6.3.10

Polisi Harus Selidiki Dugaan Al Qaidah Terkait Teroris di Aceh

Hestiana Dharmastuti - detikNews



Jakarta - Gerakan kelompok Al Qaidah yang mengaku bermain di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) harus didalami Kepolisian. Polisi harus menyelidiki apakah itu murni Al Qaidah atau telah disusupi intelijen internasional untuk memicu separatisme.

"Kalau pendapat saya, lebih cenderung disusupi intelijen asing dan agendanya mendorong separatisme di Aceh hidup kembali," kata pengamat intelijen, Soeripto, kepada detikcom, Sabtu (6/3/2010).

Namun demikian, munculnya pengakuan kelompok Al Qaidah di NAD perlu didalami aparat kepolisian. Sebab, menurut dia, banyak gerakan terorisme yang telah disusupi kepentingan internasional, seperti yang terjadi di Somalia dan Yaman.

"Jadi, sekali pun menyatakan kelompok Al Qaidah bisa saja. Tetapi, apa murni atau sudah kesusupan oleh kepentingan internasional. Tugas kepolisian mendalaminya. Disusupi intelijen mana, apa agendanya di Aceh, dalam rangka mendorong separatisme atau bagaimana," papar dia.

Ketika ditanya apakah terorisme di NAD masuk ke jaringan Noordin M Top, Soeripto menjawab bisa saja tidak ada hubungannya dengan gembong teroris asal Malaysia tersebut.

"Noordin telah ditembak mati sehingga kita tidak tahu kedudukannya saat itu karena belum diungkap," cetus dia.

(aan/djo)

No comments:

Post a Comment