba mula-mula (tahun), n = orde Lailatul Qadar (tanpa satuan), dan 83,4 adalah 83 tahun tambah 4 bulan (seribu bulan). Dengan demikian, usia Fulan saat ini adalah U= 30 + (12 x 83,4) tahun yang berarti 1030,8 tahun, atau 1.030 tahun ditambah 8 bulan. Wallahu A’lam.

Minum Zamzam Sembuhkan Sakit dan Kuatkan Hafalan

Para ulama memperoleh kesembuhan dan kepandaian setelah berdoa saat meminum air Zamzam.

Hidayatullah.com--Suatu saat, Ibnu Mubarak mendatangi mata air Zamzam untuk minum. Tidak begitu saja meminumnya, namun beliau menghadap ke Ka’bah. Kemudian beliau berdoa, ”Ya Allah, sesungguhnya Abnu Abi Al Mawali mengisahkan kepada kami dari Muhammad bin Al Munkadar dari Nabi Shalallallahu Alaihi Wasallam, sesungguhnya beliau bersabda, ’Air Zamzam untuk apa-apa yang diniatkan untuk meminumnya.’ Dan saya meminumnya agar terhindar dari kehausan di hari kiamat.” Kemudian Ibnu Mubarak meminumnya. (Riwayat Ahmad, dishahihkan Al Mundziri)

Demikianlah para salaf dan ulama memandang bahwa niat amat penting saat seseorang hendak meminum Zamzam, berdasarkan hadits, “Air Zamzam untuk apa-apa yang diniatkan untuk meminumnya.” (Riwayat Al Baihaqi, dishahihkan oleh Al Mundziri)

Sebelum Ibnu Mubarak, Umar bin Al Khattab juga terlebih dahulu berdoa agar terhindar dari kehausan hari kiamat, sebagaimana disebutkan dalam Jauhar Al Munadzdzam (hal. 42).

Adalah Imam Abdul Wahhab As Sya’rani seorang ulama Mesir yang hidup di sekitar abad 9 hijriah. Beliau pernah menderita penyakit dublah (sejenis bisul) di perut. Saat itu, penyakitnya membesar hingga sebesar buah semangka. Akhirnya saat selesai thawaf, beliau meminum air Zamzam dengan niat agar Allah menyembuhkan penyakit itu.

Setelah meminum, tiba-tiba beliau merasakan panas dalam perut, hingga bisul itu pecah, gumpalan-gimpalan hitam pun keluar. Menurut beliau, para dokter tak akan mampu melakukannya. (Waqi’ Al Anwar Al Qudsiyah fi Bayan Al Uhud Al Muhammadiyah, hal. 232)

Memiliki kemampuan hafalan seperti Imam Adz Dzahabi adalah harapan Ibnu Hajar Al Asqalani. Hingga di awal mencari ilmu, beliau meminum air Zamzam dengan niat, agar keinganan beliau itu bisa terkabulkan.

Kira-kira dua puluh tahun kemudian, Ibnu Hajar kembali lagi ke Makkah dan meminum air Zamzam, dan meminta agar hafalannya lebih tinggi daripada kemampuan Imam Adz Dzahabi. Menurut As Sakhawi, banyak ulama yang menilai bahwa hafalan Ibnu Hajar melebihi Adz Dzahabi. (lihat, Jauhar Ad Durar, 1/166)

Apa yang dilakukan Ibnu Hajar diikuti oleh murid beliau Imam As Suyuthi. Saat melaksanakan ibadah haji, beliau meminum Zamzam untuk beberapa tujuan. Salah satunya agar memperoleh kemampuan dalam ilmu fikih setingkat Siraj Al Bulqini dan kemampuan dalam hadits setingkat Ibnu Hajar. (lihat, Husn Al Muhadharah, 1/338). Syamsuddin bin Ali Ad Dawudi, murid As Suyuthi menyebutkan bahwa ilmu yang diperoleh As Suyuthi telah melebihi guru-guru beliau. (Al Jauhar Al Manthiq, hal.45)

Demikian Allah memberi keberkahan yang amat besar terhadap Zamzam, hingga dengan meminumnya, doa dan niat seseorang dikabulkan Allah. Walhasil, tetapkan niat terlebih dahulu, sebelum meminum air Zamzam. [tho/hidayatullah.com]

Bawang Merah Cegah Sakit Jantung

Bawang merah mengusir kolesterol jahat dan mempertahankan kolesterol baik.

Hidayatullah.com--Para ilmuwan mendapati bahwa bawang merah bisa membantu tubuh menyingkirkan kolesterol jahat penyebab serangan jantung dan stroke.

Pada saat yang sama bawang merah dapat mempertahankan kolesterol yang baik di dalam tubuh, yang membantu mencegah serangan jantung.

Para ilmuwan asal Hong Kong menghaluskan bawang merah dan memberikannya kepada hamster yang telah diberi diet tinggi kolesterol. Dalam delapan pekan mereka mendapati, kadar kolesterol buruk atau low density lipoprotein (LDL) turun rata-rata 20 persen.

Namun pada saat yang sama, tidak ditemukan adanya penurunan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).

Zhen Yu Chen yang memimpin penelitian di Universitas Hong Kong mengatakan, "Meskipun ada banyak penelitian tentang bawang, tapi masih sedikit diketahui bagaimana konsumsinya berinteraksi dengan gen manusia dan protein yang terlibat dalam metabolisme kolesterol di dalam tubuh."

"Dengan demikian penelitian kami membuktikan adanya interaksi antara bawang dengan enzim-enzim dalam mekanisme penurunan kolesterol," ujar Zhen.

“Penelitian ini adalah yang pertama meneliti interaksi bawang merah dengan fungsi biologis. Hasilnya mendukung klaim yang mengatakan bahwa mengkonsumsi rutin bawang dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner," demikian Zhen.[di/klj/hidayatullah.com]

Indonesia-Malaysia Awal Kebangkitan Islam

Muhammadiyah berharap masalah-masalah yang muncul antara RI-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik.

Hidayatullah.com--Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Din Syamsudin mengatakan, hubungan RI-Malaysia berpengaruh penting terhadap perkembangan dunia Islam pada umumnya, sehingga ia mengharapkan tokoh-tokoh ormas Islam di Indonesia dapat berkontribusi dalam menjaga hubungan tersebut.

Hal ini dinyatakannya pada pertemuan silaturahim pimpinan ormas Islam Indonesia dengan tokoh oposisi Malaysia Dato Sri Anwar Ibrahim Selasa pagi (12/10) di PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat.

Ia juga menyatakan bahwa hubungan RI-Malaysia bukan sekedar mempengaruhi dunia Islam, tapi juga diperlukan untuk memajukan Islam secara signifikan, jika dipelihara dengan baik.

"Hubungan antarnegara ini sangat dibutuhkan untuk kebangkitan dunia Islam, sehingga kita harus menjaganya," kata Din.

Menurutnya, kebangkitan dunia Islam sudah banyak diperkirakan oleh para ahli dan cendikiawan yang menyatakan berawal dari Indonesia dan Malaysia, negara berpenduduk mayoritas Muslim.

"Kebangkitan dunia Islam berawal dari dua negara ini sudah banyak diprediksi para pengamat, di antaranya Profesor Fazlur Rahman. Untuk itu kita perlu terus menjaga hubungan baik ini," papar Din di hadapan Anwar Ibrahim dan pimpinan ormas Islam.

