13.7.10

"Sungguh Saya Tidak Menang Lotere"

Manusia memang rakus pada harta dunia, sekalipun harta itu belum dalam genggaman

Hidayatullah.com--Anda mungkin masih ingat cerita tentang seorang remaja Inggris, Stuart Donnelly, yang harus menderita karena terlalu banyak uang, setelah ia memenangkan lotere. Jika lupa silakan baca kembali feature kami sebelumnya Kaya Raya, Lalu Mati Muda.

Mimpi buruk menjadi orang kaya, baru-baru ini juga dialami oleh sepasang warga Inggris lainnya. Bedanya, pasangan ini tidak merasakan benar-benar jadi orang kaya.

Bulan Mei lalu akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi "BK", ketika pemenang lotere Euro Millions diumumkan. Saat itulah penderitaan pasangan asal Preston-Blackburn itu sebagai OKB (orang kaya baru) dimulai.

Gosip yang berkembang ketika itu, pemenang lotere adalah seorang warga asal Asia. Pemenang hadiah berhak untuk tidak mengungkapkan identitas pribadinya.

"Saya sedang bekerja di kantor, ketika menerima telepon pertama. Awalnya, saya menertawai dan tidak memikirkannya," cerita BK.

"Tapi kemudian, telepon, sms, email bertubi-tubi mulai berdatangan."

Menurut situs Euro Millions, pemenang berhak atas hadiah senilai 84.451.320,60 poundsterling, dari lotere yang diundi pada tanggal 14 Mei 2010. Hadiah itu menjadikan si pemenang sebagai orang terkaya ke-789 di Inggris, dengan kekayaan lebih banyak daripada aktor gaek Sean Connery (80 juta pound).

"Secara tiba-tiba kerabat yang lama tidak berhubungan, teman lama, temannya teman, dan bahkan orang yang asing sama sekali, berusaha menghubungi saya."

"Setiap orang tiba-tiba mengenang kembali hubungan yang pernah kami jalin di masa lampau. Tujuannya untuk mengklaim bahwa mereka juga 'berhak' dengan hadiah tersebut."

"Seorang teman, rekan kerja beberapa tahun lampau dan sekarang tinggal di China, dan seorang lainnya yang tinggal di Washington DC, juga menerima kabar burung itu. Kami tercengang dengan kecepatan dan luasnya jangkauan rumor semacam ini," kata BK terheran-heran.

Hanya keluarga dan teman dekat yang segera bisa memahami bahwa sesungguhnya BK tidak mendapatkan lotere itu.

Jenis permintaan dan tuntutan dari orang-orang yang tiba-tiba menghubunginya itu aneh dan tidak lazim.

"Kami menerima permintaan dibelikan motor baru, berlian, rumah kedua di Dubai, mobil sport, dan permintaan agar utang dan kredit rumah mereka dibayari. Bahkan ada ada yang minta gigi emas. Daftarnya tidak habis-habis."

Serunya, tidak hanya orang kere yang mendekat.

"Orang-orang kaya juga ikut meramaikan. Saya mendapat pengalaman lucu dan konyol, ketika rumah sahabat pada tengah malam digedor orang asing, yang meminta agar mereka diperkenalkan kepada saya, dan meminta agar kredit rumah atau utang-utangnya dibayari."

Pengalaman BK membuktikan, betapa manusia itu sangat materialistis dan egois.

"Satu hal yang paling penting adalah, mereka semua yang meminta uang atau barang, tidak meminta saya untuk memberikan bantuan atau sumbangan kepada orang miskin yang membutuhkan."

Ia juga sangat terkejut dengan sikap dari orang-orang yang mengatakan bahwa hadiah lotere itu haram.

"Salah seorang dari mereka menentang dirinya sendiri, di mana kalimat pembukanya mengatakan 'hadiah itu haram' dan saya harus mengembalikannya. Tapi kemudian mengatakan tidak apa-apa, jika digunakan untuk menyumbang sebuah sekolah Islam khusus putri."

"Seorang lainnya menelepon minta sumbangan pembangunan masjid baru di Bolton. Ketika akhirnya ia bisa memahami bahwa saya tidak memenangkan lotere itu, orang itu minta agar utang-utangnya dilunasi."

Pengalaman lucu lainnya, "Seorang tetangga menelepon pada suatu malam dan tidak mempercayai saya sama sekali. Butuh waktu yang sangat lama untuk membuatnya pergi, menunggu pengakuan yang sebenarnya."

"Seorang saudara jauh yang tinggal di Midlands mengklaim mereka punya bukti-bukti bahwa saya memenangkan lotere, menyebutkan bahwa identitas saya ada di koran London," kata BK.

"Percayalah, saya bolak-balik mencari di internet dan tidak menemukan informasi yang mengarah ke saya," ujarnya meyakinkan.

Setelah bosan, muak dan kesal dengan semua itu, akhirnya BK berhenti menjawab teleponnya sepekan kemudian. Tapi, masih saja ada orang yang berusaha dan berhasil menghubunginya.

Sekalipun pengalaman itu pahit, ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil.

"Apa yang saya pelajari mengenai orang-orang di pekan-pekan terakhir ini adalah, ada individu yang saya kelompokkan sebagai orang baik, keluarga dan teman. Mereka itulah 'orang-orang baik'."

"Dan mereka para 'penggosip', di luar mereka menampakkan kealiman yang palsu. Di dalam mereka penuh dengan iri, dengki dan menjalani hidup sebagai pengghibah."

"Nasihat saya kepada siapa saja yang menjadi pemenangnya, orang-orang yang termasuk sebagai keluarga dan teman akan tetap demikian. Santunilah orang-orang miskin, yang membutuhkan dan orang-orang yang bekerja keras di manapun Anda jumpai dan apapun ras dan agama mereka. Orang-orang yang ikhlas, tidak akan meminta balasan apapun," pesan BK, seorang yang disangka milyuner. [di/men/hidayatullah.com]

No comments:

Post a Comment