27.3.10

Indonesia Lebih Kejam Kepada Anak Sendiri

Pemerintah kerap menyuarakan untuk mengedepankan dialog dalam penyelesaian, tapi terkadang dianggap “sadis” terhadap anak sendiri

Hidayatullah.com--Pemerintah kerap mencitrakan diri dengan sangat populis agar dalam menghadapi persoalan bangsa selalu mengedepankan dialog, bukan mempertontonkan sadisme, dan kekerasan. Kenyataannya, pemerintah telah melakukan pencideraan terhadap urgensi dialog itu sendiri.

Hal itu diungkapan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, terkait dilakukannya penembakan terhadap orang yang disangka “teroris”.

”Kenapa kepada rakyat sendiri kita begitu sadisnya. Padahal mereka baru diduga. Ditangkap hidup-hidup saja sebenarnya bisa. Tapi ini, masih bergerak sedikit, ditembak lagi,” kata Ismail, dalam perbincangan dengan Hidayatullah.com, Senin (15/3).

Hal tersebut, lanjut Ismail, merupakan tragedi besar bagi sebuah bangsa yang bernama Indonesia yang acap kali mengangkat jargon dialogisme yang sehat.

”Sehingga saya melihat, bangsa ini bagaikan bangsa yang tidak mengenal dialog. Saya melihat ini lebih kepada kepentingan elit sebetulnya,” jelasnya.

Terkait dengan pernyataan beberapa tokoh yang menilai kunjungan Obama ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan, yang mengatakan tidak perlu ada penolakan dan Obama tetap mesti diterima sebagai seorang tamu, di mata Ismail, hal itu tidak masalah.

Namun, menurut Ismail, sikap penolakan terhadap kedatangan Obama adalah dari sisi mana seseorang melihatnya.

Ada dua jenis tamu, kata Ismail. Yakni tamu bermasalah dan tamu yang baik. Dalam hal ini, Obama digolongkan sebagai tamu yang bermasalah dengan kebijakan-kebijakan pemerintahannya yang banyak mencederai umat Islam di berbagai negeri.

”Tergantung kita melihat Obama seperti apa. Kami menilai Obama adalah penjajah dan telah melakukan kemungkaran, maka kami tolak,” katanya.

Argumentasi salah satu tokoh publik yang melansir hadits Nabi SAW bahwa tamu kafir tetap harus diterima, kata Ismail, seharusnya hadits yang dipakai bukan itu.

Dalam hadits Nabi SAW juga, jelas Ismail, diperintahkan agar jika melihat kemungkaran maka tolaklah dengan kemampuan yang dimiliki.

”Inilah yang seharusnya dipakai. Kita tolak kemungkaran Obama,” pungkasnya. [ain/www.hidayatullah.com]

No comments:

Post a Comment