Din Syamsudin juga berharap masalah-masalah yang muncul antara RI-Malaysia dapat diselesaikan dengan baik, sehingga tidak perlu lagi ada ketegangan di antara dua negara yang memiliki banyak ikatan tersebut.

"Masalah yang ada kita harus diselesaikan dengan baik dengan rasa persaudaraan, karena kita terikat bukan hanya saudara serumpun, tetapi juga seiman."

Pada kesempatan ini, Anwar Ibrahim banyak menceritakan kesan-kesannya terhadap hubungan Malaysia dan Indonesia. Ia juga banyak memberikan pandangan positif terhadap Indonesia dan perkembangan Islam di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut Anwar Ibrahim mendapat dukungan moril dari ormas-ormas Islam, bahkan Din Syamsudin mewacanakan untuk berkirim surat kepada PM Malaysia Najib Tun Abdul Razak, agar menyelesaikan persoalan fitnah yang menimpa pimpinan Partai Keadilan itu.

Sementara itu, mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibarhim dalam pertemuan tersebut banyak menyoroti masalah kedua negara tetangga. Anwar berjanji akan menyelesaikan masalah ini jika ia terpilih memimpin Malaysia kelak. Tidak lupa ia juga mengucapkan terima kasihnya atas dukungan moril tokoh-tokoh Islam Indonesia.

"Saya bersyukur saudara-saudara di sini mau mendukung saya," kata Anwar.

Dia juga berharap hubungan RI-Malaysia dapat pulih sediakala, seperti saat-saat pemerintahan Presiden Habibie dan pemerintahannya yang semasa ketika itu. [bil/hidayatullah.com]

Bangkrutnya Gereja Katedral Amerika


Gereja milik sekte evangelis di negara bagian California itu mengajukan perlindungan pailit ke pengadilan di California setelah terlilit utang.

Hidayatullah.com—Tak hanya bank-bank atau perusahaan saja yang bisa bangkrut. Sebuah gereja ternama, Crystal Cathedral menyatakan bangrut alias pailit.

Sebagaimana diketahui, kantor berita Associated Press (AP), gereja milik sekte evangelis di negara bagian California itu selama ini dikenal sebagai salah satu yang termegah di Amerika Serikat (AS) dan menerapkan pelayanan yang berbiaya mahal bagi para umat, baik dengan mengerahkan siaran televisi hingga menyewa sejumlah hewan hidup untuk ornamen ibadah.

Namun, pengurus Crystal Cathedral, Senin (18/10), mengajukan perlindungan pailit kepada pengadilan di California Selatan setelah tidak kuat menanggung utang yang hingga melebihi 43 juta dolar AS atau sekitar Rp384 miliar.

Utang sebanyak 36 juta dolar AS berupa kredit hipotek, sedangkan yang 7,5 juta dolar AS merupakan utang dari sejumlah pengusaha lokal, yang memberi berbagai layanan mulai dari iklan hingga penyewaan hewan untuk dipajang pada ibadah Paskah dan Natal.

Para kreditur lokal akhirnya membentuk koalisi untuk mendesak agar pengurus gereja segera memenuhi kewajiban. "Semua pihak kini tengah menderita, tak terkecuali kami," kata Sheila Schuller Coleman, pastur senior dan putri pendiri Crystal Cathedral.

Didirikan pada pertengahan 1950-an oleh Robert Schuller Sr., Crystal Cathedral terpaksa melakukan pengurangan staf dan stasiun televisi yang menayangkan siaran "Hour of Power" serta menjual sejumlah properti.

Pihak gereja, yang memiliki 10.000 umat, juga membatalkan acara parade "Glory of Easter." Acara itu biasanya menarik ribuan pengunjung dan menjadi daya tarik bagi gereja yang terletak di Kota Garden Grove itu.

Kalangan kreditur menyayangkan masalah yang dialami Crystal Cathedral. "Pihak gereja tidak menunjukkan bahwa mereka sanggup untuk memenuhi kewajiban," kata Kristina Oliver, yang mengelola usaha penyewaan hewan untuk hiasan dan kini memiliki piutang 57.000 dolar AS dari Crystal Church.

"Saya kesal karena saya sudah 30 tahun berhubungan dengan mereka dan kini kita harus menghadapi situasi ini," lanjut Oliver. Kendati jatuh bangkrut, pihak Crystal Cathedral menjamin bahwa ibadah Minggu masih tetap berlangsung, begitu pula dengan siaran penginjilan di televisi.

Salah seorang pastur Crystal Church, Jim Penner, menilai bahwa gereja pun turut menderita resesi ekonomi akibat turunnya sumbangan dari para umat. Pada 2009, misalnya, pendapatan Crystal Church turun sekitar 30 persen.

"Kini yang harus kita lakukan adalah terus berjalan melakukan pelayanan sambil membayar berbagai kewajiban," kata Penner.

Megah

Crystal Cathedral termasuk gereja termegah yang berada di kota Garden Grove, di Kabupaten Orange, California Selatan. Didirikan tahun 1979 oleh Pdt. Robert H. Schuller dan istrinya, Arvella, di lokasi yang hingga saat itu dikenal sebagai Garden Grove Community Church, memiliki arsitektur yang terkenal di seluruh dunia karya Philip Johnson.

Bangunan gerejanya dibangun dengan menggunakan lebih dari 10.000 panel kaca. Gereja ini juga terkenal karena memiliki 5 orgel pipa yang besar dengan 280 rank yang dibangun oleh Fratelli Ruffatti. Instrumen ini memadukan orgel pipa besar Aeolian-Skinner yang dibangun pada 1962 untuk Avery Fisher Hall di New York.

Nama "Crystal Cathedral" sebenarnya secara teknis tidak tepat, karena gereja Schuller termasuk dalam denominasi Reformed Church in America (Gereja Reformasi di Amerika), yang dipimpin oleh penatua dan tidak memiliki uskup, sementara di sebuah katedral biasanya terdapat katedra, atau takhta resmi seorang uskup.

Meski sengketa ini menimbulkan kekecewaan di kalangan jemaat. Pihak gereja mengaku pelayanan pada umat tetap berjalan. Semua program layanan meliputi pendidikan, termasuk Crystal Cathedral Academy akan berjalan seperti biasa. [viv/latime/hidayatullah.com]

Masih Pentingkah Partai Islam?

Partai-partai Islam telah menjatuhkan martabat dan karakternya sendiri dengan membiarkan dirinya tercitra oportunis.

Oleh: Syahrul Efendi
Pemilu 2009 memang berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Pemilu2009 menghasilkan gejala politik yang cukup mengejutkan. Partai-partai berakar historis yang kuat tumbang dengan munculnya Partai Demokrat.
Partai ini relatif baru dengan mengidentifikasi dirinya sebagaiPartainya SBY. Rupanya kekuatan sosok SBY mampu mengalahkan partai-partai yang berakar kuat seperti PDIP atau pun Golkar dalam meraih dukungan politik dari rakyat.
Tidak itu saja yang membuat Pemilu 2009 berbeda dengan Pemilu-pemilu sebelumnya. Pemilu 2009 meninggalkan jejak politik yang tidak lazim dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Jejak politik yang tidak lazim itu adalah mengaburnya batas-batas ideologi dalam praktik politik oleh partai-partai yang dipandang mempunyai warna ideologi yang kokoh. Pendeknya dapatlah dikatakan, ideologi telah mati dalam Pemilu 2009.
Hal ini tampak dalam action koalisi oleh berbagai partai yang dasar platform nya sungguh tidak lazim. Betapa tidak, beberapa partai yang berbeda azas dan visi menyatu dalam satu barisan memenangkan SBY-Budiono. Yang mungkin dapat dipahami adalah koalisi antara Partai Gerindra dengan PDIP. Tetapi sebetulnya koalisi antar dua partai ini pun masih menyisakan pertanyaan: bagaimana mungkin Partai dengan watak dan etos militer yang kuat (Partai Gerindra) dapat bersinergi dengan partai yang bercorak civil society yang kental semacam PDIP?
Bahkan Prabowo yang dianggap bermasalah dalam HAM terhadap aktivis-aktivis kiri kini bergabung dalam PDIP, mungkin tak bisa dapat diterima pikiran banyak orang.
Nah, yang paling menarik dari semua gejala ini adalah merengseknya partai-partai berasaskan Islam ke dalam pelukan politik SBY dengan Partai Demokratnya. Secara ideologis-simbolis, penggabungan partai-partai Islam tersebut ke dalam gerbong politik SBY tidak ada sama sekali alasan ideologisnya.
Performa SBY yang tidak “seislami” JK ditambah dengan pilihan pasangannya yang jatuh kepada Budiono yang selama ini tidak dikenal dalam peta politik umat Islam, membuat orang juga tidak habis pikir: atas dasar apa sebenarnya partai-partai Islam ini mendukung pasangan SBY-Budiono?
Segera orang akan mengambil kesimpulan, dan tidak ada salahnya terhadap kesimpulan itu, bahwa dasar utama dibalik dukungan resmi partai-partai Islam terhadap pasangan SBY-Budiono lebih pada pertimbangan pragmatis. Kiranya menjadi jelas, action koalisi ini sekedar perkara bagi-bagi pos jabatan. Walhasil partai-partai Islam itu telah menjatuhkan martabat dan karakternya sendiri dengan membiarkan dirinya tercitra oportunis. Yang lebih penting lagi, Pemilu 2009 telah menjadi preseden bagi dinamika pemilu di Indonesia.
Memang ada yang mengemukakan alasan bahwa di balik dukungan partai-partai Islam terhadap pasangan SBY-Budiono tersebut adalah dalam angka strategi. Strategi yang mereka maksudkan adalah mengamankan pos-pos kekuasaan agar tidak jatuh kepada tokoh-tokoh anti Islam. Kita bertanya, apa benar? Apakah hanya alasan yang dicari-cari saja untuk menutupi motif sesungguhnya dari elit-elit partai Islam yang memang bernafsu merebut jabatan?
Lalu ada lagi yang mengemukakan alasan lain, apabila partai Islam tidak ambil bagian dalam golongan penguasa yang diprediksi akan menang, lalu siapa yang akan mengamankan Islam di Indonesia? Lalu, bagaimana umat Islam jika nantinya tidak mempunyai akses kekuasaan?
Bagaimana program-program Islam akan dapat berjalan mulus, jika tidak ada kekuatan politik Islam yang memback up di lingkaran kekuasaan?
Pikiran-pikiran semacam ini amat mewarnai action yang dilakukan oleh partai-partai Islam tersebut, dan bahkan menjadi pikiran yang disosialisasikan kepada umat di dalam rangka meredam penolakan massa Muslim terhadap sikap yang telah diambil oleh elit-elit partai Islam tersebut.
Menurut hemat saya, paradigma di balik alasan-alasan yang telah dikemukakan di atas tadi masih merefleksikan paradigma dikotomik: Islam versus Non Islam. Tapi anehnya, paradigma semacam itu tidak konsisten dan konsekwen mereka terapkan dalam action koalisinya.
Seharusnya jika paradigmanya semacam itu, action koalisinya bergabung ke dalam barisan yang mempunyai unsur dan tujuan politik yang relatif dekat. Saya ingin mengatakan, lebih masuk akal apabila partai-partai Islam itu bergabung ke dalam barisan JK-Wiranto dari pada ke dalam barisan SBY-Budiono. JK-Wiranto jauh lebih dekat secara politik dengan partai-partai Islam ketimbang SBY-Budiono.
Tapi masalahnya bukan itu. Soalnya adalah kans kemenangan SBY-Budiono yang incumbent sebagai Presiden jauh lebih besar ketimbang JK-Wiranto.
Walhasil tidak lagi bisa ditutup-tutupi kepada umat yang awam sekalipun, bahwa motif dari partai-partai Islam berkoalisi dengan Partai Demokrat lebih pada alasan duniawi, yakni harapan mendapat jatah kekuasaan dan materi.
Jika demikian jadinya, masih pantaskah partai-partai itu melandaskan dirinya dengan sesuatu yang sakral, yakni Islam? Partai Islam sejatinya berbeda dengan partai yang berlandaskan pikiran-pikiran kreatif manusia, semacam Pancasila, Sekularisme, Nasionalisme, dst.
Partai Islam menuntut pertanggung jawaban tidak saja terhadap umat sebagai konstituen, tetapi juga menuntut validasi kepada teks suci (Al-Quran sebagai sandaran perilaku politik) terhadap setiap perilaku politiknya.
Kini setelah waktu berjalan lebih dari setahun sejak pemilu 2009, arah dan eksistensi partai Islam dalam kancah politik semakin pudar.
Sekarang ini, sulit untuk membedakan mana sikap politik partai Islam dan bukan partai Islam. Apalagi setelah PKS memastikan diri sebagai partai terbuka sejak Munas ke-2 mereka beberapa bulan yang lalu.
Walhasil tentu saja pikiran sehat kita bertanya: masih pentingkah partai Islam di masa depan?
Penulis mantan Ketua PB HMI MPO

Kelicikan Media Massa

Bukan satu-dua kali, jika menyangkut Islam, media TV menampilkan sumber monolog, utamanya datang dari militer atau polisi.

Oleh: Aditya Abdurrahman*

Made in USA
Tak lama setelah pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Ustad Abubakar Ba’asyir (ABB) ditangkap Densus 88, sebuah stasiun TV mengadakan acara dialog Live.

Melalui seorang presenter, stasiun televisi tersebut membuka kesempatan bagi pemirsa untuk memberikan opininya tentang penangkapan Ustad ABB. Tanpa disangka, si penelepon, rupanya sejalan dengan pemikiran ABB, di mana ia meyakini ada rekayasa asing dalam penangkapan tersebut. Tapi ada yang menarik dalam sesi tanya jawab itu. Di saat sang penelpon mengatakan bahwa Densus 88-lah yang sebenarnya melakukan tindakan “teror” , telepon sang penanya langsung diputus oleh pihak TV.

Rupanya presenter tahu betul, si penelepon kurang sejalan dengan misi TV-nya dalam dialog bertema terorisme ini.

***

Kasus-kasus seperti ini di media massa kita memang bukan terjadi sekali-dua kali. Bulan Juli 2009, beberapa hari pascapeledakan bom Kuningan, sebuah stasiun TV mewawancarai mantan Kepala Densus 88 Polri Brigjen Pol. (Purn) Suryadarma Salim. Dengan panjang lebar mantan Kepala Satgas Antiteror Polri ini secara monolog, menjelaskan masalah terorisme. Ia, mengatakan, "Mereka ingin mendirikan Daulah Islamiyah (negara Islamiyah di Indonesia), dan habitat mereka itu paling subur di Indonesia.”

Bisa dibayangkan, seorang polisi--bukan seorang ahli mengenal liku-liku gerakan Islam—bahkan boleh dikata kurang paham Islam, membahas terorisme dan kaitannya dengan Islam secara monolog, tanpa pembanding.

Yang mengejutkan, tayangan itu disiarkan lagi berulang-ulang selama beberapa hari, dari pagi, sore, dan malam hari.

Sekedar catatan, rata-rata untuk tayang iklan di TV butuh biaya sekitar Rp 10 juta per/ 30 detik. Memunculkan Suryadarma Salim dengan waktu panjang berulang kali, bukan sebuah kebetulan. Pastilah ada udang di balik batu.

Berapa juta orang “terhipnotis” kampanye Suryadarma Ali hari itu?

Islam dan propaganda media

Dua hal yang tak bisa dipisahkan dalam setiap misi media adalah, membangun opini publik dan propaganda.

Pertama, propaganda selalu memberikan informasi yang dirancang dengan pesan yang sudah disiapkan tujuannya. Tentu saja, terserah pengelola media yang bersangkutan. Semua pesan dan faktanya, adalah pilihan redaksi. Pesan propaganda harus dapat menghasilkan pengaruh. Jadi, propaganda bukan suatu kebetulan, dia adalah memanipulasi buah pikiran yang dikehendaki.

Kedua, opini publik (public opinion). Secara psikologis, opini publik pada dasarnya ditentukan oleh pendangan dan kepentingan pribadi atau golongan (dalam hal ini media). Meski demikian, kemampuannya mampu menggerakkan perangkat politik dan Negara.

Korban dua hal ini bisa dilihat dalam kasus wacana FPI, poligami, nikah sirri dan terorisme.

Syekh Puji dicitrakan sangat negatif karena ia menikahi anak SMP. Karena itu, media memberi image orang menikah “sirri” sebagai kejahatan, melebihi koruptor. Sebaliknya jutaan orang justru dimuliakan karena mereka kumpul kebo. Andaikata Syekh Puji meniduri 100 WTS, dia tak akan dihukum dan tidak akan pula dicitrakan seolah “jahat”.

Mantan Ketua PBNU pernah berseloroh, “Jika nanti ada polisi menggerebek orang yang nikah sirri, lebih baik mengaku saja kumpul kebo.” Pernyataan ini, sekedar menunjukkan, betapa tak adilnya hukum dan logika media massa di negeri ini.

Bukan sekali-dua kali umat Islam dikadalin (dikerjain, red) media massa tanpa bisa melakukan pembalasan atau memberikan hal jawab secara adil dan sepadan.

Di sinilah letak penting mengapa umat Islam harus memiliki media. Hanya saja, meski sering menjadi korban, umat Islam sering mengabaikan arti penting keberadaan media. Kaum muslim yang kaya, biasanya, sering mengalokasikan uangnya untuk kampanye jadi bupati, gubernur atau presiden.

Betapa sering orang kaya-raya menghambur-hamburkan uangnya untuk kampanye pilkada? Toh akhirnya tidak sedikit mereka batal jadi pejabat.

Jika umat Islam memiliki media yang bagus dan kuat, dan dikelola secara baik, maka, pemberitaan dan pembentukan opini apapun bisa dikelola secara baik. Isu negatif tentang Islam akan dengan mudah pula dinetralisir. Semua pencitraan buruk tentang Islam oleh Barat, juga bisa terbendung.

Adalah pernyataan Dr. Yusuf Qaradhawi yang sangat luar biasa bagus. Beliau mengatakan, “Kalau saja kita (umat Islam) diberi kebebasan selama 20 tahun untuk membina umat, tanpa gangguan dan tekanan penguasa (Barat) atau konflik dengan mereka, itu sudah cukup untuk mengembalikan kejayaan umat Islam”.

Faktanya, umat Islam tak berdaya bukan karena mereka tak berdaya. Yang ada, karena mereka “diperdayai”.

Dr. Zakir Naik, seorang ilmuwan, kristolog dan seorang dai asal India, pernah merasakan ini memanfaatkan peluang emas mengisi seorang diri. Ia pernah beusaha me-lobby sebuah stasiun televisi untuk program Islam tanpa disensor, ditutup-tutupi atau diatur keinginan rating. Ketika itu waktu yang diberikan hanya beberapa puluh menit saja, namun Alhamdulillah, program itu mampu menyedot perhatian pemirsa dan direspon secara positif. Sampai akhirnya stasiun televisi lokal tersebut rela membayar Dr. Zakir Naik atas program yang dibuatnya tersebut. Namun beliau menolak, dengan mengatakan, “Saya tidak butuh uangmu, cukup berikan saya waktu lebih banyak lagi untuk mendakwahkan Islam di televisimu”.

Sesungguhnya jika kehidupan dunia ini bisa diibaratkan game (permainan), dan umat Islam diberi waktu memainkan peran secara adil, maka hasilnya akan berbeda. Tapi, faktanya tidaklah demikian.

Media dan dakwah

Kepemilikan media sangat menentukan keberhasilan dakwah Islam melalui media. Itu juga yang menjadi alasan mengapa dakwah Islam belum bisa efektif dan tersebar luas di seluruh pelosok dunia.

Umat Islam harus berazam untuk memiliki media massa yang baik atau memperkuat yang sudah ada. Media yang adil dalam penyampaian berita, sehingga dampaknya bisa dirasakan pada semua makhluk, tak hanya umat Islam sendiri. Bahkan bisa dirasakan umat lain.

Bukan media yang menuhankan rating. Media massa yang menjadikan ideologinya profit oriented, ia cenderung menghalalkan segala cara. Karenanya, jangan heran, banyak orang cerdas tiba-tiba hilang kendali setelah mereka bergabung di media massa. Sebelum masuk, ia dikenal anak-anak kampus yang cerdas. Sebab, rata-rata IP menjadi wartawan selalu di atas 3 dan memiliki kemampuan bahasa asing yang baik. Sayangnya, setelah jadi wartawan, kebiasaan membaca, mendengar pendapat orang dan kemampuan menganalisa jadi tumpul. Sebab, ia lebih mengejar “esklusivitas” berita. Secara akademik, mungkin ia masih cerdas, tapi, ia sudah tak memiliki kecerdasan “hati”.

Hampir semua orang yang digerebek Densus 88 langsung disebut media sebagai “teroris”, meski pengadilan belum berjalan. Media tak pernah mengukur, bagaimana perasaan anak dan istri mereka di lingkungan, di sekolah, dan di tempat kerja mereka. Sebutan ini saja sudah hukuman yang belum tentu bisa hilang selama puluhan tahun.

Tapi tak usah berharap banyak, sebab, media yang visi utamanya hanya profit oriented, bisa dipastikan, tak akan melahirkan wartawan/penulis/reporter/redaktur yang memiliki kecerdasan hati dan perasaan. Hasilnya selalu begitu.

Selama orientasi pemilik media hanyalah modal dan profit, maka selamanya tak akan sejalan dengan tujuan dakwah dan Islam itu sendiri. Di sinilah letak arti penting media Islam.

Meski demikian, pekerjaan mengelola media bukanlah pekerjaan sederhana. Sebab ia dibutuhkan keterampilan dan keahlian yang baik dan benar. Bukan asal membuat media.

Andaikata, saat ini semua media, TV dan kantor berita dihibahkan kepada umat Islam, belum tentu, umat Islam mampu mengelolanya dengan baik.

Sumber daya umat Islam dalam mengelola media ini masih kurang akibat ketidakterarikan umat akan bidang ini. Di saat yang sama, banyak umat Islam membanggakan media-media yang selama ini justru sering “memusuhi” Islam secara diam-diam. Bahkan tak terasa pula, ia menjadi wartawan/penulis/pembaca, bahkan menjadi pelanggan setianya.

Pertanyaannya, sampai kapan Anda tak peka dalam masalah ini?

Penulis sedang mengambil program pascasarjana bidang komunikasi di Universitas Airlangga Surabaya


Lihat juga:

Memberikan yang Terbaik

Memberikan yang Terbaik

REPUBLIKA.CO.ID,--Dalam Alquran, Allah menegaskan bahwa baru dinamakan berbuat kebajikan bila mereka dengan rela memberikan nafkah yang paling dicintainya kepada orang yang membutuhkan.

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS Ali Imran [3]: 92).

Pada zaman dulu, di Yatsrib (Madinah, sekarang), kaum Anshar telah lama menanti kedatangan kaum Muhajirin, saudara seiman mereka yang berasal dari Makkah. Ketika Muhajirin benar-benar tiba, kaum Anshar sangat senang. Mereka pun menjamu saudara seiman ini dengan segenap kemampuan yang dimilikinya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, ada seorang Anshar berkata kepada seorang Muhajirin. "Ini adalah kekayaanku; ambillah separuh. Dan ini adalah dua istriku; lihatlah mana yang lebih menyenangkanmu dan katakan kepadaku, maka aku akan menceraikannya dan ia akan menjadi istrimu setelah ia menyelesaikan idahnya."

Orang Muhajirin ini membalas kebaikan Anshar ini suatu jawaban yang lebih baik. Ia berkata: "Semoga Allah memberi rahmat atas kekayaan dan istrimu kepadamu. Aku tidak memerlukan mereka. Tolong, tunjukkan kepadaku di mana pasar yang aku dapat bekerja."

Dalam riwayat lain, seorang Anshar memberikan ucapan selamat datang kepada orang Muhajirin dan menganggapnya sebagai tamu. Ia pun berusaha menjamu tamunya ini dengan baik. Sayangnya, ia tidak memiliki makanan yang cukup. Namun, sebagai rasa sayangnya, ia memerintahkan istrinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamunya.

"Bawa anak-anak ke tempat tidur dan matikan lampu lalu sediakan apa yang engkau punya untuk tamu kita. Kita akan duduk dengannya di meja dan membuatnya berpikir bahwa kita makan meskipun kita tidak makan."

Maka, mereka duduk bersama sambil melayani tamunya. Si tamu ini pun makan dengan lahapnya, sementara tuan rumah terpaksa menahan lapar sepanjang malam. Pada pagi berikutnya, seorang Anshar pergi kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata kepada beliau atas apa yang terjadi. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Allah meridai atas apa yang engkau lakukan untuk tamumu malam ini." (Muttafaqun alaih).

Orang-orang Muhajirin sangat bergembira atas sambutan yang baik dari kaum Anshar. Mereka berkata kepada Nabi Muhammad SAW. "Ya, Rasulullah, kami tidak pernah melihat sesuatu pun seperti orang-orang ini. Jika memiliki sedikit (harta), mereka tetap memberikan bantuan. Dan jika kaya, mereka sangat murah hati. Mereka membantu dan membagi harta mereka dengan kami sehingga kami khawatir bahwa mereka akan menerima semua pahala." Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak, selama engkau menghormati (menyanjung) mereka dan berdoa kepada Allah untuk mereka." (HR Bukhari, Ahmad, Abud Dawud, Tirmidzi, dan Nasai).

Alangkah indah dan mulianya akhlak orang-orang Anshar. Mereka merelakan harta yang dimiliki untuk saudara-saudaranya yang membutuhkan. Mereka rela kelaparan demi menghormati saudaranya yang kekurangan. Semoga kita bisa mengambil teladan dari akhlak mulia sahabat Anshar ini. Wallahu A'lam.

Islam di Amerika: Sebuah Keajaiban Bernama 9/11

“Idza ja-a nashrullahi wal fathu, wara aytannas sayad khuluna fi dinillahi afwaja..” (An-Nashr: 1-2) “(Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong…”.

1.Perkembangan Islam di Amerika

Sejumlah data yang dikomposisikan oleh Demented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%. 80 tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi. Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen. Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua. World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).

2.Fenomena yang tidak masuk akal

Fenomena di Amerika sendiri sangat menarik. Sangat tidak masuk di akal pemerintah George Bush dan tokoh-tokoh Amerika, masyarakat Amerika berbondong-bondong masuk Islam justru setelah peristiwa pemboman World Trade Center pada 11 September 2001 yang dikenal dengan 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Pasca 9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan yang lainnya.

Atas fakta inilah, ditambah gelombang masuk Islam di luar Amerika, seperti di Eropa dan beberapa negara lain, beberapa tokoh Amerika menyatakan kesimpulannya. The Population Reference Bureau USA Today sendiri menyimpulkan: “Moslems are the world fastest growing group.” Hillary Rodham Cinton, istri mantan Presiden Clinton seperti dikutip oleh Los Angeles Times mengatakan, “Islam is the fastest growing religion in America.” Kemudian, Geraldine Baum mengungkapkan: “Islam is the fastest growing religion in the country” (Newsday Religion Writer, Newsday). “Islam is the fastest growing religion in the United States,” kata Ari L. Goldman seperti dikutip New York Times. Atas daya magnit Islam inilah, pada 19 April 2007, digelar sebuah konferensi di Middlebury College, Middlebury Vt. untuk mengantisipasi masa depan Islam di Amerika dengan tajuk “Is Islam a Trully American religion?” (Apakah Islam adalah Agama Amerika yang sebenarnya?) menampilkan Prof. Jane Smith yang banyak menulis buku-buku tentang Islam di Amerika. Konferensi itu sendiri merupakan seri kuliah tentang Immigrant and Religion in America. Dari konferensi itu, jelas tergambar bagaimana keterbukaan masyarakat Amerika menerima sebuah gelombang baru yang tak terelakkan yaitu Islam yang akan menjadi identitas dominan di negara super power itu.

Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di Amerika terutama imigran asal Timur Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat: dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan mengendalikan ekonomi Amerika.

Tapi, rupanya Islam berkembang dengan caranya sendiri. Islam mematahkan “logika akal sehat” manusia modern. Bagaimana mungkin sekelompok orang nekat berbuat biadab membunuh banyak orang tidak berdosa dengan mengatasnamakan agama, tetapi tidak lama setelah peristiwa itu, justru ribuan orang berbondong-bondong menyatakan diri masuk agama tersebut dan menemukan kedamaian didalamnya? 9/11 telah berfungsi menjadi ikon yang memproduksi arus sejarah yang tidak logis dan mengherankan. Selain 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu, ribuan yang lain dari negara-negara non Amerika (Eropa, Cina, Korea, Jepang dst) juga mengambil keputusan yang sama masuk Islam. Bagaimana arus ini bisa dijelaskan? Sejauh saya ketahui, jawabannya “tidak ada” dalam teori-teori gerakan sosial karena fenomena ini sebuah anomali. Maka, gejala ini hanya bisa dijelaskan oleh “teori tangan Tuhan.”

Tangan Tuhan dalam bentuk blessing in disguise adalah nyata dibalik peristiwa 9/11 dan ini diakui oleh masyarakat Islam Amerika. Karena peristiwa 9/11 yang sangat mengerikan itu dituduhkan kepada Islam, berbagai lapisan masyarakat Amerika justru kemudian terundang kuriositasnya untuk mengetahui Islam lebih jauh. Sebagian karena murni semata-mata ingin mengetahui saja, sebagian lagi mempelajari dengan sebuah pertanyaan dibenaknya: “bagaimana mungkin dalam zaman modern dan beradab ini agama “mengajarkan” teror, kekerasan dan suicide bombing dengan ratusan korban tidak berdosa?” Tapi keduanya berbasis pada hal yang sama: ignorance of Islam (ketidaktahuan sama sekali tentang Islam). Sebelumnya, sumber pengetahuan masyarakat Barat (Amerika dan Eropa) tentang Islam hanya satu yaitu media yang menggambarkan Islam tidak lain kecuali stereotip-stereotip buruk seperti teroris, uncivilized, kejam terhadap perempuan dan sejenisnya. Seperti disaksikan Eric, seorang Muslim pemain cricket warga Texas, setelah peristiwa 9/11, masyarakat Amerika menjadi ingin tahu Islam, mereka kemudian ramai-ramai membeli dan membaca Al-Qur’an setiap hari, membaca biografi Muhammad dan buku-buku Islam untuk mengetahui isinya. Hasilnya, dari membaca sumbernya langsung, mereka menjadi tahu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketimbang bertambahnya kebencian, yang terjadi malah sebaliknya. Menemukan keagungan serta keindahan ajaran agama yang satu ini. Keagungan ajaran Islam ini bertemu pada saatnya yang tepat dengan kegersangan, kegelisahan dan kekeringan spritual masyarakat Amerika yang sekuler selama ini. Karena itu, Islam justru menjadi jawaban bagi proses pencarian spiritual mereka selama ini. Islam menjadi melting point atas kebekuan spiritual yang selama ini dialami masyarakat Amerika. Inilah pemicu terjadinya Islamisasi Amerika yang mengherankan para pengamat sosial dan politik. Inilah tangan Tuhan dibalik peristiwa /9/11.

3. Motivasi Menjadi Muslim

Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.

Pertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.

Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagai church priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku “Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim. Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pendeta Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pendeta ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi mendeta di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.

Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation) ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja. Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.

Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.

Perkembangan Islam di dunia Barat sesungguhnya lebih prospektif karena mereka terbiasa berfikir terbuka. Dalam keluarga Amerika, pemilihan agama dilakukan secara bebas dan independen. Banyak orang tua mendukung anaknya menjadi Muslim selama itu adalah pilihan bebasnya dan independen. Mereka mudah saja masuk Islam ketika menemukan kebenaran disitu. Angela Collin menjadi Muslim dengan dukungan kedua orang tua. Ketika diwawancarai televisi NBC, orang tuanya justru merasa bangga karena Angela adalah seorang “independent person.” Nancy seorang remaja 15 tahun, masuk Islam setelah bergaul dekat temannya keluarga Pakistan dan keluarganya tidak mempermasalahkan walaupun telah lama hidup dalam tradisi Kristen.

4. Dampak Hubungan Islam – Barat

Perkembangan ini tentu akan berpengaruh signifikan terhadap hubungan Islam-Barat (Kristen) yang sudah mengalami ketegangan historis berabad-abad. Dengan pesatnya perkembangan umat Muslim di Amerika, Eropa dan negara-negara maju lainnya, akan berpengaruh signifikan terhadap beberapa hal. Pertama, masyarakat Barat akan lebih dekat dan lebih kenal dengan Islam melalui umat Islam yang ada di Barat sendiri. Mereka akan menjembatani kesalahafahaman yang selalu terjadi terhadap Islam dan kaum Muslimin. Ketidaksukaan masyarakat Barat terhadap Islam lebih karena the ignorance of Islam dan ini akan semakin berkurang. Umat Islam di Barat akan menjadi komunikator yang efektif dan duta-duta yang handal untuk menjelaskan dan memperlihatkan wajah Islam yang sesungguhnya di sana. Melalui mereka, nasib umat Islam diluar Barat akan disuarakan dan penderitaan demi penderitaan negara-negara Muslim akibat dominasi Barat yang kebijakannya sering yang tidak adil akan berkurang. Kedua, akibat dari ajaran Islam yang semakin tersosialisasi di Barat dan suara politik kaum Muslimin semakin kuat, jembatan untuk terciptanya saling pemahaman dan pengertian akan semakin kondusif dan menguat. Islam dan Barat mudah-mudahan akan masuk ke dalam sebuah equilibrium sejarah baru yang lebih adil, lebih fair dan lebih demokratis: “Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong!”. Wallahu a’alam!!

Moeflich Hasbullah’Penulis, Alumni Southeast Asian Studies, ANU Canberra.

(Pikiran Rakyat, 6 Maret 2008)

Hidup Sehat ala Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bersabda yang artinya "Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah" (HR Muslim). Dengan tubuh yang sehat kita bisa melakukan berbagai aktivitas dan ibadah dengan baik dan sempurna. Rasululiah SAW adalah pribadi yang selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Menurut riwayat, Rasullulah SAW tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena Beliau pandai dalam menjaga makanannya.

Nah, bagaimana agar seluruh anggota keluarga kita senantiasa sehat seperti Rasulullah SAW? Ini dia resep sehat ala Rasulullah SAW:

1. BANGUN PAGI dan Mandi Sebelum Subuh
Rasulullah SAW selalu bangun sebelum subuh, mandi, shalat sunnah kemudkin shalat fardhu (subuh) berjamaah di masjid.

Mandi pagi sekurang-kurangnya sejam sebelum matahari terbit, sangat baik untuk kesehatan. Air sejuk yang meresap ke tubuh dapat mengurangi penimbunan lemak. Dalam shalat subuh disunahkan bertafakur (yaitu sujud sekurang-kurangnya semenit setelah membaca doa). Ini mencegah sakit kepala atau migrain. Para ahli belakangan menemukan bahwa dalam otak terdapat beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud, darah mengalir ke ruang tersebut. Selain itu, kesegaran udara subuh bagus baik kesehatan, misalnya untuk terapi penyakit TBC, memperkuat pikiran dan menyehatkan jiwa.

2. MENJAGA KEBERSIHAN
Rasulullah SAW senantiasa rapi dan bersih. Setiap Hari Kamis atau Jum'at beliau memotong dan mencuci rambut-rambut halusi, memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. Mandi pada hari Jumat 'diwajibkan' bagi setiap orang dewasa (laki-laki). Demikian pula menggosok gigi (bersiwak) dan memakai wewangian. (HR Muslim).

3. MENJAGA POLA MAKAN
Rasulullah SAW bersabda yang artinya "Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dah bila kami makan tidak terlalu banyak" (Muttafaq Alaih). Dalam tubuh manusia terdapat tiga ruang untuk tiga hal: sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya adalah untuk makanan. Puasa sunnah adalah salah satu cara untuk menyeimbangkan dan menjaga kesehatan.

Soal pola makan, Nabi pernah mencegah makan ikan bersama susu karena cepat memicu penyakit. Konon ilmuwan menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion(+) sedangkan ikan mengandung ion(-), dimana jika bertemu akan terjadi reaksi kimia yang mengganggu pencernaan dan kesehatan. Rasulullah SAW selalu minm segelas air sejuk (bukan es) setiap pagi. Nabi juga mengajarkan makan dengan tangan kanan dan setelah makan Rasulullah SAW suka menjilati jari tangannya yang Beliau pakai makan.

Para ahli menemukan bahwa banyak terdapat enzim yang muncul di celah-celah jari pada saat kita makan.

4. Gemar BERJALAN KAKI
Rasulullah SAW selalu berjalan kaki menuju masjid, pasar, medan jihad, berkunjung ke rumah sahabat dll. Dengan berjalan kaki, keringat akan keluar, pori-pori terbuka dan peredaran darah menjadi lancar. Ini sangat penting untuk kesehatan jantung.

5. TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah SAW: "Jangan marah..!" diulang sampai tiga kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatah dan kekuatan seorang muslim bukan terletak pada jasadiyah saja, tetapi lebih jauh dari itu yaitu kebersihan dan kesehatan jiwa.

Ada terapi yang tepat untuk menahan marah (amarah): mengubah posisi tubuh saat marah, bila sedang berdiri maka duduklah, bila sedang duduk maka berbaringlah. Lalu bacalah ta'awwudz, karena marah itu datangnya dari syetan. Lebih dari itu segeralah berwudhu dan atau shalat 2 raka'at agar tenang.

6. Shalat Malam

Shalat tahajud dapat memperkuat sitem kekebalan tubuh yang dapat menagnkal berbagai penyakit, karena dengan ketenangan yang diperoleh menyebabkan terjadinya keseimbangan dan kesehatan tubuh. []

TV-1 (One) Dilarang Masuk..!

Klik di imej untuk memperbesar..!

Loon, Amir Junaid Muhaddith

Klik imej untuk memperbesar..!

15.10.10

Beberapa Faidah Puasa

Penulis: Al Ustadz Abdurrahim

Semua perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Dia syariatkan, pasti mengandung faedah dan manfaat dan semua yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti karena berakibat mudharat dan bahaya bagi hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik bahaya di dunia maupun di akhirat. Baik dipahami maupun maupun tidak, baik di sadari ataupun tidak pasti karena bahayanya.

Demikian halnya dengan syariat puasa Romadhon yang sedang yang kita jalani ini, pasti mengandung manfaat dan faedah. Walaupun, sepintas lalu kebanyakan orang yang kalah dengan nafsunya beranggapan bahwa puasa itu hanya sebagai beban yang memberatkan, atau hanya sekedar sebagai ujian keimanan dari Allah ,atau hanya sekedar sebagai amalan ibadah yang berhak dihargai dengan suatu balasan dan pahala seperti halnya orang jual beli dengan penentuan harga, atau hanya sekedar untuk latihan pengekangan nafsu dan atau hanya sekedar untuk mengangkat manusia dari derajat hewan.

Sebenarnya, semua pelaksanaan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dilaksanakan sebagai amalan ibadah, yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan bagi orang beriman dan bertakwa perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala itu adalah qorrotul ‘uyun (penyejuk hati), kelezatan hati, sebagai dasar ketenangan dan ketentraman hidup, sebagai makanan hati yang utama dan sebagai sumber kekuatan manusia yang hakiki yang hanya dengan ini kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba bisa dicapai, baik kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, yaitu hidup sibuk dengan upaya peningkatan iman dan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Seperti sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :
وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ
“Dijadikan (oleh Allah) penyejuk hatiku dalam sholat.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus : 57)

Menahan lapar di bulan puasa ataupun diluar bulan puasa ketika berpuasa maupun tidak, pasti mengandung faedah dan manfaat yang sangat besar untuk kesehatan badan dan kesehatan hati.

Hal ini sudah diterangkan oleh Rasulullah shollallohu alaihi wasallam dan telah dicontohkan oleh Beliau dan keluarga Beliau.

Sayyidatina Aisyah rodhiyallohu anha berkata :
مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ خُبْزِ شَعِيرٍ يَوْمَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ حَتَّى قُبِضَ
“Keluarga Muhammad tidak pernah kenyang walaupun dengan roti gandum dua hari berturut-turut sampai Beliau wafat.” (Muttafaqun alaihi)

Beliau bersabda :
أَكْثَرَهُمْ شِبَعًا فِي الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Orang yang paling banyak kenyang di dunia adalah yang paling lama lapar di akhirat.” (HR. Al-Bazzar )

Al-Imam Ath-Thabrani juga meriwayatkan dengan sanad hasan dengan lafadz :
“Orang yang banyak kenyang di dunia mereka adalah orang yang banyak lapar di akhirat.”

Al-Imam Al-Baihaqi meriwayatkan :
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
‘Dunia adalah penjaranya orang mukmin dan surganya orang kafir.”

Al-Imam Muslim juga meriwayatkan hadits dari Rasulullah bahwa Beliau bersabda :
خَيْرٌ القُرُوْنِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَأْتِيْ قَوْمٌ يَشْهَدُوْنَ وَلاَيَسْتَشْهَدُوْنَ وَيَنْذُرُوْنَ وَلاَ يُوْقُوْنَ وَيَظْهَرُوْنَ فِيْهِمُ السِّمَنُ
“Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian generasi berikutnya kemudian berikutnya. Kemudian akan datang suatu kaum mereka memberikan persaksian padahal tidak diminta persaksiannya. Mereka banyak bernadzar tetapi tidak menunaikannya. Dan banyak di kalangan mereka orang-orang gemuk/ gendut.”

Al-Imam Thabrani dan Ibnu Abi Dunya meriwayatkan hadits :
“Akan terjadi pada ummatku seseorang memakan semua jenis makanan, meminum semua jenis minuman, memakai semua jenis pakaian dan banyak berbicara. Maka, mereka itulah paling jeleknya ummatku.”

Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan hadits :
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“ Tidaklah Bani Adam memenuhi kantong yang lebih jelek dari perutnya, hendaknya Bani Adam makan sekedar menegakkan punggungnya, jika tidak bisa tidak (terpaksa) maka makanlah sepertiga makanan sepertiga untuk minuman dan sepertiganya untuk nafasnya.” (HR. Imam Tirmidzi)

Setelah membawakan sebagian hadits-hadits di atas, Al-Imam Ash-shon’ani rahimahullah berkata :
“Hadits ini menunjukkan atas tercelanya banyak makan dan kenyang karena menimbulkan berbagai penyakit dan memberatkan seseorang untuk melaksanakan hukum syar’i/ ibadah.”

Manfaat lapar terhadap kesehatan badan adalah seperti yang dikatakan oleh Ibnu Masiwaih :
“Sekiranya manusia mau mengamalkan hadits ini (riwayat Tirmidzi) mereka akan selamat dari sakit dan berbagai penyakit, menutup rumah sakit dan mengistirahatkan toko obat/ apotik. Hal itu karena sumber segala penyakit adalah kenyang.”

Al-Harits seorang dokter Arab mengatakan :
“Yang banyak membunuh manusia adalah karena manusia suka memasukkan makanan pada perut sebelum makanan dalam perut dicerna.”

Yang lain mengatakan : “Kalau kamu bertanya pada ahli kubur, apa penyebab kematianmu? Kebanyakan mereka menjawab,”kenyang”.

Adapun manfaat lapar untuk kesehatan hati, para ulama telah menerangkannya :
Luqman al Hakim berwasiat pada putranya :
“Wahai putraku jika kamu penuhi lambungmu maka akan tidur pikiranmu, membisukan hikmah, mendudukkan anggota badan dari beribadah dan pada perut kosong itu banyak faedahnya yaitu menjernihkan hati , mencerdaskan manusia dan menajamkan bashiroh. Kenyang itu menyebabkan kedunguan, membutakan hati dan memperbanyak uap dan cairan dalam lambung.

Berkata Dzunnun ‘ailaihissalam :
“Saya tidak pernah kenyang kecuali saya berbuat maksiat atau berkeinginan untuk bermaksiat”.

Berkata ‘Aisyah radiyallahu ‘anha:
“Bid’ah pertama yang terjadi setelah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah kenyang sesungguhnya suatu kaum ketika kenyang perutnya keras nafsunya untuk mendapatkan dunia”

Berkata al Imam ash Shan’ani rahimahullah :
“Sesungguhnya lapar itu adalah penjaga dari penjagaan Allah dan pertama yang terhindar dengan lapar adalah dorongan syahwat jima’ dan syahwat berbicara karena bagi orang yang lapar tidak ada keinginan untuk berbicara kecuali sangat penting sehingga dia terhindar dari berbagai penyakit lisan, pada orang yang lapar juga tidak bangkit padanya syahwat jima’nya sehingga terhindar dari penyaluran syahwat yang diharomkan, orang lapar juga sedikit tidur karena orang yang banyak makan dan minum akan banyak tidur yang dapat membawa kepada kerugian di dunia dan akhiratnya, terluput dari berbagai kemamfataan duniawi dan ukhrowi”.

Berkata Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah :
“Lapar itu menyebabkan lembutnya hati, kuatnya pemahaman, lembutnya jiwa, lemahnya nafsu dan kemarahan. Sedangkan kenyang menyebabkan lawannya.”

Berkata Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah :
“Wahai Bani Adam, makanlah sepertiga perutmu, minumlah sepertiga perutmu dan biarkan sepertiga untuk bernafas dan berfikir.”

Ibnu Abi Dunya meriwayatkan bahwa Ibnu Umar berkata :
مَا شَبَعْتُ مُنْذُ أَسْلَمْتُ
“Aku tidak pernah kenyang sejak aku masuk Islam.”

Diriwayatkan dari Amir bin Qois , bahwa dia berkata :
“Jauhilah oleh kalian kenyang, karena kenyang itu mengeraskan hati.”

Telah berkata Malik bin Dinar rahimahullah :
“Tidak semestinya, seorang mukmin menjadikan perutnya paling besar cita-citanya dan menjadikan syahwatnya menguasai dirinya.”

Berkata Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah :
“Adalah bapak kita Adam diuji dengan makan, dan terus kalian akan diuji dengan makan sampai hari kiamat.”
Beliau juga berkata :
“Barangsiapa mampu menguasai perutnya maka dia akan mampu menguasai amal sholehnya.”
Beliau juga berkata :
“Tidaklah hikmah itu berada di perut yang penuh.”

Diriwayatkan dari Abdul Aziz bin Abi Dawud bahwa telah dikatakan padanya :
“Lapar itu banyak menolong seseorang bersegera melakukan kebaikan.”

Berkata Abu Imran Al-Juwaini :
“Sesungguhnya nafsu, jika lapar dan haus maka bersih hati dan lembut dan jika perut kenyang dan lega maka hatinya buta.”
Beliau berkata :
“Kunci dunia adalah kenyang dan kunci akhirat adalah lapar, dan pangkal segala kebaikan dunia dan akhirat adalah takut kepada Allah. Sesungguhnya Allah memberikan dunia ini kepada orang yang dicintai dan yang tidak, dan sesungguhnya lapar itu di sisi Allah ada simpanan yang ditunda dan tidak diberikan kecuali kepada orang yang dicintai-Nya.”

Berkata Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah :
“Saya tidak pernah kenyang selama 16 tahun, karena kenyang itu memberatkan badan, menghilangkan kecerdasan, membuat banyak tidur dan melemahkan seseorang untuk melakukan ibadah.”

Demikian kehidupan Rasulullah dan para shahabat. Beliau dan para shahabatnya lebih memilih banyak lapar dari pada kenyang karena kefahamannya terhadap faedah lapar dan bahaya kenyang, lebih memilih mengekang syahwatnya daripada menurut syahwat, dan bukannya pada mereka tidak ada makanan tetapi beliau-beliau lebih memilih keadaan yang lebih baik dan lebih sempurna daripada lawannya. Mereka makan dan minum sekedar dapat melaksanakan ibadah, karena hanya untuk itu (untuk beribadah) diciptakannya jin dan manusia.

Seringnya Rasulullah makan tiga hari sekali sampai wafat bukan makan sehari tiga kali seperti budaya kita.
Allah berfirman :
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam : 59)

Ketika sholat sudah dilalaikan padahal sholat adalah tiang agama dan amalan yang diperintah untuk dijaga agar dikerjakan pada waktu-waktu terbaiknya maka amalan selain sholat sudah pasti akan lebih dilalaikan lagi.

Sholat adalah ukuran kedisiplinan seseorang, dan tidak ada yang lebih dapat melalaikan sholat dan ibadah lainnya selain karena memperturutkan hawa nafsu, lebih mempertaruhkan hawa nafsu dan lebih memperturutkan kemauan hawa nafsunya daripada menjalankan hak-hak Allah.

Semoga puasa kita pada bulan dan tahun ini diterima di sisi Allah sebagai ibadah yang diridhoi Allah, bermanfaat pada diri kita, baik dalam kehidupan di dunia, lebih-lebih sebagai bekal pada hari yang tidak bermanfaat harta dan anak-anak kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.

Wallahu a‘lam bishshowab.

Maraji’ :
1. Tafsir Taisirul karimur Rohman, Al-Imam As-Sa’di.
2. Bahjatun Nadzirin syarah Riyadhussholihin, karya Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly.Al-Imam Ibnul Qoyyim.
3. Jami’ul Ulum wal Hikam karya Al-Imam ibnu Rajab rahimahullah.
4. Subulussalam Syarah Bulughul Maram, karya Al-Imam As-Shon’ani rahimahullah.

(Dikutip dari artikel Diantara Faidah Puasa, ditulis oleh ustadz Abdurrahim, Malang. Dikirim via Email oleh Akhi Khudori, Malang dan edit oleh redaksi)